Vous êtes sur la page 1sur 24

NAMA KELOMPOK:

GALIH PRASETYO
RABIA ADHAWIYAH
AMEYLIA INDAH W.
KARTIKA A.W
VONY INTAN PRASASTI
LAILATUN NAFIAH
ANGGITYA FIRDHAYANI
AYU TIRTA
YESI FITRIYANA
RISKA FARIANI L.
TRIONO ABDUL MALIK
FISIOLOGI VESIKA URINARIA
Vesika urinaria (kandung kemih)
terletak tepat di belakang os pubis.
Bagian ini tempat menyimpan urine,
berdinding otot kuat, bentuknya
berfariasi sesuai dengan jumlah
urine yang dikandung.
Vesika urineria pada waktu kosong
terletak di apeks vesika urinaria
dibelakang tepi atas simfisis pubis.
Permukaan posterior vesika urinaria
berbentuk segi tiga, merupakan
muara ureter dan sudut inferior
membentuk uretra.
Bagian atas permukaan vesika urinaria ditutup
oleh peritoniun yang membentuk dinding
anterior bagian bawah permukaan posterior
dipisahkan dari rectum oleh ductus diferens,
vesika seminalis, dan vesika retvovesikalis.
Permukaan superior seluruhnya ditutupi oleh
peritoneun dan berbatas dengan gulungan ileum
dan kolon sigmoid, sepanjang lateral permukaan
peritoneum melipat ke dinding lateral pelvis.
Apabila vesika urinaria terisi penuh permukaan
superior membesar dan menonjol ke atas
masuk, kedalam rongga abdomen. Peritoneum
menutupi bagian bawah dinding anterior
columna vesika urinaria, terletak di bawah
vesika urinaria dan permukaan atas prostat.
Membran mukosa vesika urinaria dalam
keadaan kosong berlipat-lipat. Lipatan ini
menghilang apabila vesika urinaria terisi
penuh.
Daerah membran mukosa permukaan
dalam adalah basis vesika urinaria yang
dinamakan juga trigonum. Ureter
menembus dinding vesika urinary secara
miring membuat seperti katup untuk
mencegah aliran balik urun keginjal pada
waktu vesika urinaria terisi.
Peredaran darah vesika urinaria
berasal dari arteri vesikalis superior
dan inferior yang merupakan cabang
dari arteri iliaka interna.
Venanya membentuk fleksus venosus
vesikalis yang berhubungan dengan
fleksus prostatikus yang mengalirkan
darah ke vena iliaka interna.
Pembuluh limfe vesika urinaria
mengalirkan cairan limfe kedalam
nodilimfat iliaka interna dan
nudilimfatik iliaka exsterna.
URETRA PADA PRIA DAN WANITA

URETRA
Uretra merupakan alur
sempit yang berpangkal pada
kantung kemih dan fungsinya
menyalurkan urin keluar
1. Uretra pria
Uretra pria mulai dari orifisum uretra interna didalam
vesika urinaria sampai orifisium uretra eksterna pada
penis, panjangnya 17,5-20 cm yang terdiri dari :

1. Uretra prostatika, merupakan saluran terlebar,


panjangnya 3 cm, berjalan hampir vertikal melalui
gelandula prostat, mulai dari basis sampai ke apeks
dan lebih dekat ke permukaan anterior.
Untuk salurannya seperti kuparan yang bagian
tengah lebih luas, semakin kebawah semakin
dangkal, kemudian bergabung dengan pars
membranasea.
Potongan transversal saluran ini menghadap ke
depan. Pada dinding posterior terdapat krista
uretralis yang berbentuk penonjolan membran
mukosa dan jaringan di bawahnya sepanjang 15-17 cm
tinggi 3 cm.
Pada kiri dan kanan krista uretralis
terdapat sinus prostatikus yang ditembus
oleh orifisium doktus prostatikus.
Dari lobus lateralis glandula prostata dan
duktus dari lubus medial glandula prostat
bermuara di belakang krista uretralis.
Bagian depan dari uretralis terdapat
tonjolan yang disebut kolikus seminalis
yang pada orifisium utrikulus prostatikus
berbentuk kantong sepanjang 6cm yang
berjalan keatas dan kebelakang didalam
substansia prostat dibelakang lobus medial.
Dindingnya terdiri dari jaringan ikat,
lapisan muskularis dan membran mukosa,
beberapa glandula kecil yang terbuka ke
permukaan dalam.
2. Uretra Pars Membranasea
Uretra Pars Membranasea saluran uretra ini
yang paling pendek yang paling dangkal,
berjalan mengarah kebawah dan kedepan
diantara apeks glandula prostata dan bulbus
uretra.
Pars membranesea menembus diafragma
urogenitalis, panjangnya kira-kira 2,5 cm
dibaawah belakang simfisis pubis, diliputi
oleh jaringan sfingter uretra membransea.
Didepan saluran terdapat vena dursalis
penis yagn mencapai pelvis diantara liga
mentum transfersal pelvis dan liga mentum
arkuarta pubis.
3. Uretra Pars Kavernosus
Merupakan saluran terpanjang dari uretra,
yang terdapat didalm korpus kavernosus
uretra ke orifisium superfisialis, panjangnya
kira-kira 15 cm mulai dari pars membranasea
sampai diagfragma urogenitalis.
Pars Kavernosus uretra berjalan kedepan dan
keatas menuju bagian simfisis pubis. Pada
keadaan penis berkontraksi, uretra bagian ini
akan membelok kebawah dan depan.
Pars kavernosus ini dangkal sesuai dengan
korpus penis (6 mm) dan berdilatasi
kebelakang. Bagian depan berdilatasi
didalam glans penis yang akan membentuk
fossa navfikularis uretra.
4. Orifisium Uretra Eksterna
Merupakan bagian erektor yagn paling
berkontraksi, berupa sebuah celah vertikal.
Kedua sisi ditutupi oleh dua bibir kecil,
panjangnya 6mm. Kedalam uretra bermuara
glandula uretralis dan dibagi dalam 2 bagian :
a. Glandula yang terdapat dibawah tunika
mukosa didalam korpus kavernosus uretra
(glandula pars uretralis).
b. Lakuna bagian dalam epitelium. Lakuna yang
lebih besar dipermukaan atas disebut lakuna
megna. Orifisium dari lakuna ini menyebar
kedepan sehingga dengan mudah menghalangi
ujung kateter yang melalui sepanjang saluran.
2. URETRA WANITA

Uretra wanita terletak dibelakang simfisis, berjalan


sedikit miring kearah atas.
Salurannya dangkal, panjangnya kira-kira 4 cm muali
dari orifisium uretra interna sampai ke orifisium
uretra eksterna.
Uretra ini terdapat dibelakang simfisis pada dinding
anterior vagina, menjurus obliq kebawah dan
menghadap kedepan.
Apabila tidak berdialatasi , diameternya 6 cm. Uretra
ini menembus fasia oris.
Glandula uretra bermuara ke uretra, yang tersebar
diantaranya adalah glandula para uretralis (skene)
yang bermuara kedalam orifisium uretra dan hanya
berfungsi sebagai saluran ekskresi.
Lapisan uretra wanita terdiri dari :
1. Tunika muskularis
2. Lapisan spongeosa
3. Lapisan mukosa sebelah dalam

Diagfragma urogenitalis dan


orifisium eksterna langsung didepan
permukaan vagina 2,5 cm
dibelakang glend klitoris.
SISTEM SIMPATIK DAN
PARASIMPATIK
PROSTAT PADA
REPRODUKSI
Persarafan utama kandung kemih ialah
nervus pelvikus, yang berhubungan dengan
medulla spinalis melalui pleksus sakralis,
terutama berhubungan dengan medulla
spinalis segmen S2 dan S3.
Berjalan melalui nervus pelvikus ini adalah
serat saraf motorik. Serat sensorik
mendeteksi derajat regangan pada dinding
kandung kemih.
Tanda tanda regangan dari uretra
posterior bersifat sangat kuat dan terutama
bertanggung jawab untuk mencetuskan
refleks yang menyebabkan kandung kemih.
Rangsangan berkemih
Distensi kandung kemih, oleh air kemih
akan merangsang stres reseptor yang
terdapat pada dinding kandung kemih
dengan jumlah 250 cc sudah cukup
untuk merangsang berkemih (proses
miksi).
Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi
dinding kandung kemih, dan pada saat
yang sama terjadi relaksasi spinser
internus, diikuti oleh relaksasi spinter
eksternus, dan akhirnya terjadi
pengosongan kandung kemih
Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih
dan relaksasi spinter interus dihantarkan melalui serabut
serabut para simpatis.

Kontraksi
sfinger eksternus secara volunter bertujuan untuk
mencegah atau menghentikan miksi.

Kontrolvolunter ini hanya dapat terjadi bila saraf saraf


yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan
otak masih utuh.

Bilaterjadi kerusakan pada saraf - saraf tersebut maka


akan terjadi inkontinensia urin (kencing keluar terus
menerus tanpa disadari) dan retensi (kencing tertahan).
Saraf motorik yang menjalar
dalam nervus pelvikus adalah
serat para simpatis.

Serat ini berakhir pada sel


ganglion yang terletak dalam
dinding kandung kemih, saraf
postganglion pendek kemudian
mempersarafi otot det rusor.
kandung kemih juga menerima saraf
simpatis dari rangkaian simpatis melalui
nervus hipogastrikus, terutama
hubungan dengan segmen L2 medula
spinalis.
Serat simpatis ini mungkin terutama
merangsang pembuluh darah dan sedikit
mempengaruhi kontraksi kandung kemih.
Beberapa serat saraf sensorik juga
berjalan melalui saraf simpatis dan
mungkin penting dalam menimbulkan
sensai rasa penuh dan pada beberapa
keadaan rasa nyeri.
Rangsangan yang menyebabkan kontraksi
kandung kemih dan relaksasi spinter interus
dihantarkan melalui serabut serabut para
simpatis.

Kontraksisfinger eksternus secara volunter


bertujuan untuk mencegah atau menghentikan

miksi. kontrol volunter ini hanya dapat terjadi bila


saraf saraf yang menangani kandung kemih
uretra medula spinalis dan otak masih utuh.

Bilaterjadi kerusakan pada saraf saraf tersebut


maka akan terjadi inkontinensia urin (kencing
keluar terus menerus tanpa disadari) dan retensi
urine (kencing tertahan).

Vous aimerez peut-être aussi