Vous êtes sur la page 1sur 19

Yasmin Ekapratiwi

1406533610
ANALISIS KETINGGIAN
KOLOM
HASIL
PERCOBAAN
Sebelum
Biofiltrasi
30 cm
Sesudah
Biofiltrasi
29,6 cm
ANALISIS PERUBAHAN
KETINGGIAN KOLOM
Penurunan ketinggian kolom terjadi akibat adanya proses
kompaksi

Kompaksi merupakan bentuk degradasi fisik medium yang


disebabkan oleh aktifitas biologis dan penurunan porositas.

Fluida gas yang mengalir ke dalam kolom biofilter memberikan


tekanan sehingga menyebabkan porositas pada kompos
berkurang dan medium menjadi memadat
Semakin tinggi kompaksi medium, maka meningkatkan efisiensi
kinerja biofilter yang menyebabkan waktu kontak gas dengan
medium semakin lama
ANALISIS PERUBAHAN
KETINGGIAN KOLOM
Gas polutan N2O yang mengalir pada kolom biofilter teradsorb oleh
medium yang berisi mikroorganisme

Pertumbuhan mikroorganisme pada permukaan medium filter dapat


mengakibatkan semakin kecilnya rongga antar partikel medium, sehingga
gas akan semakin sulit melewati celah antar partikel untuk keluar dari
sistem biofiltrasi (Gabriel, 2007).
Penurunan yang terjadi hanya 0,4 cm dan tidak signifikan
belum tentu menunjukkan adanya peristiwa kompaksi
tetapi dapat terjadi karena porositas kompos dalam kolom
biofilter yang kurang mampat mengisi kekosongan
sehingga terjadi penurunan.
ANALISIS
PENGUKURAN
HASIL PENGUKURAN PH SEBELUM
DAN SESUDAH BIOFILTER
Pengukuran pH
Sebelum 9.3 9.3 9.4
Sesudah 8.9 9.0 8.8

Sebelum Setelah
Biofiltrasi : Biofiltrasi:
pH : 9.3 pH = 8.9
ANALISIS HASIL PH
o Menurut Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Satya Negara Indonesia, pH kompos
dari kotoran ternak umumnya berkisar dari 6.8-7.4
o Reaksi degradasi polutan adalah sebagai berikut:
N2O+ O2 + nutrisi CO2 + H2O + Biomassa + produk lain
o Berdasarkan persamaan reaksi degradasi diatas, sumber gas polutan adalah campuran
gas N2O dalam udara.
o Udara atmosferik terdiri dari :
o 20% oksigen
o 2 ppmv CH4
o 370 ppmv CO2
o Sisanya (80%-372 ppmv) N2 (Abichou,et al.,2009)
o Adanya kandungan gas asam dari hasil degradasi polutan oleh N 2O (CO2 dan
hasil metabolisme mikroorganisme) menjadi penyebab menurunnya pH biofilter setelah
beberapa lama beroperasi.
ANALISIS HASIL PH
Faktor lain yang mendukung perubahan pH:
Perubahan pH menunjukkan adanya perubahan
komposisi komunitas mikroorganisme pada medium
kompos ( dapat menjadi lebih dominan dan berpengaruh
pada kemampuan degradasi biofilter)
Mikroba denitrifikasi adalah komponen paling penting
dalam reduksi gas N2O. Hal ini karena mikroba

denitrifikasi membantu menguraikan senyawa gas N 2O


TPC (TOTAL PLATE
COUNTING)
HASIL PENGAMATAN
Sebelum Biofiltrasi Sesudah Biofiltrasi

= (32+29)/2 = 30,5 Koloni = (45+37)/2 = 41 Koloni

= (27+24)/2 = 25,5 Koloni = (33+36)/2 = 34,5 Koloni



= (24+23)/2 = 23,5 Koloni = (27+28)/2 = 27,5 Koloni
PERHITUNGAN HASIL
TPC
Sebelum Biofiltrasi
Jumlah Koloni 1/4 Kuadran
Rasio Dilusi Rata-rata Jumlah Koloni Total Jumlah Bakteri
1:108 30,5 122,0 12577319588
1:1010 25,5 102,0 1,05155E+12
1:1012 23,5 94,0 9,69072E+13

Setelah Biofiltrasi
Jumlah Koloni 1/4 Kuadran
Jumlah Bakteri
Rasio Dilusi Rata-rata Jumlah Koloni Total
1:108 41 164 16907216495

1:1010 35 138 1,42268E+12

1:1012 28 110 1,13402E+14


PERHITUNGAN HASIL
TPCJumlah Bakteri Rata-Rata
Perbandingan Jumlah Koloni Bakteri Sebelum dan Sesudah Biofiltrasi
Sebelum Biofiltrasi 3,26571E+13
39000000000000
38000000000000
Sesudah Biofiltrasi 3,82805E+13 37000000000000
36000000000000
35000000000000
34000000000000
33000000000000
32000000000000
31000000000000
Jumlah Bakteri (CFU/GR) 30000000000000
29000000000000
ANALISIS
PERCOBAAN
Pencampuran dilakukan dalam laminar flow agar steril

Penggunaan autoklaf ditujukan agar kontaminan pengganggu tidak


mengganggu pertumbuhan bakteri dan mengacaukan hasil TPC

Pembuatan larutan dilusi ditujukan untuk mengetahui apakah besar


konsentrasi dari kompos akan berpengaruh pada jumlah bakteri (dari
hasil TPC)
Percobaan dengan Metode Cawan Tuang (Pour Plate). Hal ini dilakukan
agar bakteri anaerob juga dapat tumbuh (pada metode goresan/
Spread Plate, hanya bakteri aerob saja yang tumbuh Karena
penanaman dilakukan hanya di permukaan saja)
ANALISIS HASIL
Hasil dari pertumbuhan bakteri tanpa biofiltrasi didapatkan
semakin tinggi rasio dilusi maka semakin sedikit terbentuk koloni
bakteri

Hasil dari pertumbuhan bakteri sesudah biofiltrasi semakin tinggi


dibandingkan bakteri sebelum filtrasi

Dari hasil pengamatan jumlah koloni bakteri sesudah biofiltrasi


lebih banyak dibandingkan dengan tanpa biofiltrasi, jumlahnya
lebih banyak karena dengan biofiltrasi koloni tumbuh melalui
nutrisi yang ada di kompos dan pengikatan nitrogen
ANALISIS HASIL
Setelah dilakukan biofiltrasi, jumlah koloni yang ada pada media
menjadi berkurang. Hal ini karena pada plating sesudah
biofiltrasi, jumlah polutan menjadi berkurang, dan otomatis
jumlah bakteri yang terkandung juga menjadi berkurang.
Semakin tinggi faktor dilusi, maka jumlah koloni semakin sedikit.
Hal ini karena semakin tinggi faktor dilusi maka volume air yang
digunakan untuk pengenceran menjadi semakin banyak,
sehingga dalam 1 ml sampelnya, jumlah bakteri yang
terkandung semakintidak
Hasil bisa dibilang sedikit.
terlalu akurat, karena dari perbedaan
faktor dilusi yang dilakukan, perbedaannya hanya sedikit saja
(tidak terlalu signifikan)
ANALISIS
KESALAHAN
Tidak dilakukan pencucian pipet. Hal ini membuat bakteri dari
sampel dilusi sebelumnya ikut tertanam dalam media dengan
sampel dilusi lainnya.
Ada cawan yang TMTC (Too Much To Count) sehingga
perhitungan koloni tidak akurat.

Pengadukan (dengan memutar cawan) tidak dilakukan secara


sempurna.

Perhitungan koloni tidak akurat, karena dilakukan tiga


mahasiswa berbeda.
KESIMPULAN
Ketinggian Kolom Pengukuran pH
Kompaksi meningkatkan kinerja Perubahan pH
biofilter karena meningkatnya
efisiensi reduksi, dimana waktu menunjukkan adanya
tinggal gas di dalam kolom perubahan komposisi
menjadi lebih lama dan mikroorganisme pada
meningkatkan absorpsi gas oleh medium kompos
mikroorganisme.
Kompaksi terjadi akibat adanya Kandungan gas asam
penurunan porositas medium, dari hasil degradasi
aktifitas mikroba teradsorbnya polutan oleh N2O, CO2
gas yang mengalir oleh medium
kompos dan hasil metabolisme
mikroorganisme menjadi
penyebab menurunnya pH
KESIMPULAN Kromatografi Gas (Komposisi
TPC N2O)
Proses Biofiltrasi berpengaruh terhadap
jumlah koloni yang terbentuk. Penurunan konsentrasi
N2O setelah melewati
Semakin tinggi pengenceran, semakin
sedikit koloni yang terbentuk. medium biofilter yang
menunjukkan terjadinya
Penerapan proses yang steril sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan TPC.
degradasi polutan
Pada efisiensi reduksi
mengalami penuruan
Hasil TPC tidak menunjukkan hasil yang
signifikan karena tidak ada perbedaan pada waktu t=4
derajat (pangkat) hasil perhitungan dari
sebelum dan sesudah biofiltrasi

Vous aimerez peut-être aussi