Vous êtes sur la page 1sur 49

TUGAS 13

TEORI AKUNTANSI
KELOM POK 8:
FE BRIANTO DWI P. ( F1 3 15 12 7)
IRWAN KRISTIANTO ( F1 31 51 3 0)
M . FUZY WAHYUDI (F1 3 15 13 5)
CHAPTER 8
OBJECTIVE CHAPTER 8

Menjelaskan pengertian Efficient Contracting Approach to Decision


Usefulness;
Menjelaskan peran akuntansi dan penelitian akuntansi dalam konteks
Efficient Contracting Approach to Decision Usefulness dengan mengacu
Figure 1.1.;
Memberi ilustrasi dengan artikel penelitian akuntansi yang mendukung
Efficient Contracting Approach to DecisionUsefulness.
MENJELASKAN PENGERTIAN
EFFICIENT CONTRACTING
APPROACH TO DECISION
USEFULNESS;
ORGANIZATION OF THE BOOK
ORGANISASI BAB 8
OVERVIEW

Teori kontrak efisien mengambil sudut pandang yang


mana perusahaan mengatur dirinya dengan cara yang
paling efisien, begitu pula untuk memaksimalkan
kemungkinan bertahan hidup.
tujuan dari teori ini adalah untuk memahami dan
memprediksi pilihan kebijakan akuntansi manajerial pada
situasi yang berbeda dan di perusahaan yang berbeda,
dan bagaimana akuntansi keuangan dapat berkontribusi
terhadap kontrak efisien.
TEORI KONTRAK EFISIEN

Teori kontrak efisien mempelajari peran informasi akuntansi keuangan


dalam memoderasi asimetri informasi antara pihak-pihak yang
mengadakan perjanjian, dengan demikian berkontribusi terhadap kontrak
efisien dan penatalayanan dan keefisienan tata kelola perusahaan.
TEORI KONTRAK EFISIEN

Asimetri informasi muncul dalam kontrak karena manajemen


memiliki informasi dalam tentang keadaan perusahaan, dan
mungkin tidak perlu membagi informasi ini dengan pihak-pihak
yang melakukan kontrak atau, jika mereka membaginya, mungkin
mengubah atau melebih-lebihkan informasi.
Kita mendefinisikan tata kelola sebagai kebijakan yang meluruskan
aktivitas perusahaan dengan kepentingan investor dan sosial.
Teori kontrak efisien berasumsi bahwa manajer, seperti investor,
adalah rasional. Sebagai hasilnya, manajer tidak dapat
diasumsikan tentunya memaksimalkan keuntungan perusahaan,
secara umum, melakukan sesuai kepentingan investor. Melainkan,
merekan akan melakukannya demi kepentingan dirinya sendiri.
Teori ini juga membahas kontrak implisit, yang mana muncul dari
menjaga hubungan bisnis.
SUMBER PERMINTAAN KONTRAK EFISIEN
ATAS INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN
Pemberi Pinjaman
Kontrak hutang adalah sumber keuangan yang penting bagi
kebanyakan perusahaan. Ketika keamanan paling penting bagi
pemberi pinjaman, seperti pemegang saham, adalah kinerja
perusahaan di masa akan datang, dua aspek kontrak hutang
harus diperhatikan
Yang pertama, adalah manajemen yang memiliki informasi
terbaik tentang kondisi perusahaan.
Yang kedua, pemberi pinjaman mehadapi asimetri hasil.
Pemegang Saham
Eksploitasi dikendalikan dengan mendasarkan kompensasi
manajer pada beberapa ukuran performa manajer, seperti net
income.
manajer diasumsikan berlaku sesuai dengan kepentingannya
sendiri, dan asimetri informasi mencegah pemegang saham
mengawasi langsung usaha manajer dalam menjalankan
perusahaan (moral hazard), manajer mungkin melalaikan
usaha dan menutupi overstatement dan keuntungan kecil
KEBIJAKAN AKUNTANSI UNTUK KONTRAK
EFISIEN
Reliabilitas
Asimetri hasil mengalihkan pemberi pinjaman trade off relevansi-
reliability terhadap perhatian lebih pada relatif reliability pada
investor ekuitas.
Agar reliabel, informasi akuntansi untuk kontrak efisien yang
berdasar pada transaksi pasar yang terealisasi, dan dapat
diverifikasi oleh pihak ketiga
peningkatan perhatian pada reliabilitas berarti bahwa financial
statement terbaik untuk menginformasikan pemberi pinjaman
Konservatisme
dan melindungi manajer oportunis adalah tidak sama dengan
yang terbaik
Asimetri hasiluntuk menginformasikan
juga membuat investor ekuitas.
sebuah permintaan untuk
konservatism bersyarat, yaitu impairment test.
Perimintaan Pemberi pinjaman informasi tentang unrealized loss
adalah lebih baik daripada permintaan merekan terkait dengan
unrealized gain, mengingat unrealized gain dipercaya tidak lebih
bermanfaat daripada unrealized losses dalam rangka
memprediksi kesulitan keuangan.
KETEGASAN KONTRAK

Kontrak, sifatnya sulit untuk dapat diubah. Memang mungkin sebuah


kontrak dapat dinegoisasi mengikuti perubahan standar akuntansi, proses
tersebut dapat akan panjang dan mahal.
Kemungkinan lain adalah ketentuan tambahan pada kontrak itu sendiri
untuk menghadapi event yang tidak terduga.
Kemungkinan lain adalah untuk membekukan kebijakan akuntansi yang
digunakan untuk menghitung nilai perjanjian .
KETEGASAN KONTRAK

Cara yang lebih efisien untuk menghadapi perubahan standar


akuntansi adalah mengijinkan manajer beberapa fleksibilitas dalam
pemilihan kebijakan akuntansi, sehingga dia dapat beradaptasi
dengan kondisi yang tak terduga.
Namun, memberi manajemen kebijaksanaan untuk memilih dari
seperangkat kebijakan akuntansi membuka peluang perilaku
opportunistic.
Diberikan kontrak yang tegas, perusahaan menghadapi trade off tata
kelola. Kebijakan akuntansi yang optimal untuk perusahaan mewakili
kompromi. Menentukan kebijakan akuntansi secara ketat sebelumnya
akan meminimalkan opportunistik kebijakan akuntansi yang dipilih
manajer. Disisi lain, membiarkan manajer memilih kebijakan
akuntansi akan mengurangi biaya ketegasan kontrak tapi membuka
perusahaan biaya perilaku manajer opportunistik.
EMPLOYEE STOCK OPTIONS

Sampai tahun 2005, tidak ada expense yang dilaporkan untuk ESOs
berlaku APB 25
tidak ada expense yang dilaporkan untuk ESOs jika intrinsic value = nol
MengukurbiayaESO
Black/Scholes option pricing formula
Asumsi option held to expiry date
ESOsdapatdilakukanlebih awal,antaravestingdantanggalkadaluwarsa
Sebagaiakibatnya,Black/Scholes overstates ESO expense
EMPLOYEE STOCK OPTIONS

Manipulasi manager terhadap ESOs


Pump and dump
Manipulate share price down prior to scheduled ESO grant dates
Spring loading
Late timing
DISCUSSION & SUMMARY OF ESO
EXPENSING
Pertanyaan:
Mengapa manajemen menentang pembebanan ESO?

Kemungkinan:
Investor bereaksi negatif atas laba menurun
Laba menurun menyebabkan debt covenant violation
Kompensasi manajer berdasarkan laba
DISTINGUISHING EFFICIENCY &
OPPORTUNISM IN CONTRACTING
Kesimpulan:
Efficient Contracting dan Opportunism sama-sama terjadi
di dalam dunia akuntansi pada kenyataanya.
IMPLICIT CONTRACTS

Definition

Hubungan yang berdasarkan kepercayaan (antara


perusahaan dengan stakeholder)
Misal: Kepercayaan kepada perusahaan atas
konsistensinya melaporkan laba yang terus meningkat
secara transparan.
Empirical Evidence

Bowen, DuCharme, dan Shores (BDS; 1995)


Reputasi perusahaan didukung oleh keuntungan yang
dilaporkan tinggi
Graham, Harvey, Rajgopal (2005)
Manajer menganggap hubungan dengan stakeholder
sebagai alasan memenuhi target laba.
SINGLE PERIOD NON-COOPERATIVE
GAME
Sejak kebutuhan akan keputusan dari pihak yang berbeda
mungkin tidak selalu sama, konflik antar pihak dapat
dimodelkan sebagai sebuah permainan.
Salah satu contoh konflik ini mungkin terjadi di antara
investor dan manajer.
HUBUNGAN ANTARA MANAGER-
INVESTOR PADA TEORI PERMAINAN
Table 9.1 Utility Payoffs in a Non-Cooperative Game

Manager
HONEST (H)
DISTORT (D)
BUY (B) 60, 40
20, 80
Investor
REFUSE TO BUY (R) 35, 20
35, 30
HUBUNGAN ANTARA MANAGER-
INVESTOR PADA TEORI PERMAINAN
Manajer memiliki dua pilihan D dan H
Invesor memiliki dua pilihan B dan R
SUMMARY OF IMPLICIT
CONTRACTING
Teori permainan non-kooperatif menjelaskan model situasi tentang adanya
konflik yang biasa terjadi antar pengguna laporan keuangan. Bahkan model
teori permainan sederhana menujukkan bahwa badan penyusun standar
akuntansi yang gagal untuk mempertimbangkan kepentingan semua
konstituen yang dipengaruhi oleh pilihan kebijakan akuntansi sedang dalam
bahaya membuat rekomendasi kebijakan yang sulit untuk diterapkan.
MENJELASKAN PERAN AKUNTANSI DAN
PENELITIAN AKUNTANSI DALAM
KONTEKS EFFICIENT CONTRACTING
APPROACH TO DECISION USEFULNESS
DENGAN MENGACU FIGURE 1.1.
KEBIJAKAN AKUNTANSI UNTUK
KONTRAK EFISIEN
Efficient contracting theory
Peran informasi akuntansi dalam menjembatani asimetri
informasi .
Informasi harus reliabel dan konservatif (secara kondisional)
Fleksibilitas manajer

Inefisiensi
saat standar
Less
Flexible More Oportunisme
akun
Flexible manajer
berubah

Kompromi: Manajer boleh memilih kebijakan dalam tataran


GAAP.
KEBIJAKAN AKUNTANSI UNTUK
EMPLOYEE STOCK OPTIONS
June, 1993
FASB exposure draft untuk membebankan ESOs
Oposisiyangkuatdarimanajer
dengan alasan
Lower reported net income
Low reliability
1995, SFAS 123
memberikan pengungkapan tambahan biaya ESO
ARTIKEL PENELITIAN AKUNTANSI
YANG MENDUKUNG EFFICIENT
CONTRACTING APPROACH TO
DECISION USEFULNESS
MIAN DAN SMITH (1990)

Mian dan Smith (1990) melakukan penelitian tentang efficient contracting.

Mian dan Smith mengamati pilihan kebijakan akuntansi untuk mengkonsolidasi


perusahaan subsidiary.
Mereka berpendapat bahwa semakin besar interdependensi antara perusahaan induk
dengan perusahaan anak maka akan semakin efisien untuk menyiapkan laporan
keuangan konsolidasi.
Mereka memperkirakan bahwa semakin besar integrasi antara perusahaan induk dan
perusahaan anak, maka semakin besar kemungkinan/kecenderungan perusahaan
induk untuk menyiapkan laporan konsolidasian.
BHARATH, SUNDER, DAN SUNDER
(2008)

BSS juga menemukan bahwa


Bharath, Sunder, dan Sunder Mereka menemukan bahwa suku perusahaan dengan kualitas
(2008) menginvestigasi efek dari bunga secara signifikan lebih pelaporan yang rendah
kualitas akuntansi terhadap suku rendah dalam pasar hutang cenderung untuk meminjam dari
bunga yang dibebankan dalam publik dan swasta untuk bank (swasta), sedangkan
pasar pinjaman (lending markets) perusahaan-perusahaan dengan perusahaan dengan kualitas
publik maupun swasta (misalnya akrual yang rendah (akuntansi pelaporan yang tinggi cenderung
bank). berkualitas tinggi). untuk meminjam dari pasar
publik.
WITTENBERG-MOERMAN (2008)

WM menemukan
bahwa, seperti yang WM tidak
Wittenberg-Moerman
telah diduga, menemukan adanya
(2008) mengukur
konservatisme keterkaitan ketika
asimetri informasi
kondisional perusahaan
dalam bid-ask spread
berasosiasi negative mengakui unrealized
pada pasar hutang.
dengan bid-ask gain.
spread.
GIGLER, KANODIA, SAPRA, DAN
VENUGOPALAN (2009)
Gigler, Kanodia, Sapra, dan Venugopalan (2009) menunjukkan bahwa
meskipun akuntansi konservatif mungkin saja menurunkan suku bunga
pinjaman, hal ini juga membawa cost karena secara alamaiah,
konservatisme meningkatkan kemungkinan covenant violation ketika tidak
dijamin oleh economic state perusahaan.
ARMSTRONG, JAGOLINZER, DAN
LARCKER (AJL; 2010)
Armstrong, Jagolinzer, dan Larcker (AJL; 2010) mempelajari mengenai banyaknya perusahaan yang mengalami
restatement laporan keuangan, class-action lawsuit, dan investigasi SEC yang mungkin mengindikasikan
perilaku oportunistik manajer.
Pertanyaannya adalah: Apakah perusahaan dengan CEO yang mempunyai delta portofolio tinggi menunjukkan
perilaku oportunistik CEO yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan serupa dengan CEO yang
memiliki delta portofolio lebih rendah?
Dalam penelittiannya, AJL tidak menemukan bukti akan hal tersebut. Oleh karena itu, kepemilikan saham
perusahaan oleh manager sepertinya tidak menyebabkan perilaku oportunistik.

Meskipun penelitian AJL menyatakan demikian, adanya restatement, lawsuit, dan investigasi SEC
menunjukkan bahwa perilaku seperti itu memang ada.

Dengan demikian, hal tersebut mungkin saja terjadi dengan didorong oleh motivasi yang lain.
HOPE DAN THOMAS (2008)
Mereka meneliti sampel perusahaan-perusahaan multinasional di bawah SFAS.

Berlakunya SFAS 31 menghapuskan kewajiban untuk melaporkan laba berdasarkan wilayah geografis, sehingga
pengungkapan tersebut bersifat sukarela saja setelah adanya SFAS 131.

Hope dan Thomas melaporkan bahwa di antara perusahaan-perusahaan sampel tersebut yang tidak mengungkapkan
laba berdasarkan wilayah geografis setelah berlakunya SFAS 131, total penjualan asingnya meningkat tetapi total laba
asingnya secara rata-rata menurun jika dibandingkan dengan periode sebelum berlakunya SFAS 131 atau jika
dibandingkan dengan laba domestic perusahaan yang sama setelah SFAS 131.

Hal tersebut menunjukkan bahwa sepertinya manajer telah mengeksploitasi kemampuan investor yang menurun
untuk mengawasi kinerja mereka dengan cara meningkatkan penjualan asing dengan mengorbankan keuntungan.

Hal tersebut oleh penulis disebut sebagai empire bulding, yaitu suatu bentuk moral hazard yang mana manajer
secara oportunistis menaikkan ukuran perusahaan (dengan menaikkan penjualan asing).

Kesimpulannya, baik efficient contracting maupun sikap oportunisme dua-duanya ada/terjadi di dalam dunia
akuntansi pada kenyataanya.
Selama manager
Suatu implikasi
memiliki
signifikan atas
Teori efficient fleksibilitas untuk
teori efficient
contracting Untuk mencapai memilih
contracting
mempelajari kontrak yang kebijakan
adalah bahwa
tentang peran efisien (efficient akuntansi,
kebijakan
informasi contracting), mereka dapat
akuntansi
akuntansi informasi mengubah
mempunyai
keuangan dalam keuangan harus kebijakan ini
konsekuensi-
menjembatani reliable dan untuk
konsekuensi
asimetri konservatif mengimbangi
ekonomi. Oleh
informasi antara (secara dampak dari
karena itu, hal
pihak-pihak kondisional). standar akuntansi
tersebut menjadi
dalam kontrak. baru pada
penting bagi para
kontrak utang
manajer.
dan kompensasi.
KESIMPULAN

Efficient contracting menimbulkan dua pertanyaan penting untuk Conceptual


Framework:
Pertama, haruskah kerangka memberikan pengakuan yang lebih besar untuk
verifiability, seperti bergerak ke karakteristik meningkatkan laporan keuangan
untuk komponen representasional faithfulness? Seperti pendapat O'Brien, hal ini
akan memperkuat peran kehandalan dalam kerangka, sehingga mengurangi
keprihatinan investor bahwa manajer secara opportunistik dapat mengelola
penghasilan untuk menghindari pelanggaran perjanjian hutang dan untuk
meningkatkan reputasi dan kompensasi.

Kedua, sejauh mana seharusnya financial statements memberikan sistem


peringatan awal untuk memperingatkan debtholders untuk kemungkinan
financial distress perusahaan? Conditional conservatism menyediakan
seperti sistem peringatan dini dengan mengakui kerugian yang belum
direalisasi.
Penelitian empiris telah melaporkan bukti kontrak efisien dan perilaku
oportunistik manajer. Sementara itu penting bagi akuntan untuk menyadari
kemungkinan oportunisme manajer, bukti efisien menunjukkan bahwa
mungkin untuk menyelaraskan manajer kepentingan dengan orang-orang
investor.
CHAPTER 9
OBJECTIVE CHAPTER 9

Menjelaskan pengertian An Analysis of Conflict


Menjelaskan pengertian "Agency Theory"
Menjelaskan implikasi Agency Theory terhadap akuntansi & penelitian
akuntansi dengan mengacu Figure 1.1.
MENJELASKAN PENGERTIAN
AN ANALYSIS OF CONFLICT
ORGANIZATION OF CHAPTER 9
GAME THEORY

Dua kontrak penting


yang tergantung
pada laba bersih
Economic adalah kontrak
consequences antara hubungan
ditandai dengan kerja (employment)
Game theory konflik, perlu dan kontrak utang.
memodelkandan mempertimbangkan
memprediksi akibat juga dengan agency
Untuk memahami dari konflik antara theory karena versi
kepentingan individu yang game theory
manajemen dalam rasional. memodelkan
laporan keuangan pengontrakan antara
perlumempertimban dua atau lebih pihak.
gkan beberapa
model dari game
theory.
Game Theoryadalah teoripermainanekonomi economic theory ofgames disingkat
gametheory,mendasariisu-isudalam teori akuntansi keuangan, memodelkan interaksi
dua atau lebih pemain, interaksi sering terjadi dalam keadaan ketidakpastian dan asimetri
informasi, menggunakan asumsi dasar yaitu setiap
pemainmemaksimumkanutilitasharapannya, lebihkompleks daripada teori keputusan
dan teori investasi.
Ada banyak tipe game, satu dasar untuk mengklasifikasikan geme adalahkooperatif dan
non kooperatif :
1. Kooperatif: setiap pihak dapat masuk ke dalam persetujuan berikat( binding
agreementcontohnya: kartel
2. Non-kooperatif: jika persetujuan tidak mungkin diberdayakan atas setiap anggota,
contohnya: industri oligopolistik
AGENCY THEORY
Agency theory (teori keagenan) merupakan mengasumsikan bahwa
semua individu bertindak untuk kepentingannya sendiri.
Pemegang saham diasumsikan hanya bertindak terhadap hasil keuangan
perusahaan sebagai peningkat investasi, sedangkan agen diasumsikan
sebagai penerima kepuasan yang berupa kompensasi keuangan beserta
syarat-syaratnya.
Konsep agency theory sendiri merupakan suatu hubungan antara principal
sebagai pemilik atau pemegang saham dengan mana$emen yang
bertindak sebagai agen.
Principal merupakan pihak yang memberikan mandat kepada agen untuk
bertindak atas nama principal, sedangkan agen merupakan pihak yang
diberi amanat oleh principal untuk menjalankan perusahaan.
Pengaplikasian agency theorydapatterwujuddalamsebuah kontrak
kerjayang mengatur proporsihakdankewajibandarimasing-
masingpihakdengantetap memperhitungkan manfaat secara keseluruhan.
IMPLIKASI AGENCY
THEORY TERHADAP
A K U N TAN S I
Holmstrom mengasumsikan bahwa kinerja dari agen tidak dapat
diamati oleh pemilik tetapi imbalan upahnya (payoff) dapat diamati pada
akhir periode tertentu.
Di lain pihak, Feltham dan Xie (1994) menunjukan bahwa model
Holmstrom atas kasus payoff tidak dapat diamati, jika sekumpulan
manejer mungkin melakukan aksi yang konstan.
Holmstrom menunjukan secara formal bahwa sebuah kontrak yang
didasarkan pada sebuah pengukuran kinerja seperti pendapatan bersih
kurang efisien daripada pilihan kontrak terbaik pertama.
Kontrak terbaik kedua yang lebih efisien dapat dibuat dengan mengukur
kinerja manajer tidak pada satu indikator ukuran melainkan dengan
menambah indikator ukuran kedua.
Holmstrom menyatakan bahwa menyediakan pengukuran yang kedua
(harga saham) juga dapat diamati, dan memberikan beberapa informasi
mengenai usaha manajer yang terkandung dalam pengukuran yang
pertama.
Sebagai efeknya, pendapatan dan harga saham bersama-sama akan
memberikan refleksi yang lebih baik mengenai kinerja manajer
sekarang daripada hanya menggunakan salah satu indikator saja.

Vous aimerez peut-être aussi