Vous êtes sur la page 1sur 30

A S ID IM ETR I-A LK A LIM ETR I

Afidatul Muadifah, M.Si


Asidimetri dan alkalimetri
termasuk reaksi netralisasi
yakni reaksi antara ion
hidrogen yang berasal dari
asam dengan ion hidroksida
yang berasal dari basa untuk
menghasilkan air yang bersifat
netral. Netralisasi dapat juga
dikatakan sebagai reaksi
antara donor proton (asam)
dengan penerima proton
Asidimetri merupakan penetapan
kadar secara kuantitatif terhadap
senyawa-senyawa yang bersifat basa
dengan menggunakan baku asam,
sebaliknya alkalimetri adalah
penetapan kadar senyawa-senyawa
yang bersifat asam dengan
menggunakan baku basa.
Titran

Titrat
Untuk menetapkan titik akhir titrasi
(TAT) atau end point pada proses
netralisasi ini digunakan indikator.
Menurut W. Ostwald, indikator adalah
suatu senyawa organik kompleks
dalam bentuk asam atau dalam bentuk
basa yang mampu berada dalam
keadaan dua macam bentuk warna
yang berbeda dan dapat saling
berubah warna dari bentuk satu ke
bentuk yang lain pada konsentrasi H+
tertentu atau pada pH tertentu.
Indikator Asam-Basa
Larutan asam bila direaksikan dengan
larutan basa akan menghasilkan garam
dan air. Sifat asam dan sifat basa akan
hilang dengan terbentuknya zat baru
yang disebut garam yang memiliki sifat
berbeda dengan sifat zat asalnya.
Karena hasil reaksinya adalah air yang
memiliki sifat netral yang artinya jumlah
ion H+ sama dengan jumlah ion OH-
maka reaksi itu disebut dengan reaksi
netralisasi atau penetralan.
Pada reaksi penetralan, jumlah asam
harus ekivalen dengan jumlah basa.
Untuk itu perlu ditentukan titik ekivalen
reaksi. Titik ekivalen adalah keadaan
dimana jumlah mol asam tepat habis
bereaksi dengan jumlah mol basa. Untuk
menentukan titik ekivalen pada reaksi asam-
basa dapat digunakan indikator asam-basa.
Ketepatan pemilihan indikator merupakan
syarat keberhasilan dalam menentukan titik
ekivalen. Pemilihan indikator didasarkan atas
pH larutan hasil reaksi atau garam yang
terjadi pada saat titik ekivalen.
Pada saat titik ekivalen ini maka proses
titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat
volume titran yang diperlukan untuk
mencapai keadaan tersebut. Dengan
menggunakan data volume titrat, volume
dan konsentrasi titran maka kita bisa
menghitung kadar titrat.
V1 x N1 = V2 x N2
V1 = Volume titran (volume rata-rata)
N1 = Konsentrasi titran
V2 = Volume titrat
N2 = Konsentrasi titrat
Satuan Konsentrasi

Molaritas
Normalitas
Persentase
M olaritas
N orm alitas
Presentase (% )
LARUTAN STANDAR/BAKU

Larutan baku/ larutan standar adalah


larutan yang konsentrasinya sudah
diketahui. Larutan baku biasanya
berfungsi sebagai titran sehingga
ditempatkan buret, yang sekaligus
berfungsi sebagai alat ukur volume
larutan baku. Larutan yang akan
ditentukan konsentrasinya atau
kadarnya, diukur volumenya dengan
menggunakan pipet volumetri dan
ditempatkan di erlenmeyer.
Larutan Baku Prim er
Larutan yang mengandung zat padat murni
yang konsentrasi larutannya diketahui
secara tepat melalui metode gravimetri
(perhitungan massa), dapat digunakan
untuk menetapkan konsentrasi larutan lain
yang belum diketahui. Nilai konsentrasi
dihitung melalui perumusan sederhana,
setelah dilakukan penimbangan teliti dari
zat pereaksi tersebut dan dilarutkan dalam
volume tertentu.
Contoh: K2Cr2O7, As2O3, NaCl, asam oksalat,
asam benzoat.
Syarat-syarat larutan baku
prim er :
-Mempunyai kemurnian yang tinggi
-Rumus molekulnya pasti
-Tidak mengalami perubahan selama
penimbangan
-Berat ekivalen yang tinggi (Agar
kesalahan penimbangan dapat diabaikan)
-Larutan stabil didalam penyimpanan
Larutan Baku Sekunder

Larutan suatu zat yang


konsentrasinya tidak dapat
diketahui dengan tepat karena
berasal dari zat yang tidak pernah
murni. Konsentrasi larutan ini
ditentukan dengan pembakuan
menggunakan larutan baku primer,
biasanya melalui metode titrimetri.
Contoh: AgNO3, KmnO4, Fe(SO4)2
Adapun syarat syarat larutan baku sekunder :
-Derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan
baku primer
-Berat ekivalennya tinggi
-Larutan relatif stabil didalam penyimpanan
Cara Kerja ALKALIM ETRIStandarisasiNaO H dan Penetapan
Kadar Asam Asetat
Indikator Alkalim etri
Cara Kerja
ASID IM ETRIStandarisasi
H Cldan Penetapan Kadar
Soda Kue
Tugas!
1. Prosedur pembuatan Larutan standar primer dan
sekunder
2. Prosedur Standarisasi HCl
3. Prosedur Penetapan Kadar Soda Kue

Note: Dibuat diagram alir, diberi keterangan jumlah


alat dan bahan, serta diberi keterangan konsentrasi
bahan yang digunakan.
TERIMA
KASIH....

Vous aimerez peut-être aussi