Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh :
Ria Sakti Puspa Wijayanti
Pembimbing :
dr. Wendi Lewerissa,Sp.M
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Konjungtivitis peradangan pada konjungtiva
Tidak ada data yang akurat insidensi
konjungtivitis,
Diduga sebagai salah satu penyakit mata yang
paling umum terjadi.
Pd 3% kunjungan di departemen penyakit mata di
Amerika serikat 30% konjungtivitis bakteri dan
virus, dan 15% konjungtivitis alergi.
Insidensi konjungtivitis di Indonesia berkisar
antara 2-75%.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
KONJUNGTIVITIS
Konjungtivitis : peradangan pada konjungtiva
Konjungtivitis dapat disebabkan oleh: virus, bakteri,
klamidia, alergi, atau kontak dengan benda asing.
Gambaran klinis :
hiperemi konjungtiva bulbi (injeksi konjungtiva), lakrimasi,
eksudat dg sekret yg lebih nyata di pagi hari, pseudoptosis
akibat kelopak bengkak, kemosis, hipertrofi papil, folikel,
membran, pseudomembran, granulasi, flikten, mata merasa
seperti adanya benda asing, adenopati preaurikular.
Salah satu bentuk konjungtivitis adalah konjungtivitis alergi.
KONJUNGTIVITIS ALERGI
Peradangan konjungtiva yg disebabkan o/ reaksi
alergi atau hipersensitivitas tipe humoral ataupun
sellular.
dapat berupa reaksi cepat seperti alergi biasa dan
reaksi tipe lambat sesudah beberapa hari kontak
Berhubungna dg sindrom alergik, mis. Rhinitis
alergika atau bisa juga terjadi karena kontak
langsung dg zat diudara misalnya debu.
ETIOLOGI
Konjungtivitis alergi dpt disebabkan oleh :
a. reaksi alergi terhadap obat, bakteri dan toksik.
b. iritasi oleh angin, debu, asap, dan polusi udara.
c. pemakaian lensa kontak terutama dalam jangka
panjang.
PATOFISIOLOGI
The role of mediator in ALLERGIC DISEASES
Histamine
Leukotrienes Immediate symptoms
Mast cell Prostaglandin
Bradykinin,PAF Itch, sneezing
Watery discharge
IgE
allergen
B cell
IL4
ICAM-1
Injeksi konjungtivitis
Sedang Mencolok Ringan-sedang Ringan-sedang
Nodul preaurikuler
Sering Jarang Sering -
Sakit tenggorokan dan
demam Kadang2 Kadang2 Tdk pernah Tdk pernah
Pewarnaan
PMN, plasma sel,
Monosit Bakteri,PMN Eosinofil
badan2 inklusi
Papil
- +/_ - +
Folikel
+ - ++ -
PENATALAKSANAAN
1. Golongan Antihistamin
PTISIS BULBI
bola mata yang mengecil, menyusust, dan sudah tidak
berfungsi lagi sehingga mata kehilangan bentuknya dan
hanya tampak seperti sebuah jaringan.
Etiologi
Kegagalan prosedur bedah (seperti katarak, glaukoma, dan
bedah retina)
Infeksi dan inflamasi (seperti keratitis, uveitis,
endoftalmitis)
Keganasan intraocular (melanoma koroidal, retinoblastoma)
Cedera atau trauma berupa luka tusukan.
EPIDEMOLOGI
Informasi mengenai insidensi ptisis bulbi masih
terbatas.
Prevalensi ptisis bulbi pd mata yg dienukleasi
tercatat berkisar 11,2%-18.7% dg rata-rata 13.7%;
Peningkatan jumlah enukleasi ptisis bulbi
tercatat selama dua dekade terakhir;
Pd Anak-anak & dewasa (20 tahun) jarang
terjadi, terutama diakibatkan oleh trauma ocular
& malformasi kongenital.
GEJALA KLINIS
Mata kecil dan mengkerut
Mata tampak terdistorsi
Pada kornea dapat terlihat jaringan sikatriks
Pembengkakan di mata atau sekitar mata
Mata lunak dan terasa sakit
Pada tahap akhir ptisis bulbi, retina bola mata
mengalami beberapa formasi tulang akibatnya
tampak mata kasar dan tulang yang menonjol.2
PENATALAKSANAAN
Tidak dapat diperbaiki dengan cara apapapun
Dilakukan enukleasi bulbi tindakan
pembedahan mengeluarkan bola mata dg
melepaskan & memotong jaringan yg
mengikatnya didalam rongga orbita. Jaringan yg
dipotong adalah seluruh otot penggerak mata,
saraf optik, dan melepaskan konjungtiva dari
bola mata.
Dilakukan pemasangan protesa (mata palsu)
untuk memperbaiki penampilan kosmetik pasien.
ENUKLEASI
BAB III
LAPORAN KASUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AU
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Pasir II
Pekerjaan : Mahasiswa
Tgl Pemeriksaan : 13 Januari 2014
No. Rekam Medik : 379805
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Mata kanan merah
Diagnosis
Ptisis bulbi Oculi Dextra dan Konjungtivitis alergi Oculi Dextra
Terapi
Cendoxytrol eye drop 4x1 gtt OD
Loratadin tablet 1x1 (po)
Prognosis
Quo Vitam : Dubia
Quo Functionam : ad Malam
Quo Sanationam : ad Malam
BAB IV
PEMBAHASAN
Pasien dg keluhan mata kanan merah sejak 1 mgg lalu, gatal (+), berair (+), kelu
Diagnosis Ptisis Bulbi
Mata merah
Klinik Viral Bakteri Klamidia Alergi
Injeksi konjungtivitis
Sedang Mencolok Ringan-sedang Ringan-sedang
Nodul preaurikuler
Sering Jarang Sering -
Pewarnaan
PMN, plasma sel,
Monosit Bakteri,PMN Eosinofil
badan2 inklusi
Papil
- +/_ - +
Folikel
+ - + -
Non farmakologi : Satu-satunya terapi tanpa obat untuk
alergi adalah menghindari pencetus alergi agar tidak
muncul kembali