Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PASIEN
DENGAN DIAGNOSA MEDIS
LARINGEKTOMI
By :
KELOMPOK 5
Anatomi dan Fisiologi Laring
Laring atau organ suara adalah struktur
epitel kartilago yang menghubungkan
antara faring dan trakea.
c. Kartilago epiglotis
Epiglotis atau kartilago epiglotis adalah
katub kartilago elastis yang merupakan
lipatan tulang rawan berbentuk daun
dan menonjol keatas dibelakang dasar
lidah yang melekat pada tepian anterior
kartilago tiroid. Epiglotis akan terus
terbuka ketika kita bernapas.
d. Kartilago aritenoid (Cartilago
arytenoidea)
Kartilago aritenoidbertanggung jawab
terutama untuk membuka dan
menutupnya laring.
LANJUTAN .
e. Kartilago kornikulata(Cartilago
corniculata)
Kartilago kornikulata melekat pada bagian
ujung kartilago aritenoid dan kartilago ini
berjumlah dua buah (sepasang).
f. Kartilago kuneiformis (Cartilago
cuneiformis)
Merupakan kartilago kecil yang berjumlah
sepasang dan berbentuk batang yang
terdapat di dalam plica aryepiglottica yang
berfungsi untuk menyokong plica tersebut.
Laringektomi atau laryngostomy adalah
tindakan pembedahan untuk membuat
lubang tiruan kedalam laring
Apa yang dimaksud dengan
Kanker laring ??
Kanker laring adalah keganasan
yang terjadi pada sel skuamosa
laring ( Boeis, 1997). Atau
karsinoma laring adalah keganasan
pada laring yang meliputi bagian
supraglotis, glotis, dan subglotis
(Suddart and Brunner).
LARING KANKER
NORMAL LARING
ETIOLOGI
Penyebab kanker laring belum diketahui
dengan pasti. Dikatakan oleh para ahli
bahwa perokok dan peminum alkohol
merupakan kelompok orang orang
dengan resiko tinggi terhadap terjadinya
kanker laring. Penelitian epidemiologic
menggambarkan beberapa hal yang
diduga menyebabkan terjadinya kanker
laring yang kuat ialah rokok , alkohol, dan
oleh sinar radioaktif.
KLASIFIKASI
Berdasarkan Union International
Centre le Cancer (UICC) 1982,
klasifikasi dan stadium tumor ganas
laring terbagi atas :
1. Supraglotis
2. Glotis
3. Subglotis
Klasifikasi dan stadium
tumor berdasarkan UICC :
1. Tumor primer (T)
Supra glottis :
T is : tumor insitu
T 0 : tidak jelas adanya tumor primer
T 1 : tumor terbatas di supra glotis dengan pergerakan
normal
T 1a : tumor terbatas pada permukaan laring epiglotis,
plika ariepiglo ventrikel atau pita suara palsu satu sisi.
T 1b : tumor telah mengenai epiglotis dan meluas ke
rongga ventrikel pita suara palsu
T 2 : tumor telah meluas ke glotis tanpa fiksasi
T 3 : tumor terbatas pada laring dengan fiksasi dan / atau
adanya inf
ke dalam.
T 4 : tumor dengan penyebaran langsung sampai ke luar
laring.
Glotis :
T is : tumor insitu
T 0 : tak jelas adanya tumor primer
T 1 : tumor terbatas pada pita suara (termasuk
komisura anterior dan posterior) dengan
pergerakan normal
T 1a : tumor terbatas pada satu pita suara
asli
T 1b : tumor mengenai kedua pita suara
T 2 : tumor terbatas di laring dengan perluasan
daerah supra glotis maupun subglotis dengan
pergerakan pita suara normal atau terganggu.
T 3 : tumor terbatas pada laring dengan fiksasi
dari satu atau ke dua pita suara
T 4 : tumor dengan perluasan ke luar laring
Sub glotis :
T is : tumor insitu
T 0 : tak jelas adanya tumor primer
T 1 : tumor terbatas pada subglotis
T 1a : tumor terbatas pada satu sisi
T 1b : tumor telah mengenai kedua sisi
T 2 : tumor terbatas di laring dengan
perluasan pada satu atau kedua pita suara
asli dengan pergerakan normal atau
terganggu
T 3 : tumor terbatas pada laring dengan
fiksasi satu atau kedua pita suara
T 4 : tumor dengan kerusakan tulang rawan
dan/atau meluas keluar laring.
2. Pembesaran kelenjar getah bening leher (N)
N x : kelenjar tidak dapat dinilai
N 0 : secara klinis tidak ada kelenjar.
N 1 : klinis terdapat kelenjar homolateral dengan
diameter 3 cm
N 2 : klinis terdapat kelenjar homolateral dengan
diameter >3 <6 cm atau klinis terdapat
kelenjar homolateral multipel dengan diameter 6 cm
N 2a : klinis terdapat satu kelenjar homolateral dengan
diameter > 3 cm - 6 cm.
N 2b : klinis terdapat kelenjar homolateral multipel
dengan diameter 6 cm
N 3 : kelenjar homolateral yang masif, kelenjar bilateral
atau kontra lateral
N 3 a : klinis terdapat kelenjar homolateral dengan
diameter > 6 cm
N3b : klinis terdapat kelenjar bilateral
N3c : klinis hanya terdapat kelenjar kontra lateral
3. Metastase jauh (M)
M 0 : tidak ada metastase jauh
M 1 : terdapat metastase jauh
4. Stadium :
Stadium I : T1 N0 M0
Stadium II : T2 N0 M0
Stadium III : T3 N0 M0
T1, T2, T3, N1, M0
Stadium IV : T4, N0, M0
Setiap T, N2, M0,
Setiap T, setiap N, M1
STOMA
MANIFESTASI KLINIS
1. Suara serak dalah hal pertama yang akan
tampak pada pasien dengan kanker pada
daerah glotis karena tumor mengganggu
kerja pita suara selama berbicara . Suara
mungkin parau yang puncaknya suara
rendah.
2. Nyeri dan rasa terbakar saat minum air
hangat atau minum jus jerik adalah tanda
dini kanker subglotis atau supra glottis.
3. Teraba massa di belakang leher.
4. Batuk yang kadang kadang dengan reak
yang bercampur darah dikarenakan
adanya ulserai pada tumor tersebut.
LANJUTAN .
CA Laring