Vous êtes sur la page 1sur 17

FISIOLOGI HAID

PENDAHULUAN

Manusia adalah salah satu spesies yang memiliki


siklus reproduksi bulanan
Sebagian besar mamalia tidak mengalami ovulasi
setiap bulan seperti manusia pada umumnya,
namun setiap ovulasi selalu diikuti dengan
fertilisasi.
Pada manusia, peristiwa ovulasi tidak selalu
diikuti dengan konsepsi ( kemungkinan konsepsi
setiap ovulasi hanya 30% )
Siklus reproduksi manusia umumnya berlangsung
setiap 28 hari
FISIOLOGI HAID
Siklus menstruasi berlangsung di UTERUS dan OVARIUM

SIKLUS UTERUS : berupa pertumbuhan dan pengelupasan endometrium


(deskuamasi). Pada akhir fase menstruasi, endometrium kembali menjadi
tebal - fase proliferasi . Pasca ovulasi, pertumbuhan endometrium berhenti
dan kelenjar endometrium menjadi aktif - fase sekresi .

SIKLUS OVARIUM : mengendalikan perkembangan endometrium. Durasi


rata-rata siklus menstruasi 28 hari dan terdiri dari :
Fase Folikuler
Ovulasi Fase
Luteal (pasca ovulasi)

Pada siklus menstruasi yang memanjang ( > 28 hari ), fase luteal tetap
selama 14 hari, yang berubah adalah fase folikuler
Haid normal
Siklik: 25 31 hari sekali
Lama: 3 6 hari
Banyaknya: 30 60 cc (ganti pembalut 2
5 pembalut/hari) sulit dinilai
Variasi tinggi
FISIOLOGI HAID

Fungsi menstruasi normal merupakan hasil


interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan
ovarium dengan perubahan-perubahan terkait
pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi
normal
Ovarium memainkan peranan penting dalam
proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab
dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik
maupun lama siklus menstruasi
FISIOLOGI HAID

SIKLUS MENSTRUASI AKAN BERLANGSUNG


SECARA NORMAL BILA :
Poros endokrin hipotalamus hipofisis
ovarium berlangsung normal
Terdapat folikel yang responsive dalam
ovarium
Uterus berfungsi dengan baik
SIKLUS MENSTRUASI
Bagian-bagian Siklus Menstruasi :
Siklus Endomentrium
Fase menstruasi
Fase proliferasi
Fase sekresi/luteal
Fase iskemi/premenstrual
Siklus Ovulasi
Siklus Hipofisis-hipotalamus
SIKLUS ENDOMENTRIUM
Fase menstruasi
Endometrium terlepas dari dinding uterus dengan
disertai pendarahan dan lapisan yang masih utuh
hanya stratum basale.

Pada awal fase menstruasi kadar estrogen,


progesteron, LH (Lutenizing Hormon) menurun
atau pada kadar terendahnya selama siklus dan
kadar FSH (Folikel Stimulating Hormon) baru
mulai meningkat.
SIKLUS ENDOMENTRIUM
Fase proliferasi
Fase proliferasi Pada fase folikuler , endometrium
terpapar hormon estrogen.

Proses regenerasi endometrium pada akhir menstruasi


berlangsung dengan cepat fase proliferasi

Bentuk kelenjar lurus dan teratur sejajar satu sama lain


dengan sekresi kelenjar yang minimal
SIKLUS ENDOMENTRIUM

Fase sekresi/luteal
Setelah ovulasi, produksi progesteron memicu
perubahan sekretorik pada kelenjar
endometrium

Kelenjar semakin panjang dan berkelok-kelok


dan sel epitel kelenjar mengandung
mengandung banyak vakuole
Fase iskemi/premenstrual
Fase menstruasi Penurunan estrogen dan
progesteron terjadi pada akhir fase luteal.
Penurunan diikuti dengan kontraksi spasmodik
arteri spiralis terjadi nekrosis iskemik pada
endometrium terjadi pengelupasan
endometrium - HAID
SIKLUS MENSTRUASI
Siklus Ovulasi
Ovulasi merupakan peningkatan kadar estrogen yang
menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise
mengeluarkan LH (lutenizing hormon).
Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit
sekunder dari folikel.Folikel primer primitif berisi oosit
yang tidak matur (sel primordial).
Sebelum ovulasi, satu sampai 30 folikel mulai matur
didalam ovarium dibawah pengaruh FSH dan
estrogen.
SIKLUS MENSTRUASI
Di dalam folikel yang terpilih, oosit matur dan
terjadi ovulasi, folikel yang kosong memulai
berformasi menjadi korpus luteum
Korpus luteum mencapai puncak aktivitas
fungsional 8 hari setelah ovulasi, dan mensekresi
baik hormon estrogen maupun progesteron.
Apabila tidak terjadi implantasi, korpus luteum
berkurang dan kadar hormon menurun. Sehingga
lapisan fungsional endometrium tidak dapat
bertahan dan akhirnya luruh.
SIKLUS MENSTRUASI
Siklus Hipofisis-hipotalamus

Menjelang akhir siklus menstruasi yang normal, kadar estrogen dan


progesteron darah menurun.

Kadar hormon ovarium yang rendah dalam darah ini menstimulasi


hipotalamus untuk mensekresi gonadotropin realising hormone (Gn-
RH). Sebaliknya, Gn-RH menstimulasi sekresi folikel stimulating
hormone (FSH).

FSH menstimulasi perkembangan folikel de graaf ovarium dan


produksi estrogennya. Kadar estrogen mulai menurun dan Gn-RH
hipotalamus memicu hipofisis anterior untuk mengeluarkan
lutenizing hormone (LH).
SIKLUS MENSTRUASI

LH mencapai puncak pada sekitar hari ke-13


atau ke-14 dari siklus 28 hari.

Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi


ovum pada masa ini, korpus luteum menyusut,
oleh karena itu kadar estrogen dan progesteron
menurun, maka terjadi menstruasi.
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi