Vous êtes sur la page 1sur 25

Waktu : 6 x 45 Menit

(Keseluruhan KD)

Standar Kompetensi Dasar :


Kompetensi 1.1. Mendeskripsikan
: Pancasila sebagai
1. ideologi terbuka.
Menampilka
n sikap 1.2. Menganalisis Pancasila
positif sebagai sumber nilai
terhadap
Pancasila dan paradigma
sebagai pembangunan.
ideologi
terbuka 1.3. Menampilkan sikap
positif terhadap
Waktu : 4 x 45 Menit

Standar Kompetensi :
Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila
sebagai ideologi terbuka

Kompetensi Dasar :
1.1. Mendeskripsikan
Pancasila sebagai
ideologi terbuka.
1. Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia

a. Kesepakatan Bangsa
Indonesia
Bukti-bukti bahwa Pancasila mrp hasil
kesepakatan
Bangsa Indonesia dengan legalitas yang kuat,
dapat
ditinjau dari :
Justifikasi yuridis (UUD 1945 dan Ketetapan
MPR),
Justifikasi Teoritis - Filsafati (Alinea Kedua,
Keempat dan Pasal 29 UUD 1945),
Justifikasi Sosiologis historis (nilai-nilai
b.Pengertian
Pancasila
Beberapa pengertian Pancasila yang
dikemukakan oleh para ahli :
1. Muhammad Yamin, Pancasila berasal dari kata Panca yang
berarti lima dan Sila yang berarti sendi, atas, dasar atau
peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan
demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi
pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan
baik.

2. Ir. Soekarno, Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang


turun-temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh
kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja
falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa
Indonesia.
Lanjutan .

3. Notonegoro, Pancasila adalah Dasar Falsafah Negara


Indonesia. Berdasarkan pengertian ini dapat disimpulkan
Pancasila pada hakikatnya merupakan dasar falsafah dan
Ideologi negara yang diharapkan menjadi pendangan hidup
bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang
persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan
negara Indonesia.

4. Berdasarkan Terminologi, Pada 1 juni 1945, dalam sidang


Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan kemerdekaan
Indonesia (BPUKI), Pancasila yang memiliki arti lima asas
dasar digunakakn oleh Presiden Soekarno untuk memberi
nama pada lima prinsip dasar negara Indonesia yang
diusulkannya.
c. Proses Perumusan Pancasila Sebagai
Dasar Negara
BPUPKI telah mengadakan sidang 2 kali, yaitu :
Sidang Pertama, tgl 29 Mei s.d. 1 Juni 1945 (dikemukakan usul
dan pendapat oleh anggota BPUPKI mengenai Dasar Negara
dan Rancangan UUD).
Sidang Kedua, tgl 10 s.d. 17 Juli 1945.
Mr. Muhammad Yamin, pada tgl. 29 Mei 1945
menyampaikan sebagai berikut:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat.
Lanjutan .

Mr Soepomo, pada tgl. 31 Mei 1945 menyampaikan usulan sbb :


1. Paham Negara Kesatuan
2. Perhubungan Negara dengan Agama
3. Sistem Badan Permusyawaratan
4. Sosialisasi Negara
5. Hubungan antar Bangsa

Ir. Soekarno, tgl. 1 Juni 1945 mengusulkan sbb :


1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. KeTuhanan yang berkebudayaan.
Lanjutan .
Panitia Kecil pada sidang PPKI, tgl. 22 Juni 1945,
sbb :
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Paniti kecil bertugas untuk menggolong-golongkan dan
memeriksa catatan-catatan tertulis selama sidang.
Ketua : Ir. Soekarno
Anggota : 1) Drs. Mohammad Hatta, 2) Mr. Muhammad
Yamin, 3) Mr. A. Subardjo, 4) Mr. A.A. Maramis 5) K.H. A.
Kahar Moezakkir, 6) K.H.A Wachid Hasjim, 7) Abikusno
Tjokrosujoso, 8) H. Agus Salim Panitia Kecil atau panita 9
(sembilan) yang pada akhirnya menghasilkan Piagam Jakarta
(Jakarta Charter).
Lanjutan .
Rumusan Akhir Pancasila, ditetapkan tgl 18 Agustus 1945, sbb :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan /perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Bangsa Indonesia bertekad bahwa Pancasila


sebagai dasar negara tidak dapat dirubah oleh
siapapun, termasuk oleh MPR hasil pemilu. (Tap
MPRS No. XX/MPRS/1966, jo Tap MPR
No.XVIII/MPR/1988 dan Tap MPR
No.III/MPR/2000).
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa :

Merupakan pedoman dan pegangan dalam


pembangunan
bangsa dan negara agar dapat :
Mampu berdiri kokoh,
Dapat mengetahui arah tujuan dalam
mengenal dan memecahkan masalah
(ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan) yang dihadapi
oleh bangsa, dan
Tidak terombang ambing oleh keadaan
apapun, termasuk dalam era global dewasa
ini.
Lanjutan .

Bung Karno, dalam berbagai kesempatan menyatakan bahwa


nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila bersumber
dan digali dari nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang
tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Pancasila sebagai lagatur bangsa Indonesia, mampu


memenuhi kriteria :
1. Memiliki daya ikat bangsa yang mampu menciptakan
suatu bangsa dan negara yang kokoh,
2. Nilai-nilai Pancasila, telah difahami dan diyakini oleh
masyarakat, yang selanjutnya diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari tanpa adanya rasa paksaan.
e. Pancasila Sebagai Ideologi
Terbuka
Beberapa pengertian tentang
ideologi : Tracy, Ideologi merupakan bagian dari filsafat
Destult de
yang merupakan ilmu yang mendasari ilmu-ilmu lain
seperti pendidikan, etika dan politik, dan sebagainya.
Labaratorium IKIP Malang, Ideologi adalah seperangkat
nilai, ide dan cita-cita beserta pedoman dan metode
melaksanakan / mewujudkannya.
Kamus Ilmiah Populer, Ideologi adalah cita-cita yang
merupakan dasar salah satu sistem politik, faham
kepercayaan dan seterusnya (ideologi sosialis, ideologi
Islam, dan lain-lain).
Lanjutan .

Moerdiono, Ideologi adalah merupakan


kompleks pengetahuan dan nilai, yang
secara keseluruhan menjadi landasan bagi
seseorang (masyarakat) untuk memahami
jagat raya dan bumi seisinya serta
menentukan sikap dasar untuk
mengelolanya.
Ensyclopedia International, Ideologi adalah
system of ideas,belief, and attitudes which
underlie the way of live in a particular
group, class, or society (sistem gagasan,
keyakinan, dan sikap yang mendasari cara
hidup suatu kelompok, kelas atau
masyarakat khusus.
Lanjutan .
Prof. Padmo Wahyono, SH., Ideologi diberi makna
sebagai pandangan hidup bangsa, falsafah hidup
bangsa, berupa seperangkat tata nilai yang dicita-
citakan dan akan direalisir di dalam kehidupan
berkelompok. Ideologi ini akan memberikan stabilitas
arah dalam hidup berkelompok dan sekaligus
memberikan dinamika gerak menuju ke yang dicita-
citakan.
Dr. Alfian, Ideologi adalah suatu pandangan atau
sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang
bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral
dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku
bersama dalam berbagai segi kehidupan.
Pancasila Ideologi Terbuka

1. Dimensi Realita (suatu ideologi bersumber


dari nilai-nilai riil yang hidup dalam
masyarakat)
2. Dimensi Idealisme (nilai-nilai dasar
Pandangan ideologi tersebut mengandung idealisme,
Dr. Alfian bukan lambungan angan-angan (utopia).
3. Dimensi Fleksibelitas/Pengembangan
(suatu ideologi memiliki keluwesan yang
Dimensi merangsang pengembangan pemikiran-
Ideologi pemikiran baru yang relevan tentang
Terbuka dirinya, tanpa menghilangkan atau
mengingkari hakekat/jati dirinya).
Perwujudan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Fleksibelitas ideologi Pancasila, karena mengandung nilai-nilai :


1. Nilai Dasar, merupakan nilai-nilai dasar yang relatif tetap
yang terdapat di dalam Pembukaan UUD 1945.
2. Nilai Instrumental, merupakan nilai-nilai lebih lanjut dari nilai-
nilai dasar yang dijabarkan secara lebih kreatif dan dinamis
dalam bentuk UUD 1945, TAP MPR, dan Peraturan
perundang-undangan lainnya.
3. Nilai Praksis, merupakan nilai-nilai yang sesungguhnya
dilaksanakan dalam kehidupan nyata sehari-hari baik dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara
(misalnya : menghormati, kerja sama, kerukunan, dsb).
Waktu : 6 x 45 Menit
(Keseluruhan KD)

Standar Kompetensi Dasar :


Kompetensi 1.1. Mendeskripsikan
: Pancasila sebagai
1. ideologi terbuka.
Menampilka
n sikap 1.2. Menganalisis Pancasila
positif sebagai sumber nilai
terhadap
Pancasila dan paradigma
sebagai pembangunan.
ideologi
terbuka 1.3. Menampilkan sikap
positif terhadap
Waktu : 2 x 45 Menit

Standar Kompetensi :
Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila
sebagai ideologi terbuka

Kompetensi Dasar :
1.2. Menganalisis Pancasila sebagai
sumber nilai dan paradigma
pembangunan.
1.3. Menampilkan sikap positif terhadap
Pancasila sebagai ideologi terbuka.
1. Pancasila Sebagai Sumber Nilai dan
Paradigma Pembangunan

a.Pengertian Nilai

Ada dua pandangan tentang cara beradanya nilai :


1. Nilai sebagai sesuatu yang ada pada obyek itu sendiri
(obyektif), merupakan suatu hal yg obyektif dan
membentuk semacam dunia nilai, yang menjadi
ukuran tertinggi dari perilaku manusia (filsuf Max
Scheler dan Nocolia Hartman).

2. Nilai sebagai sesuatu yang bergantung kepada


penangkapan dan perasaan orang (subyektif), menurut
Nietzsche, nilai yg dimaksudkan adalah tingkat atau
derajat yang diinginkan oleh manusia.
b.Ciri-ciri
Nilai

1. Nilai-nilai yang mendarah daging (internalized value),


yaitu nilai yang telah menjadi kepribadian bawah sadar/
yg mendorong timbulnya tindakan tanpa berfikir lagi.

2. Nilai yang dominan, mrp nilai yg dianggap lebih penting


dari pada nilai-nilai lainnya, dengan pertimbangan :
a. Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut.
b. Lamanya nilai yg dirasakan oleh agt kelompok tsb.
c. Tingginya usaha untuk mempertahankan nilai itu.
d. Tingginya kedudukan (prestise) orang-orang yang
membawakan nilai tersebut.
Lanjutan .

Prof. Dr. Notonagoro, membagi menjadi 3 (tiga) bagian :

1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yg berguna bagi


unsur manusia.
2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
manusia untuk dapat mengadakan kgt atau aktivitas.
3. Nilai kerokhanian, yaitu segala sesuatu yang berguna
bagi rokhani manusia, dapat dibedakan atas 4 (empat)
macam :
a. Nilai kebenaran/ kenyataan (ratio, budi dan cipta).
b. Nilai keindahan (perasaan dan estetis).
c. Nilai moral/ kebaikan (karsa dan etika).
d. Nilai religius (keyakinan/ kepercayaan manusia).
d.Pancasila Sebagai Sumber Nilai

Pancasila dalam kedudukannya sebagai sumber nilai,


secara umum dapat dilihat dalam Sila-sila Pancasila
sbb :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lanjutan .
No Pancasila Uraian / Penjelasan
1. Sila Pertama Menunjukkan bahwa Tuhan adalah sebab pertama dari
segala sesuatu, Yang Maha Esa, dan segala sesuatu
bergantung kepada-Nya.
2. Sila Kedua Manusia memiliki haki-kat pribadi yang mono-pluralis
terdiri atas susunan kodrat jiwa raga, serta berkedudukan
sebagai makhluk pribadi yang berdiri sendiri dan makhluk
Tuhan Yang Maha Esa.
3. Sila Ketiga Berupa pengakuan terhadap hakikat satu yang secara
mutlak tidak dapat dibagi sehingga seluruhnya merupakan
suatu keseluruhan dan keutuhan.
4. Sila Keempat Menjunjung dan menga-kui adanya rakyat yang meliputi
keseluruhan jumlah semua orang warga dalam lingkungan
daerah atau negara tertentu yang segala sesuatunya berasal
dari rakyat dilaksnakan oleh rakyat dan diperuntukkan
untuk rakyat.

5. Sila Kelima Mengakui hakikat adil berupa pemenuhan segala sesuatu


yang berhubungan dengan hak dalam hubungan hidup
kemanusiaan.
Lanjutan .

e.Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

Paradigma Pembangunan adalah suatu model, pola yang


merupakan sistem berfikir sebagai upaya untuk
melaksanakan perubahan yang direncanakan guna
mewujudkan cita-cita kehidupan masyarakat menuju hari
esok yang lebih baik (secara kualitatif maupun kuantitatif).

Karena yang ingin dibangun adalah manusia


dan masyarakat Indonesia, sehingga paradigma
pembangunan harus berdasarkan kepribadian
Indonesia dan menghasilkan manusia dan
masyarakat maju yang tetap berkepribadian
Indonesia, yang dijiwai dan dilandasi oleh nilai-
nilai luhur Pancasila.

Vous aimerez peut-être aussi