Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
STROK BERULANG
Riwayat Kesadaran Menurun, Hemiparese Dupleks, Disartria,
Gangguan FKL Ec. NHS (Strok Berulang) dan Gangguan Mental YTT
Akibat Kerusakan dan Disfungsi Otak dan Penyakit Fisik (F06.9)
Pembimbing:
Prof. dr. A. Jayalangkara Tanra, Ph.D, Sp.KJ(K)
Prof. Dr. dr. Amiruddin Aliah, MM, Sp.S(K)
PENDAHULUAN
Strok brain attack/
cerebrovascular accident Insidensi :100-
penyebab utama kecacatan 300/100.000
Penyebab ke-3 kematian (stlh jantung populasi /tahun
& kanker)
US:
Prevalensi 4.7 juta
Insidensi 780.000/thn
Mortalitas: 50-100/100.000 populasi /thn
1
PENDAHULUAN
Data di Indonesia:
Peningkatan kasus strok
Mortalitas > tinggi 55-64 thn:
26.8%
Kejadian: 51.6/100.000 penduduk
Kecacatan menetap: 1.6% & smakin
memberat: 4.3%
(Perdossi, 2011) 2
PENDAHULUAN
Strok berulang strok > satu kali, dapat
memperburuk luaran dan meningkatnya
biaya perawatan.
Presentase : 11,8-14,5%.
Framingham: insiden dlm 4 thn:
42%
24%.
3
Upaya
Pengendalian
pencegahan
faktor risiko
serangan
secara optimal
berulang
tiba-tiba
Terapi mencakup Gejala dan tanda strok
th/ umum, disfungsi motorik,
sensoris, visual,
khusus dan otonom dan
rehabilitasi. gangguan lainnya.
GMO:
Berkaitan dgn penyakit atau
gangguan sistemik atau otak yg
dapat di identifikasi.
Gangguan patologi yg jelas ex:
peny. serebrovaskular, tumor
atau intoksikasi obat
8 (Kaplan HI dkk, 1997; Maslim R, 2001)
Gangguan mental organik
1. Demensia pd penyakit alzheimer (F00)
2. Demensia vaskuler (F01)
3. Demensia pd penyakit lain YTD (F02)
4. Demensia YTT (F03)
5. Sindrom amnesik organik bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif
lainnya (F04)
6. Delirium bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya (F05)
7. Gangguan mental lainnya akibat kerusakan dan
disfungsi otak dan penyakit fisik (F06)
8. Gangguan kepribadian dan perilaku akibat penyakit, kerusakan
dan disfungsi otak (F07)
9. Gangguan mental organik atau simptomatik YTT (F09)
9
Gangguan Tidur Post strok
Sleep disordered breathing (SDB) 2/3
Sleep wake cycle disorders insomnia,
hipersomnia, parasomnia dan gangguan
irama circadian.
18% post strok insomnia.
Predisposisi area otak insomnia post
strok: subkortikal, thalamus, thalamo-
mesencephalic dan tegmentopontine
N am a : Drs. AAA
TL/Umur : 19-06-1967/46 tahun
Alamat : Jl. Kerukunan Barat 1 Blok J/44 Mks
Telepon : 085299986946
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Guru Pengajar AKPAR
Agama : Islam
Status : Menikah
Tgl Masuk RS : 30 Juli 2013
12
Anamnesis
(Alloanamnesis 30 juli 2013 dgnn istri pasien)
14
PEMERIKSAAN FISIK, NEUROLOGIS
DAN PENUNJANG
Stat Internus Stat Neurologi
TV: GCS : E2M4V1
TD:100/70 mmHg FKL : BDN
N = 94/menit, isi cukup
RM : KK -, KS -/-
P = 28/menit
N. cr : pupil bundar, 2,5
S = 36,5C
mm, RCL/RCTL (+)/(+)
Stat generalis:DBN Funduscopy ODS: DBN
Nn. Cranialis lain: BDN
15
Stat Neurologi (Lanjutan) Laboratorium, 30 Juli 2013
Sensoris : SDN
SSO :
Uninhibited Bladder
BAB: sudah
16
CT scan kepala tanpa kontras
(28 Juni 2013):
19
Hasil konsul interna Hasil Konsul Cardiologi
Dx/: Dx/:
Insuf. renal (ec. Dehidrasi) HT gr I
Anemia Sinus Takikardia
Th/: 100x/mnt
Cefadroxil 2 x 500mg Th/:
Prednison tab 3x1 Penanganan khusus (-)
transfusi PRC 600cc
Hasil Lab (3 Agustus 2012)
Cr: 1.2 mg/dl
Ur: 94.8 mg/dl
20
Follow Up 3 Agustus 2013
21
PEMERIKSAAN PSIKIATRI
Autoanamnesis dan Alloanamnesis tanggal 3 Agustus 2013 dengan Ny. AH, 41
tahun, agama islam, Pendidikan S1, Guru SD, Istri pasien
23
Aktifitas hanya di tempat tidur. Selama
di rumah, pasien minum obat teratur
25
Riwayat keluarga
Pasien tinggal bersama istri dan kedua
anaknya. Pasien memiliki dua anak (laki-
laki, masuk PT; perempuan, kelas 5 SD).
Hubungan pasien dengan istri dan anak-
anaknya baik
Riw strok dlm keluarga: ayah dan kakak
perempuan pasien. Pasien anak ke 5 dari 6
bersaudara (,,,,,)
Riw anggota keluarga lain yang pernah
menderita gangguan jiwa (-)
27
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
( 3 Agustus 2013)
A. Deskripsi umum :
Penampilan : laki-laki, sesuai umur, rambut
hitam ikal, memakai singlet dan sarung
bermotif kotak-kotak, tinggi badan sekitar 175
cm, perawakan kurus dan tampak perawatan
diri cukup baik.
Kesadaran : berubah
27
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
( 3 Agustus 2013)
A. Deskripsi umum :
Perilaku dan aktivitas psikomotor : sedikit
gelisah (tangan dan kaki terikat di pinggir
tempat tidur) dan kadang tenang
Pembicaraan : diasatria dan
kadang tidak dapat dimengerti
Sikap terhadap pemeriksa : cukup kooperatif.
28
Keadaan Afektif :
Afek : kesan hipotimia
Keserasian : tdk serasi
Empati : tdk dpt
dirabarasakan
30
Fungsi intelektual :
Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan
kecerdasan pasien: tidak sesuai tingkat
pendidikan.
Orientasi waktu, tempat dan orang : kurang
Daya ingat : kurang
Konsentrasi dan perhatian : kurang
Pikiran abstrak : sulit dinilai
Bakat kreatif : kurang
Kemampuan menolong diri sendiri : kurang
31
Gangguan persepsi :
Halusinasi : sulit dinilai
Ilusi : sulit dinilai
Pikiran :
Arus pikiran : sulit dinilai
Isi pikiran : sulit dinilai
Pengendalian impuls : kurang
31
Daya nilai dan tilikan :
Norma sosial : sulit dinilai
Uji daya nilai : sulit dinilai
Penilaian realitas : terganggu
Tilikan : sulit dinilai
Taraf dapat dipercaya : dapat dipercaya
32
Ikhtisar Penemuan Bermakna
laki-laki, 46 thn, riw kesadaran
menurun, tiba-tiba, saat istrahat
Riwayat strok sebelumnya (+). Riwayat
Anamnesis strok keluarga (+).
Pasien sering bernyanyi nyanyi sendiri
Disatria
Aksis I :
Gangguan Mental Lain YTT Akibat Kerusakan dan Disfungsi
Otak dan Penyakit Fisik (F.06.9)
Aksis I :
Belum cukup data untuk menentukan ciri kepribadian
Aksis III :
Riwayat Keadaran menurun, Disatria, Gangguan FKL,
Hemiparese duplex ec Strok iskemik dan Post HS
Insunfisiensi renal (Dehidrasi)
Anemia
Aksis IV :
Stresor psikososial tidak jelas
Aksis V :
GAF score: 30-21 (Disabilitas berat dalam komunikasi dan
daya nilai, tidak mampu berfungsi hampir semua bidang).
35
TATALAKSANA
Medikamentosa
Neuroprotektor : Citicolin
Neurotropik : B1, B6, B12
Asetil kolinesterase inhibitor: Donapezil HCL
Benzodiazepin : Alprazolam 0.5 mg 1x1
SSRI : Fluoxetine 20 mg 1x1
36
Psikoterapi
Terhadap pasien
Konseling
Bimbingan
Terhadap keluarga
Sosioterapi
37
DISKUSI
Anamnesis Pem Fisis
Penunjang
38
Pemeriksaan status mental
Perilaku dan aktivitas psikomotor sedikit gelisah,
afek kesan hipotimia, fungsi intelektual kurang,
gangguan persepsi dan isi pikir: sulit dinilai dan
pengendalian impuls kurang.
TD
Sistolik 140mmHg dan OR 7.04
Diastolik 90mmHg jg berhubungan dengan kejadian
strok berulang
Bersenandung dan bernyanyi-nyanyi tanpa sebab yang terjadi
sejak strok pertama dan intensitasnya semakin memberat
saat ini, pasien gelisah dan tidak bisa tidur saat malam, yang
menimbulkan penderitaan pada pasien dan keluarganya
(Maslim R, 2001)
Pasien ini mengalami gangguan tidur
Predisposis area
Sesuai dengan letak
otak terjadinya
lesi pada pasien ini,
insomnia post strok
yaitu subcortikal.
area subkortikal
Neurologi: Psikiatri:
neuroprotektor Antidepresean gol
neurotropik dan SSRI
asetilkolinesterase Benzodiazepin
inhibitor.
(Maslim R, 2007)
Selective serotonin Pemberian
re-uptake inhibitor antidepresan
(SSRI) fluoxetine: aprazolam
The hippocampione in each hemisphere, extending to meet the amygdalae within the
temporal lobes forming, storing, and processing memory
Neurological Control Neurotransmitters
5 sirkuit
sirkuit motorik pada area motorik,
sirkuit okulomotor pada lapangan
penglihatan frontal,
sirkuit dorsolateral pre frontal,
sirkuit orbitofrontal pre frontal,
cingulatum anterior
Hypodensity
CE/ Contrast
enhancement
Mass Effect
TIME (DAYS)
7 14 21 28
Kornienko VN, Pronin IG. Diagnostic Neuroradiology. 2009
Based on time
All haemorrhages can be subdivided into the following
stages:
Superacute (first 4 h),
Acute (up to 3 days),
Subacute (314 days),
Chronic (more than 14 days).
Subacute stage into early (37 days) and late (1 week to 1 month)
Chronic stage (after 1 month)
A. Superacute and Acute Stages
CT clear visualisation of
blood both in brain tissue
The acute extravasated
and subarachnoid space
blood has hypodense on CT
remains the method of
scans (4090 HU)
choice of early cerebral
haemorrhage diagnosis.