Vous êtes sur la page 1sur 28

PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA

KEBIJAKAN PROGRAM
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
(P2KB) Tahun 2013

Badan Pengembangan Pendidikan Berkelanjutan


(BP2KB) PB IDI
KEDUDUKAN IDI DALAM UNDANG-UNDANG

Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran

Pasal 1 butir 12
Organisasi profesi adalah Ikatan Dokter Indonesia untuk dokter dan
Persatuan Dokter Gigi Indonesia untuk dokter gigi.

Tugas & Wewenang


1. Melakukan pengawasan dan pembinaan etika profesi dokter. (Pasal 8)
2. Menyusun standar pendidikan & standar kompetensi dokter (Psl 26 & 27)
3. Menyelenggarakan serta membuat standar pendidikan & pelatihan
kedokteran berkelanjutan. (Pasal 28)
4. Memberikan rekomendasi ijin praktik. (Pasal 38)
5. Pembinaan & pengawasan kendali mutu serta kendali biaya. (Pasal 49)
6. Pembinaan dokter untuk menghadirkan praktik kedokteran bermutu. (Pasal 54)
Komponen yang terlibat dalam pelaksanaan program P2KB

BP2KB PB IDI
Mengeluarkan kebijakan nasional program P2KB
Menilai bobot pembelajaran kegiatan ilmiah (P2KB Eksternal) nasional dan
internasional dalam satuan SKP IDI
Mengakreditasi lembaga non IDI yang berhak menyelenggarakan kegiatan ilmiah
yang bernilai SKP IDI

Perhimpunan (PDSp) Komisi P2KB


Mengkoordinir pelaksanaan program oleh dokter spesialis anggotanya.
Melakukan verifikasi kegiatan P2KB DSp.

BP2KB IDI Wilayah


Sebagai perpanjangan tangan BP2KB PB IDI
Mengkoordinir pelaksanaan P2KB di setiap cabang di wilayahnya.
Menilai bobot pembelajaran kegiatan ilmiah (P2KB Eksternal) lokal dalam satuan SKP
IDI. Penilaian dibantu oleh ex-officio perhimpunan di level wilayah.
Mengakreditasi lembaga non IDI yang berhak menyelenggarakan kegiatan ilmiah
yang bernilai SKP IDI

Tim P2KB IDI Cabang


Membina dan mengawasi pelaksanaan P2KB oleh anggotanya
Melakukan verifikasi kegiatan P2KB dokter layanan primer yang dilaporkan yang
dilakukan oleh Tim P2KB IDI Cabang.
Prinsip Program P2KB

Rencana Verifikasi
Pengembangan Dokumentasi &
Aktivitas oleh Verifikator
Diri (RPD) Pelaporan
yang ditunjuk
Rencana Pengembangan Diri (RPD)
1. Pertimbangkanlah beberapa hal di bawah ini
a. pekerjaan Sejawat selama ini khususnya kesalahan, kekurangan,
ketidakpuasan sehingga Sejawat dapat merasakan bahwa Sejawat perlu
meningkatkan suatu pengetahuan dan keterampilan tertentu
b. kondisi kesehatan masyarakat sehinga Sejawat dapat melihat apa yang dapat
Sejawat lakukan sebagai seorang DPU yang bertanggung jawab
c. misi pribadi Sejawat, jangka pendek maupun jangka panjang
d. jadwalkan pencapaian misi Sejawat itu
2. Tetapkan prioritas dari apa yang ingin Sejawat capai dalam 5 tahun mendatang
yang dapat dirinci per tahunnya.
3. Pertimbangkan karir jangka panjang Sejawat
4. Lalu susun daftar kegiatan P2KB Sejawat untuk 1-5 tahun mendatang sesuai
dengan prioritas, timbang betul kepentingan pengetahuan dan keterampilan itu
untuk meningkatkan mutu praktik Sejawat.
Tetapkan kapan masing-masing kegiatan P2KB itu akan diambil/dilakukan
Satuan Kredit Profesi (SKP)
Satuan Kredit Profesi
Bukti kesertaan dalam program P2KB IDI (SKP) IDI

Kegiatan Kegiatan Kegiatan


Pribadi Internal Eksternal

SK Akreditasi

BP2KB PB IDI/IDI Wilayah


Kegiatan P2KB & Target Capaian
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Pribadi Internal Eksternal

Ranah Ranah Pengabdian Ranah Publikasi Ranah


Ranah Profesi Pengembangan Ilmu
Pembelajaran Masyarakat/Profesi Ilmiah & Populer
& Pendidikan
Tiga macam kegiatan pokok seorang dokter :

1. Dokter fungsional : dokter/dokter spesialis yang melakukan


pelayanan kesehatan pada masyarakat.

2. Dokter yang bekerja di bidang pendidikan kesehatan.

3. Dokter yang bekerja di bidang manajemen kesehatan,


Dokter di kemiliteran/ kepolisian, Dokter bidang hukum
kesehatan, Dokter perusahaan asuransi dan lain-lain.
Pada kelompok ini diberikan penilaian bobot SKP yang berbeda dengan dokter
fungsional, karena kegiatan profesi sangat sedikit, sehingga kegiatan manajemennya
dapat dianggap sebagai kegiatan profesi (maksimal 10 SKP pertahun masa kerja
manajerialnya).
Dokter sebagai Manager
Dokter sebagai kepala dinas, kepala bidang, kepala
satuan militer, kepala perusahaan berkaitan
kesehatan (asuransi/farmasi)
Nilai SKP max 10/ tahun
Masuk pada ranah profesi
Dokter sebagai pendidik
Masuk ranah pengembangan ilmu (proporsi ditambah)
Nilai SKP sesuai juknis
Dokter daerah terpencil
Nilai SKP relatif lebih tinggi
Ranah kegiatan 2013 Porsi Pencapaian Nilai maksimal
yang diharapkan SKP per 5 th
Kinerja pembelajaran 20 30% 50-75
Kinerja profesional 30 60% 100-150
Kinerja pengabdian 10 20% 25-50
masyarakat/profesi
Publikasi Ilmiah/popular 0 40 % 0-100
Kinerja pengembangan Ilmu 0 40% 0-100

Ranah kegiatan 2007 Porsi Pencapaian Nilai maksimal


yang diharapkan SKP per 5 th
Kinerja pembelajaran 40 50% 100-125
Kinerja profesional 40 50% 100-125
Kinerja pengabdian 5 15% 12,5-37,5
masyarakat/profesi
Publikasi Ilmiah/popular 05% 0-12,5
Kinerja pengembangan Ilmu 0 5% 0-12,5
P2KB EKSTERNAL
Dikelompokkan berdasarkan :
1. Tingkat kegiatan ditinjau dari penyelenggara
1)Lokal ( penyelenggara pengurus cabang / wilayah ).
2)Nasional ( penyelenggara pengurus PB IDI/Perhimpunan).
3)Internasional (penyelenggara pengurus PB dan Pengurus Perhimpunan tingkat Dunia ).
Untuk lembaga non IDI yang terakreditasi, penilaian tingkat kegiatan berdasarkan status akreditasi lembaga non IDI.

2. Berdasarkan peserta kegiatan :


1)Dokter pelayanan primer
2)Dokter spesialis
Jenis peserta kegiatan ini menentukan ex-officio perhimpunan mana yang akan memberi rekomendasi SKP untuk kegiatan
tersebut. Kegiatan yang diselenggarakan sebuah institusi yang melibatkan dokter dengan berbagai disiplin ilmu maka
digolongkan sebagai kegiatan eksternal.

3. Berdasarkan jenis kegiatan :


1)Simposium/Seminar.
2)Workshop/Course
Hands on/wet : menggunakan mahluk hidup atau alat peraga.
Tidak Hands on/dry : tidak menggunakan alat peraga.
Contoh Rincian 2007
Materi Pelengkap Wajib
Dalam pelaksanaan kegiatan Ilmiah, penyelenggara wajib
menyertakan 2 pokok bahasan sebanyak 1/7 waktu kegiatan.

1. Materi menyangkut Etika kedokteran

2. Materi tentang patient safety.


Kelengkapan Wajib Resertifikasi
1. Dokumen diri (KTA IDI, Ijazah, serkom lama, STR lama)
2. Dokumen kegiatan P2KB
3. Surat Keterangan Status Etika (SKSE), form dari IDI Cabang.
4. Surat Keterangan Sehat, Dokter Pemeriksa penunjukkan
oleh IDI Cabang setempat.
Alur Proses Berkas di BP2KB
Hubungi IDI
Tidak Cabang atau
Lengkap langsung ybs

Berkas Masuk Penapisan berkas

Lengkap KOLEGIUM

Entry Data

SERTIFIKAT
KOMPETENSI
Fotokopi Serkom dikirim bersama
kelengkapan berkas registrasi lain. Serkom
Asli dikirim ke ybs melalui IDI cabang.
Penerbitan Sertifikat Kompetensi
UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2004
TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN

Pasal 1 butir 4:
Sertifikat kompetensi adalah surat tanda pengakuan
terhadap kemampuan seorang dokter atau dokter gigi
untuk menjalankan praktik kedokteran di seluruh Indonesia
setelah lulus uji kompetensi.

Pasal 1 butir 13
Kolegium kedokteran Indonesia dan kolegium kedokteran
gigi Indonesia adalah badan yang dibentuk oleh organisasi
profesi untuk masing-masing cabang disiplin ilmu yang
bertugas mengampu cabang disiplin ilmu tersebut.

Penjelasan Pasal 29 ayat 3 huruf d


Sertifikat kompetensi dikeluarkan oleh kolegium yang
bersangkutan.
PROSES SERTIFIKASI

PANITIA NASIONAL UJI KOMPETENSI

UJI
KOMPETENSI
NASIONAL
LULUS
Mahasiswa

FK KOLEGIUM

SERTIFIKAT SERTIFIKAT
PROFESI KOMPETENSI
PROSES RE- SERTIFIKASI

Tim P2KB / BP2KB

Memenuhi
P2KB/CPD
kredit (SKP)
Dokter

KOLEGIUM

SERTIFIKAT
KOMPETENSI
Upaya BP2KB apabila anggota
tidak mencapai nilai minimal SKP

1. Membaca Jurnal dan melakukan uji diri


2. Membaca Artikel dan membuat Resume
Guide the doctors
Protect the people
Kontak Kami
021 3150679 , 3158726
Fax : 021 3900473

Email : pbidi@idionline.org
Miling List : p2kbidi@yahoogroups.com

Website : www.idionline.org

Twitter : @PBIDI

Vous aimerez peut-être aussi