Vous êtes sur la page 1sur 56

Gastroenteritis Akut dengan Dehidrasi Berat

Oleh :

dr. Muhammad Bimo Harmaji

Pembimbing
dr. Gladys Gunawan, Sp.A(K)

RS TPT dr. R. Soeharsono Banjarmasin


November, 2016
Diare

BAB encer lebih dari tiga kali dalam sehari dengan atau tanpa darah
dan atau lendir dalam tinja, dimana kandungan air tinja lebih banyak
dari biasanya (> 200 gr atau 200 ml/24 jam)
Penyebab
Diare
WHO (2010):
WHO memperkirakan empat milyar kasus
Dunia terjadi di dunia pada tahun 2000 dan 2,2 juta
diantaranya meninggal, sebagian besar anak-
anak dibawah umur lima tahun (balita).

Diare juga masih merupakan salah satu


masalah kesehatan masyarakat utama dimana
ditemukannya penderita diare sekitar 60 juta
Indonesia kejadian setiap tahun, yang sebagian besar (70
80 %) dari penderita ini adalah anak dibawah
lima tahun (40 juta kejadian)
Causes of Death in Children Under 5 Years
GLOBAL ASIA WHO SEARO
YR 2002

INDONESIA
YR 2000 - 2003
www.who.int.org
Bryce J, et.al., 2005

DIARRHEA
WHO,2006
Causes of Mortality in Under-five
Children in Indonesia
Leukemia

Malaria

Tetanus
Others DIARRHEA
13% Diarrhoea
Malnutrition 28%28%
Drowning

Septicemia

DHF
Necroticans Entero Colitis

Congenital heart anomaly


PNEUMONI
& hydrocephalus PNEUMONIA
A
20%
20%
GI disorder
Meningitis/
encephalitis
TB
9%
Measles

Basic Health Research (Riskesdas), 2007


ETIOLOGY OF U5 DIARRHEA IN
INDONESIA
5%

1%
RV
RV
5% Shigella
3% 1% Aeromonas

1% Salmonella
1%
Campylobacter
5%
2% S. Enteritidis

80% Giardia Lamblia


1%
Mixed (RV+Salmonella)
Mixed (RV+Campylobacter)
84% RV; 16% bacterial
Mixed (RV+Ve Inaba)
<16% need antibiotic

Hospital Surveillance at Sardjito hospital BY Ministry of Health & NAMRU2


research, 2005
GLOBAL BURDEN OF ROTAVIRUS DIARRHEA

Risk in Population Total Events

1 : 205 610,000 deaths


611,000
(Parashar,2006)

1 : 50 2.4 million inpatient visits

24 million outpatient visits


1:5

114 million episodes


1:1

Glass, R et al. Lancet 2006; 368:323-332


Global Child deaths due to Rotavirus
LEADING CAUSES OF DEATH
IN CHILDREN U 5
35

30

25

20

15 1995
2000
10

0
ARI diarrhoea nervous parasitic tetanus thyphoid
system & other
infection

MOH, 2003
Diarrhea in
Indonesia

Mortality Morbidity

50 1.4 Economic crisis


40
1.2
40
1
30 24.9
0.8

20 16 0.6

7.5 7.4 7.5 0.4


10
0.2
0
0
1972 1980 1986 1992 1996 2001 1989 1990 1991 1992 1993 1996 2000 2003
Kematian Anak-Bayi
Berdasarkan Jenis Penyakit
No Jenis Penyakit 1980 1985 1992
(%) (%) (%)
1. Diare 22.96 15.72 7.7
2. Penyakit Menular 1.16 8.65 1.7
3. Kurang Gizi 0.39 1.75 0.7
4. Penyakit Saluran Cerna 22.57 14.13 25.2
5. Gangguan Perinatal 11.73 18.20 30.8
6. Infeksi 3.89 4.62 5.6
7. Tetanus 9.83 19.60 6.6
Soeparto. Sumbangan & Peran kaum Profesional dalam Mendukung Program penyakit Saluran
Cerna di era otonomi, Lab/SMF IKA FK Unair/RSUD dr. Soetomo. Surabaya
LEADING CAUSES OF DEATH
IN CHILDREN U 5
35

30

25

20

15 1995
2000
10

0
ARI diarrhoea nervous parasitic tetanus thyphoid
system & other
infection

MOH, 2003
RV DISEASE BURDEN IN YOGYAKARTA
AND CENTRAL JAVA (2001 2004)
2 deaths (RV positive)
36 severe dehydration
(0.03%)
(5.1%)
705 rotavirus diarrhea 440 dehydration
(53.4%) (62.4%)

1397 diarrhea cases


(100%)

8929 cases of < 5 children


Mekanisme dasar yang menyebabkan
timbulnya diare:
1.Gangguan osmotik
Makanan/zat tidak dapat diserap
tekanan osmotikdalam rongga usus
meningkat pergeseran air dan
elektrolit ke dalam rongga usus
Isi rongga usus yang berlebihan
merangsang usus untuk
mengeluarkannya diare osmotik
2. Gangguan sekresi
Rangsangan tertentu ( toksin ) pada dinding
usus peningkatan sekresi air dan
elektrolit ke dalam rongga usus diare
sekretorik timbul karena terdapat
peningkatan isi rongga usus
3. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik berkurangnya
kesempatan usus untuk menyerap makanan
diare.
Bila peristaltik usus menurun bakteri
tumbuh berlebihan diare
Patogenesis Diare
Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah
berhasil melewati rintangan asam lambung

Jasad renik tersebut berkembang biak (multiplikasi) di dalam usus halus

Oleh jasad renik dikeluarkan toksin ( toksin diaregenik)


Diare Akut

Bila diare berlanjut sampai 2 minggu/ lebih, kehilangan BB atau tidak


bertambah selama masa tersebut

Diare Kronik

Bila diarenya menetap dalam 2 minggu/ lebih dan disertai gangguan


pertumbuhan

Melanjutnya Kerusakan Perbaikan mukosa


Diare persisten
mukosa yang terlambat
DIARE AKUT

1. TANPA DEHIDRASI
2. DEHIDRASI RINGAN/SEDANG
3. DEHIDRASI BERAT
Laporan Kasus
Identitas
Identitas Penderita
Nama : An. G
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 1 tahun 9 bulan
MRS : 12/07/2014
RMK : 1-11-07-93
Identitas Orang Tua/Wali
AYAH : Nama : Tn. H (alm)
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Kelayan B Jl. Simpang Limau RT.20IBU
: Nama : Ny. A
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kelayan B Jl. Simpang Limau RT.20
B. Anamnesis
Kiriman dari : IGD Rs. TPT Dr. R. Soeharsono Banjarmasin
Dengan diagnosa : GEA + Dehidrasi Berat (sudah terehidrasi di IGD)
Aloanamnesis dengan : Ibu dan bapak kandung pasien
Tanggal : 11 Juli 2014
Keluhan Utama : BAB Cair
Riwayat penyakit sekarang :
Awalnya pasien mengeluhkan demam sejak 3 hari sebelum dibawa ke IGD Rs.
TPT Dr. R. Soeharsono Banjarmasin. Kemudian muncul BAB cair +/- 15 kali
perhari yang disertai muntah +/- 15 kali perhari, setiap kali BAB tinja yang
dikeluarkan sebanyak 1 gelas belimbing. Konsistensi tinja cair, sedikit berampas,
berlendir, tetapi tidak disertai darah. Muntahan adalah berupa makanan dan
minuman yang diminum oleh pasien. Turgor kulit pasien lambat kembali. Pasien
menjadi lemas dan sekarang sudah malas minum. Ibu pasien tidak memberi
makan dan minum anaknya lagi sejak BAB yang kedua karena takut anaknya
akan akan muntah dan diare lagi. Pasien mempunyai riwayat suka jajan makanan
yang ada di pinggir jalan. Lokasi rumah pasien terletak di kawasan yang padat
penduduk. Pasien menggunakan air sungai untuk kebutuhan hidup sehari-hari
seperti memasak, mencuci hingga buang air. Suhu tubuh pasien 36,70C, nadi
118x/menit, pernapasan 26x/menit, dan berat badan 8,5 kg.
Riwayat Antenatal :
Ibu rutin memeriksakan kehamilannya ke dokter dan bidan, ibu mendapatkan
suntikan TT, vitamin dan tambahan zat besi dari bidan. Selama hamil ibu tidak
pernah sakit.
Kesimpulan : Riwayat Antenatal Ibu pasien baik.
Riwayat Natal :
Spontan/tidak spontan : Spontan
Nilai APGAR : 7-8-9
Berat badan lahir : 3300 Gram
Panjang badan lahir: 52 cm
Lingkar kepala : Ibu tidak tahu
Penolong : bidan
Tempat : RSUD Ulin
Kesimpulan : Riwayat Natal pasien baik.
Riwayat Perkembangan :
Tiarap :2 bulan
Merangkak :7 bulan
Duduk :7 bulan
Berdiri :10 bulan
Berjalan :12 bulan
Saat ini : Dapat berbicara sepenggal kata
Kesimpulan : Riwayat tumbuh kembang pasien baik.
Riwayat imunisasi
Kesimpulan : Riwayat imunisasi anak lengkap.

Nama Dasar Ulangan

(umur dalam hari/bulan) (Umur dalam bulan)

BCG 0 bulan

Polio 0 bln 2 bln 4 bln 6 bln

Hepatitis 0 bln 1 bln 6 bln

DPT 2 bln 4 bln 6 bln

Campak 9 bln
Makanan :
Umur 0 3 bulan : anak mendapat ASI sesuai kemauan anak
Umur 3-6 bulan : anak mendapat Susu Formula dan mulai mendapat
makanan tambahan bubur SUN tiga kali sehari.
Umur 6-12 bulan : anak mendapat bubur dan buah-buahan seperti pisang.
Umur 1-2 tahun : anak mendapatkan makanan seperti nasi dan lauk-pauk,
tetapi akhir-akhir ini anak susah makan.
Kesimpulan : kualitas makanan cukup tetapi kuantitasnya kurang.
Riwayat Sosial Lingkungan :
Anak tinggal bersama orang tua di sebuah rumah kayu berukuran
410 m2 dengan 2 kamar, 1 dapur, 1 ruang tamu, dan 1 WC jamban di
bagian luar rumah. Ventilasi udara dan cahaya cukup. Jarak rumah
dengan tetangga + 0,5 meter. Keperluan mandi, mencuci, BAK, BAB,
memasak dan minum menggunakan air sungai. Saluran pembuangan
WC ke sungai. Pembuangan sampah di tempat sampah.
Kesimpulan : kualitas lingkungan kurang baik.
C. Pemeriksaan Fisik (13/7/2014)
Keadaan umum :Tampak sakit sedang
Kesadaran :Komposmentis
GCS :E4 V5 M6
Pengukuran
Tanda vital : TD:100/70 - mmHg
Nadi :120 kali/menit, reguler, kuat angkat
Suhu :37,1 C
Respirasi :40 kali/menit
Berat badan :8,5 kg
Panjang badan :82 cm
Kulit : Warna : kemerahan
Sianosis : tidak ada
Hemangiom : tidak ada
Turgor :lambat kembali
Kelembaban : cukup
Pucat : tidak ada
Lain-lain : tidak ada
Kepala : Bentuk : mesosefali
UUB : menutup
UUK : menutup
Lain-lain : -

Rambut : Warna : hitam


Tebal/tipis : tebal
Jarang/tidak (distribusi) : merata
Alopesia : tidak ada
Lain-lain : tidak ada
Mata : Palpebra : Edem (-/-)
Alis & bulu mata : Dbn
Konjungtiva : Anemis (-/-)
Sklera : Ikterik (-/-)
Produksi air mata : Cukup
Pupil : Diameter : 2 mm/2 mm
Simetris : Isokor
Reflek cahaya : (+/+)
Kornea : Jernih
Telinga : Bentuk : Simetris
Sekret : Tidak ada
Serumen : Minimal
Nyeri : Tidak ada
Hidung : Bentuk : Simetris
Pernafasan cuping hidung : Tidak ada
Epistaksis : Tidak ada
Sekret : Tidak ada

Mulut : Bentuk : Simetris


Bibir : Mukosa bibir basah
Gusi : - Tidak mudah berdarah
- Pembengkakan tidak ada
Gigi-geligi: Lengkap sesuai umur
Lidah : Bentuk : Normal
Pucat/tidak : Tidak pucat
Tremor/tidak : Tidak tremor
Kotor/tidak : Tidak kotor
Warna : Kemerahan
Faring : Hiperemi : Kemerahan
Edema : Tidak ada
Membran/pseudomembran : (-)
Tonsil : Warna : Kemerahan
Pembesaran : Tidak ada
Abses/tidak : Tidak ada
Membran/pseudomembran : (-)
Leher :
Vena Jugularis : Pulsasi : Tidak terlihat
Tekanan : Tidak meningkat
Pembesaran kelenjar leher : Tidak ada
Kaku kuduk : Tidak ada
Massa : Tidak ada
Tortikolis : Tidak ada
Toraks :
Dinding Dada/Paru :
Inspeksi : Bentuk : Simetris
Retraksi : Tidak ada
Dispnea : Tidak ada
Pernafasan : Torakoabdominal
Palpasi : Fremitus fokal : Simetris
Perkusi : Sonor/Sonor
Auskultasi : Suara Napas Dasar : Vesikuler
Suara Napas Tambahan : Rh (-/-); Wh (-/-)Jantung :
Inspeksi : Iktus : Tidak terlihat
Palpasi : Apeks : Tidak teraba
Thrill : Tidak ada
Perkusi : Batas kanan : ICS II-IV LPS dextra
Batas kiri : ICS II LPS (S) - ICS V LMK (S)
Batas atas : ICS II LPS (D) - ICS II LPS (S)
Auskultasi : Frekuensi : 90 x/menit
Suara dasar : S1 dan S2 tunggal
Bising : Tidak ada
Abdomen :
Inspeksi : Bentuk : supel
Palpasi : Hati : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Ginjal : Tidak teraba
Massa : Tidak ada
Nyeri Tekan :-
Perkusi : Timpani/pekak : Timpani
Asites : Tidak ada
Auskultasi :Bising Usus (+) meningkat
Ekstremitas :
Umum : Akral hangat, edem tidak ada, parese tidak ada,
Neurologis Dbn
Laboratorium Darah Rutin & Elektrolit (11/07/2014)
Hasil 11/07/14 Rujukan Satuan

HEMATOLOGI

Hemoglobin 11,5 11,0-14,0 g/dl

Leukosit 10,9 4,0-10,5 rb /ul

Eritrosit 3,65 4,5-6,00 Juta/ul

Hematokrit 29,1 40-50 Vol%

Trombosit 260 150-450 Ribu/ul

RDW-CV 13,6 11,5-14,7 %

MCV,MCH,MCHC

MCV 80 80-97 Fl

MCH 27,1 27-32 Pg

MCHC 34,0 32-38 %

HITUNG JENIS

- Gran% 68,9 50,0-70,0 %

- Limfosit% 22,0 25,0-40,0 %

- MID% 9,1 4,0-11,0 %

- Gran# 7,50 2,50-7,50 Ribu/ul

- Limfosit# 2,4 1,25-4,0 Ribu/ul

- MID# 1 4,0-11,0 Ribu/ul

ELEKTROLIT

Natrium 136,2 135-146 mmol/l

Kalium 4,3 3,4-5,4 mmol/l

Klorida 101,3 95-100 mmol/l


Laboratorium Urinalisa Lengkap (12/07/2014)

Hasil 12/07/14 Rujukan Satuan

URINALISA

Warna-Kekeruhan

Kuning-agak keruh Kuning-jernih

BJ 1.015 1.005-1.030

PH 6,0 5,0-6,5

Keton +2 Negative

Protein albumin +1 Negative

Glukosa Negative Negative

Bilirubin Negative Negative

Darah samar Negative Negative

Nitrit Negative Negative

Urobilinogen 0,2 0,1-1,0

Leukosit Negative Negative

URINALISA (SEDIMEN)

Leukosit 2-3 0-3

Eritrosit 1-2 0-2

Silinder Negative Negative

Epithel 1+ 1+

Bakteri Negative Negative

Kristal Negative Negative

Lain-lain Negative Negative


Laboratorium Urinalisa Lengkap (18/07/2014)

Hasil 12/07/14 Rujukan Satuan

URINALISA

Warna-Kekeruhan
Kuning jernih Kuning-jernih

BJ 1.020 1.005-1.030

PH 6,0 5,0-6,5

Keton Negative Negative

Protein albumin Negative Negative

Glukosa Negative Negative

Bilirubin Negative Negative

Darah samar Negative Negative

Nitrit Negative Negative

Urobilinogen 0,1 0,1-1,0

Leukosit Negative Negative

URINALISA (SEDIMEN)

Leukosit 0-2 0-3

Eritrosit 0-1 0-2

Silinder Negative Negative

Epithel 1+ 1+

Bakteri Negative Negative

Kristal Negative Negative

Lain-lain Negative Negative


F. Tatalaksana Sementara
IVFD D5 NS mikro 8 tetes/menit
Inj. Ampicillin 800 mg/hari
Inj. Gentamicin 40 mg/hari
PO. Zinc Tab 20 mg 1x1 Selama 10 Hari
PO. Lacto B 2x1 Sachet

G. Usul Pemeriksaan Penunjang Tambahan


Kultur Urin

H. Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad Bonam
Quo ad Sanationam : Dubia ad Bonam
Quo ad Functionam : Dubia ad Bonam
Keluhan Utama

Kasus Teori
BAB cair sejak 3 hari SMRS, Diare merupakan buang air
sehari sekitar 6x, ampas (+), besar encer lebih dari tiga
berwarna kuning, berlendir, kali dalam sehari dengan
darah (-), berlemak (-), atau tanpa darah dan atau
lendir dalam tinja, dimana
kandungan air tinja lebih
banyak dari biasanya (> 200
gr atau 200 ml/24 jam).
Berdasarkan gastrohepatologi IDAI (2009), diare dapat dibagi
berdasarkan tingkat dehidrasi dimana dalam hal ini dapat dibagi menjadi
3: dehidrasi berat, dehidrasi ringan-sedang, dan tanpa dehidrasi. Pada
kasus ini tidak ditemukan tanda-tanda dehidrasi baik itu mata cekung,
turgor kulit lambat, haus, rewel /gelisah, letargis/tidak sadar. Pasien
pada kasus ini dapat minum dengan baik, mata cekung (-/-), turgor cepat
kembali, sehingga dimasukkan dalam kategori diare akut tanpa
dehidrasi
Manifestasi Klinik
Cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat
Nafsu makan biasanya tidak ada timbul diare
Tinja cair mungkin disertai lendir dan atau darah
Warna tinja kehijau-hijauan (tercampur empedu)
Anus dan daerah sekitarnya lecet ( sering defekasi)
Manifestasi Klinik
Muntah (sebelum/ sesudah diare) lambung
meradang atau ketidakseimbangan asam basa dan
elektrolit
Kehilangan banyak cairan dan elektrolit dehidrasi
( BB turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-
ubun besar cekung, selaput lendir bibir dan mulut
serta kulit tampak kering)
Keluhan Utama

Kasus Teori
Pasien mengeluh demam Gangguan kemampuan
disertai nyeri saat kencing mengontrol kandung kemih,
sejak 5 hari SMRS, keluar pola berkemih, dan aliran urin
sedikit-sedikit, berwarna dapat sebagai petunjuk untuk
kuning muda, tidak berbuih menentukan diagnosis.
Demam merupakan gejala
dan tanda klinik yang sering
dan kadang-kadang
merupakan satu-satunya
gejala ISK pada anak.
Pemeriksaan urinalisis dan biakan urin adalah prosedur yang
terpenting. Oleh sebab itu kualitas pemeriksaan urin memegang
peran utama untuk menegakkan diagnosis.
Antibiotik oral yang dapat digunakan yaitu :
Amoksisilin 20-40 mg/kgBB/hari
Ampisilin 50-100 mg/kgBB/hari
Sefaleksin 50 mg/kgBB/hari
Sefiksim 8 mg/kgBB/hari
Trimetoprim 6-12 mg/kgBB/hari
Sulfametoksazol 30-60 mg/kgBB/hari

Antibiotik parenteral yang dapat digunakan yaitu :


Ampisilin 100 mg/kgBB/hari
Gentamisin 5 mg/kgBB/hari
Sefotaksim 150 mg/kgBB/hari
Seftriakson 80-120 mg/kgBB/hari

Vous aimerez peut-être aussi

  • Ahmad Hadi Mustofa
    Ahmad Hadi Mustofa
    Document6 pages
    Ahmad Hadi Mustofa
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Rekapitulasi Kegiatan Puskesmas
    Rekapitulasi Kegiatan Puskesmas
    Document3 pages
    Rekapitulasi Kegiatan Puskesmas
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Toxicologi Environmental
    Toxicologi Environmental
    Document1 page
    Toxicologi Environmental
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Desain Seragam
    Desain Seragam
    Document1 page
    Desain Seragam
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Nama
    Nama
    Document1 page
    Nama
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Ahmat Bayu Sugara
    Ahmat Bayu Sugara
    Document2 pages
    Ahmat Bayu Sugara
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Karakterisasi Resiko
    Karakterisasi Resiko
    Document2 pages
    Karakterisasi Resiko
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Jurnal
    Jurnal
    Document8 pages
    Jurnal
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Fix
    Fix
    Document67 pages
    Fix
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Absen Kelompok P2B
    Absen Kelompok P2B
    Document23 pages
    Absen Kelompok P2B
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Dapus Malariaa
    Dapus Malariaa
    Document1 page
    Dapus Malariaa
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Fix
    Fix
    Document67 pages
    Fix
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Kuisioner Lika FIX
    Kuisioner Lika FIX
    Document3 pages
    Kuisioner Lika FIX
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Dewi Febriana Nursari
    Dewi Febriana Nursari
    Document42 pages
    Dewi Febriana Nursari
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Bimo SMP 31
    Bimo SMP 31
    Document14 pages
    Bimo SMP 31
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Daftar Nama Bindam
    Daftar Nama Bindam
    Document43 pages
    Daftar Nama Bindam
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Lapsus 5
    Lapsus 5
    Document39 pages
    Lapsus 5
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Lapsus 3
    Lapsus 3
    Document33 pages
    Lapsus 3
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Quiz
    Quiz
    Document3 pages
    Quiz
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Penyuluhan SMP 31
    Penyuluhan SMP 31
    Document3 pages
    Penyuluhan SMP 31
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Lapsus 2
    Lapsus 2
    Document28 pages
    Lapsus 2
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Anatomi Muskuloskeletal
    Anatomi Muskuloskeletal
    Document57 pages
    Anatomi Muskuloskeletal
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Lapsus 1
    Lapsus 1
    Document54 pages
    Lapsus 1
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Anatomi Cor
    Anatomi Cor
    Document55 pages
    Anatomi Cor
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Materi Presentasi Mensos Untuk Pdip Final Edit1
    Materi Presentasi Mensos Untuk Pdip Final Edit1
    Document42 pages
    Materi Presentasi Mensos Untuk Pdip Final Edit1
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Surat Sakit Bobby
    Surat Sakit Bobby
    Document3 pages
    Surat Sakit Bobby
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Bimo SMP 31
    Bimo SMP 31
    Document14 pages
    Bimo SMP 31
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation
  • Print Brosur Kanker Rahim
    Print Brosur Kanker Rahim
    Document2 pages
    Print Brosur Kanker Rahim
    ahlibedah
    Pas encore d'évaluation
  • Faktor
    Faktor
    Document3 pages
    Faktor
    Bimo Harmaji
    Pas encore d'évaluation