LAPORAN KASUS

Undescencus Testis

Oleh :
dr. Muhammad Bimo Harmaji

Pembimbing:
dr. M. Wicaksono T, Sp.B
Pendahuluan
Komplikasi
LAPORAN KASUS
 Identitas
Nama : Tn. A
Umur : 16 tahun
Suku : Banjar
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
MRS : 20 Juli 2016
 Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan testis tidak teraba.
Keluhan mulai dirasakan sejak satu tahun yang
lalu, pasien mempunyai riwayat kecelakaan dan
mengalami benturan pada bagian perut,
menurut pasien sejak saat itu daerah testisnya
sering terasa sakit dan testisnya yang sebelah
kanan mulai menghilang. BAB/BAK normal. Nyeri
pada selangkangan kanan (+). Nyeri pinggang (-).
Mual/muntah (-/-).
 Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami keluhan
serupa sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga pasien tidak pernah mengalami
keluhan serupa.
 Pemeriksaan Umum
Keadaan umum :Tampak sakit sedang
Kesadaran : Kompos mentis
Tanda vital Tekanan darah =110/80 mmHg
Frekuensi nadi =92kali/menit
Frekuensi napas = 18 kali/menit
Suhu tubuh =36,60C (aksila)
Mata Konjungtiva tidak tampak pucat , tidak tampak ikterik
Hidung Dalam batas normal
Telinga Dalam batas normal
Leher JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran kelenjar
 Pemeriksaan Umum
Thorak
Suara napas vesikuler, gerak napas simetris, tidak ada
rhonki, tidak ada wheezing, S1 > S2 tunggal, tidak ada
bising jantung

Abdomen
Massa (-), bising usus (+) normal, timpani di semua regio
abdomen, terdapat nyeri tekan pada regio iliaca dextra

Ekstremitas
Edema pada kedua ekstremitas bawah (-/-), akral hangat
 Status Urologenital
Regio costovertebralis ;
inspeksi : Warna kulit sama dengan sekitarnya, tanda
radang (-), hematoma (-)
palpasi : Nyeri tekan (-), massa tumor (-), ballottement (-)
Perkusi : Nyeri ketok (-)

Regio suprapubic dan iliaca

Inspeksi : Tampak masa (-),warna kulit sama dengan
sekitarnya, tanda radang (-), hematoma (-)
Palpasi : tampak masa(-), nyeri tekan supra simpisis (-),
nyeri tekan iliaca dekstra (+)
 Status Urologenital
Regio Anorectal
Inspeksi : bengkak (-), warna kulit sama dengan sekitar
Palpasi : nyeri tekan (-), fluktuasi (-)

Genitalia Eksterna
Penis
Inspeksi : sirkumsisi (+), lesi (-), ulkus (-), eritema (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-)
Skrotum
Inspeksi : menggantung, simetris kanan dan kiri, ukuran dalam batas
normal, hiperemis (-), edema (-), warna kulit sama dengan
sekitar
Palpasi : nyeri tekan (-), teraba 1 testis
 Pemeriksaan Penunjang
20-7-2016 21-7-2016 Rujukan Satuan
Hasil

HEMATOLOGI
Hemoglobin 11.4 11.1 14,0-18,0 g/dl
Leukosit 8.5 10.5 4,0-10,5 Ribu/l
Eritrosit 2.44 3.39 4,5-6,00 Juta/l
Hematokrit 22.7 32.0 40-50 Vol%
Trombosit 257 507 150-450 Ribu/l
RDW-CV 15.8 14.1 11,5-14,7 %
MCV,MCH,MCHC

MCV 93.1 94.4 80-97 Fl

MCH 30.3 29.8 27-32 Pg
MCHC 32.5 31.6 32-38 %
HITUNG JENIS
Basofil% 0.7 0.0-1.0 %
Eosinofil% 1.2 1.0-3.0 %
Gran% 73.6 74.0 50.0-70.0 %
Limfosit% 12.5 15.3 25.0-40.0 %
Monosit% 8.8 3.0-9.0 %
Basofil# 0.07 <1 ribu/ul
Eosinofil# 0.13 <3 ribu/ul
Gran# 6.30 7.74 2.50-7.00 ribu/ul
Limfosit# 1.0 1.6 1.25-4.0 ribu/ul
Monosit# 0.92 0.30-1.00 ribu/ul
PROTROMBIN TIME

PT 13.5 9,9-13,5 detik

Control Normal PT 11.4
APTT 22.1 22.2-37,0
Control Normal APTT 26.1
GULA DARAH
Glukosa darah puasa 95 70-105 Mg/dl
G2PP <140 Mg/dl
Gula Darah Sewaktu <200 mg/dl
HATI
SGOT 49 0-46 U/I
SGPT 53 0-45 U/I
GINJAL
Ureum 46 10-50 mg/dl
Creatinin 0.9 0.7-1.4 mg/dl
Asam Urat 4.0 3.4-7.0 mg/dl
ELEKTROLIT
Natrium 134 135-146 mmol/l
Kalium 4.1 3.4-5.4 mmol/l
Chlorida 103 95-100 mmol/l
 Diagnosa

Undescensus Testis Dekstra

 Tatalaksana
Pro. Op. orchidopexy
 Laporan operasi
Tanggal 21 juli 2016, pukul 15.00 WITA
Dilakukan spinal anestesi
Posisi pasien terlentang (supine)
Desinfeksi lapangan operasi dengan larutan antiseptic
Lapangan operasi dipersempit dengan duk steril
Insisi secara transversal pada lipatan kulit melewati batas kanalis inguinalis
Jaringan subkutan dipisahkan. Gubernakulum dibebaskan dengan diatermi
sehingga anulus eksternus terekspos. Otot obliqus externus di insisi sesuai dengan
arah seratnya
Setelah itu pisahkan otot obliqus internus. Bebaskan prosessus vaginalis dari
jaringan sekitarnya hingga tampak lemak preperitoneum. Funikulus spermatikus
dibebaskan dengan hati-hati. Diseksi dilakukan hingga ke dalam anulus internus
Mobilisasi funikulus spermatikus untuk melihat apakah panjangnya memadai
untuk dilakukan orchidopexy
Lakukan insisi insisi pada kulit skrotum sesuai dengan panjang funikulus
spermatikus yang bisa dibebaskan. Masukkan klem arteri secara retrogade melalui
lubang insisi tersebut dan testis dibawa masuk ke dalam skrotum
Funikulus spermatikus tidak boleh terlalu tegang. Fiksasi testis pada skrotum cukup
hanya dengan satu jahitan benang yang tidak diserap
Kulit skrotum dijahit interuptus
Operasi selesai
 Follow up
Tanggal/ Subjektif Objektif A) Diagnosis P)Terapi
Hari perawatan
21-7-2016 Nyeri perut (+) TD: 130/90 mmHg Post op. ochiopexy H-1 Inf. RL 20 tpm
Demam (-) N: 82 x/m a.i. undescensus testis Inj. Ketoroloac 3x30 mg iv
Mual /Muntah (-/-) RR: 18x/m Inj. Ceftriaxon 2x1 gr iv
T: 36.6 0C Inj. Ranitidin 2x1 amp iv
22-7-2016 Nyeri perut (<) TD: 110/90 mmHg Post op. ochiopexy H-2 Inf. RL 20 tpm
Demam (-) N: 72x/m a.i. undescensus testis Inj. Ketoroloac 3x30 mg iv
Mual /Muntah (-/-) RR: 20x/m Inj. Ceftriaxon 2x1 gr iv
T: 36.6 0C Inj. Ranitidin 2x1 amp iv
23-7-2016 Nyeri perut (-) TD: 120/80 mmHg Post op. ochiopexy H-3 Inf. RL 20 tpm
Demam (-) N: 88 x/m a.i. undescensus testis Inj. Ketoroloac 3x30 mg iv
Mual /Muntah (-/-) RR: 18x/m Inj. Ceftriaxon 2x1 gr iv
T: 36.6 0C Inj. Ranitidin 2x1 amp iv

BLPL
PEMBAHASAN
 PENUTUP

Telah dilaporkan sebuah kasus Tn A yang

didiagnosis undescensus testis kanan yang
telah dilakukan orkhidopeksi. Diagnosis
ditegakan melalui ananesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang.
TERIMA KASIH