Vous êtes sur la page 1sur 112

RANGKUMAN TA UAS

DAMAR SASI ELSZA P


1.
COST CURRENT
ACCOUNTING
Informasi yang berguna harus mampu menyajikan ukuran
seakurat mungkin kejadian aktual dalam suatu periode.

Perubahan harga dalam suatu periode adalah kejadian yang penting bagi
manajemen

Informasi yang penting bagi manajemen, juga informasi yang relevan bagi
pihak luar
CCA adalah biaya yang Mengapa menggunakan CCA
diperlukan untuk mengganti aset ?????
pada periode berjalan
CCA mengacu pada pendekatan
yang menilai aset dengan nilai
pasar wajar daripada biaya
historis Menurut Edwards dan Bell terdapat tiga
CCA adalah sistem akuntansi di permasalahan
mana aset dinilai pada harga beli
di pasar berjalan dan laba Berapa jumlah asset yang harus
ditentukan dengan alokasi PERSOALAN
dipertahankan/dipegang pada
berdasarkan biaya berjalan EKSPANSI saat-saat waktu tertentu?
CCA juga dikenal sebagai metode
tingkat harga tertentu yang
menggunakan indeks harga
tertentu untuk mencerminkan PERSOALAN Apa bentuk asset yang sesuai?
nilai aset dan liabilitas lancar KOMPOSISI
yang dimiliki oleh perusahaan
saat ini.
Pendukung pendekatan ini Bagaimana asset-asset tsb
percaya metode ini PERSOALAN
didanai?
memungkinkan pelaporan posisi FINANCING
keuangan perusahaan lebih
akurat
TUJUAN CCA
untuk memberikan informasi
yang lebih bermanfaat
daripada yang tersedia dari
akun biaya historis untuk
panduan pengelolaan bisnis,
pemegang saham dan pihak
lain mengenai hal-hal seperti
kelayakan finansial usaha,
pengembalian investasi;
kebijakan harga, dan
CCA menggunakan "nilai untuk bisnis" pengendalian biaya dan
sebagai dasar pengukuran. Nilai untuk bisnis keputusan distribusi.
didefinisikan sebagai: CCA bertujuan untuk
1. Biaya penggantian arus bersih atau, jika mempertahankan modal
suatu perusahaan bisnis
penurunan permanen ke bawah biaya
dalam hal kemampuan
penggantian arus bersih telah diakui
operasinya. Kemampuan
2. Jumlah yang dapat dipulihkan. Jumlah operasi dilambangkan
yang dapat dipulihkan adalah nilai dengan aset operasi bersih
realisasi bersih yang lebih besar dari suatu perusahaan dalam hal dana
aset dan, jika ada, jumlah yang dapat pemegang saham. Sebagai
dipulihkan dari penggunaannya lebih persamaan, aktiva operasi
lanjut. bersih = jumlah aset
Penganut sistem
akuntansi current-cost memiliki
kesamaan dalam memandang
konsep valuasi atau penilaian
menggunakan current market
buying price/current cost (yakni
CAPITAL aset dinilai dari nilai terkini atau
MAINTENANCE harga pasar).
Namun terdapat perbedaan
pendapat mengenai
bagaimana
mendefinisikan capital (modal),
dan bagaimana
mengukur profit atau loss (
keuntungan atau kerugian )
dari perubahan ( kenaikan atau
penurunan) atas capital
tersebut.
Dua pandangan dalam pokok
PERBEDAAN

PHYSICAL CAPITAL FINANCIAL CAPITAL


physical capital view tidak Financial capital view
mencantumkan holding memasukkan holding
gain/loss apabila terjadi gain/loss apabila terjadi
perubahan harga pada aset perubahan harga pada asset
financial capital view tidak
Mantain capital item mencantumkan maintain
dicantumkan pada physical capital
capital view IFRS dalam Kerangka
Physical capital maintenance Konseptual (2010), Par. 4.59
concept adalah konsep (a) yang menyatakan bahwa
pemeliharaan modal yang "pemeliharaan modal
secara fundamental keuangan dapat diukur dalam
satuan moneter nominal atau
satuan daya beli konstan"
sebagai alternatif untuk
pemeliharaan modal finansial
PHYSICAL CAPITAL

Pendukung modal fisik =


Samuelson konsep pemeliharaan modal yang
dimasukkan sebagai secara fundamental berbeda
penyesuaian modal karena: dibandingkan dengan dua konsep
Pemisahan antara aktivitas pemeliharaan modal, yaitu financial
memiliki dan operasi tidak capital maintenance in nominal
jelas monetary units (pemeliharaan
Aset yang telah dibeli adalah modal keuangan dalam satuan uang
sunc cost (tidak relevan), nominal) dan modal finansial
sehingga opportunity gain pemeliharaan dalam satuan daya beli
pada dasarnya tidak ada. konstan dalam hal CPI Harian
Keputusan yang ada adalah
menggunakan atau menjual
Holding gains adalah forgone
cash flow
Arus kas tidak dapat
diidentifikasi kepada setiap
aset, hanya secara
keseluruhan perusahaan
sehingga tidak dapat
dikatakan bahwa perubahan
Fitur Utama sistem
kapasitas
Pemeliharaan modal
fisik
Untuk pos moneter jangka
Modal yang dipelihara adalah kemampuan
panjang (modal), laba atau
operasional entitas
rugi dari pos ini dihitung
Dana yang perlu disiapkan adalah sebesar dengan menggunakan indeks
yang akan digunakan untuk mengganti harga umum
semua aset pada kapasitas di awal periode
Aset yang tidak menambah
Didasarkan pada analisis marjinal dari
kapasitas operasi (emas, perak,
pasar-pasar faktor produksi
aset untuk tujuan spekulatif, dan
Prinsip penilaian aset finansial yang dibeli dan
Pos-pos non-moneter dinilai sebesar biaya dijual pada pasar yang sama)
berjalan: harga beli di pasar, indeks khusus akan dicatat sebagai gains/losses
bila harga pasar tidak tersedia atau potensi bila perubahan harganya
layanan dari pos identik untuk aset khusus berbeda dengan harga umum.
Dicatat pada akun Current Cost Reserve, Perubahan sampai dengan harga
kecuali bila penurunannya permanen umum dicatat sebagai current
Aset moneter dinilai sebesar nilai cost reserve
perolehannya dan disesuaikan dengan Persoalan kapasitas fisik: laba
perubahan purchasing power hanya berarti apabila 4 kondisi
Liabilitas moneter dinilai sebesar jumlah berikut terpenuhi:
yang diperkirakan akan dibayar, yang juga Selalu mengganti dengan unit
disesuaikan bila ada perubahan purchasing yang identik
power
Menghadapi biaya-biaya yang
Untuk pos moneter jangka pendek, laba/rugi
Pada tahun 1976, SEC telah mengubah
Peraturan 3-17 dari Peraturan SX
membutuhkan beberapa pendaftar untuk
mengungkapkan data biaya penggantian
tertentu dalam laporan 10-K
CURRENT COST
Pada tahun 1979, FASB menerbitkan
IN PRACTICE Statement 33 yang diperlukan dalam
AMERIKA pengungkapan tambahan dolar konstan
dan data current cost. Karena itu, SEC
mengeluarkan ASR 271 pada tahun 1979,
membatalkan ASR 190 yang mendukung
Statement 33 aturan untuk laporan 10-K
Dalam Statement 33, FASB mewajibkan
perusahaan mengungkapkan informasi
mengenai pendapatan dari operasi yang
dilanjutkan dari current cost berdasarkan
tahun fiskal berjalan, dengan
menggunakan nominal dolar (unit skala
dolar) current cost persediaan dan aset
tetap pada akhir tahun fiskal berjalan,
dengan menggunakan dolar nominal
Perubahan-perubahan dalam biaya tidak
dimasukkan ke dalam pendapatan dari
operasi yang dilanjutkan. Perusahaan juga
harus mengungkapkan informasi berikut
Cont
FASB ragu-ragu apakah akan mendukung pandangan finansial
capital atau pandangan Physical capital. Karena ini, memutuskan
dalam Statement 33 untuk meminta perubahan current cost
kenaikan atau penurunan current cost, daripada holding gain (atau
losses) atau penyesuaian modal maintenance
FASB mencatat bahwa pendapatan dari operasi yang dilanjutkan
tidak mengukur kemampuan operasi tepat. Namun, percaya bahwa
angka tersebut memberikan perkiraan yang memadai.
current cost aset dapat diukur dengan 3 prosedur alternatif:
Estimasi langsung dari harga pembelian aset pada usia yang sama dan
kondisi sebagai aset yang dimiliki (misalnya menggunakan harga
vendor daftar atau kutipan lain atau perkiraan)
Perkiraan harga pembelian aset baru yang mirip dikurangi penyisihan
penyusutan (misalnya menggunakan indeks harga eksternal yang
dihasilkan / internal dihasilkan untuk kelas barang atau jasa yang
diukur).
Perkiraan harga pembelian aset baru ditingkatkan dikurangi penyisihan
Pada tahun 1975 Komite Sandilands yang
didirikan oleh pemerintah Inggris,
menyimpulkan bahwa laporan biaya historis,
CURRENT COST termasuk yang disesuaikan dengan
IN PRACTICE perubahan tingkat harga umum, dimana
kegunaannya terbatas, karena laporan
INGGRIS tingkat harga umum yang disesuaikan
adalah kompleks dan membingungkan bagi
pengguna.
Dalam mempertimbangkan kebutuhan
informasi dari berbagai pengguna,
memutuskan bahwa penilaian dari manfaat
masa depan diperoleh dari aktiva bersih
perusahaan adalah relevansi khusus bagi
pengguna.
Pandangan Physical capital mendasari
akuntansi current cost di Inggris.
Komite percaya bahwa keuntungan dari
harapan operasi mungkin dipertahankan
tanpa batas.
Holding gain mencerminkan kondisi ekonomi
saat ini yang umumnya di luar kendali
Cont

Proposal oleh Komite Sandilands disahkan oleh pemerintah


dan diterima secara substansi oleh profesi akuntansi yang
diwakili oleh Accounting Standards Steering Commitee
(sekarang disebut Accounting Standars Committee).
Telah disepakati bahwa pelaksanaan harus diserahkan kepada
profesi akuntansi.
Oleh karena itu, Inflation Accounting Steering Group (IASG)
ditetapkan pada awal tahun 1976. IASG ini menghasilkan
sebuah draf eksposur (ED 18) pada akhir 1976 sebagai
pedoman yang akan digunakan oleh perusahaan.
Setelah banyak perdebatan, revisi dan eksperimen, Accounting
Standards Committee (ASC) mengeluarkan Statement (SSAP
16) current cost accounting pada Maret 1980.
Persyaratan SSAP 16 bisa diyakinkan oleh data biaya
tambahan saat ditampilkan secara jelas, dari current cost untuk
laporan utama dan biaya historis sebagai data tambahan.
Di Australia, profesi akuntan mengeluarkan
DPS 1.1, Pernyataan Provisional Accounting
CURRENT COST Standards (PAS), Current cost Accounting,
pada bulan Oktober 1976.
IN PRACTICE
Perubahan versi dari pernyataan (PAS 1)
AUSTRALIA dan panduan bekerja diterbitkan pada bulan
Agustus 1978. Sistem yang
direkomendasikan dari current cost
didasarkan pada pemeliharaan kapasitas
operasi perusahaan yang utuh.
Namun, karena kritik, lobi oleh perusahaan
dan individu, dan kurangnya efek material
oleh standar profesional pada praktek.
Standards Accounting Practice (SAP 1).
Current Cost Accounting, diterbitkan pada
bulan November 1983 yang menandakan
perubahan yang signifikan dalam haluan.
Di Australia, perbedaan dibuat antara
Statement of Accounting Practice dan
Statement of Accounting Standards.
Unrealised holding gains adalah fenomena yang
Argumen terjadi pada tahun berjalan, dan memenuhi prinsip
pengakuan bila cukup bukti objektif mendukung
mendukung perubahan harga
current cost Objektivitas sesuatu yang relatif, yang penting
penentuan biaya memenuhi tingkat obyektivitas
minimum (misal penggunaan harga pasar pada
LCM): standardisasi prosedur dan ketersediaan
harga pasar
Perubahan teknologi dapat diakomodasi dengan
penerapan CCA. Laba pada CCA dapat menjadi
indikator apakah proses produksi saat ini masih
yang terbaik ataukah perusahaan perlu mengadopsi
proses produksi alternatif. Perkembangan teknologi
yang memunculkan alternatif yang lebih baik akan
membuat nilai berjalan dari kapasitas produksi akan
turun nilai berjalannya.
Entry price merupakan metode penilaian 'normal'
karena:
Exit price memunculkan penilaian anomali
karena tidak memperhitungkan biaya
transportasi, biaya pembongkaran dan
Dari pendukung biaya historis:
Kritik Terhadap Melanggar prinsip realisasi. Perusahaan
CCA memiliki aset untuk menggunakan bukan
menjual. Laba yang diharapkan (holding gains)
belum tentu terjadi
Kritik terhadap pendekatan ini
percaya analis investor akan Subyektivitas dalam penentuan kenaikan biaya
mengalami masalah dalam Dari pendukung exit (selling) price:
menentukan nilai mana yang Tidak sesuai dg prinsip opportunity cost, karena
didasarkan pada biaya
kesempatan selanjutnya bukan membeli
historis versus biaya
penggantian mereka. kembali, tapi menjual/menggunakan
Masih ada persoalan alokasi, misalnya
Selain itu, ketika aset dan
depresiasi atas aset tetap dengan current cost
kewajiban dicatat di neraca
pada nilai pasar wajarnya, Perubahan teknologi akan membuat model
setiap perubahan nilai perhitungan laba dengan mempertahankan
biasanya mengalir ke laporan kapasitas produksi saat ini menjadi
laba rugi. Kritik terhadap menyesatkan
pendekatan ini percaya Ada persoalan matematis karena
bahwa ini akan menyebabkan menjumlahkan angka-angka dengan metode
distorsi dalam profitabilitas pengukuran yang bervariasi
yang dirasakan perusahaan.
Dari pendukung exit price:
Penerapan biaya saat ini Chambers: penggunakan indeks harga spesifik
sebagai pengganti biaya tidak tepat. Kecuali kebetulan, tidak mungkin
historis karena atribut yang suatu perusahaan menghadapi perubahan
harga yang sama dengan perusahaan lain.
2.
EXIT PRICE ACCOUNTING
PENGERTIAN EXIT PRICE NRV dari aset

sistem akuntansi yang menggunakan


harga jual pasar untuk mengukur posisi
keuangan perusahaan dan kinerja
keuangan. Menurut Edwards and Bell
(1961) exit value adalah harga
maksimum dari aset yang saat ini ditahan
apabila dijual danDuadikurangi
hal utamadengan biaya HCA
ECA dibandingan
transaksi.
Nilai aktiva non-moneter
disesuaikan untuk mengukur
Perubahan daya beli
perubahan harga jual pasar
umum uang
khusus untuk aktiva dan
dipertimbangkan ketika
mereka dimasukkan dalam
mengukur modal
pendapatan sebagai
keuangan dan hasil usaha
keuntungan yang belum
direalisasi
Support 1. Menyediakan Informasi yang berguna

Perusahaan bisnis pada masa lalu dimiliki langsung oleh orang


atau mitra kelompok kecil. Sehinggga Akuntan memiliki kewajiban
untuk menyiapkan Laporan Keuangan hanya untuk dua pihak,
pemilk yang mengelola bisnis dan tahu semua rinciannya, dan
kreditur yang tertarik terutama dalam kemampuan pemiliknya
untuk membayar rekening atau pinjaman saat jatuh tempo.
Pada masa sekarang, dengan banyaknya jumlah pemegang
saham pada suatu perusahaan menyebabkan Laporan keuangan
perusahaan sebagai media informasi utama mengenai
perusahaan tersebut, sehingga Laporan keuangan dari akuntan
eksternal menjadi sangat penting. Menurut MacNeal, Prinsip-
prinsip Akuntansi yang Konvensional yang didasari Historical Cost
berpotensi menghasilkan laporan keuangan yang salah dan
menyesatkan serta tidak berorientasi pada keputusan pemilik
saham.
Solusi ideal untuk akuntan adalah melaporkan semua keuntungan
dan kerugian seperti nilai seperti yang ditentukan dalam pasar
yang kompetitif.Namun, tidak semua aset memiliki nilai pasar.
Oleh karena itu MacNeal mengusulkan penerapan penilaian:
Support 2.Pengambilan Keputusan yang
Adaptif
Chambers telah mengajukan Ketika perusahaan membeli aktiva tidak
pendapat secara komprehensif lancar, ia akan mengubah
mengenai ECA dalam kemampuannya untuk beradaptasi. Jika
continuously contemporary aset tersebut dibeli untuk kas,
accounting (CoCoA) dan penurunan saldo kas perusahaan
dikembangkan menjadi Current menyebabkan berkurangnya
Cash Equivalents (CCE). kebebasan untuk berinvestasi pada
yang lain. Jika aset tersebut dibeli
Chambers melihat bahwa
perusahaan sebagai suatu secara kredit, hal ini mengurangi
entitas yang adaptif terlibat kemampuan perusahaan untuk
dalam pembelian dan penjualan memperoleh kredit lebih lanjut.Tetapi
barang dan jasa. konsep perilaku adaptif melihat
perusahaan selalu siap untuk tindakan
Dalam bisnisnya, sebuah membuang asset jika hal itu merupakan
perusahaan harus dapat ikut yang terbaik. Maka, perusahaan akan
serta dalam transaksi pasar dan menjaga aktiva tidak lancar hanya
hal ini diungkap dalam Laporan apabila nilai sekarang dari arus kas
Keuangan.Pada Lingkungan masa depan bersih dari penggunaan
pasar, monetary asset dan aktiva lebih besar dari nilai sekarang
liabilities dapat ditentukan dari arus kas yang diharapkan bersih
dengan harga pasar, contohnya dari investasi alternatif exit value aset
harga beli atau current cost tersebut.
tidak menampakkan
3. Informasi yang Relevan dan dapat
dipercaya
Contohnya, seorang pedagang
Sterling yakin bahwa ada suatu gandum pada pasar sempurna dan
metode terbaik dalam menentukan harga yang stabil.Dia mengartikan
keuntungan.Kriteria dalam keuntungannya sebagai perbedaan
menentukan metode penilaian antara modal pada dua hal diwaktu
mana yang terbaik adalah metode yang berbeda antara tambahan
yang memberikan informasi lebih investasi atau distribusi ke pemilik.
banyak dimana isi informasi Untuk pedagang tersebut dapat dilihat
3 keputusan dan permasalahan
tersebut harus relevan dan dapat
dipercaya. keputusan untuk masuk dan tetap
didalam pasar
Untuk menjadi relevan, informasi
harus berguna dalam model Melanjutkan keputusan untuk
menahan cash atau gandum
keputusan pengguna laporan
akuntansi.Model keputusan, pada Mengevaluasi keputusan yang lalu
gilirannya, memungkinkan Sterling menjelaskan bahwa untuk
pengguna untuk menentukan kasus pedagang gandum metode
tindakan yang diambil dari penilaian yang paling tepat dan
beberapa alternatif.Jika tidak ada relevan adalah Present Selling Prices.
kendala, informasi yang Kesimpulan Sterling, Present market
Method valuation mempunyai unsur:
dikumpulkan dapat relevan untuk
Relevant ke semua
setiap user atau untuk setiap Dapat dipercaya
masalah yang diberikan dan model Bermakna empiris
keputusan. Namun, karena
4. Additivity
Chambers mempertimbangkan masalah aditif menjadi faktor
kunci dalam mendukung akuntansi CCE.Produk utama dari
sistem akuntansi laporan akuntansi - neraca dan laporan laba
rugi.Jika kita memberikan nilai yang berbeda dengan
karakteristik yang relatif kecil dari fakta dan menggunakan
skala pengukuran relatif kecil, maka tidak ada arti tertentu atau
komersial dapat dideduksi dari agregat - mereka tidak dapat
secara logis ditambahkan bersama-sama.
Sebagai contoh, kita tidak bisa nilai kewajiban sebesar harga
perolehan (surat hutang), beberapa aset sebesar biaya
penggantian (persediaan), yang lain sebesar nilai kini (sewa
aset) dan yang lain di setara kas (debitur) dan memperoleh
neraca yang sesuai. Juga tidak bisa kita gunakan untuk
mencampuradukan biaya historis pada tanggal yang berbeda
dan makna berbeda pada perhitungan aktiva bersih.
Maka, penilaian dari semua elemen dalam neraca dan laporan
laba rugi pada setara uang mereka (nilai keluar), menyediakan
satu aturan yang dapat diterapkan secara konsisten terhadap
5. Alokasi 6. Kenyataan (Reality)

Thomas mengeluhkan Exit price melibatkan referensi


kenyataan bahwa sistem untuk contoh-contoh yang
akuntansi biaya (historical nyata karena, setiap contoh
dan Current) sangat mengacu pada saat ini, harga
bergantung pada alokasi pasar sebenarnya. Penyusutan
biaya untuk penilaian asset tidak didefinisikan dengan cara
dan penentuan konvensional, namun dalam arti
keuntungan.Ia Berpendapat ekonomi penurunan harga
Exit Price Accounting dimasa pasar. Penyusutan tidak
mendatang mempunyai mungkin terjadi dalam
laporan keuangan bebas beberapa tahun jika harga naik
alokasi.Laporan laba-rugi atau tetap konstan. Jika tidak
tidak melaporkan perubahan ada nilai realisasi dapat
dalam jumlah yang dikaitkan dengan item, maka
dialokasikan, tapi melaporkan item tersebut akan memiliki
arus masuk aktiva dan saldo nol. Selain itu,
perubahan nilai-nilai keluar dipertukarkan adalah bagian
dari aset perusahaan dan dari definisi suatu aset
kewajiban dalam suatu sehingga goodwill tidak dapat
periode tertentu.Laba dijual secara terpisah, tidak
menampilkan jumlah termasuk dari pertimbangan.
7. Obyektifitas

Hal ini sering dikatakan bahwa harga pasar saat ini tidak
objektif.Namun, beberapa studi penelitian menunjukkan bahwa
harga pasar relatif lebih objektif daripada kebanyakan orang
percaya. Parker melakukan studi penelitian tentang
perbandingan relatif dan objektivitas untuk exit price dan jumlah
biaya historis tercatat. Objektivitas didefinisikan sebagai
konsensus di antara penilai.Komparatif didefinisikan sebagai
sebuah konsensus dalam pengukuran. Menggunakan 148
perusahaan bisnis, Parker menunjukkan bahwa untuk
mengukur objektivitas dan komparatif, exit price
mengungkapkan dispersi yang sedikit dari jumlah tercatat.
Penyebab utama dari kurangnya objektivitas nilai tercatat
adalah dispersi estimasi akuntansi di masa manfaat dan nilai
sisa.
McKeown juga menerapkan model ruang untuk sebuah
perusahaan kontruksi jalan berukuran sedang, dan
menyimpulkan dengan analisa statistik bahwa metode yang
digunakan untuk menentukan exit price adalah objektivitas lebih
(diverifikasi) daripada metode berdasarkan Financial
8. Ukuran risiko

Exit price dan perubahan exit price juga bisa menjadi indikasi
risiko keuangan pembelian aset. Misalnya, jika sebuah
perusahaan pembelian aset dengan exit price yang berbeda
secara signifikan dari entry price, maka aset tersebut adalah
proposisi berisiko. Informasi keuangan menunjukkan bahwa
pembelian aset tersebut harus merupakan proposisi jangka
panjang dimana nilai ekonomi yang ditemukan oleh nilai pakai,
Sebaliknya, jika exit price meningkat secara drastis, biaya
peluang meningkat kembali dan harus dioperasikan dengan
lebih efisien.
Untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi posisi risiko dan kinerja dalam mengelola risiko
keuangan yang signifikan dengan rancangan standar akan
membutuhkan:
deskripsi dari setiap risiko keuangan yang signifikan dan tujuan
perusahaan serta kebijakan untuk mengelola risiko tersebut.
informasi tentang dampak risiko tersebut terhadap laporan
posisi keuangan (neraca) dan laporan kinerja keuangan.
Kritik terhadap Exit Price Accounting

Terdapat beberapa kritik yang dilakukan menyangkut


penggunaan nilai realisasi bersih.Terutama adalah nilai ini
mempunyai kelemahan dalam segi objektivitas. Maksudnya
penentuan harga jual atas aset yang sebenarnya tidak ditujukan
untuk dijual akan menimbulkan kesulitan karena dua penilai
yang berbeda sangat mungkin membuat hasil yang berbeda
dalam penerapan net realizable value.
Selain itu entitas yang tidak memiliki pengetahuan pasar yang
mencukupi tentang penjualan aset (karena memang bukan
bidangnya) tentu akan kesulitan menentukan nilai yang lebih
tepat
1. Konsep laba

Mengingat bahwa keuntungan adalah ukuran efektivitas kinerja aktual


perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang dipercayakan,
Bell menyatakan:
Aktiva tertentu telah dibeli dengan rencana operasi yang
direncanakan. Rencana itu, operasi-operasi, memang orang-orang
yang telah mengembangkan rencana harus dievaluasi alternatif-
altenatif tentang masa depan yang dianggap, dan tugas akuntan
untuk memberikan data untuk mengevaluasi.
Setelah evaluasi ini dibuat, perusahaan dapat memutuskan apakah
akan terus menggunakan aset yang diperoleh untuk tujuan tersebut
atau untuk menjualnya dan menggunakan hasil itu dalam beberapa
alternatif lain. Konsep bermakna laba, oleh karena itu pengukuran
kinerja dalam hal yang seharusnya.Hanya setelah rencana yang
diharapkan dalam hal hasil yang dibuat dapat kita melanjutkan ke
tahap berikutnya untuk menentukan apakah rencana itu harus diubah
dan aktiva yang dijual. Di sisi lain, keluar pengukuran harga
memerlukan konsep keuntungan di mana rencana selalu untuk
memaksimalkan setara kas aktiva bersih selama periode pendek
periode yang berurutan. Bell berpendapat bahwa untuk perusahaan
lain dari satu yang berkaitan dalam operasi perdagangan paling
3. PENILAIAN
2. ADDITIVITY KEWAJIBAN
Pendukung exit price Chambers berpendapat bahwa
mengklaim bahwa hutang obligasi secara efektif
pengukuran akuntansi, jika berbentuk modal dan harus
mereka harus objektif, harus dinyatakan sebesar nilai
didasarkan hanya pada nilai nominal, bukan di nilai pasar.Ini
masa lalu dan kini. telah membuat inkonsistensi,
Perhitungan antisipasi tidak
dapat ditambahkan bersama- karena obligasi sebagai aktiva
sama dengan angka saat harus dinyatakan sebesar nilai
ini.Pengkritik menunjukkan, pasar.Dalam pertahanan,
bagaimanapun, arus kas Chambers menyatakan bahwa
yang setara aset ditentukan pada waktu tertentu, terlepas
berdasarkan asumsi likuidasi dari harga di pasar, perusahaan
bertahap dan teratur. Jika itu yang berutang kepada
terjadi, peristiwa masa depan pemegang obligasi hanya
harus diasumsikan ketika sebesar jumlah kontrak obligasi,
setara kas saat ini tercatat karena itu adalah jumlah kontrak
pada tanggal neraca. Nilai yang relevan dalam menilai
realisasi untuk sebuah aset
yang harus dijual segera di posisi keuangan saat ini.Dalam
dalam likuidasi mungkin kebanyakan kasus, ini setara
memaksa sangat dengan nilai nominal.Tapi
menyimpang dari likuidasi, kritikus tidak yakin karena,
4. Current Cost or Exit price

Satu pertanyaan sangat penting dalam memutuskan apakah akan


menggunakan current cost atau exit price. Di tahap mana dari siklus
operasi, exit price mendominasi penilaian aset?
Teori current cost berpendapat bahwa harga entri adalah ' metode
penilaian normal' dibandingakan exit price karena alasan berikut:
Menggunakan harga keluar (exit price) mengarah ke revaluasi
anomali atas perolehan karena segera setelah nilai pembelian
biasanya harga jatuh sehingga kurang dari harga perolehan.
Menggunakan harga keluar(exit price) menyiratkan pendekatan
jangka pendek untuk operasi bisnis karena salah satu tertarik pada
nilai-nilai disposisi dan likuidasi.
Menggunakan harga keluar (exit price) untuk persediaan barang jadi
mengarah pada antisipasi terhadap laba operasi sebelum titik skala
karena persediaan dinilai lebih dari biaya saat ini
KELEMAHAN LAINNYA

Chambers berpendapat bahwa hutang obligasi secara efektif


berbentuk modal dan harus dinyatakan sebesar nilai nominal, bukan
di nilai pasar. Ini telah membuat inkonsistensi, karena obligasi sebagai
aktiva harus dinyatakan sebesar nilai pasar. Dalam pertahanan,
Chambers menyatakan bahwa pada waktu tertentu, terlepas dari
harga di pasar, perusahaan yang berutang kepada pemegang obligasi
hanya sebesar jumlah kontrak obligasi, karena itu adalah jumlah
kontrak yang relevan dalam menilai posisi keuangan saat ini. Dalam
kebanyakan kasus, ini setara dengan nilai nominal. Tapi kritikus tidak
yakin karena, menurut definisi, posisi keuangan menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk terlibat dalam transaksi. Hal ini secara
logis menyiratkan kemampuan perusahaan untuk pasar untuk
membeli obligasi sendiri dengan harga pasar
3.
AKTIVA, KEWAJIBAN, DAN
EKUITAS
DEFINISI ASET

Menurut APB dan ijiri medefinisi aset sebagai sumber ekonomi


karena adanya unsur kelangkaan sehingga suatu entitas harus
mengendalikannya dari akses pihak lain melalui transakasi ekonomi.
FASB (1990) mendefinisikan aktiva sebagai berikut:
Aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa
mendatang yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas
tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa lalu.
Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa definisi aktiva memiliki tiga
karakteristik utama yaitu:
Memiliki manfaat ekonomi di masa mendatang
Dikuasai oleh suatu unit usaha
Hasil dari transaksi masa lalu
MEMILIKI MANFAAT EKONOMI DIMASA DATANG
Manfaat ekonomi menurut IAI (1994):
Dapat digunakan baik sendiri maupun Uang
bersama aktiva lain dalam produksi barang
dan jasa yang dijual oleh unit usaha Klaim untuk menerima uang
Dapat dipertukarkan dengan aktiva lain Hak pemilikan pada perusahaan lain
Dapat digunakan untuk melunasi hutang
Dapat dibagikan kepada pemilik Untuk dapat disebut sebagai aset,
perusahaan suatu objek harus mengandung
Karakteristik manfaat ekonomi juga bisa manfaat ekonomi di masa datang
dilihat dari kelangkaan (scarcity) dan yang cukup pasti. Uang atau kas
kemanfaatan (utility). mempunyai manfaat atau potensi
APB (1970) dalam Statement No. 4 sumber jasa karena apa yang dapat dia beli
ekonomi sebagai berikut: atau karena daya tukarnya.
Sumber ekonomi produktif Sumber selain kas mempunyai
Sumber produkif kesatuan usaha yang
meliputi bahan baku, gedung, pabrik, manfaat ekonomi karena dapat
perlengkapan, sumber alam, paten dan ditukarkan dengan kas, barang,
semacamnya, jasa, dan sumber lain yang atau jasa, karena dapat digunakan
digunakan dalam produksi barang dan
jasa. untuk memproduksi barang dan
Hak kontraktual atas sumber produktif jasa, atau karena dapat digunakan
meliputi semua hak untuk menggunakan untuk melunasi kewajiban.
sumber ekonomi pihak lain dan hak untuk
mendapatkan barang atau jasa dari pihak FSAB mengajukan dua hal yang
lain.
Produk yang merupakan keluaran harus dipetimbangkan dalam
kesatuan usaha terdiri atas : menilai apakah pada saat tertentu
Barang jadi yang menunggu penjualan suatu pos atau objek masih dapat
Barang dalam proses disebut sebagai aset, yaitu:
DIKUASAI OLEH SUATU UNIT USAHA
Menurut Ijiri (1967), akuntansi memandang aktiva sebagai sumber
ekonomi yang berada dibawah penguasaan / pengendalian unit usaha
tertentu.
Akuntansi lebih memusatkan pada substansi ekonomi suatu transaksi
yang mempengaruhi posisi keuangan atau hasil usaha suatu perusahaan
(economic substance over legal form).
Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek atau pos tidak harus
dimiliki oleh entitas tetapi cukup dikuasai oleh entitas. Bila pemilikan
menjadi kriteria aset, maka akan banyak pos yang tidak masuk sebagai
aset sehingga tidak dapat dilaporkan dalam neraca. Dengan kata lain,
pemilikan sebagai kriteria akan mengakibatkan banyak pos dilaporkan di
luar neraca. Oleh karena itu konsep penguasaan lebih penting daripada
konsep kepemilikan.
Most mengemukakan bahwa penguasaan atau kendali terhadap suatu
objek dapat diperoleh dengan cara:
Pembelian
Pemberian
Penemuan
Perjanjian
Produksi / transformasi
HASIL TRANSAKSI MASA LALU KARAKTERISTIK PENDUKUNG

Suatu unit usaha dapat FSAB menyebutkan beberapa


mengakui suatu aktiva karakteristik pendukung yang
apabila telah terjadi melibatkan kos, berwujud,
transaksi atau peristiwa tertukarkan, terpisahkan, dan
lain yang menyebabkan berkekuatan hukum.
suatu entitas memiliki Karakteristik pendukung
hak atau pengendalian tersebut lebih menguatkan atau
terhadap manfaat dari menyakinkan adanya aset tetapi
aktiva tersebut. tidak adanya karakteristik
FSAB memasukkan pendukung tidak menghalangi
transaksi atau kejadian suatu objek untuk memenuhi
sebagai kriteria aset syarat sebagai aset.
karena transaksi atau Pemerolehan aset pada
kejadian tersebut dapat
menambah atau umumnya melibatkan kos
mengurangi aset. sebagai penghargaan
Berbagai transaksi, sepakatan. Jika kos terjadi
kejadian, atau keadaan karena pemerolehan suatu
PENGUKURAN

Pengukuran berarti memberi nilai-nilai numerikal (kuantifikasi) dalam


satuan moneter atas aktiva, bukan pengukuran dalam satuan fisik.
Pengukuran atas aktiva dalam akuntansi, yaitu :
Nilai Pertukaran (Exchange Value)
Nilai Perubahan (Conversion Value)
Pengukuran aktiva memiliki penggolongan aktiva, yaitu :
Aktiva Moneter
Aktiva Non Moneter
PRINSIP PERTUKARAN AKTIVA
Pertukaran tak sejenis, tanpa pembayaran
aset yang diterima dicatat sebesar nilai wajar aset yang diserahkan atau nilai wajar
aset yang diterima. Untung atau rugi yang timbul diakui pada saat pertukaran

Pertukaran tak sejenis, dengan pembayaran

aset yang diterima dicatat sebesar nilai pasar aset yang diserahkan ditambah kas
yang dikeluarkan. Untung atau rugi yang timbul diakui pada saat pertukaran.

Pertukaran sejenis, tanpa pembayaran

aset yang diterima dicatat sebesar nilai buku atau nilai pasar aset yang diserahkan,
mana yang lebih rendah. Ini berarti bahwa kalau terjadi untung maka untung tidak
diakui dan sebaliknya.

Pertukaran sejenis, dengan pembayaran


aset yang diterima dicatat sebesar nilai buku aset yang diserahkan ditambah
pemabayaran atau nilai pasar aset yang diserahkan ditambah pembayaran mana
yang lebih rendah. Ini juga berarti bahwa kalau terjadi untung maka untung tidak
diakui dan sebaliknya
PENGUKURAN AKTIVA TDK BERWUJUD

Aktiva tidak berwujud pada awalnya harus diakui sebesar


biaya perolehan. Biaya perolehan aktiva tidak berwujud
terdiri dari:
Harga beli, termasuk bea masuk (import), dan pajak
pembelian yang tidak dapat dikembalikan, setelah
dikurangkan diskon dan rabat: dan
Segala biaya yang dapat dikaitkan secara langsung dalam
mempersiapkan asset tersebut sehingga siap untuk
digunakan.
Pengakuan biaya dalam jumlah tercatat dari aktiva tidak
berwujud dihentikan saat aktiva tersebut berada dalam
kondisi dapat beroperasi sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan manajemen. Oleh sebab itu, biaya yang terjadi
dalam menggunakan atau mengembangkan kembali aktiva
tidak berwujud tidak termasuk dalam jumlah tercatat aktiva
PENILAIAN
Penilaian aktiva dalam akuntansi adalah proses
penentuan jumlah rupiah untuk menentukan makna
ekonmi dari suatu aktiva yang akan disajikan dalam
neraca.
Tujuan pengukuran dan penilaian aktiva adalah:
Langkah pengukuran laba
Langkah dalam proses penyajian posisi keuangan
Memenuhi kebutuhan informasi yang ingin dicapai dalam
pelaporan keuangan
Memenuhi kebutuhan informasi khusus yang memerlukan
penilaian untuk kepentingan manajemen
Dasar penilaian:
Nilai keluaran (output value) menunjukkan aliran dana (kos)
yang diperkirakan akan diterima perusahaan dimasa
mendatang sesuai dengan harga pertukaran ouput / produk
yang dihasilkan perusahaan.
NILAI KELUARAN

Discounted Future Cash Receipts or service potensial,


adalah nilai sekarang kas masa mendatang yang akan
diterima perusahaan seandainya aktiva dijual. Dasar ini
dapat digunakan apabila harapan penerimaan kas /
setaranya dapat ditaksir cukup pasti dan jangka waktu
penerimaan cukup panjang, tetapi tanggal penerimaan
pasti.
Harga keluaran sekarang (current output price)
merupakan dasar yang rasional untuk menilai besarnya
harga jual di masa datang.
Nilai Setara Kas Sekarang (current cash equivalent)
menunjukkan jumlah kas atau daya beli umum yang
dapat diperoleh dengan menjual setiap aktiva
berdasarkan keadan perusahaan normal.
NILAI MASUKAN
Historical Cost. Tanah, gedung, perlengkapan pabrik, dan
kebanyakan sediaan dilaporkan atas dasar kos historisnya yaitu
jumlah rupiah kas atau setaranya yang dikorbankan untuk
memperolehnya. Kos historis ini tentunya disesuaikan dengan
jumlah bagian yang telah didepresiasi atau di ammortisasi.
Current cost. Beberapa sediaan disajikan sebesar nilai sekarang
atau penggantinya yaitu jumlah rupiah kos atau setara yang harus
dikorbankan jika asset tertentu yang sejenis diperoleh sekarang.
Current market value atau standar cost. Beberapa jenis investasi
dalam surat berharga disajikan atas dasar nilai pasar selain jumlah
rupiah kas atau setaranya yang dapat diperoleh dengan menjual
asset tersebut dalam kondisi perusahaan beroperasi pada tingkat
efisiensi dan kapasitas produksi yang normal.
Net relizable value. Beberapa jenis piutang jangka pendek
disajikan sebesar nilai realisasi bersih yaitu jumlah rupiah kas atau
setaranya yang akan diterima dari asset tersebut dikurangi dengan
pengorbanan yang diperlukan untuk mengkonversi asset tersebut
menjadi kas atau setaranya.
PENGAKUAN FASB (1984) SFAC No. 5
Definisi (definition) suatu pos akan masuk dalam
struktur akuntansi apabila memenuhi definisi elemen
laporan keuangan
Keterukuran (measurability), suatu pos harus memiliki
makna tertentu yang relevan dan dapat diukur
jumlahnya dengan reliabilitas yang tinggi
Relevansi (relevance) informasi yang terdapat dalam
pos tersebut memiliki kemampuan untuk membuat
suatu perbedaan dalam keputusan yang diambil
pemakai laporan keuangan
Reliabilitas (reliability), informasi yang dihasilkan harus
sesuai dengan keadaan yang digambarkan atau
dipresentasikan, dapat diuji kebenarannya
Aturan pengakuan (recognition rules), aturan
pengakuan menunjukkan aturan khusus yang
Kam (1992) mengajukan kriteria untuk pengakuan
aktiva:

Didasarkan pada hukum (reliance on the law) = mengacu pada


legal rights aset. Contohnya piutang baru dicatat jika ada
penjualan kredit, beli aktiva tetap maka dapat SHM dan HGB.
Pemakaian prinsip konservatif (conservative principle) = jika
kemungkinan rugi boleh dicatat terlebih dahulu, tapi jika
kemungkinan untung tidak boleh dicatat terlebih dahulu. Contoh
perusahaan dituntut di pengadilan, jika atas tuntutan ini
kemungkinan perusahaan kalah maka atas kekalahan ini boleh
dicatat rugi terlebih dahulu tapi jika atas tuntutan ini
kemungkinan perusahaan menang maka atas kemenangan ini
tidak boleh dicatat sebagai keuntungan terlebih dahulu
(sebelum keuntungan benar-benar terjadi).
Makna / substansi ekonomi suatu transaksi (economic
substance of transaction / event) = erat kaitannya dengan
materialitas. Jika peristiwa itu substansial dampaknya maka
harus dicatat dan dilaporkan.
MASALAH KAPITALISASI BUNGA
KHUSUS Masalah ini muncul terutama bila
perusahaan sedang membangun
fasilitas fisik yang dibiayai dengan dana
pinjaman dan jangka waktunya cukup
BEBAN TANGGUHAN lama
Ada beberapa perlakuan akuntansi
Masalahnya adalah apakah terhadap bungan (Hendriksen, 1982):
beban tangguhan dapat Bunga tidak dikapitaliasi
digolongkan sebagai aktiva? Bunga dikapitalisasi dan
Jenis beban tangguhan yang dimasukkan sebagai elemen cost
mana yang dapat fasilitas fisik yang dibangun sendiri
digolongkan sebagai aktiva Bunga dikapitalisasi tetapi tidak
dimasukkan sebagai elemen cost
Kriteria umum untuk fasilitas fisik yang dibangun
menentukan beban Bunga hanya dapat dikapitalisasi untuk
tangguhan: aktiva yang memenuhi syarat yaitu:
Apakah cost jasa tersebut Aktiva yang memenuhi syarat,
merupakan pengeluaran bunga dapat dikapitalisasi untuk:
yang sah dan wajar Aktiva yang dibangun untuk
Apakah cost jasa tersebut digunakan sendiri
merupakan suatu faktor yang Aktiva yang dibangun dengan tujuan
manfaatnya di masa untuk dijual sebagai unit proyek
mendatang dapat diantisipasi yang berdiri sendiri.
dengan mudah Aktiva yang tidak dapat
PENGELUARAN MODAL AKTIVA DONASI/
CAPITAL EXPENDITURE SUMBANGAN

Adalah pengorbanan
sumber ekonomi yang Masalah yang timbul
berkaitan dengan obyek adalah apabila perusahaan
jasa (fasilitas fisik) baik saat memperoleh suatu aktiva
diperoleh maupun saat tanpa harus mengeluarkan
digunakan dalam operasi / mengorbankan sumber
ekonomi. Walau tanpa
Aturan umum yang pengorbanan ekonomi,
digunakan untuk aktiva harus tetap dicatat.
menentukan pengorbanan Oleh karerna aktiva yang
ekonomi sebagai berasal dari sumbangan
pengeluaran: memiliki manfaat untuk
Untuk aktiva non moneter menghasilkan pendapatan,
yang baru diperoleh/dibeli
maka aktiva tersebut harus
Untuk aktiva yang telah
dipakai (aktiva lama)
ditentukan nilai wajarnya
Menambah kapasitas
produksi aktiva yang
bersangkutan
TRANSAKSI AKTIVA NON MONETER

Apabila aktiva yang diterima adalah aktiva yang tidak


sejenis, aktiva tersebut dinilai atas dasar nilai wajarnya.
Sedangkan untuk aktiva yang sejenis, penilaian dapat
dilakukan sebagai berikut:
Jika ada unsur rugi dalam transaksi tersebut, maka nilai
aktiva yang diterima adalah nilai wajar dari aktiva yang
diserahkan ditambah sejumlah kas tertentu yang
dikeluarkan.
Jika ada unsur untung dalam transaksi tersebut, nilai
aktiva yang diterima adalah nilai buku aktiva yang
diserahkan ditambah sejumlah kas tertentu yang
dikeluarkan.
Jika ada untung dan diterima sejumlah kas, maka nilai
aktiva yang diterima adalah nilai buku aktiva yang
PENYAJIAN
Penyajian aktiva diatur dalam
PSAK 09 yang dikelompokkan Sedangkan Pos-pos berikut ini
ke dalam aktiva lancar dan tidak dapat diklasifikasikan
aktiva tidak lancar, yaitu sebagai sebagai aktiva lancar:
berikut:

Aktiva lancar antara lain Kas/bank maupun sumber lain


meliputi: yang dibatasi penggunaannya,
Kas dan bank.
seperti dana yang disisihkan
untuk perolehan aktiva tetap
Surat-surat berharga yang atau pelunasan kewajiban
mudah dijual dan tidak jangka panjang.
dimaksudkan untuk ditahan.
Pernyertaan dalam surat
Deposito jangka pendek. berharga atau pembayaran
Wesel tagih yang akan jatuh uang muka dengan maksud
tempo dalam waktu satu untuk menguasai atau
tahun. melakukan afiliasi dengan
Piutang. perusahaan lain;
Persediaan. Piutang lain-lain yang timbul
Pembayaran uang muka dari transaksi di luar kegiatan
untuk pembelian aktiva utama perusahaan yang tidak
lancar. diharapkan pencairannya
KEWAJIBAN DEFINISI
Menurut SFAC No. 3 kewajiban adalah pengorbanan manfaat
ekonomis yang terjadi di masa yang akan datang yang timbul
dari kegiatan masa lalu entitas ketika terjadi transfer aktiva atau
ketika entitas menerima jasa dari entitas lain.
FASB mendefinisikan kewajiban sebagai pengorbanan atas
manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang
timbul dari kewajiban entitas pada saat ini, untuk menyerahkan
aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lainnya di masa
depan sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa di masa lalu.
Karakteristik utama kewajiban:
Pengorbanan manfaat ekonomi masa dating
Untuk dapat disebut disebut sebagai kewajiban, suatu objek
harus memuat suatu tugas atau tanggung jawab kepada pihak
lain yang mengharuskan kesatuan usaha untuk melunasi,
menunaikan, atau melaksanakannya dengan cara
mengorbankan manfaat ekonomi yang cukup pasti di masa
datang.
Timbul akibat transaksi masa lalu
Menjadi keharusan sekarang untuk mentransfer aset
Selanjutnya untuk dapat disebut sebagai kewajiban, suatu pengorbanan
ekonomi masa datang harus timbul akibat keharusan sekarang.
Pengertian sekarang dalam hal ini mengacu pada waktu (tanggal neraca)
dan adanya.
Keharusan kontraktual: keharusan yang timbul akibat perjanjian atau
peraturan hukum yang di dalamnya kewajiban bagi suatu kesatuan usaha
dinyatakan secara eksplisit ataau implisit dan mengikat.
Keharusan konstruktif: keharusan yang timbul akibat kebijakan kesatuan
usaha dalam rangka menjalankan dan memajukan usahanya memenuhi
apa yang disebut praktik usaha yang baik atau etika bisnis dan bukan
untuk memenuhi kewajiban yuridis.
Keharusan demi keadilan: keharusan yang ada sekarang yang
menimbulkan kewajiban bagi perusahaan semata mata karena panggilan
etis atau moral karena peraturan hukum atau praktik bisnis yang sehat.
Keharusan bergantung atau bersyarat: keharusan yang pemenuhnnya
tidak pasti karena bergantung pada kejadian masa datang atau
terpenuhinya syarat syarat tertentu di masa datang.
Karakteristik pendukung
Keharusan untuk membayar dalam bentuk kas. Pelunasan kewajiban pada
umumnya dilakukan dengan pembayaran kas. Keharusan membayar kas
pada waktu dan jumlah rupiah tertentu di masa datang merupakan
petunjuk yang kuat atau jelas mengenai adanya kewajiban. Akan tetapi,
PENGUKURAN
Konsep pengukuran, penilaian, dan pengakuan kewajiban pada
dasarnya sama dengan konsep aset, yaitu melalui tiga tahapan
perlakuan: penangguhan, penelusuran, dan pelunasan.
Menurut (Suwardjono 2005) dan didukung oleh (Gillman and Hogan
1999) menyatakan bahwa pengukuran yang paling objektif untuk
menentukan kos kewajiban pada saat terjadinya adalah penghargaan
sepakatan (measured considerations) dalam transaksi tersebut dan
bukan jumlah rupiah pengorbanan ekonomis di masa depan. Berikut ini
adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran:
Kewajiban dalam pembelian kredit. Dalam pembelian aset,
pengukuran yang objektif adalah kos tunai atau kos tunai implisit.
Diskon atau premium utang obligasi. Untuk suatu kontrak dengan
pokok pinjaman dan bunga periodik, pengukuran yang tepat adalah
kos tunai implisit.
Diskon obligasi . Diskon obligasi dilaporkan sebagai pengurang nilai
nominal dalam obligasi di neraca.
Premium obligasi. Premium obligasi sendiri apabila belum
diamortisasi merupakan utang.
Kewajiban moneter. Kewajiban moneter merupakan kewajiban yang
pengorbanan sumber ekonomi masa datangnya berupa kas dengan
Basis (atribut) Keterangan Contoh Pos yang

PENILAIAN Penilaian Terkait


Harga pasar Berbagai kewajiban Kewajiban
sekarang yang melibatkan penerbit opsi
Penilaian mengacu
pada keharusan komoditas dan surat sebelum jangka
sekarang pada surat berharga. opsi habis.
antara terjadinya
kewajiban sampai Berbagai kewajiban
dilunasinya Nilai yang melibatkan Utang usaha, utang
kewajiban setiap
saat. Sehingga pelunasan neto jumlah rupiah yang garansi, dan utang
semakin dekat cukup pasti tetapi wesel jangka
dengan masa jatuh
waktu pelunasannya pendek.
tempo kewajiban
tersebut akan tidak cukup pasti.
semakin mendekati Kewajiban moneter
dengan nilai
nominalnya. Nilai diskon
jangka panjang jumlah
Utang obligasi, dan
Pelunasan dapat aliran kas masa
rupiah maupun saat
diartikan sebagai pembayaran cukup
utang wesel jangka
tindakan suatu datang
panjang.
entitas bisnis dalam pasti.
KRITERIA PENGAKUAN (VERNON KAM)

Adanya dasar hukum (reliance on the law). Keberadaan dasar


hukum maksudnya terdapat dasar hukum yang meyakinkan
untuk mengakui adanya kewajiban. Dalam hal ini, adanya faktur
pembelian dapat menjadi dasar hukum yang meyakinkan untuk
mengakui kewajiban.
Konsep konservatisme (conservatism principle). Berkaitan
dengan keandalan. Dalam konsep konversatisme kerugian
dapat segera diakui, sedangkan untung tidak. Contohnya
kewajiban jaminan suku cadang sudah dapat diakui, meskipun
belum terjadi.
Substansi ekonomi transaksi (economic substance of
transaction / event). Berkaitan dengan relevansi informasi.
Utang sewa guna dapat diakui pada saat transaksi meskipun
tidak ada transfer hak milik.
Pengukuran kewajiban. Kewajiban tersebut datang secara pasti
dan nilai rupiahnya dapat diukur.
Hendriksen dan Van Breda (1991) dalam
(Suwardjono 2005)
Pada saat penandatanganan kontrak, atau ketika hak dan kewajiban
telah mengikat.
Bersamaan dengan pengakuan biaya apabila barang dan jasa yang
menjadi penyebab timbulnya biaya kewajiban, sebelumnya belum
dicatat sebagai asset.
Bersamaan dengan pengakuan aset.
Pada akhir periode karena penggunaan asas acrual melalui proses
penyesuaian
PENYAJIAN

Secara umum, kewajiban disajikan dalam neraca atas dasar


urutan dari yang paling likuid seperti pada penyajian aset.
PSAK No. 1 (pasal 39) menegaskan bahwa layaknya aset
lancar yang disajikan menurut likuiditas, sementara kewajiban
disajikan menurut urutan masa jatuh temponya. Secara
klasifikasi, kewajiban jangka pendek disajikan lebih dahulu
daripada kewajiban jangka panjang. Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi
likuiditas kewajiban perusahaan. Dari segi urutan perlindungan
dan jaminan (sequence of protection), utang yang dijamin pada
umumnya disajikan lebih dahulu untuk menunjukkan bahwa
dalam hal terjadi likuidasi utang ini harus dibayar lebih dahulu.
Dan juga dari sudut urutan perlindungan, kewajiban disajikan
lebih dahulu daripada ekuitas.
PSAK No. 1 juga menyatakan bahwa semua kewajiban yang
tidak memenuhi kriteria sebagai kewajiban jangka pendek
harus diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang. Suatu
Cont

Menurut PSAK No.1 (paragraf. 44), kewajiban dapat


diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar apabila:
Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus
normal operasi perusahaan
Jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal
neraca
Sedangkan dalam Paragraf 47 kewajiban berbunga
jangka panjang tetap diklasifikasikan sebagai
kewajiban jangka panjang walaupun akan jatuh tempo
dalam 12 bulan apabila:
Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu
lebih dari dua belas bulan
Perusahaan bermaksud membiayai kembali kewajibannya
dengan pendanaan jangka panjang
Maksud tersebut pada nomor 2 didukung dengan perjanjian
DEFINISI EKUITAS
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) mendefinisi ekuitas
adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah
dikurangi semua kewajiban. FASB Statement of
Financial Accounting Concept No.6 mendefinisikan
ekuitas sebagai hak sisa terhadap suatu entitas
setelah dikurangi hutang. Dari definisi tersebut dapat
dikatakan bahwa dua karakteristik ekuitas adalah
sebagai berikut:
Ekuitas sama dengan aktiva neto, yaitu selisih antara aktiva
perusahaan dengan hutang perusahaan.
Ekuitas dapat bertambah atau berkurang karena kenaikan
atau penurunan aktiva neto baik yang berasal dari sumber
bukan pemilik (pendapatan dan biaya) maupun investasi
oleh pemilik atau distribusi kepada pemilik.
Perbedaan antara ekuitas pemegang saham dan
hutang adalah:
KLASIFIKASI EKUITAS PEMEGANG SAHAM

Dari segi riwayat terjadinya dan sumbernya, ekuitas


pemegang saham diklasifikasi atas dasar dua
komponen penting yaitu modal setoran dan laba
ditahan. Modal setoran dipecah menjadi modal saham
sebagai modal yuiridis dan modal setoran tambahan
dan komponen lain yang merefleksi transaksi pemilik.
Ekuitas Pemegang Saham dan Komponennya
A. Modal Setoran
Modal Yuridis
Modal yuridis timbul karena ketentuan hukum yang
mengharuskan bahwa harus ada sejumlah rupiah yang
harus dipertahankan dalam rangka perlindungan terhadap
pihak lain. Bentuk ketentuan hukum ini adalahbahwa saham
harus mempunyai nilai nominal atau nilai minimum yang
dinyatakan untuk menunjukkan hak yuridis. Modal
Cont

Modal Setoran Lain


Transfer dari modal setoran ke laba ditahan tanpa alasan yang kuat
adalah penyimpangan dari penalaran yang valid. Ini berarti bahwa
modal tidak dapat digunakan sebagai sumber laba ditahan. Demikian
juga, tidak sebagianpun dari jumlah rupiah laba ditahan dapat
dimasukkan sebagai modal setoran kecuali jumlah rupiah tersebut
telah diubah menjadi modal dengan proses kapitalisasi.
B. Modal Bentukan atau Laba Ditahan
Laba atau rugi (dari statement laba rugi)
Dividen
Rekapitalisasi
Defisit
Koreksi
Perubahan akuntansi
PENGAKUAN

Didalam pengakuan modal biasanya modal diakui saat pemodal


mentransfer sumber daya, biasanya kas kepada perusahaan sebagai
imbalan bagian kepemilikan perusahaan, pengakuan modal biasanya
digunakan dalam perusahaan perseorangan atau partnership
PENYAJIAN
PENYAJIAN MODAL PEMEGANG
SAHAM
Tujuan penyajian
ekuitas
Pengungkapan informasi ekuitas pemegang Urutan penyajian kewajiban dan
saham akan sangat dipengaruhi oleh tujuan modal pemegang saham dalam
penyajian informasi tersebut kepada pemakai neraca sebenarnya
laporan keuangan. Pada umumnya, tujuan menggambarkan urutan
pelaporan informasi ekuitas pemegang saham perlindungan dalam kondisi
adalah menyediakan informasi kepada yang perusahaan yang mengalami
berkepentingan tentang efisiensi dan defisit dan dalam kondisi
kepengurusan manajemen. Untuk memenuhi
perusahaan dilikuidasi. Dalam
terjadi defisit, urutan penyajian
tujuan tersebut, informasi yang harus menggambarkan:
disampaikan tentang ekuitas pemegang saham Urutan penyerapan rugi.
tersebut minimal adalah:
Urutan menerima distribusi
Sumber-sumber modal yang dipasok kepada asset.
perusahaan.
Ditinjau dari segi ini, urutan
Pembatasan hukum pada distribusi modal perlindungan dapat dikemukakan
yang diinvestasikan kepada pemegang sbagai berikut:
saham.
Karyawan dan pemerintah.
Pembatasan hukum, kontraktual, manajerial Kreditor berjaminan.
dan keuangan pada distribusi dividen pada
Kreditor tak berjaminan.
calon dan pemegang saham sekarang.
Pemegang saham prioritas.
Prioritas beberapa golongan pemegang
Pemegang saham biasa
saham atau pemegang ekuitas lainnya.
PENGUNGKAPAN

Pembedaan modal setoran dan laba ditahan


Laba ditahan pada dasarnya terbentuk dari akumulasi
laba yang dipindahkan dari akun ikhtisar laba rugi.
Begitu saldo laba ditutup ke laba ditahan, sebenarnya
saldo laba tersebut telah lebur menjadi elemen modal
pemegang saham yang sah. Dengan demikian untuk
mengukur seluiruh hak pemegang saham atas asset,
laba ditahan harus digabungkan dengan modal
setoran.
Pembedaan antara dua bagian elemen ekuitas
pemegang sangat penting, Dari segi administrasi
keuangan, laba ditahan merupakan indicator daya
melaba sehingga laba ditahan harus selalu dipisahkan
dengan modal setoran meskipun jumlahnya akhirnya
ditotal untuk membentuk ekuitas pemegang saham.
Pembedaan ini juga sangat penting secara yuridis
Perubahan modal setoran Perubahan Laba Ditahan
Pemesanan saham Terdapat beberapa hal lain
Obligasi terkonversi atau berhak- yang dapat menyebabkan
tukar. laba ditahan dalam satu
Saham istimewa terkonversi atau periode berubah selain karena
berhak-tukar, transaksi modal tetapi karena
Dividen saham. transaksi khusus yaitu:
Penyesuaian periode-lalu.
Hak beli saham.
Koreksi kesalahan dalam
Opsi saham. laporan keuangan
Waran. sebelumnya.
Saham treasuri. Pengaruh perubahan
akuntansi.
Kuasi-reorganisasi.
Kuasi-organisasi merupkan
Perincian laba ditahan
prosedur akuntansi yang
Bila komponen-komponen tertentu yang
mengatur perusahaan untuk
berasal dari transaksi operasi dilaporkan merestrukturisasi ekuitasny
langsung ke laba ditahan, laba ditahan dapat a dengan menghilangkan
disajikan dan dirinci atas dasar : defisit dan menilai kembali
Perincian atas dasar sumber. seluruh asset dan
Perincian atas dasar tujuan penggunaan. kewajibannya tanpa melalui
reorganisasi secara hukum.
SKALA PENGUKURAN

Skala Interval Skala Ordinal


Skala interval memberikan Skala ordinal dibuat ketika suatu
informasi yang lebih daripada operasi memeringkat objeknya
skala orginal. Tidak hanya sehubungan dengan properti yang
member peringkat kepada diberikan. Contohnya, investor
objeknya, tetapi juga jarak melihat 3 kemungkinan jenis
antara interval skalanya investasi untuk uangnya. Investasi
diketahui dan sama. tersebut diperingkat 1,2,3
Contohnya adalah pengukuran berdasarkan nilai bersihnya saat
suhu ruangan dengan ini. Kelemahan skala ordinal
menggunakan thermometer adalah interval antar nomor tidak
celcius. Kelemahan skala memberitahukan apa-apa tentang
interval adalah titik nol-nya perbedaan kuantitas kepemilikan
dibuat dengan bebas. yang diwakilinya
Skala Rasio Skala Nominal
Skala rasio adalah skala yang Dalam skala nominal, nomor
memberikan peringkat kepada hanya diigunakan sebagai
objek atau kejadian, interval sebuauh label. Contohnya adalah
antar objek diketahui dan sama penomoran pemain sepak bola.
JENIS PENGUKURAN

Pengukuran Fundamental
Pengukuran fundamental merupakan pengukuran dimana angka-angka bisa
diterapkan pada benda dengan mengacu pada hukum alam dan tidak
bergantung pada pengukuran variabel apapun.
Pengukuran Turunan
Menurut Campbell, sebuah pengukuran turunan merupakan pengukuran
yang bergantung dari pengukuran dua atau lebih benda lain. Contohnya
keuntungan yang diturunkan dari penambahan dan pengurangan
pendapatan dengan beban.
Pengukuran Formal
Adalah tipe pengukuran yang menggunakan definisi yang dibangun secara
acak untuk dihubungkan dengan hal-hal yang bisa diamati dengan pasti.
Sebagai contoh, dalam akuntansi kita tidak tahu bagaimana cara untuk
mengukur konsep keuntungan secara langsung. Kita mengasumsikan variabel
pendapatan, laba, beban, dan kerugian dihubungkan dengan konsep
keuntungan dan bagaimanapun bisa digunakan untuk mengukur keuntungan
secara tidak langsung
PENGHASILAN DAN
PENDAPATAN
DEFINISI

Menurut PSAK 23, Penghasilan didefinisikan sebagai peningkatan manfaat


ekonomi selama suatu periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan
atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan
kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Penghasilan (income) meliputi baik pendapatan (revenue) maupun
keuntungan (gain). Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari
aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda
seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti dan sewa.
Menurut PSAK 23 Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat
ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode
bila arus masuk iti mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanam modal. Pendapatan dapat di definisi dari beberapa
konsep, antara lain:
Konsep aliran masuk, pendapatan merupakan aset
Konsep aliran keluar, pendapatan adalah penyerahan produk yang diukur
atas dasar penghargaaan produk tersebut.
Secara netral, pendapatan merupakan produk perusahaan sebagai hasil dari
upaya produktif. Pendapatan diukur dengan jumlah rupiah aset baru yang
diterima dari pelanggan.
Dari beberapa definisi Kenaikan aset
di atas, dapat didaftar Untuk dapat mengatakan bahwa
karakteristik pendapatan ada atau timbul, harus terjadi
karakteristik yang transaksi atau kejadian yang menaikkan
membentuk pengertian aset atau menimbulkan aliran masuk aset.
pendapatan dan laba. Tidak ada batasan bahwa aset harus
Yang membentuk berupa kas atau alat likuid yang lain. Paton
pengertian dan litleton menyebutkan bahwa aset
pendapatan adalah : dapat bertambah karena berbagai
Aliran masuk atau transaksi, kejadian, atau keadaan sebagai
kenaikan aset berikut:
Kegiatan yang Transaksi pendanaan yang berasal dari
kreditor dan investor
merepresentasi
operasi utama atau Laba yang berasal dari kegiatan investasi
sentral yang menerus Hadiah, donasi, atau temuan
Revaluasi aset yang telah ada
Pelunasan,
Penyediaan dan / atau penyerahan produk (
penurunan, atau barang dan jasa )
pengurangan
kewajiban Operasi utama
Produk perusahaan Pengertian operasi utama dalam hal ini
lebih dikaitkan dengan tujuan utama
PENGAKUAN

Dalam PSAK No. 23 dijelaskan bahwa pendapatan harus diukur


dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat
diterima. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi
biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan
pembeli atau pemakai aktiva tersebut. Jumlah tersebut diukur
dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat
diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat
volume yang diperbolehkan oleh perusahaan.
Menurut kriteria pengakuan pendapatan yang terdapat dalam
PSAK No. 23, suatu entitas dapat mengakui pendapatan jika
memenuhi kriteria di bawah ini:
Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan
barang secara signifikan kepada pembeli.
Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya
terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan
pengendalian efektif atas barang yang dijual.
Jumlah pendapatan dapat diukur secara handal
Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait
SUMBER-SUMBER PENDAPATAN
(PSAK 23)
Penjualan barang. Penjualan jasa
Pendapatan dari penjualan Jika hasil transaksi
barang diakui PSAK No. 23 penjualan jasa dapat
jika seluruh kondisi berikut diestimasi secara andal.
dipenuhi: Hasil transaksi dapat
Entitas telah diestimasi secara andal jika
memindahkan risiko dan seluruh kondisi berikut
manfaat kepemilikan dipenuhi:
barang secara signifikan Jumlah pendapatan dapat
kepada pembeli diukur secara andal
Penjual tidak lagi merawat Kemungkinan besar
mengatur dan tindakkan manfaat ekonomi
lainnya terhadap barang sehubungan dengan
yang telah dijual. transaksi tersebut akan
Jumlah pendapatan dapat mengalir ke entitas
diukur secara andal Tingkat penyelesaian dari
Besar kemungkinan suatu transaksi pada akhir
periode pelaporan dapat
manfaat ekonomi yang diukur secara andal; dan
dihubungkan dengan
Penggunaan asset entitas oleh
pihak lain yang menghasilkan
Pengakuan pendapatan bunga, royalty, dan deviden jika:
dengan mengacu pada metode
persentase
penyelesaian. Pengakuan
pendapatan atas dasar ini Kemungkinan besar manfaat ekonomi
memberikan informasi yang sehubungan dengan traansaksi
berguna mengenai tingkat tersebut akan mengalir ke entitas;
kegiatan jasa dan kinerja
dalam suatu periode. Jumlah pendapatan dapat diukur
secara andal
PSAK No. 34: Akuntansi Pengakuan Pendapatan diakui dengan
Kontrak Kontruksi juga dasar sebagai berikut:
mensyaratkan pengakuan
pendpatan berdasarkan hal ini. Bunga diakui menggunakan suku
Tingkat penyelesaian suatu bunga efektif sesuai PSAK No. 55
transaksi dapat ditentukan (revisi 2006) paragraph 08 dan PA 17-
dengan berbagai metode, 20
tergantung pada sifat Royalty diakui dengan dasar akural
transaksi, metode tersebut sesuaidengan subtansi perjanjian
dapat meliputi: yang relevan
Survey pekerjaan yang telah
dilaksanakan Deviden diakui jika hak pemegang
Jasa yang dilakukan atau saham untuk menerima pembayaran
ditetapkan
Proporsi biaya yang timbul
hingga tanggal tertentu dibagi
estimasi total biaya transaksi
tersebut
REALISASI PENDAPATAN

Dengan konsep realisasi, pendapatan baru dapat dikatakan


terjadi atau terbentuk pada saat terjadi kesepakatan atau
kontrak dengan pihak independen (pembeli) untuk
membayar produk baik produk telah selesai dan diserahkan
atau maupun belum dibuat sama sekali.
Berdasarkan konsep, pendapatan sebenarnya terjadi akibat
transaksi tertentu yaitu transaksi penjualan atau kontrak
sehingga sebelum transaksi atau kontrak tersebut terjadi
pendapatan belum terjadi atau terbentuk. Konsep realisasi
atau pendekatan transaksi lebih menekankan kejadian yang
dapat menandai pengakuan pendapatan yaitu:
kepastian perubahan produk menjadi potensi jasa lain
melalui proses penjualan yang sah atau semacamnya
(misalnya kontrak penjualan).
penguatan atau validasi transaksi penjualan tersebut
KRITERIA PENGAKUAN
PENDAPATAN PENILAIAN PENDAPATAN
Pendapatan baru dapat diakui
setelah suatu produk selesai
diproduksi dan penjualan benar Standar Akuntansi memberikan
benar telah terjadi yang ditandai pedoman dasar penilaian. Ada
dengan penyerahan barang, FASB empat dasar dalam penilaian
mengajukan dua kriteria pengakuan
pendapatan dan harus dipenuhi, pendapatan antara lain sebagai
yaitu: berikut:
terealisasi atau cukup pasti
terealisasi Biaya Historis (historical cost)
terbentuk / terhak Biaya Kini (current cost
Terbentuknya pendapatan tidak Nilai realisasi atau penyelesaian
harus selalu mendahului realisasi (realization/settlement value)
pendapatan; dapat terjadi, Nilai sekarang (present value)
pendapatan terealisasi sebelum
terbentuk. Kam mengemukakan
kriteria pengakuan secara lebih
teknis. Pendapatan baru dapat
diakui jika dipenuhi syarat syarat
berikut:
terukurnya nilai aset
adanya suatu transaksi
Pendapatan diakui pada saat realisasinya atau sepanjang tahap
(siklus) operasi. PSAK No. 23 menjelaslan kapan suatu
pendapatan diakui adalah sebagai berikut:

Pendapatan dari transaksi penjualan produk diakui


pasa saat tanggal penjualan, biasanya merupakan
tanggal penyerahan produk kepada pelanggan.
Pendapatan atas jasa yang diberikan oleh perusahaan
jasa diakui pada saat jasa tersebut telah dilakukan
dapat dibuat fakturnya.
Imbalan yang diperoleh atas penggunaan aktiva
sumber-sumber ekonomi perusahaan oleh pihak lain,
seperti pendapata bunga, dan royalti diakui sejalan
dengan berlakunya waktu atau pada saat digunakan
aktiva yang bersangkutan.
Pendapatan dari penjualan aktiva diluar barang
dagangan seperti penjualan aktiva tetap atau surat
Secara teoritik titik waktu dari pengakuan pendapatan
dapat dilakukan pada berbagai saat, yaitu:
1. Pengakuan pendapatan diakui pada saat proses produksi,
biasanya dilakukan oleh perusahaan yang menjalankan produksi
untuk kontrak jangka panjang. GAAP memperbolehkan dua metode
akuntansi untuk pendapatan atas kontrak jangka panjang yaitu
dengan menggunakan metode persentase penyelesaian
(percentage of completion method) dan metode kontrak selesai
(completed contract method).
Metode persentase penyelesaian adalah metode yang pengakuan
pendapatan dicatat berdasarkan tingkat kemajuan pekerjaan atau
tingkat penyelesaian, bagian pendapatan dan beban (dan juga
laba) diakui ketika dihasilkan pada setiap periode akuntansi.
Besarnya tingkat penyelesaian dari suatu kontrak harus diukur
dengan pengukuran masukan dan pengukuran keluaran.
Pegukuran masukan (input measure) meliputi:
Metode biaya ke biaya (cost to cost method) = tingkat penyelesaian
ditentukan dengan membandingkan biaya yang telah dikeluarkan
dengan estimasi biaya total yang diharapkan.
Metode usaha yang diupyakan (effort expended method) =
didasarkan oleh ukuran dari pelaksanaan pekerjaan yang meliputi
jam kerja, upah, jam mesin, atau kuantitas bahan.
Pengeluaran keluaran (output measure) = hasil pada tanggal
Metode kontrak dimana pendapatan diakui jika pekerjaan sudah
selesai 100%. Metode kotrak selesai harus digunakan hanya:
Jika suatu entitas terutama mempunyai kontrak jangka pendek,
Jika syarat-syarat untuk menggunakan metode persentase
penyelesaian tidak dapat dipenuhi, atau
Jika terdapat bahaya yang melejat dalam kontrak itu diluar resiko
bisnis yang normal dan berulang.
Pengakuan pendapatan diakui pada saat selesainya produksi
ditujukan untuk produk dalam criteria
Adanya harga jual yang dapat ditentukan atau harga pasar yang stabil,
Biaya pemasaran yang tidak besar,
Unit-unit yang dipertukarkan pelaporan pendapatan pada waktu
penyelesaian produksi tergantung pada tingkat kepastian dimana harga
jual dan biaya tambahan dapat diestimasi.
Pengakuan pendapatan diakui pada saat penjualan.
Untuk tujuan pengakuan pendapatan saat terjadinya penjualan
merupakan dasar yang paling utama. Hal tersebut didukung dengan
alasan antara lain:
Harga produk sekarang sudah lebih pasti.
Produk telah berada diluar perusahaan dan aktiva baru sudah
menggantikannya, yakni pertukaran telah terjadi.
Untuk sebagian perusahaan, penjualan diasumsikan sebagai peristiwa
keuangan yang paling penting dalam kegiatan ekonomi perusahaan.
Sebagian besar biaya yang menyangkut pembuatan atau perolehan produk
dan biaya pelepasan sekarang telah terjadi atau sekarang sudah ditentukan.
Dasar pengakuan ini sangat tepat untuk diterapkan pada perusahaan yang
bergerak dalam bidang produksi atau perusahaan dagang. Kegiatan penjualan
merupakan hal yang paling menentukan dan mempunyai arti keuangan sebab
transaksi penjualan mengakibatkan masuknya aktiva baru kedalam
perusahaan yang berupa kas atau piutang.
Pengakuan pendapatan diakui pada saat penerimaan kas merupakan hal yang
signifikan dalam pengukuran pendapatan. Penerapan dasar penerimaan kas
PENGUNGKAPAN

Menurut PSAK No. 23 mengenai pengungkapan pendapatan,


perusahaan harus mengungkapkan sebagai berikut:
Kebijakan akuntansi yang dianut untuk pengakuan pendapatan
termasuk metode yang dianut untuk menentukan tingkat
penyelesaian transaksi penjualan jasa.
Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan diakui selama
periode tersebut termasuk pendapatan dari: penjualan barang,
penjualan jasa, bunga, dividen, dan royalty
BIAYA DAN BEBAN
Beban (IAI) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau
terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanam modal
Kam (1990) mendefinisikan biaya sebagai penurunan nilai aktiva atau
kenaikan hutang atau kenaikan ekuitas pemegang saham (stockholders
equity) sebagai akibat pemakaian barang atau jasa oleh suatu unit usaha
untuk menghasilkan pendapatan pada periode berjalan.
Karakteristik biaya
Aliran keluar atau penurunan asset. Pemakaian bahan baku untuk pembuatan
produk tidak dapat disebut sebagai biaya kalau produk tersebut belum terjual.
Akibat kegiatan yang membentuk operasi utama yang menerus. Tidak semua
penurunan atau konsumsi asset membentuk biaya. Agar menjadi biaya konsumsi
tersebut harus berkaitan dengan kegiatan utama atau sentral kesatuan usaha.
Karakteristik lain
Kenaikan Kewajiban. Biaya tidak hanya dari sudut penurunan asset tetapi juga dari
kenaikan kewajiban.
Penurunan Ekuitas. Tidak setiap penurunan asset mengakibatkan penurunan
ekuitas. Misalnya pembagian deviden kas merupakan penurunan asset tetapi
tidak dapat disebut sebagai biaya. Jadi, penurunan ekuitas hanya merupakan
karakteristik pendukung makna biaya
PENGUKURAN BIAYA

Cost historis = jumlah kas atau setaranya yang dikorbankan untuk


memperoleh aktiva. Pengukuran biaya atas cost historis, dapat
digunakan untuk jenis aktiva seperti: gedung, peralatan dan
sebagainya.
Cost pengganti / cost masukan terkini (replacement cost / curent
input cost) = jumlah rupiah harga pertukaran yang harus dikorbankan
sekarang oleh suatu entitas untuk memperoleh aktiva yang sejenis
dalam kondisi yang sama contohnya, penilaian untuk persediaan.
Setara kas (cash equivalent) = jumlah rupiah kas yang dapat direalisir
dengan cara menjual setiap jenis aktiva di pasar bebas dalam kondisi
perusahaan normal. Pos aktiva berwujud biasanya menggunakan
dasar penilaian ini.
PENILAIAN

Penilaian pendekatan biaya ini digunakan untuk penilaian bangunan


yaitu dengan cara memperhitungkan biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk membuat suatu bangunan baru obyek yang dinilai dikurangi
penyusutan. Perkiraan biaya dilakukan dengan cara menghitung biaya
setiap komponen utama bangunan, material dan fasilitas lainnya.
Langkah-langkah penerapan penilaian pendekatan biaya :
Menentukan biaya pembangunan baru bangunan
Memperkirakan besarnya penyusutan atau depresiasi bangunan
Mengurangi biaya pembangunan baru bangunan dengan penyusutan
(depresiasi), sehingga didapat Nilai Bangunan
Menentukan nilai tanah dimana bangunan itu didirikan.
Menambahkan nilai bangunan dan nilai tanah sehingga diperoleh
nilai pasar wajar properti
PENGAKUAN

Ada dua masalah yang muncul sehubungan dengan pemisahan cost tersebut
yaitu :
Kriteria yang digunakan untuk menentukan cost tertentu yang harus
dibebankan pada pendapatan periode berjalan.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan bahwa cost tertentu
ditangguhkan pembebanannya.
Semua cost dapat ditangguhkan pembebanannya sebagai biaya, apabila cost
tersebut memenuhi kriteria sebagai aktiva yaitu:
Memenuhi definisi aktiva
Kemungkinan manfaat ekonomi masa mendatang yang melekat pada aktiva
dapat dinikmati oleh entitas yang menguasai.
Besarnya manfaat dapat diukur dengan cukup andal.
Dari uraian di atas, secara umum dapat dirumuskan bahwa berdasarkan
konsep penandingan (matching), pengakuan biaya pada dasarnya sejalan
dengan pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan pendapatan ditunda,
maka pembebanan biaya juga ditunda
Penyajian biaya tidak dapat dilepaskan dari
penyajian pendapatan dan saran untuk itu adalah statem
PENYAJIAN laba rugi.

Laporan laba-rugi dapat disusun dalam dua langkah.


a. Single Step (langkah tunggal) Penyajiannya semua pendapatan dijumlahkan menjadi satu
dikurangi seluruh beban yang ada pada periode laporan.

b. Multi Step (langkah ganda) Penyajiannya ialah pendapatan dikelompokkan menjadi


pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha. Sedangkan beban dikelompokkan menjadi
beban usaha dan di luar usaha. Penyajian dengan langkah ganda akan dapat dilihat laba
yang diperoleh dari usaha dan laba yang diperoleh dari luar usaha.
Laporan laba-rugi hendaklah memuat beberapa hal:
1. Menuliskan nama perusahaan.
2. Menuliskan jenis laporannya dalam hal ini: laporan laba-rugi.
3. Menyajikan periode laporan.
4. Menyajikan pendapatan dan beban, beban ditulis secara rinci dan lengkap. Penulisan beban
dimulai dari yang terbesar ke beban terkecil, kecuali beban lain-lain ditulis paling bawah.
MATCHING CONCEPT
Konsep penadingan adalah konsep
yang dimaksudkan untuk mencari Dalam praktek, ada tiga dasar
dasar hubungan yang tepat dan penandingan yang umum
rasional antara pendapatan dan digunakan untuk mencari
biaya. Pendapatan harus hubungan antara biaya
ditandingkan dengan biaya yang dengan pendaptan dalam
diperkirakan telah menghasilkan suatu periode tertentu. Dasar
pendapatan tersebut, agar dihasilkan penandingan tersebut adalah
besarnya laba yang tepat. (Kam,1990):
Penandingan antara biaya dan hubungan sebab akibat
pendapatan memerlukan dasar yang (association of causes and
tepat. Tidak semua biaya dapat effects), contohnya
ditandingkan secara langsung timbulnya beban gaji
dengan pendapatan berdasarkan karena adanya jasa
hubungan fisik. Oleh karena itu, karyawan, beban listrik
umumnya akuntansi menggunakan karena penggunaan listrik.
dasar unit waktu (periode) sebagai alokasi sistematik dan
dasar penandingan pendapatan rasional (systematic and
dengan biaya. Apabila hubungan fisik rasional allocation),
antara barang yang dijual dengan contohnya beban
pendapatan yang diperoleh dapat depresiasi yang dihitungan
dengan menggunakan
LABA
IAI,1994 mengartikan income (penghasilan) yakni
Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi
selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan
atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
konstribusi penanam modal. Dari pengertian laba diatas
dapat disimpulkan bahwa laba adalah selisih lebih antara
pendapatan dan beban yang timbul dalam kegiatan
utama/sampingan di perusahaan selama suatu periode.

Karakteristik
Kenaikan kemakmuran yang dimiliki atau dikuasai suatu
entitas
Perubahan terjadi dalam suatu periode sehingga harus
diidentifikasi kondisi kemakmuran awal dan kemakmuran
akhir
Perubahan dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik oleh
entitas yang menguasai kemakmuran, asalkan kemakmuran
awal dipertahankan
Laba Akuntansi Laba konvensial
Laba Akuntansi Laba akuntansi mempunyai
merupakan perbedaan beberapa kelemahan:
antara realisasi Belum di definisi secara semantik
penghasilan yang berasal dan jelas sehingga laba tersebut
dari transaksi perusahaan secara intuitif dan ekonomi
pada periode tertentu bermakna
dikurangi dengan biaya Penyajian dan pengukuran laba
yang dikeluarkan untuk masih difokuskan pada pemegang
mendapatkan penghasilan saham biasa residual
tersebut. Menurut Prinsip akuntansi berterima umum
Belkaoui, laba akuntansi sebagai pedoman pengukuran laba
secara operasional masih memberi peluang untuk
didefinisikan sebagai terjadinya ketatakuasaan antar
perbedaan antara perusahaan
pendapatan realisasi yang
timbul dari transaksi Karena didasarkan pada konsep
periode tersebut dan biaya kos historis, laba akuntansi secara
historis yang sepadan umum belum memperhitungkan
dengannya. pengaruh perubahan daya beli dan
harga
Atas dasar tujuan dan
kelemahan laba akuntansi, Dalam menilai kinerja perusahaan
ada dua aspek pokok teori secara keseluruhan, investor dan
kreditor memandang informasi
Tataran Sasaran Bahasan Penekanan Komunikasi

Sintaktika Aspek formal tanda bahasa (kosa Operasional, Penandaan


PENDEKATAN LABA kata, tata bahasa)
Semantika Aspek isi tanda Bahasa (makna) Penafsiran, Pelambangan

Pragmatika Keefektifan tanda bahasa (efek Fungsional, Pengaruh


komunikatif)

Konsep Income dalam Tataran Semantik


Konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan masalah makna
yang harus dilekatkan oleh perekayasa laporan pada simbol atau elemen
biaya sehingga laba bermanfat dan bermakna sebagai informasiBerbagai
implementasi laba dalam tataran semantik yaitu :
Pengukur Kinerja
Laba dapat diinterpretasikan sebagai pengukur efisiensi bila
dihubungkan dengan tingkat investasi karena kedua hal tersebut
secara konseptual merupakan suatu hubungan. Dalam pengukuran
kinerja, laba dapat mempresentasikan efisiensi kinerja tersebut
dengan menentukan ROI (Return on Investment) dan ROA (Return on
Asset) sebagai dasar pengukuran efisiensi. Karena investor dan
kreditor merupakan pihak yang dituju dalam pelaporan keuangan,
CONT
Konfirmasi Harapan Investor
Kondisi pasar yang efisien atau tidak efisien akan sangat
mempengaruhi prediksi atau harapan investor mengenai laba
yang akan diperoleh, sehingga keputusan yang akan diambil
dalam melakukan sebuah investasi juga akan terpengaruh. Hal
ini berarti informasi mengenai laba dapat dijadikan sarana untuk
pengambilan keputusan investasi yang akan dilakukan.
Perekayasa pelaporan keuangan juga berusaha menyediakan
informasi untuk meyakinkan bahwa harapan-harapan investor
atau pemakai lainnya dimasa lalu tentang kinerja perusahaan
memang terealisasi.
Estimator Laba Ekonomi
Laba ekonomi adalah laba dari kaca mata investor yang
digunakan untuk menilai investasi. Penilaian laba ekonomik
harus menggunakan informasi yang tersaji dalam pelaporan
laba akuntansi, sehingga diharapkan laba akuntansi dapat
digunakan sebagai estimasi laba ekonomi. Laporan keuangan
diharapkan cukup menyediakan informasi laba dan aliran kas
yang layak serta menyerahkan analisis dan perhitungan laba
KONSEP INCOME DALAM TATARAN SINTATIK
Konsep laba dalam tataran sintaktik berkaitan dengan konsep laba yang harus
diungkapkan dalam bentuk standar dan prosedur akuntansi yang mantap serta
objektif, sehingga angka laba dapat diukur dan disajikan dalam suatu laporan
keuangan. Kriteria atau pendekatan dalam pengukuran laba dibagi menjadi
tiga yaitu:
Pendekatan Transaksi (Cash Basis)
Dalam pendekatan ini, laba diukur dan diakui pada saat terjadinya transaksi
dan kemudian terakumulasi sampai akhir periode. Pengakuan laba atas dasar
pendekatan ini sama dengan pengakuan pendapatan atas dasar kriteria
terealisasi dan sama dengan pengakuan biaya atas dasar kriteria konsumsi
manfaat. Pendekatan ini memiliki berbagai keunggulan misalnya jumlah rupiah
aset dan kewajiban secara otomatis tersedia pada akhir periode serta
perubahan aset dan kewajiban merupakan perubahan nilai yang diakui secara
objektif
Pendekatan Kegiatan (Accrual Basis)
Dalam pendekatan ini, laba dianggap timbul bersamaan dengan
berlangsungnya kegiatan perusahaan dan bukan sebagai hasil suatu
transaksi. Dengan konsep ini, laba dapat dinyatakan telah terbentuk
bersamaan dengan dilakukannya kegiatan operasi perusahaan dalam arti luas
walaupun secara realisasi belum terjadi transaksi secara real. Pendekatan ini
memiliki keunggulan dalam membantu management melakukan analisis
internal seperti mengukur efisiensi dan profitabilitas setiap kegiatan
operasional perusahaaan.
KONSEP INCOME DALAM TATARAN PRAGMATIK
Konsep laba dalam tataran pragmatik berkaitan dengan pengaruh
informasi laba terhadap perubahan perilaku para pemakai laporan
keuangan. Pada tataran ini, teori menekankan pada pembahasan reaksi
pihak yang dituju oleh informasi akuntansi. Misalnya suatu kejadian
pengumuman laba oleh perusahaan, dikatakan mengandung informasi jika
pesan tersebut menyebabkan perubahan keyakinan para pengguna
laporan dan menyebabkan adanya suatu tindakan tertentu. Apabila
tindakan tersebut dapat diyakini sebagai reaksi atas kejadian
pengumuman laba tersebut, maka informasi laba dapat dikatakan memiliki
manfaat.
Bila dikaitkan dengan teori positif-normatif, tataran sintaktik dan semantik
pada umumnya bersifat normatif, sedangkan teori pragmatik akan lebih
bersifat positif. Teori pragmatik juga sering diklasifikasikan sebagai
akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) karena pokok bahasan
pada umumnya adalah perilaku manusia dalam kaitannya dengan
informasi. Pendekatan dalam proses penyimpulan yang menghasilkan
pernyataan atau tindakan dapat bersifat deduktif maupun induktif.
Pendekatan Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah proses penyimpulan yang berawal dari suatu
pernyataan umum yang disepakati (premis) ke pernyataan khusus sebagai
kesimpulan (konklusi). Penalaran deduktif dalam akuntansi digunakan untuk
memberi penjelasan dan dukungan terhadap kelayakan suatu pernyataan
akuntansi.
Pendekatan Penalaran Induktif
KONSEP INCOME SCR EKONOMI

Laba dari sisi ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan


kekayaan seorang investor dari hasil penanaman modalnya,
setelah dikurangi seluruh biaya yang berhubungan dengan
penanaman modal tersebut.
Fischer (1912) mendefinisikan laba ekonomi sebagai deretan
peristiwa yang dihubungkan dengan berbagai tahapan berbeda
yaitu penikmatan laba psikis, laba nyata, dan laba uang.
Sedangkan Hicks (1946) mengembangkan kedua konsep di
atas dengan mendefinisikan laba ekonomi sebagai jumlah
maksimum yang dikonsumsi selama suatu periode dan pada
akhir periode masih memiliki kekayaan yang sama seperti pada
awal periode. Sifat-sifat laba ekonomi berdasarkan definisi
Fischer, Lindahl dan Hicks mencakup ke dalam tiga tahapan
yaitu :
Physical Income = Konsumen barang dan jasa pribadi yang
sebenarnya memberikan kesenangan fisik dalam pemenuhan
kebutuhan. Laba jenis ini tidak dapat diukur.
Real Income = Kepuasan terjadi karena kesenangan fisik yang timbul
dari keuntungan yang diukur dengan pembayaran uang yang dilakukan
Pada laba ekonomi dikenal konsep Capital Maintenance. Konsep ini menyatakan
bahwa laba muncul setelah modal yang dikeluarkan masih ada atau biaya telah
tertutupi atau setelah terjadi pengembalian modal.Konsep ini dinyatakan dalam
ukuran uang yang disebut Financial Capital atau dalam ukuran tenaga beli yang
disebut Physical Capital. Kedua ukuran tersebut menghasilkan empat konsep
yaitu:
Dalam ukuran uang (Financial Capital)
Money Maintenance
Diukur menurut unit modal keuangan diinvestasikan
Laba menurut konsep ini merupakan perubahan net asset dengan menyesuaikan
transaksi modal yang dijabarkan dalam satuan uang.
Sama dengan konsep akuntansi konvensional.
General Purchasing Power Money Maintenance
Diukur dengan jumlah unit daya beli yang sama
Laba menurut konsep ini adalah perubahan net asset setelah disesuaikan transaksi
modal yang diukur dengan tenaga beli yang sama.
Sama dengan konsep GPLA (General Price Level Adjusted) Historical Cost Accounting.
Dalam ukuran tenaga beli umum (Physical Capital)
Productive Capacity Maintenance
Modal fisik diukur dalam jumlah unit uang.
Kapasitas produksi diartikan sebagai kapasitas fisik dan kapasitas untuk berproduksi.
Sama dengan konsep Current Value Accounting.
General Purchasing Power, Productive Capacity Maintenance
Diukur dengan unit tenaga beli yang sama.
Kapasitas produksi fisik perusahaan yang diukur dalam unit tenaga beli yang sama,
dipertahankan, dan dipelihara.
Sama dengan konsep GPLA Current Value Accounting
KONSEP INCOME SECARA AKUNTANSI

Laba Akuntansi merupakan perbedaan antara realisasi penghasilan


yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi
dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan
tersebut. Menurut Belkaoui, laba akuntansi secara operasional
didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan realisasi yang
timbul dari transaksi periode tersebut dan biaya historis yang sepadan
dengannya.
Definisi laba menurut Belkaoui mengandung lima sifat yaitu:
Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi
yaitu timbulnya pendapatan dan biaya untuk mendapatkan
pendapatan tersebut
Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodik laba, artinya
merupakan prestasi perusahaan dalam bidang keuangan pada
periode tertentu.
Laba akuntansi didasarkan pada prinsip revenue yang memerlukan
pengukuran dan pengakuan.
Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam
Permasalahan Laba Akuntansi
Permasalahan yang sering dihadapi mengenai laba akuntansi adalah
menentukan nilai ekonomi, harga, modal, skala, dan pengukuran
pertukaran. Nilai ekonomi adalah preferensi seseorang terhadap
suatu produk berdasarkan kegunaan di masa yang akan datang
dibanding dengan produk lainnya. Apabila terjadi pertukaran, maka
akan terjadi pertukaran harga (exchange price) yang ditetapkan
berdasarkan nilai uang.
Jenis harga dalam menentukan laba akuntansi yaitu:
Harga Historis (Historical Cost)
Harga Sekarang (Current Price)/ Harga Ganti (Replacement Cost)/ Exit Price
Harga nanti, harga ganti nanti, atau harga exit price nanti.
Harga Diskonto/ Computed Amount
Konsep Laba Akuntansi
Pada laba akuntansi dikenal konsep Replacement Cost Income dengan dua
komponen laba yaitu :
Current oprating profit : Perhitungan dari pengurangan biaya pengganti
(replacement cost) dari penghasilan
Realized holding gain and loss : Perhitungan perbedaan antara replacement cost
barang yang dijual dengan biaya historis barang yang sama.
LABA AKUNTANSI
KELEBIHAN KEKURANGAN

Terbukti bahwa laba Laba akuntansi berbeda


akuntansi bermanfaat bagi dengan laba ekonomi karena
para pemakainya dalam perbedaan konsep dasar
pengambilan keputusan yang dianut.
ekonomi
Laba akuntansi yang telah Laba akuntansi dilandasi oleh
diukur dan dilaporkan secara konsep kontinuitas usaha
obyektif dapat diuji yang memandang aset
kebenarannya sebab sebagai sisa potensi jasa
didasarkan pada transaksi sehingga kos historis menjadi
nyata yang didukung oleh basis pengukurannya.
bukti. Sedangkan laba ekonomi
Berdasarkan prinsip realisasi dilandasi oleh konsep
dalam mengakui pendapatan, likuidasi yang melihat aset
laba akuntansi memenuhi sebagai simpanan atau
dasar konservatisme.
Aspek Pembeda Laba Akuntansi Laba Ekonomi
1. Sudut pandang Perekayasaan Pemegang
pemaknaan akuntansi, Penyusun saham
standar, dan
Penyusun statemen
Keuangan
2. Dasar Pengukuran Biaya historis Biaya
kesempatan dan
Nilai pasar
3. Pengertian Ekonomik Kelayakan jangka Penilaian jangka
panjang pendek
4. Makna Depresiasi Alokasi biaya Penurunan nilai
ekonomis
5. Unit Pengukur Nominal Rupiah Daya beli
ELEMEN LABA

Konsep Laba Periode (Earnings)


Konsep laba periode dimaksudkan untuk mengukur efisiensi suatu
perusahaan. Efisiensi berhubungan dengan penggunaan sumber-
sumber ekonomi perusahaan untuk memperoleh laba. Konsep laba
periode memusatkan perhatiannya pada laba operasi periode
berjalan yang berasal dari kegiatan normal perusahaan.
Laba Komprehensif (Comprehensif Income)
FASB dalam SFAC No. 3 dan 6 menyebutkan bahwa yang dimaksud
dengan laba komprehensif adalah total perubahan aktiva bersih
(ekuitas) perusahaan selama satu periode, yang berasal dari semua
transaksi dan kegiatan lain dari sumber selain sumber yang berasal
dari pemilik. Atau terdiri atas seluruh perubahan aktiva bersih yang
berasal dari transaksi operasi
PERBANDINGAN LABA antara laba periode dan laba

PERIODIK DAN LABA komprehensif mempunyai komponen utama


yang sama yaitu, pendapatan, biaya, untung
KOMPREHENSIF
dan rugi. Akan tetapi keduanya tidak sama
Net Earning karena beberapa komponen tertentu yang
Income menjadi elemen laba komprehensif tidak
Pendapatan 200 200 dimasukkan dalam perhitungan laba periode.
Biaya-Biaya 140 140 Komponen tersebut adalah:
Keuntungan dari sumber (10) (10) Pengaruh penyesuaian akuntansi tertentu
yang tidak normal untuk periode lalu dialami dalam periode
Laba dari operasi normal 70 70 berjalan diperlukan sebagai penentu
Rugi penjualan aktiva tetap (10) (10) besarnya laba bersih.
Laba sebelum pos luar 60 60 Perubahan aktiva bersih tertentu lainnya
biasa dan pengaruh (holding gains and losses) yang diakui
kumulatif perubahan (10) (10) dalam periode berjalan seperti untung rugi
prinsip akuntansi (30) perubahan harga pasar investasi saham
Pos luar biasa sementara dan untung atau rugi penjabaran
Perubahan kumulatif mata uang asing.
ACCOUNTING POINT OF
VIEW
Menurut Accountant Public Board (1970), Akuntansi adalah aktivitas
pelayanan yang merupakan deskripsi yang panjang diakui dan diterima
oleh akuntan. Dengan demikian muncul pertanyaan: siapa yang
dilayani?, jasa apa yang disajikan?, dan untuk kepentingan apa?
Terdapat beberapa sudut pandang teori yang digunakan untuk
menjawab pertanyaan tersebut.
1. TEORI KEPEMILIKAN
Kepemilikan adalah sbstance dari sistem double-entry.
Tanpa itu tidak ada alasan untuk menguangkan debit ke
kredit yang sama, dan pembukuan double-entry hanya
menjadi seperangkat aturan. Pemilik, adalah pusat
perhatian. Semua konsep, prosedur, dan peraturan
akuntansi dirumuskan dengan kepentingan pemiliknya.
Entri digantikan dari sudut pandang pemilik. Pernah
untuk korporasi, yang dilihat sebagai instrumen
pemegang saham, pemilik, berusaha mencapai
tujuannya, yaitu meningkatkan kekayaan.
Terminologi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut
pandang:
Sudut pandang pemakai. akuntansi adalah suatu
disiplin yang menyediakan informsi yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan
Menurut Littleton (1933),
kepemilikan adalah "substansi" INCOME
dari sistem pencatatan
berpasangan. Dari sudut
pandang ini, prosedur Pendapatan diperoleh, dan beban
pun ditimbulkan untuk memperoleh
pencatatan akuntansi berpusat
pendapatan tersebut. Pendapatan
pada kepentingan pemilik. Teori meningkatkan kekayaan,
ini disebut pula teori ekuitas. sedangkan beban menurunkan
Berdasar teori kepemilikan, kekayaan. Menurut Vatter (1996),
maka persamaan akuntansi: teori pencatatan berpasangan
A-L=P didasarkan pada gagasan bahwa
perkiraan biaya dan pendapatan
Dimana P merupakan kekayaan memiliki karakteristik aljabar yang
bersih yang dimiliki oleh pemilik sama sebagai "kekayaan bersih,"
perusahaan (pemilik modal). yaitu, rekening perkiraan cenderung
Menurut Sprague (1972), untuk meningkatkan kekayaan
neraca perusahaan bersih yang meningkat dengan
perseorangan adalah kredit.
penjumlahan di beberapa waktu Income sebagai selisih bersih
tertentu dari semua elemen antara pendapatan dan bebannya
yang merupakan kekayaan akan menaikkan kekayaan bersih
seseorang atau kumpulan atau menurunkan kekayaan bersih.
orang-orang. Aset adalah milik Akibat dari pusat perhatian
pemilik, sedangkan kewajiban akuntansi dari sudut pandang teori
PENGARUH DALAM PRAKTEK

Akibat sudut pandang teori kepemilikan, maka pengaruhnya


di dalam praktik, yaitu:
Dividen diperlakukan sebagai pembagian income.
Bunga pinjaman diperlakukan sebagai beban perusahaan.
Pajak penghasilan diperlakukan sebagai beban perusahaan dan juga
beban pemilik.
Gaji yang dibayarkan kepada pemilik (bila pemilik menjadi manajer
perusahaan) bukan beban perusahaan
Pencatatan akuntansi sangat memperhatikan kenaikan harga barang.
Kenaikan harga barang dicatat dan selisih harga kini dengan harga
historis diakui sebagai income
2. TEORI ENTITAS
Teori entitas muncul sebagai respons terhadap teori kepemilikan. Teori ini
dimulai dengan fakta bahwa korporasi adalah entitas yang terpisah dengan
identitas pribadi pemilik. Perusahaan yang semakin besar menyebabkan
pemilik tidak mampu lagi melaksanakan fungsi-fungsi perusahaan secara
langsung.
Teori entitas selanjutnya berasumsi bahwa fungsi manajer terpisah dengan
pemilik. Akuntansi berfungsi memberikan informasi perusahaan kepada
pemilik. Sehingga akuntan menaruh perhatian untuk mengatur bagaimana
akun-akun laporan keuangan diakui, diukur, dilaporkan, dan dijelaskan.
Pengakuan, pengukuran, pelaporan, dan penjelasan harus berdasarkan suatu
prinsip akuntansi berterima umum (PABU). Sehingga laporan keuangan yang
disusun dan dilaporkan memenuhi prinsip yang dapat diterima semua pihak.
Menurut Paton (1962), Ini adalah 'bisnis' yang pembukuan atas peristiwa
keuangan serta akuntannya mencoba untuk merekam dan menganalisa; akun-
akun dan rekening merupakan catatan dari "bisnis"; laporan periodik operasi
dan kondisi keuangan adalah laporan dari "bisnis".
Menurut Paton, semenjak saham perusahaan mulai dilepas, maka jalannya
operasi perusahaan sudah ada di tangan manajer. Jadi dari sudut pandang
akuntansi, sebuah perusahaan adalah unit yang dipergunakan oleh manajer
untuk kepentingan ekonomi yang terpisah dari pemiliknya
DUA PANDANGAN MENGENAI PERUSAHAAN

VERSI 1 VERSI 2
perusahaan sebagai unit bisnis perusahaan sebagai suatu unit
yang mengoperasikan dana dari bisnis dan dari sudut pandang
pemilik yang dipercayakan akuntansi, akuntansi mencatat
kepada manajer untuk dan melaporkan hasil operasi
meningkatkan kekayaan pemilik perusahaan untuk kepentingan
perusahaan sendiri

Dua versi pandangan mengenai perusahaan tersebut tetap


memandang bahwa perusahaan adalah unit bisnis yang
terpisah dengan pemiliknya.
NERACA

Berdasarkan sudut pandang entitas, akuntansi memandang perusahaan


sebagai pusat perhatian dan pemilik serta kreditur sebagai pihak luar sebagai
penyandang dana.
Persamaan akuntansi menjadi:
Aset = Ekuitas
Ekuitas adalah hak penyandang dana perusahaan.
Yang memiliki hak pertama adalah kreditur, sedangkan pemilik adalah
sisanya bila terjadi likuidasi. Pemilik (pemegang saham) tidak memiliki klaim
terhadap aset perusahaan, begitu juga terhadap income perusahaan. Neraca
melaporkan aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan. Aset adalah hak
perusahaan dan kewajiban adalah kewajiban perusahaan, bukan pemilik
(pemegang saham). Dari sudut pandangan teori entitas, akuntansi tidak
memandang perlu pelaporan dengan harga kini untuk aset bukan moneter
yang dilaporkan dalam laporan keuangan sebagai penggunaan dana dari
ekuitas pemegang saham. Pemegang saham lebih perduli pada laporan
income perusahaan
INCOME
Dalam teori entitas, penentuan income menjadi pusat perhatian, sehingga
laporan laba rugi menjadi laporan yang paling penting. Dua alasan
penekanan pada income, yaitu pemegang saham memandang income
sebagai tolak ukur keberhasilan investasi dan keberhasilan perusahaan
memperoleh income mengidentifikasikan bahwa perusahaan dapat
bertahan hidup.
Teori entitas menganggap beban merupakan penggunaan aset dan jasa
perusahaan untuk mendapatkan pendapatan dalam periode tertentu. Aset
dan beban mempunyai esensi yang sama, yaitu sama-sama memberikan
pengorbanan dalam rangka memperoleh pendapatan. Jika teori entitas
diikuti, kreditur dan pemegang saham mempunyai posisi yang sama, maka
pembayaran bunga kepada kreditur merupakan pembagian income, bukan
beban bunga. Pandangan lain mengatakan kreditur dan pemegang saham
sama-sama penyandang dana atau dengan kata lain perusahaan
menggunakan dana kreditur dan dana pemegang saham. Dari sudut
pandang ini, pembayaran bunga dan dividen dianggap beban perusahaan,
karena pemakaian dana dari pihak luar.
Namun apapun pendapat atau pandangan yang ada, yang jelas adalah
income menurut teori entitas diperoleh melalui upaya manajer, bukan
diperoleh dari kenaikan harga historis aset ke harga kini. Sehingga income
dalam teori entitas menjadi ukuran kinerja manajemen dan perusahaan
PENGARUH DI DALAM PRAKTIK

Baik teori kepemilikan maupun teori entitas dipraktikan secara tidak


konsisten. Secara garis besar dijumpai praktik-praktik sebagai berikut:
dividen diperlakukan sebagai pembagian laba
bunga pinjaman diperlakukan sebagai beban perusahaan
pajak penghasilan diperlakukan sebagai beban perusahaan
nilai uang dianggap tetap
sehingga teori entitas berbasis pada akuntansi konvensional, gaji yang
dibayarkan kepada pemilik (bila juga menjadi manajer perusahaan)
diperlakukan sebagai beban perusahaan
3. TEORI DANA
William Vatter telah mengusulkan pandangan teoretis yang
berfokus pada dana impersonal daripada kepribadian. Teori
kepemilikan mengambil sudut pandang pemilik, dan teori entitas
mengambil sudut pandang entitas seolah-olah itu adalah
seseorang. Dana adalah unit operasi, pusat bunga, dengan
tujuan atau aktivitas tertentu, yang terdiri dari aset dan ekuitas.
Dana tidak dibebani oleh pemikiran personalistik. Ini bebas dari
sikap tentang penilaian atau bentuk dan isi dari laporan
keuangan yang menjadi teori yang didasarkan pada
personalizasi.
Persamaan akuntansi untuk dana adalah:
Aset = Pembatasan aset
Setiap dana ditujukan untuk memenuhi beberapa tujuan; Dan
layanan yang terkandung dalam aset adalah sarana utama untuk
mencapai tujuan itu. Vatter tidak setuju dengan interpretasi
kausal terhadap ekuitas, namun menganggapnya sebagai
pembatasan aset. Berdasarkan teori dana, neraca dianggap
sebagai laporan persediaan aset, dan pembatasan yang berlaku
untuk aset tersebut.
4.TEORI KOMANDAN 5.TEORI INVESTOR

Goldberg berpendapat bahwa Berdasarkan tujuan akuntansi


teori kepemilikan dan entitas penyediaan informasi kepada
didasarkan pada pengertian pemasok modal, Staubus
kepemilikan, yang merupakan berpendapat bahwa fungsi akuntansi
konsep yang sulit untuk dan laporan keuangan harus menjadi
didefinisikan dan dianalisis. titik tolak. Investor adalah pemegang
Alih-alih kepemilikan, dia yakin saham dan kreditor. Persamaan
bahwa fokusnya harus pada akuntansi dalam teori ini adalah:
pengendalian ekonomi sumber Aset = Ekuitas Khusus + Sisa
daya yang efektif. Mengenai Ekuitas
teori dana, Goldberg bertanya-
tanya mengapa unit akuntansi Ekuitas khusus adalah kewajiban dan
seharusnya tidak memiliki saham preferen. Investor
implikasi pribadi. menginginkan informasi untuk
memprediksi penerimaan kas masa
Seorang pemilik tunggal adalah depan sebagai hasil hubungan
seorang komandan. Teori mereka dengan perusahaan tertentu.
kepemilikan menekankan aspek Staubus menyatakan bahwa
kepemilikan, tapi apa yang penerimaan kas masa depan investor
overloked adalah pemilik bergantung pada (1) kapasitas
memiliki kendali atas sumber moneter perusahaan untuk
daya perusahaannya dan menguangkan uang tunai (2)
kemampuannya untuk memberi
6. TEORI ENTERPRISE
Suojamen (1954) melakukan penelitian di sejumlah perusahaan
besar dan menyatakan bahwa perusahaan besar adalah suatu
lembaga dengan tanggung jawab sosial. Keputusan-keputusan
yang dibuat oleh manajer perusahaan harus disadari akan
berdampak sosial. Yang dimaksud sosial adalan: pemegang
saham, karyawan, kreditur, pelanggan, agen-agen pemerintah, dan
masyarakat umum. Pandangan teori enterprise sangat berbeda
dengan pandangan teori kepemilikan dan teori entitas.
Teori kepemilikan dan teori entitas menekankan peran akuntansi
dalam mencatat kejadian di dalam perusahaan dalam rangka
mencatat kenaikan kekayaan pemegang saham. Kedua teori ini
akan mengakibatkan manajer berperilaku mengoperasikan
perusahaan agar dapat meningkatkan kekayaan pemegang
saham, tanpa memperhatikan dampak sosial. Perilaku manajer
tersebut sering dilakukan dengan moral hazard.
Teori enterprise memandang perusahaan sebagai unit yang lebih
luas. Tanggung jawab manajer bukan hanya kepada pemegang
saham, tetapi juga kepada karyawan, kreditur, pelanggan (pembeli
7. NILAI TAMBAH INCOME

Suojamen (1954) berpendapat bahwa untuk


mewujudkan tanggung jawab sosial, manajer harus
menyampaikan laporan tambahan. Laporan tambahan
ini menjelaskan nilai tambah yang terjadi bagi
lingkungan sosialnya.
Accounting Steering Committee UK (1975) memberikan
rekomendasi bagi perusahaan besar untuk melaporkan
nilai tambah dengan Added Value Statement.
Dalam laporan tersebut akan tampak bahwa income
tersedia bukan hanya untuk pemegang saham tetapi
juga untuk masyarakat pada umumnya. Murley (1978)
mengungkapkan pada teori enterprise, income yang
diperoleh perusahaan bukan hanya hasil upaya
manajer, tetapi juga dari lingkungan sosial, termasuk

Vous aimerez peut-être aussi