Vous êtes sur la page 1sur 37

PEJALAN KAKI

Dewi Yuniar, MT
Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan
mampu:
Mengetahui dan menjelaskan fasilitas pejalan kaki
Mengetahui dan menjelaskan jalur pejalan kaki
Mengetahui dan menjelaskan lokasi jalur pejalan kaki
Mengetahui dan menjelaskan kriteria desain jalur
pejalan kaki
Mengetahui dan menjelaskan jenis jalur pejalan kaki
Mengetahui dan menjelaskan prosedur perencanaan
jalur pejalan kaki
Mendiskusikan beberapa penelitian tentang jalur pejalan
kaki
Beberapa Pengertian
Fasilitas pejalan kaki adalah seluruh bangunan
pelengkap yang disediakan untuk pejalan kaki guna
memberikan pelayanan demi kelancaran, keamanan dan
kenyamanan serta keselamatan bagi pejalan kaki.
Jalur pejalan kaki adalah lintasan yang diperuntukkan
untuk berjalan kaki, dapat berupa trotoar,
penyeberangan sebidang (penyeberangan zebra atau
penyeberangan pelikan), dan penyeberangan tak
sebidang.
Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang terletak pada
Daerah Milik Jalan yang diberi lapisan permukaaan
dengan elevasi yang lebih tinggi dari permukaan
perkerasan jalan, dan pada umumnya sejajar dengan
jalur lalu lintas kendaraan.
Penyeberangan Zebra adalah fsilitas penyeberanganan
bagi pejalan kaki sebidang yang dilengkapi marka untuk
member ketegasan/batas dalam melakukan lintasan.
Penyeberangan Pelikan adalah fasilitas untuk
penyeberangi pejalan kaki sebidang yang dilengkapi
dengan marka dan lampu pengatur lalu lintas.
Arus Pejalan Kaki adalah jumlah pejalan kaki yang
melewati suatu penapang tertentu, yang biasanya
dinyatakan dengan jumlah pejalan kaki per satuan waktu
(pejalan/menit).
Lapak Tunggu adalah fasilitas untuk berhenti sementara
pejalan kaki dalam melakukan penyeberangan,
Penyeberangan dapat berhenti sementara sambil
menunggu kesempatan melakukan penyeberangan
berikutnya. Fasilitas tersebut diletakan pada median
jalan.
Fasilitas Pejalan Kaki
1) Jalur Pejalan Kaki terdiri atas:
a) Trotoar
b) Penyeberangan Sebidang: Penyeberangan Zebra
& Penyeberangan Pelikan
c) Penyeberangan Tak Sebidang: Jembatan
penyeberangan & Terowongan
2) Lapak tunggu
3) Lampu penerangan
4) Rambu
5) Pagar pembatas
6) Marka jalan.
7) Pelindung/Peneduh
Jenis Fasilitas Penyeberangan
Berdasarkan PV2
Kriteria Desain
Dalam keadaan ideal untuk mendapatkan lebar minimum
Jalur Pejalan Kaki (W) dipakai rumus sebagai berikut:

Keterangan:
P = volume pejalan kaki (orang/menit/meter)
W = lebar Jalur Pejalan Kaki.
Penambahan Lebar Jalur Pejalan Kaki
Ruang Bebas Trotoar
Tingkat Pelayanan Trotoar
Lebar trotoar dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:

Keterangan:
W = lebar trotoar (meter)
V = Volume pejalan kaki rencana/dua arah
(orang/meter/menit).
N = lebar tambahan sesuai dengan keadaan setempat
(m)
Lebar Tambahan Sesuai dengan Keadaan
Setempat
Lebar Minimum Trotoar Menurut
Penggunaan Lahan Sekitarnya
Dimensi Tangga yang Disarankan
Beberapa Sketsa Penempatan Trotoar

Trotoar di Tepi Luar Jalur Utilitas


Trotoar di Tepi Dalam Saluran Drainase
Trotoar di Tepi Lereng
Trotoar di Jembatan
Trotoar di Daerah Bangunan/Pertokoan
Trotoar di Terowongan
Trotoar di Depan Halte
Trotoar di Belakang Halte
Prosedur Perencanaan
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data harus dilakukan terhadap hal-hal
sebagai berikut:
Volume lalu lintas kendaraan (kendaraan/jam).
Kecepatan lalu lintas kendaraan (km/jam).
Volume lalu lintas pejalan kaki dalam satu lintasan
(orang/jam).
Volume lalu lintas penyeberangan 2 arah sepanjang 100
meter (orang/jam).
Data geometrik jalan seperti, lebar lintasan lalu lintas
kendaraan, lebar hahu, lebar median, dan kemiringan,
bahwa data tersebut diilustrasikan dalam bentuk denah.
Perencanaan
1) Trotoar
Tentukan besarnya arus pejalan kaki dalam
orang/menit/meter dalam satu lintasan, satu seksi yang
mewakili ruas jalan.
Dengan menggunakan rumus dimensi lebar Jalur
Pejalan Kaki, tetapkan lebar Jalur Pejalan Kaki (W)
dalam meter.
Kalau ada fasilitas pelengkap, tetapkan penambahan
lebar Jalur Pejalan Kaki.
2) Penyeberangan Sebidang
Tentukan besarnya arus lalu lintas penyeberangan jalan
(P) dalam orang/jam.
Tentukan volume lalu lintas kendaraan (V) dalam
kendaraan/jam.
Hitung besarnya nilai PV2.
Dengan nilai PV2, Tetapkan jenis fasilitas
penyeberangan jalan dari Tabel 7.1
3) Penyeberangan Tak Sebidang
Tentukan besarnya arus lalu lintas penyeberangan jalan
(P) dalam orang/jam.
Tentukan volume lalu lintas kendaraan (V) dalam
kendaraan/jam.
Hitung besarnya nilai PV2.
Dengan nilai PV2, Tetapkan jenis fasilitas
penyeberangan dari Tabel 7.1
Garis Stop Pada Pertemuan Major dan
Minor Road
Garis Stop dengan Zebra Cross di
Persimpangan Siku
Garis Stop dengan Zebra Cross di
Persimpangan Tidak Siku
Penelitian Jalur Pejalan Kaki
Analisa Efektifitas Jalur Pejalan Kaki Pada Rencana
Proyek Pengembangan Trotoar dan Landscape Jalan
Basuki Rakhmat Surabaya (Syahri, 2006)
Jalur pejalan kaki yang ada saat ini perlu dianalisa, agar
dapat diketahui tingkat pelayanannya (Level Of Service).
Penghitungan jumlah dan kecepatan rata-rata pejalan
kaki yang ada di daerah studi sehingga dapat diketahui
efektifitas pengembangan yang akan dilakukan.
Kondisi eksisting: trotoar didapatkan tingkat pelayanan
pada segmen trotoar dengan volume pejalan kaki
terbanyak (Segmen 3 sisi kiri = 151 ped/15mnt) berada
pada LOS B dengan arus pejalan kaki (v) = 3.90
ped/min/ft.
Rencana pengembangan: didapatkan tingkat pelayanan
trotoar berada pada LOS A dengan arus pejalan kaki (v)
= 1.71 ped/min/ft. Dengan demikian, tidak perlu
dilakukan pengembangan trotoar, karena trotoar
eksisting sudah memenuhi persyaratan Dari hasil
perhitungan kecepatan berjalan pejalan kaki didapatkan
kecepatan rata-rata pejalan kaki sebesar = 64.06 m/mnt.
Analisis Karakteristik dan Kinerja Pedestrian
(Studi Kasus di Simpang Empat Manahan Solo)
oleh: Munawaroh (2009)
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui
karakteristik pejalan kaki, kinerja pejalan kaki,
ketersediaan fasilitas, besarnya karakteristik pejalan kaki
(arus (flow), kecepatan (speed), dan kepadatan
(density)), besarnya kinerja pejalan kaki ( hubungan
antar kecepatan dan kepadatan serta hubungan antara
arus dengan kepadatan), kemampuan fasilitas yang
tersedia untuk mengakomodasi pejalan kaki dan untuk
mengetahui cara mengatasi permasalahan yang timbul
pada aktifitas pejalan kaki di simpang empat pada Jl. Adi
Sucipto dan Jl Ahmad Yani Manahan Solo.
Obyek penelitian: pejalan kaki yang menyusuri trotoar
dan pejalan kaki yang menyeberang jalan.
Data yang terdiri dari: waktu tempuh pejalan kaki, jumlah
pejalan kaki, jumlah penyeberang jalan dan jumlah
kendaraan yang melintas pada lokasi survai.
Pengambilan data dilakukan pada Hari Sabtu tanggal 31
Januari 2009 dan Hari Senin tanggal 2 Pebruari 2009
pukul 06.00-15.00 WIB.
Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui
tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki dengan metode
HCM 2000 dan untuk hasil fasilitas penyeberang jalan
dengan PV2 dari Department of Transport, Inggris.
Hasil analisa dan pembahasan: diketahui bahwa fasilitas pejalan
kaki yang telah tersedia di Jl. Adi Sucipto dan Jl. Ahmad Yani
Manahan Solo belum berfungsi secara efisien.
Arus (flow) maksimum yang terjadi di lokasi sebesar 1,164 pejalan
kaki/m/menit di depan SMK Negeri 5 Manahan Solo, kecepatan
(speed )terkecil yang terjadi sebesar 0,407 m/detik di depan SMK
Negeri 5 Manahan Solo dan ruang (space) yang terjadi sebesar
22,835 m2/pejalan kaki di depan SMK Negeri 5 Manahan Solo.
Kemampuan fasilitas pejalan kaki untuk mengakomodasi pejalan
kaki yang dinyatakan dalam tingkat pelayanan adalah termasuk A
didasarkan pada arus dan ruang pejalan kaki serta didasarkan pada
kecepatan pejalan kaki.
Prosentase terbesar penyeberang jalan yang tidak menggunakan
zebra cross sebesar 80% depan SMK Negeri 6 Manahan Solo.
Anonim (1990), Petunjuk Perencanaan Trotoar
No.007/T/BNKT/1990, Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Marga
Direktorat Pembinaan Jalan Kota
Anonim (1995), Tata Cara Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki di
Kawasan Perkotaan, Jakarta: Direktorat Bina Teknik, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum
Anonim (1999), Pedoman Perencanaan Jalur Pejalan Kaki Pada
Jalan Umum No.032/T/BM/1999, Jakarta: PT. Mediatama
Saptakarya (PT. Medisa) dan Departemen Pekerjaan Umum
Munawaroh, Siti (2009), Analisis Karakteristik dan Kinerja
Pedestrian (Studi Kasus di Simpang Empat Manahan), Solo:
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Syahri, Ikromi (2006), Analisa Efektifitas Jalur Pejalan Kaki Pada
Rencana Proyek Pengembangan Trotoar Dan Landscape Jalan
Basuki Rakhmat Surabaya, Surabaya: Jurusan Teknik Sipil Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Jelaskan fasilitas pejalan kaki di Indonesia menurut UU yang
berlaku !
Apakah yang dimaksud dengan jalur pejalan kaki dan berikan
contoh-contohnya !
Bagaimana criteria lokasi jalur pejalan kaki pada kawasan
perkotaan yang ideal menurut anda ?
Jelaskan kriteria desain jalur pejalan kaki di kawasan jalan umum di
perkotaan !
Apa saja jenis jalur pejalan kaki di kawasan perkotaan menurut
anda ? Bagaimanakah yang cocok menurut anda untuk diterapkan
di Surabaya ?
Apa saja prosedur perencanaan yang berlaku pada jalur pejalan
kaki di kawasan perkotaan ? Jelaskan !
TERIMA KASIH
Adhi Muhtadi

Vous aimerez peut-être aussi