Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pembimbing :
Yulidar Hafidh, Sp.A (K)
Identitas Pasien
sekitar 20 kali kali per hari. Muntah berisi makanan yang dimakan
gelas belimbing. Tidak ada keluhan nyeri perut pada pasien. Pasien
masih bisa makan dan minum sedikit-sedikit. Riwayat batuk dan pilek
disangkal.
Di IGD RSDM, pasien tidak mengalami diare atau muntah. Buang air
tidak ganti susu atau mencoba makanan baru. Penurunan berat badan (-).
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit serupa : disangkal
Riwayat makan sembarangan : disangkal
Riwayat ganti susu : disangkal
Riwayat alergi obat dan makanan : disangkal
Riwayat dirawat sebelumnya : disangkal
Riwayat Imunisasi
Berat badan lahir 2750 gram dan panjang badan lahir 48 cm. Pasien
sekarang berumur 2 tahun, 2 bulan, 27 hari dengan berat badan 11 kg dan
panjang badan 85 cm.
Kesan : pertumbuhan sesuai usia.
2. Buah dan sayur : pisang sejak umur 6 bulan, sayur bayam, wortel,
lauk ati ayam, tahu, tempe, telur, daging, udang sejak usia 9 bulan.
II
III
2. Tanda vital :
Nadi : 130x/ menit, reguler, isi,dan
tegangan cukup
Laju nafas : 90x/ menit, kedalaman cukup,
reguler
Suhu : 38,5C (aksila)
TD : 100/60 mmHg
Pemeriksaan Fisik
Kepala
mesochepal, LK 46 cm, UUB cekung (-), rambut hitam, sukar dicabut
Mata
palpebra edema (-/-), mata cekung (+/+), air mata (+/+) sedikit
menurun, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
(2mm/2mm), reflek cahaya (+/+)
Hidung
napas cuping hidung (-/-), sekret (-/-), epistaksis(-/-)
Telinga
sekret (-/-), tragus pain (-/-), normotia
Mulut
mukosa basah (+), sianosis (-), gusi berdarah (-)
Tenggorok
uvula di tengah, mukosa faring hiperemis(-), tonsil T1-T1
Leher
trakea di tengah, kelenjar getah bening tidak membesar, JVP
tidak meningkat
Thorax
Bentuk : normochest, retraksi (-), gerakan simetris kanan kiri
Pulmo
Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri
Palpasi : Fremitus raba kanan = kiri
Perkusi : Sonor / Sonor di semua lapang paru
Batas paru-hepar : SIC V kanan
Batas paru-lambung : SIC VI kiri
Redup relatif : SIC V kanan
Redup absolut : SIC VI kanan (hepar)
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)
Cor
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis tidak kuat angkat
Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
Kiri atas : SIC II LPSS
Kiri bawah : SIC IV LMCS
Kanan atas : SIC II LPSD
Kanan bawah : SIC IV LPSD
Auskultasi : bunyi jantung I-II intensitas nomal, regular,
bising (-)
Abdomen
Anorektal
hiperemis (-)
Ekstremitas
a) Secara Klinis
Hb : 10,3 g/dL
Hct : 32 %
AE : 3.960.000 /L
AL : 10.300 /L
AT : 465.000 /L
MCV : 79,5 / um
MCH : 26,0 pg
MCHC : 32,7 g/dL
Limfosit : 27.60%
DIAGNOSIS BANDING
Diare
Diare Akut
Akut dengan
dengan dehidrasi
dehidrasi ringan
ringan
sedang
sedang e/c
e/c virus
virus
Diare
Diare Akut
Akut dengan
dengan dehidrasi
dehidrasi ringan
ringan
sedang
sedang e/c
e/c bakteri
bakteri
Diare
Diare Akut
Akut dengan
dengan dehidrasi
dehidrasi ringan
ringan
sedang
sedang e/c
e/c keracunan
keracunan makanan
makanan
DIAGNOSIS KERJA
Diare Akut dengan dehidrasi ringan
sedang e/c virus
Gizi baik (klinis)
Penatalaksanaan
tanggal 20/11/2014
Monitoring
KUVS/ status hidrasi per jam
Planning
Pemeriksaan darah rutin lengkap
Edukasi
1. Edukasi dan motivasi keluarga tentang penyakitnya
2. Jaga kebersihan sesudah BAB dan BAK
3. Istirahat cukup
4. Cara pemberian oralit, banyak minum
5. Anak tidak boleh dipuasakan, makanan diberikan sedikit-sedikit
tapi sering
Prognosis
Ad vitam : bonam
Ad sanam : bonam
Ad fungsionam : bonam
Follow up 20 November 2014
Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan urin
Kesan: proteinuria, ketonuria, hematuria,tersangka
infeksi saluran kemih
b. Pemeriksaan feses
Makroskopis: warna coklat, konsistensi lunak, lendir (-),
pus (-), darah (-), warna makanan tidak tercerna (-)
Mikroskopis: ditemukan kuman (-), sel epitel (-),
eritrosit (-), cacing (-), leukosit, protozoa, telur, larva,
proglotid (-)
Follow up 20 November 2014
Assesment:
Diare akut dengan dehidrasi ringan sedang e.c virus (terhidrasi)
Terapi:
Ringer Lactate 175 ml/kgBB/24 jam 80 ml/jam sampai jam 23.00
tanggal 20/11/2014
Oralit 120 cc jika diare atau 60 cc jika muntah
Paracetamol 10mg/kgBB, 125 mg/6 jam ( per oral jika demam)
Zinc 1 x 20 mg selama 14 hari
Diet nasi lauk 1000 kkal/hari
Monitoring:
KUVS per 4 jam
Balance cairan dan diuresis per 8 jam
Status hidrasi per 4 jam
TINJAUAN PUSTAKA
DIARE AKUT
Pengertian Umum
DIARE
Invasi mukosa.
Shigella, C. Jejuni, E. coli enteroinvasife dan
Salmonella diare berdarah melalui invasi dan
perusakan sel epitel mukosa.
Itu terjadi sebagian besar di colon dan bagian distal
ileum.
Invasi mungkin diikuti pembentukan mikroabses dan
ulkus superfisial sel darah merah dan sel darah
putih atau terlihat adanya darah dalam tinja.
Toksin menyebabkan kerusakan jaringan dan
kemungkinan juga sekresi air dan elektrolit dari
mukosa.
Virus
Rotavirus, berkembang biak dalam
epitel vili usus halus kerusakan
sel epitel & pemendekan vili usus
mensekresi air dan elekrolit.
Kerusakan vili dapat juga
dihubungkan dg hilangnya enzim
disakaridase terutama laktase.
Parasit
Penempelan mukosa. G. Lamblia
dan Cryptosporodium pd epitel usus
halus pemendekan vili diare
Invasi mukosa. E. histolytica ke
epitel mukosa di kolon atau ileum
mikroabses dan ulkus. Hal ini baru
terjadi bila strainnya sangat ganas.
Obat-obatan
Antibiotika membunuh flora normal usus
organisme yg tidak kebal terhadap antibiotik
itu berkembang bebas.
Farmakokinetika antibiotika tsb juga
berperan, contoh:
ampisilin dan klindamisin adl antibiotik yg
dikeluarkan di dalam empedu yang merubah
flora tinja secara intesif walaupun diberikan
secara parental. Antibiotik juga bisa
menyebabkan malabsorbsi, misalnya
tetrasiklin, kanamisin, polmiksin, dan neomisin.
Manifestasi Klinis
Bila telah banyak kehilangan air dan elektrolit terjadilah dehidrasi (BB
turun, bayi UUB cekung, tonus dan turgor kulit berkurang, selaput
lendir bibir dan mulut kering).
Anamnesis
Riwayat diare sekarang:
Sudah berapa lama diare berlangsung
Total diare dalam 24 jam, diperkirakan dari frekuensi diare dan
jumlah tinja
Keadaan klinis tinja (warna, konsistensi, ada lendir atau darah tidak)
Muntah (frekuensi dan jumlah)
Demam
Buang air kecil terakhir
Anak lemah, rewel, rasa haus, kesadaran menurun
Jumlah cairan yang masuk selama diare
Tindakan yang telah diambil (diberi cairan, ASI, makanan,
obat,oralit)
Apakah ada yang menderita diare di sekitarnya
Riwayat makanan sebelum diare : ASI, susu formula, makan
makanan yang tidak biasa.
PF
Koreksi elektrolit :
koreksi billa
Jangan menggunakan hipernatremia,
Probiotik
spasmolitika hiponatremia,
hiperkalemia atau
hipokalemia.
Vitamin A
6 bulan- 1 tahun : 100.000 IU Pendidikan orangtua :
> 1 tahun : 200.000 IU penyuluhan tentang
penanganan diare dan
cara-cara pencegahan
diare
Atasi dehidrasi:
Tanpa dehidrasi
5 tahun : semaunya
Dehidrasi ringan sedang
Rehidrasi oralit 75 cc/kgBB dalam 3 jam pertama
dilanjutkan pemberian kehilangan cairan yang sedang
berlangsung sesuai umur seperti yang di atas setiap kali
buang air besar.
Bisa juga dengan kriteria :
Dehidrasi Ringan (Perkiraan defisit cairan 30-50
ml/kgBB)
Rehidrasi dengan CRT/ORALIT 30-50 ml/kgBB/3-4 jam
ml/kgBB)
Penggantia
n cairan yg
Perawatan adekuat
yg
mendukung
Tx
antimikrobi
al jika ada
indikasi
Kebersihan
Upayakan ASI perorangan, Kebersihan
tetap cuci tangan lingkungan,
diberikan. sebelum BAB di jamban
makan.
Makanan
Imunisasi Penyediaan air
penyapihan yg
campak minum bersih
benar
Selalu
memasak
makanan
ANALISIS KASUS
A. Anamnesis
Nutrisi
Makanan dengan menu yang sama saat anak sehat tetap
diberikan, dengan porsi sedikit-sedikit tapi sering. Pasien
diberikan diet nasi lauk 1173 kkal/hari.
ANALISIS KASUS
Penatalaksanaan
Simptomatik
Untuk mengurangi demam pada pasien, diberikan paracetamol
10 mg/kgBB/kali minum.