Vous êtes sur la page 1sur 12

Analisa Urine

Urine merupakan hasil metabolisme tubuh yang


dikeluarkan melalui ginjal.

Analisa urine adalah pemeriksaan yang dilakukan


pada sampel urine untuk menunjang diagnosis suatu
penyakit
Tujuan Analisa Urine :

1. Diagnosis kelainan atau penyakit ginjal dan


salurannya
2. Skrinning dan evaluasi berbagai penyakit ginjal
3. Memantau perkembangan penyakit (seperti DM,
HT)
4. Skrinning terhadap status kesehatan umum
Pemeriksaan Laboratorium
Saluran Kemih

Pemeriksaan Darah
1. Ureum
Protein diserap tubuh melalui makanan, sisanya yang
tidak terserap merupakan sampah yang disebut ureum
yang mengandung nitrogen. Apabila ginjal bekerja
dengan baik, ureum tersebut akan dibuang bersama
urin, namun apabila ginjal tidak dapat berfungsi
dengan baik ureum akan tinggal di dalam darah.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur kadar
ureum dalam darah dan mengetahui performa ginjal
dalam melaksanakan tugasnya membersihkan darah.
2. Kreatinin

Adalah sampah dari sisa2 metabolisme yang


dilakukan oleh aktivitas otot. Sama dengan
ureum, kreatinin akan menumpuk dalam darah
apabila ginjal tidak berfungsi sebagaimana
mestinya untuk menyaring serta membuangnya
bersama urin.
3. Glumerolus Filtration Rate (GFR)

Merupakan cara terbaik untuk mengetahui


seberapa baik fungsi ginjal dalam menjalankan
tugasnya. Dari penghitungan GFR dapat
diketahui pada stadium berapa kerusakan ginjal
seseorang. Informasi yang dibutuhkan untuk
menghitung GFR adalah hasil serum kreatinin,
usia dan berat badan
Pemeriksaan Urine

1. Urine Hemoglobin (Heme)


Adalah tes untuk melihat adanya darah dalam
urin. Dalam kondisi normal darah tidak
ditemukan dalam urin. Apabila ditemukan darah
dalam urin bisa menandakan adanya kerusakan
pada ginjal atau saluran kencing
2. Creatine Clearance

Merupakan tes untuk melihat kecepatan dari


ginjal untuk membuang kreatin dalam darah.
Untuk melakukan uji ini dibutuhkan urin 24 jam.
Pemeriksaan urin ini juga didukung dengan
pemeriksaan darah untuk membandingkan
jumlah kreatinin yang diproduksi dan yang
dibuang.
3. Albumin

Adalah sejenis protein yang dapat diukur dalam


urin. Test albumin adalah tes untuk mengukur
jumlah protein yang berhasil lewat dari ginjal dan
keluar bersama urin. Pada ginjal yang sehat
protein tidak dapat lolos melewati ginjal karena
protein merupakan molekul yang ukurannya
terlalu besar untuk dapat melewati pembuluh
pembuluh darah di ginjal. Artinya apabila
ditemukan protein dalam urin menandakan
adanya kerusakan pada ginjal.
4. Mikroalbuminuria

Adalah tes yang dapat mendeteksi adanya kandungan


protein dalam jumlah yang sangat kecil yang terdapat
dalam urin. Tes ini dilakukan karena menurut studi
yang dilakukan pada penderita diabetes
menunjukkan bahwa meskipun adanya kerusakan
ginjal sudah mulai muncul terkadang sulit
menemukan adanya protein dalam urin dengan
menggunakan alat khusus bernama disptick. Bagi
penderita diabetes pemeriksaaan microalbuminaria
seyogyanya dilakukan sekurang2nya sekali setahun
5. Pemeriksaan makroskopik

Terdiri dari :
Jumlah urine (Volume urine)
Warna
Kejernihan urine
Berat jenis
Bau
Derajat keasaman (pH)
6. Pemeriksaan Mikroskopik

Terdiri dari :
Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah putih (leukosit)
Sel epitel
Mikroorganisme
Kristal
Bilirubin
Urobilinogen
Pemeriksaan Urine Lainnya

7. Tes kehamilan
Adalah untuk mengetahui kehamilan. Dilakukan
karena kandungan hormon hCG (Human
Chorionoc Gonadtropin) yang didapatkan pada
wanita hamil mulai memproduksi placenta

8. Tes Narkoba dan Dopping


Adalah untuk mengetahui kandungan alkohol
dan jenis zat-zat adiktif (narkoba) dalam urine.

Vous aimerez peut-être aussi