Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 1
Tekanan panas / Thermal stress
Kebisingan.
Getaran
Radiasi elektromagnetik
Partikel berenergi tinggi
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 2
Sumber:
Alam; gurun pasir, iklim tropis dll
Man made source; industri
Fisiologi suhu:
Suhu normal : 370 C
Suhu kulit : 33 + 3-4 0 C
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 3
Konveksi
Radiasi
Vasodilatasi / Vasokonstriksi
Berkeringat --- evaporasi
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 4
H =M+W=ERCKS
H = Produksi panas
M= panas metabolisme
E = evaporasi
R = radiasi
C= konveksi
K = konduksi
S = panas tertahan dalam tubuh
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 5
Suhu udara
Panas radiasi
Kelembaban
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 6
Figure . Natural wet bu lb thermometer
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 7
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 8
------------- Work Load* ------------
Work/rest regimen Light Moderate Heavy
Continuous work 30.0C (86F) 26.7C (80F) 25.0C (77F)
75% Work, 25% 30.6C (87F) 28.0C (82F) 25.9C (78F)
rest, each hour
50% Work, 50% 31.4C (89F) 29.4C (85F) 27.9C (82F)
rest, each hour
25% Work, 75% 32.2C (90F) 31.1C (88F) 30.0C (86F)
rest, each hour
*Values are in C and F, WBGT.
These TLV's are based on the assumption that nearly all acclimatized, fully clothed workers with adequate water and
salt intake should be able to function effectively under the given working conditions without exceeding a deep body
temperature of 38C (100.4 F). They are also based on the assumption that the WBGT of the resting place is the same
or very close to that of the workplace. Where the WBGT of the work area is different from that of the rest area, a time-
weighted average should be used (consult the ACGIH 1992-1993 Threshold Limit Values for Chemical Substances and
Physical Agents and Biological Exposure Indices (1992).
These TLV's apply to physically fit and acclimatized individuals wearing light summer clothing.
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 9
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 10
Light hand work: writing, hand knitting
Heavy hand work: typewriting
Heavy work with one arm: hammering in nails (shoemaker, upholsterer)
Light work with two arms: filing metal, planing wood, raking the garden
Moderate work with the body: cleaning a floor, beating a carpet
Heavy work with the body: railroad track laying, digging, barking trees
Determinan eksternal:
Hidrasi dan nutrisi
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 12
% weight loss Fluid Lost Time Effect & Symptoms
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 13
Eritema dan miliaria
Sinkope
Heat cramps
Heat exhaustion
Heat stroke
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 14
Terjadi saat regulasi suhu tubuh gagal
sehingga menyebakan kenaikan suhu tubuh.
Gejala :
Kebingungan
Tingkah laku tidak rasional
Kehilangan kesadaran
Penurunan produksi keringat
Kulit kering
Suhu tubuh yang tidak normal
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 15
Respon tubuh akibat kekurangan cairan
(keringat yang berlebihan)
Gejala :
Sakit kepala
Mual
Muntah
Kelelahan
Vertigo
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 16
Penyebab :
melakukan pekerjaan fisik berat di lingkungan yang
panas
Elektrolit yang tidak seimbang
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 17
Heat syncope : Pingsan yang disebabkan
berdiri lama di lingkungan panas
Heat Rash :
Adalah iritasi kulit yang disebabkan oleh
produksi keringat yang berlebihan dan udara
lembab.
Masalah umum pada lingkungan kerja yang
panas
Gejala klinis :
Papul kemerahan
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 18
Gejala :
Terganggunya fungsi sensorikmotor
Gangguan mental
Faktor predisposisi :
Kurangnya aklimatisasi
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 19
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 20
Getaran non akustik yang dihantarkan oleh
kontak langsung dengan permukaan yang
bergetar,
Dibedakan seluruh tubuh maupun lokal.
Efek getaran: motion sickness, penglihatan
kabur, lelah, dan ketidaknyamanan.
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 21
Gangguan pada mata dan penglihatan terjadi
pada frekuensi 2 - 27 Hz.
Getaran pada tangan dan lengan: fenomena
Raynaud dan peningkatan ambang rasa getar.
Keadaan ini dapat bersifat permanen.
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 22
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 23
TIPE GANGG.KESEHATAN
A Sirkulasi darah
B Tulang dan persendian
C Neurologis
D Otot & sendi
E Kelainan lain (mis. SSP)
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 24
VIBRATION INDUCED WHITE FINGER (VWF)
Gejala, seperti Raynuads syndrom:
Blanching
Numbness
Tingling
Cyanosis jarang terjadi gangrene
Diagnosis:
Anamnesis: Ada pajanan sesuai lokasi gejala
Tes Diagnostik masih dikembangkan
Pengukuran Tekanan Sistolik pada jari
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 25
Gejala permulaan:
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 27
Kelompok Pekerja Prevalensi (%)
Chainsawing 48 89
Grinding (hand & pedestal) 0 60
Chipping (pneumotic) 46 57
Tidak terpajan vibrasi 4 - 19
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 28
Kadang2 tidak berhubungan dengan VWF
Gejala:
Rasa Baal
Parestesi
Peningkatan Ambang sensoris
Perlambatan konduksi syaraf
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 29
Gejala kemungkinan berhubungan dengan gangguan
syaraf
Atrophy otot
Menurunnya kekuatan memegang
D. GANGGUAN TULANG/PERSENDIAN
Cyst /vakuoles
Decalcifikasi
Degenerasi osteolysis lain
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 30
Anamnesis pekerjaan
Anamnesis penyakit/keluhan
Pemeriksaan sensitifitas
Nail Press test
Skin Temperature
Blood Pressure
Grasping Power
Tes Provokasi dingin
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 31
STAGE GRADE KETERANGAN
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 32
Anamnesis pekerjaan
Gejala subjektif
Inspeksi dan palpasi
Ambang rasa
Nail press test
Skin temperature
Blood pressure
Grasping power
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 33
Waktu Pajanan Frekwensi Batas atas
Akselerasi (g)
30 menit 8 15 6
80 40
250 125
4 8 jam 8 15 1.5
80 6
250 20
1g = 10m/sec2
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 34
Teknis:
Anti vibration handle
Peningkatan pemeliharaan alat-alat
Pembatasan penggunaan
Penggunaan sarung tangan pelindung
Mengurangi berat alat
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 35
Managemen:
Pelatihan pekerja
Penjadwalan penggunaan alat vibrasi
Pemeriksaan beerkala VWF 1 x/tahun
Pekerja:
Panaskan tangan sebelum bekerja
Kurangi merokok
Pemeriksaan dokter
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 36
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 37
Toleransi terhadap vibrasi lebih tinggi pada
posisi berdiri daripada duduk
Perempuan secara umum lebih sensitif
Hampir semua peralatan berat dan kendaraan
bermotor menghasilkan vibrasi pada aksis
vertikal dengan frekwensi 0.1 20 Hz
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 38
Tidak ada gejala khas
Pengaruh kesehatan dapat terjadi pada
frekwensi 0,1 10000 Hz
Sensitifitas terhadap WBV terbesar:
Aksis Z: 4 8 Hz
Aksis X dan Y: 1 2 Hz
Peningkatan LBP & gangg. Gastro intestinal
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 39
GANGGUAN KESEHATAN FREKWENSI (Hz)
Tactile Sensation 0.1 10.000
Giddiness & instability 0.1 1000
Motion sickness 0.1 1
Vibrating handtool diseases 80 100
Major body resonances 3 12
Respiration difficulties 48
Abdominal pain 4 14
Muscle tone 10 20
Lumbosacral pain 8 20
Head sensations 9 20
Disturbances of vision 1 98
Speech difficulties 7 20
Urge to defecate and urinate Uhamka/K3L/2015
7/31/2017 9 - 20 40
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 41
Mengurangi vibrasi: pemasangan per, bantalan
Pemeliharaan peralatan dan alat transportasi
Sesuaikan kecepatan peralatan agar berada
pada frekwensi yang diperbolehkan
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 42
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 43
Bising adalah suara atau bunyi yang tidak
dikehendaki ; baik berasal dari buatan manusia
maupun dari kegiatan alam.
Suara: rasa yang diartikan oleh indra
pendengar akibat rangsangan getaran yang
datang melalui media; berasal dari benda yang
bergetar.
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 44
ditentukan oleh;
1. Frekuensi dalam satuan Hertz
Manusia dapat mendengar suara dengan frekuensi 20
sampai 20.000 Hz.
2. Intensitas bunyi dengan satuan desiBell (dB).
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 45
Gangguan fisiologis yang menyebabkan
stimulasi endokrin dan gangguan pencernaan.
Gangguan komunikasi.
Gangguan perilaku seperti mudah marah,
gelisah dan takut.
Gangguan pendengaran
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 46
Trauma akustik
Ketulian sementara
Ketulian menetap , merusak sistim syaraf alat
pendengar.
Nilai Ambang Batas: 85 dB
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 47
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 48
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 36 tahun
Masa kerja : 14 tahun (Departemen Hot Press)
Audiometri : NIHL
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 49
Kriteria NIHL :
* Bilateral
* Pajanan bising > 85 dB
* Sensorineural
* Audiogram spesifik
* Kelainan organik (-)
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 50
Survey pajanan bising
Pengendalian kebisingan
Pendidikan dan motivasi
Perlindungan pendengaran
Pemeriksaan audiometri
Penilaian program
Pencatatan dan pelaporan
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 51
Ear plug ; 8-30 dB utk s/d 100 dB
Ear muf; 25 - 40 dB utk s/d 110 dB
Helm : 40 - 50 dB
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 52
Muchtaruddin MANSYUR
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 53
Pengertian
Risiko kesehatan
Pajanan dan Pengukuran
Surveilans medik
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 54
Radiasi adalah energi yang dihantarkan tanpa memerlukan
bahan penghantar
(without the need for a material medium)
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 55
Bukan - Pengion Pengion
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 56
++++++++++++++++++
i
I
DV
-------------------
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 57
IARC (2002) : Class 2B, Possible Human
Carcinogen. Lekemia pada anak.
Hubungan dengan Kanker otak, Kanker
payudara, dan kanker lain, masih spekulatif.
Reaksi hipersensitif; sakit kepala, limbung, rasa
lelah, dan mual.
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 58
Morbiditas dan mortalitas ggn kardiovaskular
dikaitkan dengan interaksi MM dengan sistem
syaraf otonom, dan penurunan heart rate
(Graham, 2002)
Mayoritas studi tidak menemukan hubungan
tersebut (Mansyur, 1996; Johansen, 2002; Sahal,
2002; Ahlbom, 2004; Sorahan, 2004, Feytching,
2005; Mezei; 2005)
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 59
Bersifat Inconclusive dan tidak mendukung
adanya hubungan antara ggn reproduksi
dengan MM/ML (Schnorr, 1991; Mansyur,
1992; Lindhbom, 1992; Delpizzo, 1994; Lie,
2001; Savitz, 2001)
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 60
Pada pekerja listrik risiko ALS meningkat,
lebih terkait dengan electric shock (Li and
Sung, 2003; Feytching, 2005)
Tidak cukup bukti peningkatan risiko AD
(Ahlbom,2001; NRPB, 2001; Feytching,2005)
Tidak terbukti pula hubungan dengan
Parkinson (NRPB, 2001; Feytching, 2005)
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 61
Thermal effect (?)
Non Thermal effect;
Polarisasi ion
Gangguan sistem enzim
(Belum berhasil dibuktikan pada manusia)
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 62
Umumnya
berintensitas tinggi
Hand operated EMF
Sources
Variabel pengukuran:
Lokasi sumber
Posisi pekerja
Frekuensi dan
intensitas
Durasi
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 63
Pedoman Komunitas Eropa (Directive
2004/40/EC of 29 April 2004)
Exposures Limit Values: Tingkat pajanan yang tidak
boleh dilampaui pada waktu bekerja
Action Values: Tingkat pajanan untuk melakukan
health surveilance dan penurunan pajanan
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 64
Pemeriksaan pra kerja: Memastikan bahwa
tidak ada kontraindikasi untuk melakukan
pekerjaan
Pemeriksaan berkala: Evaluasi status kesehatan
dan kelayakan melaksanakan pekerjaan
Pemeriksaan khusus: Dilakukan atas dasar
adanya kecurigaan klinis, pajanan yang tinggi,
atau pajanan accidental.
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 65
Frequency Frequency Frequency
range range range
Frequencies Some examples of Frequencies Some examples of Frequencies Some examples of
exposure sources exposure sources exposure sources
Static 0 Hz VDU (video displays); Static 0 Hz VDU (video displays); Static 0 Hz VDU (video displays);
MRI and other diagnostic / MRI and other diagnostic / MRI and other diagnostic /
scientific instrumentation; Industrial scientific instrumentation; Industrial scientific instrumentation; Industrial
electrolysis; electrolysis; electrolysis;
Welding devices Welding devices Welding devices
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 67
frekuensi antara 30 sampai 300 Hz.
Penggunaan umum adalah 60 Hz.
panjang gelombang antara 109 sampai 108 cm
energi foton sebesar + 10-14 elektronVolt (eV).
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 68
Diduga dapat menyebabkan terjadinya
gangguan sistem syaraf, kardiovaskular,
reproduksi dan lekemia.
Nilai ambang batas yang direkomendasikan
oleh WHO dan IRPA adalah 100 mTesla (mT)
untuk medan magnet dan 10 kV/m untuk
medan listrik.
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 69
mengakibatkan iritasi pada permukaan tubuh
dalam bentuk peradangan, terbakar dan
melepuh.
mengenai mata menyebabkan konjungtivitis
dan katarak.
Sumber: sinar matahari, dan las listrik.
Perlindungan: kaca mata kobal.
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 70
mengakibatkan beban panas tubuh meningkat,
dan juga katarak.
Sumber: peleburan baja, peleburan gelas, dan
bara logam.
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 71
melalui proses absorbsi, pantulan
penetrasi ke dalam tubuh tergantung panjang
gelombang
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 72
panjang gelombang ;3 cm umumnya diabsorbsi
pada stratum korneum kulit.
3 - 10 cm terjadi penetrasi lebih dalam dapat
mencapai 1 cm.
10-20 cm penetrasi dan absorbsi cukup besar
yang mempunyai potensi merusak organ
tubuh bagian dalam.
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 73
Frekuensi lebih pendek, penetrasi lebih dalam.
kandungan air lebih tinggi, absorbsi
gelombang mikro meningkat.
Akibat: konjugtivitis, katarak, gangguan sistem
syaraf, dan gangguan reproduksi.
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 74
1895 : Rontgen menemukan sinar X
Curie : mengisolasi radium
Awal 90 Rutherford, Thompson dan Vilard :
menemukan a.b . g
1925 : Chadwick mengidentifikasi neutron
1939 : Fermi memperkenalkan prototip
reaktor nuklir.
1956 Produksi pertama listrik dari energi
nuklir
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 75
1920an : Laporan bahaya terhadap kesehatan
Nekrosis rahang dan sarkoma tulang pd pekerja.
Dihubungkan dengan kandungan radium dan
mesothorium.
Kasus kanker paru pada pekerja pemecahan radio
aktif dengan emisi partikel alpha.
1928 : terbentuknya ICRP dan menggolongkan
radiasi pengion sebagai carcinogen
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 76
Jenis Sifat Sumber
Sinar X Electromagnet, external Tabung sinar X
Sinar Gamma Elektromagnet, external Radionuklid; Co
60, Cs 137
Partikel Alpha Partikel atau gas, Radionuklid; Pu
internal (QF= 20) 239, Ra 223
Partikel Beta Partikel (elektron) Radionuklid: Sr
eksternal / internal 90. Tritium
Partikel (Netron) (3H))
Partikel Netron Proses nuklir:
external(QF-10)
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 U235, Pu239 77
Kuantitas Unit (baru) Unit (lama) Faktor konversi
Absorbed Gray (Gy) Rad 1 Gy = 100 Rad
dose
Dose Sievert Rem 1 Sv = 100 Rem
equivalent (Sv)
Aktivitas Becquerel Curie (Ci) 1 Bq = 2,7
(Bq)
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 78
Jaringan dan organ Wt Jaringan dan organ Wt
Gonad 0.20 Hati 0,05
Sumsum tulang 0.12 Esofagus 0.05
Kolon 0.12 Tiroid 0.05
Paru 0.12 Kulit 0.01
Lambung 0.12 Permukaan tulang 0.01
Empedu 0.05 Lain lain (adrenal, 0.05
Payudara 0.05 otak, ginjal dll)
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 79
Hambatan pada pembelahan sel
Kerusakan kromosom dan gen
Mutasi dan transformasi neoplastik
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 80
Tergantung pada;
Aktivitas pembelahan sel
Dosis
Differensiasi sel
Rate of dose delivery
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 81
Kulit;
eritem dalam waktu bbrp menit dng dosis 6 8 Gy.
2- 4 minggu ; lebih parah
Bbrp bulan : fibrosis, teleangiektasi dan atrofi
epidermis
Jaringan hemopoetik;
1 2 hari lekopeni
6 8 hari trombositopeni
120 hari anaemia
Gastrointestinal; ulcerasi mukosa pd dosis 10
SV
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 82
Gonad / Testis
Testis; pajanan 0.15 SV menekan fertilitas utk
beberapa bulan.
Ovarium; 2 - 3 SV menyebabkan fertilitas permanen
Lensa mata;
2 3 SV beberapa bulan s/d tahunan menyebabkan
katarak
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 83
Somatik; efek yang terjadi pada masa
kehidupan (non stokastik)
Early ; terjadi beberapa jam sampai bulan
Late ; terjadi setelah periode laten tertentu (tahun)
In utero; pajana terjadi in utero dengan manifestasi
efek setelah lahir.
Genetik; gangguan pada sel germinal yang
berakibat pada produk konsepsi (stokastik)
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 84
Paling radiosensitif pada usia s/d 8 10 mg.
Terus menurun s/d 17 s/d 18 mg
Terjadi mulai pada pajanan 0,25 SV
Pajanan pre-natal meningkatkan risiko lekemia
sampai 5% per mSV
Peningkatan lekemia terjadi 2 5 tahun setelah
pajanan dan berlangsung terus s/d 25 th. ( 1-3
kasus per 10.000 per SV pajanan pd sumsum
tulang.
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 85
Fase Prodromal: mual, muntah, pusing,
eritema yg terjadi berapa jam s/d 24 jam
setelah pajanan. (mungkin juga terjadi
lymphopenia)
Fase kedua; periode bebas gejala selama 2
minggu
Fase ketiga; mempengaruhi organ organ.
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 86
Kulit; eritema yang dalam dan alopesia yang
terjadi 2 3 minggu setelah pajanan.
Gastrointestinal: mulai 2 3 hari setelah
pajanan
Dysentry like synd. dng kematian dlm 7 10 hari
Haemopetic; mulai 1 2 mgg.
Thrombositopeni dan lekopeni.
Serebral; pajanan > 50 SV,
Kematian akibat odem serebri.
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 87
Simptomatis
Cegah infeksi
Rehidrasi
Hindari pajanan lebih lanjut;
Non stokastic effect :
annual dose equivalent limit; 0.5 SV
0,15 SV (mata)
Stokastic effect :
annual dose equivalent limit; 50 mSV
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 88
7/31/2017 Uhamka/K3L/2015 89