Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
keselamatan
pasien, staff
dan organisasi
Pengukuran Kuantitatif
IPSG : 15 Mata Rantai Aman
Inventariasi Aset ( X1 )
Legal Audit ( X2 )
Optimalisasi Asset ( Y )
Penilaian Aset ( X3 )
Untuk mengukur variabel yang digunakan dalam kaizen ini serta untuk menguji hipotesis
dan mendefinisikan variabel-variabel yang akan dianalisis (Siregar, 2004: 518-520), maka
kami memberikan definisi operasional sebagai berikut.
Optimalisasi Aset adalah suatu proses perencanaan, pengadaan, pengelolaan dan perawatan, hingga
penghapusan suatu sumber daya yang dimiliki individu atau organisasi secara efektif dan efisien dalam
rangka mencapai tujuan individu atau organisasi tersebut (Siregar : 2004).
Pengukuran Kuantitatif
Populasi dan Sampel Pengukuran Kuantitatif
A. Validitas :
Keterangan :
Dari hasil uji validitas, item 5, 6 dan 9 tidak valid, karena nilani r hitung (0,059 / 0,245 ) masih lebih
kecil dari nilai r tabel 0,284. Jika mengikuti rumus maka df=N(48)-2= 46
jadi kita melihat nilai df 46= 0,284. karena ketentuannya adalah, item kuesioner valid jika nilai r
hitung > r tabel
Pengukuran Kuantitatif
B. Pengukuran Reliabilitas
Keterangan :
Metode Hitung :
A. Hitung persentase = (jumlah hitung / total populasi) x 100 %
Jumlah skor yang diperoleh = 2304. Jumlah skor ideal (bila semua responden menjawab skor
tertinggi pada setiap butir) = 5 x 12 x 48 = 2.880 ( 5 Skor tertinggi; 12 = jumlah butir instrument , 48
= ukuran sampel ). Jadi tingkat kualitas Optimaslisasi Aset Manajemen RS. Pelni adalah: 2235 :
2880 x 100% = 0,77 atau 77 % dari criteria yang diharapkan, atau mendapat nilai 77 % (Untuk skor
tertinggi 100).
SK K S B SB
Jadi Nilai pelaksanaan manajemen aset yang berlaku, meliputi inventarisasi aset,legal audit aset,
penilaian aset, serta pengawasan dan pengendalian aset mendapat nilai 77 atau Baik (Rentang
Angka 61 % - 80 %).
Pengukuran Kuantitatif
(50+38+55+49+49+51+52+57+48+47+47+42+48+50+46+58+32+36+54+53+55+38+
21+48+45+28+48+46+59+26+58+48+56+43+51+57+51+41+38+45+55+49+45+49+
39+59+38+37)/48 = 2235/48 = 47
Mean
( 50 38 55 49 49 51 52 57 48 47 47 42 48 50 46 58 32 36 54 53 55 38 21 48 45 28
48 46 59 26 58 48 56 43 51 57 51 41 38 45 55 49 45 49 39 59 38 37 ) = 59
Modus
Pengukuran Kuantitatif
Metode Hitung :
a. Tabel silang / Croostabulation :
Keterangan :
Hipotesa:
H0 : Tidak ada hubungan antara
Pendidikan dengan Pendapatan dalam
Optimalisasi Asset
Ha : Ada hubungan antara Pendidikan
dengan Pendapatan Optimaslisasi Asset.
Jadi, H0 Ditolak karena Tidak ada
hubungan antara pendidikan dengan
pendapatan dalam optimalisasi Asset.
Pengukuran Kuantitatif
c. Prediksi dengan Analisa Regresi (menduga)
Output 1
Lihat nilai R = 0,080 ini berarti
bahwa korelasi antara variabel X
dengan Y adalah 0,080
Output 2
Output Anova menunjukkan bahwa nilai F
hitung adalah sebesar ,293 dengan sig
,591. dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa H0 Ditolak karena Tidak ada
hubungan antara pendidikan dengan
pendapatan dalam optimalisasi Asset.
Output 3
Untuk membuat persamaan garis Regresi dapat
dilihat dari kolom B.Constan = 2,376
dan Pendapatan = -,086
Berarti persamaan garisnya adalah:
Y = 2,376 + -, 086
Berbicara tentang sistem, maka dikenal juga adanya Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3). SMK3 merupakan sistem manajemen secara keseluruhan yang
meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses
dan sumber daya yang dibutuhkan bagi perkembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian
dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian
risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja, guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien
dan produktif.
Dengan memahami tujuan dari tata pengelolaan SMK3 secara tepat dan benar, maka akan
diketahui manfaat dari hasil penerapan SMK3 yang dilaksanakan terhadap usaha untuk:
1. Perlindungan karyawan;
2. memperlihatkan kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan;
3. mengurangi biaya;
4. membuat sistem manajemen yang efektif;
5. meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan.
Pengukuran Kualititatif
B. Pengukuran kualitatif
1. Observasi
4. Analisa