Prosedur (SOP) Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) Simbol-simbol Standar Operasional Prosedur (SOP) Jenis-jenis SOP dalam Administrasi Perkantoran Rangkaian atau tata pelaksanaan kerja yang diatur secara berurutan sehingga terbentuk urutan kerja secara bertahap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan merupakan suatu pedoman yang mengatur tahapan suatu proses atau prosedur pekerjaan tertentu yang bersifat rutin, tetap, tidak berubah-ubah dan dituangkan menjadi dokumen tertulis dan menjadi standar untuk pelaksanaan prosedur kerja Tujuan SOP : 1. Karyawan dapat bekerja dengan konsisten pada setiap unit kerjanya. 2. Karyawan dapat mengetahui peran dan fungsinya pada setiap posisi dalam organisasi atau perusahaan dengan benar. 3. Memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung jawab setiap karyawan. 4. Melindungi perusahaan dan karyawan dari kesalahan operasional jalannya organisasi 5. Menghindari kesalahan, kegagalan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi Sebagai acuan kerja, SOP memiliki berbagai fungsi, yaitu sebagai berikut : 1. Memperjelas dan melancarkan pekerjaan dari setiap unit kerja sesuai prosedur kerja 2. Menjadikan karyawan lebih disiplin, mandiri, konsisten dalam bekerja dan tidak tergantung kepada arahan pimpinan 3. Sebagai landasan hukum jika terjadi kesalahan atau penyimpangan dalam melaksanakan tugas 4. Karyawan lebih percaya diri dan mandiri sehingga tahu apa yang harus dikerjakan tanpa harus ada intervensi langsung dari pimpinan 5. Membantu evaluasi setiap proses operasional perusahaan 6. Acuan tertulis dalam menerapkan kebijakan perusahaan 7. Pedoman untuk mengambil keputusan dan validasi rangkaian kegiatan dalam organisasi A. Berdasarkan kegiatan 1. SOP Administratif adalah sop untuk pekerjaan yang bersifat administratif, yaitu pekerjaan yang sifatnya umum, melibatkan banyak orang atau dilaksanakan oleh lebih dari 1 orang dan digunakan dalam banyak perusahaan. Contoh : SOP penanganan Surat Masuk, SOP Menerima tamu, dll 2. SOP Tekhnis adalah SOP yang tercatat dan diuraikan secara detail, rinci dan teliti serta menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau satu kesatuan unit kerja untuk berbagai aktifitas di perusahaan sehingga tidak ada kemungkinan variasi lain. Biasanya berisi instruksi dan diterapkan dalam bidang pekerjaan keuangan, kearsipan, dokumentasi, laboratorium, kedokteran, layanan masyarakat dan keuangan B. Berdasarkan Besar kegiatan 1. SOP Mikro adalah Integrasi dari beberapa SOP yang lebih kecil (mikro) yang membentuk serangkaian kegiatan dan tidak menggambarkan kegiatan yang riil dilakukan oleh pelaksana. Contoh : SOP Pengolahan Surat 2. SOP Makro adalah Gambaran kegiatan dari bagian yang lebih besar (makro) dan disebut sebagai sub atau bagian SOP. Contoh SOP pengiriman surat C. Berdasarkan Kelengkapan Kegiatan 1. SOP Final yaitu SOP yang berdasarkan cakupan kegiatannyabtelah menghasilkan produk utama yang paling akhir atau final dan digunakan untuk produk kerja 2. SOP Parsial yaitu SOP yang berdasarkan cakupan kegiatannya belum menghasilkan produk utama atau final dan memiliki rangkaian kegiatan lanjutan yang mencerminkanproduk utama akhir D. Berdasarkan Jenis Kegiatan 1. SOP Generik adalah SOP yang kegiatannya memiliki kesamaan langkah sehingga SOP ini bisa diadopsi di unit kerja lain. Contoh :. 2. SOP Spesifik adalah SOP yang kegiatannya memiliki langkah khusus dan tidak dapat diterapkan di unit kerja lain. Meliputi semua proses kerja yang terjadi dalam suatu perusahaan. Proses kerja
tersebut meliputi kegiatan administrasi dan kegiatan operasional (tindakan
langsung). Selain itu, SOP mencakup lingkungan internal dan eksternal
perusahaan yang dilaksanakan oleh tiap-tiap departemen.
Dalam menentukan format SOP perusahaan perlu mempertimbangkan faktor- faktor berikut : a. Banyak keputusan yang akan dibuat dalam suatu prosedur b. Banyak langkah dan sub langkah yang diperlukan dalam suatu prosedur c. Orang yang menjadi target pelaksana SOP d. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan SOP Format SOP dikategorikan kedalam 4 bentuk : a. Langkah sederhana (simple step) - disusun hanya memuat sedikit kegiatan yang memerlukan sedikit keputasan - digunakan untuk pekerjaan yang bersifat rutin - proses kegiatan pekerjaan pendek b. Tahapan berurutan ((Hierarchical Steps) - digunakan jika prosedur kerja disusun lebih dari 10 langkah - membutuhkan informasi lebih detail tetapi hanya memrlukan sedikit pengambilan keputusan c. Diagram Air (Flowchart) - Diperlukan untuk pengambilan keputusan yang lebih kompleks - Keputusan yang dibutuhkan dalam bentuk alternatif jawaban ya, tidak, lengkap atau tidak lengkap, benar atau salah - Jawaban yang dibutuhkan akan mempengaruhi langkah berikutnya d. Grafik SOP Teknis, yaitu standar prosedur yang sangat rinci dan bersifat teknis. Setiap prosedur diuraikan dengan sangat teliti sehingga tidak ada kemungkinan-kemungkinan variasi lain. Prosedur standar ini sangat rinci (detail) dari kegiatan yang dilakukan oleh satu orang pelaksana (aparatur) atau satu peran/jabatan.
SOP Administratif, yaitu SOP administratif adalah
standar prosedur yang diperuntukkan bagi jenis-jenis pekerjaan yang bersifat administratif. Prosedur standar yang bersifat umum (tidak detail) dari kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang 1. Carilah contoh- contoh SOP berdasarkan jenisnya, yaitu : a. SOP Administratif f. SOP Generik b. SOP Tekhnis e. SOP Spesifik c. SOP Makro d. SOP Mikro Cari di Internet dan e. SOP Final dikumpulkan Kamis d. SOP Parsial depan 1. Susunlah SOP dibawah ini menjadi SOP sederhana dengan urutan yang benar 2. Buatlah SOP dengan bentuk diagram air (flowchart) 1. Susunlah SOP dibawah ini menjadi SOP sederhana dengan urutan yang benar 2. Buatlah SOP dengan bentuk diagram air (flowchart)