Vous êtes sur la page 1sur 10

PENGARUH LATIHAN KESEIMBANGAN TERHADAP PENURUNAN RESIKO

JATUH PADA LANSIA DI PANTI WERDHA PANGESTI


LAWANG

PROPOSAL
OLEH
ERSYA FERDIAN EKA PUTRA
NIM. 14.1.080

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN RS. dr. SOEPRAOEN
MALANG
1
2016 1
Proses menua Akibat Penurunan
kemampuan tubuh

Penurunan mempertahankan
keseimbangan tubuh

Data
Masalah 30% lansia 65 thn pernah
Derajat kesehatan Resiko Jatuh jatuh setiap tahunnya
meningkat 50% lansia 80 tahun jatuh
setiap tahunnya
Lebih 50% lansia di Panti
werda jatuh dibanding yg
Manfaat tinggal di komunitas
Meningkarkan kekuatan Solusi
otot ekstrimitas bawah
Meningkatkan sistem
Latihan Keseimbangan
vestibular
Keseimbangan tubuh stabil
Studi pendahuluan
Dari 10 lansia sebanyak 5 orang mengatakan
pernah mengalami jatuh sampai 3 kali dalam
satu bulan terakhir, 2 orang pernah mengalami
jatuh antara 1-2 kali dalam satu bulan terakhir
dan sisanya 3 orang tidak mengalami jatuh
2
sama sekali.
2
RUMUSAN MASALAH
Adakah pengaruh latihan keseimbangan terhadap penurunan resiko jatuh pada lansia di Panti
Werdha Pangesti Lawang?

TUJUAN UMUM
Untuk menganalisis pengaruh latihan keseimbangan terhadap penurunan resiko jatuh pada lansia
di Panti Werdha Pangesti Lawang
TUJUAN KHUSUS
1. Mengidentifikasi resiko jatuh lansia sebelum melakukan latihan keseimbangan
2. Mengidentifikasi resiko jatuh lansia setelah melakukan latihan keseimbangan
3. Menganalisis pengaruh latihan keseimbangan terhadap penurunan resiko jatuh pada lansia

MANFAAT
1. Manfaat Teoritik
2. Manfaat Prakter
a. Bagi lansia
b. Bagi peneliti
c. Bagi Instansi kesehatan
d. Bagi Institusi pendidikan
e. Bagi Masyarakat 3
3
Konsep
Keseimbangan
Lansia

Pengertian Latihan
Komponen
Keseimbangan

Latihan keseimbangan 1-8


1. Sistem informasi sensoris
Visual
Sistem vestibular
Somatosensoris
2. Respon otot-otot postural
3. Kekuatan otot
4. Adaptif sistem
5. Lingkup gerak sendi
4
Konsep Jatuh

Pengertian
Pencegahan Pengukuran
Faktor Resiko Komplikasi
Resiko Jatuh

1. Faktor intrinsik 1. Perlukaan


a.Gangguan jantung 2. Disabilitas Tes Kajian Mobilitas:
b.Gangguan susunan saraf 3. Mati. Skala keseimbangan
c.Gangguan anggota gerak Skala gaya berjalan
d.Gangguan 1. Identifikasi faktor risiko
penglihatan/pendengaran 2. Penilaian keseimbangan
e.Gangguan psikologis dan gaya berjalan
f.Gangguan gaya berjalan 3. Mengatur/ mengatasi
2. Faktor ekstrinsik faktor situasional.
a. Cahaya ruangan kurang
terang
b. Lingkungan asing
c. Lantai yang licin
5
d. Obat-obatan
2.5 Kerangka Konseptual

Lansia

Perubahan
fisikdan kognitif

Penurunan Penurunan Penurunan Penurunan Sistem


Sistem Sistem Sistem Muskuloskeletal
sensori saraf pusat Vestibular
3. 4. 5.
Ketajaman Respon motorik - Berkurangnya massa otot
menurun menurun - Kekakuan jaringan
- Perlambatan saraf

Kontrol postural menurun Faktor yang mempengaruhi


jatuh:
1. Intrisik
Keseimbangan - Gangguan jantung
menurun - Gangguan saraf
- Gangguan sistem gerak
Latihan Resiko Jatuh - Gangguan penglihatan
Keseimbangan - Gangguan psikologis
- Gangguan gaya berjalan
2.
Dinilai dari jumlah 2. Ekstrinsik
skor - Cahaya ruangan
- Lingkungan
- Lantai yang licin
- Obat-obatan
19 20-25 >25
Resiko tinggi Resiko sedang Tidak memiliki
resiko jatuh

Resiko jatuh
menurun

Keterangan:
: diteliti
: tidak diteliti

Gambar 2.9 Kerangka Konsep Pengaruh Latihan Keseimbangan terhadap


6
Penurunan Resiko Jatuh pada Lansia
Hipotesis Penelitian

H1: Ada pengaruh latihan keseimbangan terhadap


penurunan resiko jatuh pada lansia di Panti Werdha
Lawang Kabupaten Malang.

7
Metode
Penelitian

Desain Pengumpulan
Penelitian Definisi Data
Populasi, sampel, Identifikasi Operasional
sampling Variabel Instrumen Analisis Uji Statistik
Data
Preeksperimen
Independen Observasi
Latihan
Populasi keseimbangan 1. Editing
Seluruh lansia 2. Coding t test
Rancangan: (N=57) Dependen 3. Scoring
one group Resiko jatuh 4. Transfering
pretest Sampel 5. Tabulating
posttest Sebagian lansia
Perancu
(n=16)
Usia, Jk, fisik

Sampling
Purposive sampling 8
Definisi Operasional

Skala
Variabel Definisi Operasional Indikator Alat Ukur Skor
Data
Independen: Gerakan-gerakan latihan Gerakan latihan fisik lansia yang - Stop wacth - -
Latihan fisik yang dilakukan terdiri dari latihan keseimbangan 1 - Kursi
Keseimbangan secara teratur yang sampai latihan keseimbangan 8
diperuntukkan lansia di
Panti Werdha Pangesti
Lawang
Dependen: Potensi gangguan fungsi Menggunakan tes kajian mobilitas - Tes kajian masalah Interval Mampu :2
Resiko Jatuh keseimbangan tubuh yang terdiri 10 skala keseimbangan mobilitas Kurang mampu : 1
pada lansia yang diukur dan 5 gaya berjalan antara lain: - Stop Tidak mampu :0
menggunakan tes kajian 1. Posisi berdiri ke duduk wacth Kemudian diklasifikasi dengan
mobilitas di Panti 2. Duduk ke berdiri - SOP kriteria:
Werdha Pangesti 3. Berdiri segera Risiko jatuh tinggi : 19
Lawang 4. Berdiri bersebelahan Risiko jatuh sedang : 20-25
5. Pinggang ke belakang Tidak memiliki risiko jatuh : > 25
6. Berdiri dengan satu kaki
7. Berdiri semi tandem
8. Mengambil benda dari lantai
9. Berdir dengan ujung-ujung jari
10. Berdiri dengan tumit
11. Permulaan gaya berjalan
12. Jalan yang menyimpang
13. Langkah yang tertinggal
14. Berbelok ketika berjalan
15. Melewati rintangan

9
10

Vous aimerez peut-être aussi