Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1
Jenis-Jenis Imunisasi
2
Hepatitis B
Pencegahan hepatitis B
Dosis : 0,5 ml
Cara : IM di paha kanan
Isi : imunoglobulin hepatitis B
Jadwal anjuran : 4x, segera setelah lahir (sebelum 12 jam),
usia 2, 3, dan 4 bulan.
Efektivitas pertahan : menetap minimal 15 tahun
KIPI : reaksi lokal sementara, demam ringan 1-2 hari syok
anafilaktik
Kontraindikasi : Sakit sedang/berat dengan atau tanpa
demam.
3
Polio
Mencegah penyakit poliomielitis.
2 jenis vaksin dalam peredaran (masing-masing mengandung virus polio tipe I, II dan III)
(1) virus polio yang sudah dimatikan (salk) injeksi,
(2) virus polio yang hidup tapi dilemahkan (sabin), per oral dalam bentuk pil atau
cairan (OPV) lebih banyak dipakai di Indonesia
Jadwal : 0-1, 2, 3, 4 dan 18 bulan
Dosis : 2 tetes mulut (0,1 ml) / 0,5 ml IM
Kemasan : vial, disertai pipet tetes
Reaksi imunisasi : biasanya tidak ada, mungkin pada bayi ada berak-berak ringan
Efek samping : hampir tidak ada, bila ada berupa kelumpuhan anggota gerak seperti
polio sebenarnya
Kontra Indikasi : diare berat, sakit parah, gangguan kekebalan
4
BCG (Bacillus-Calmatte Guerin)
Mencegah bayi atau anak terserang dari penyakit TBC yang berat,
seperti: meningitis TBC dan TBC milier.
Cara pemberian : intrakutan lengan kanan atas dosis 0,05 ml
Jadwal : usia < 3 bulan, optimal usia 2 bulan; apabila > 3 bulan
harus Mantoux negatif.
Isi : M.bovis yang dilemahkan
Kontraindikasi : reaksi uji tuberkulin > 5 mm, menderita HIV,
menderita gizi buruk, demam tinggi, infeksi kulit luas.
5
Difteri, Tetanus, Pertusis (DPT)
Mencegah penyakit Diferi, Pertusis, Tetanus
6
Campak
Imunisasi campak dapat diberikan dalam bentuk tunggal atau kombinasi (vaksin
campak dengan gondongan dan rubella)
7
HiB (Haemophylus Influenzae tipe B)
8
PCV
10
Influenza
11
Varisela
12
Campak, Gondongan, Rubela (MMR)
Mencegah campak, gondongan, rubella.
13
Tifoid
Mencegah tifoid
Jadwal : usia 2 tahun, dan diulang setiap 3 tahun.
Cara pemberian : oral atau parenteral dosis 0,5 ml
Isi : kuman yang dimatikan
Reaksi imunisai : demam, nyeri kepala, dan lesu
14
Hepatitis A
Mencegah hepatitis A
15
Human Papiloma Virus (HPV)
Mengurangi angka morbiditas dan mortalitas yang berhubungan
dengan infeksi HPV genitalia dan menurunkan resiko kanker serviks.
16
Japanese Encephalitis
Untuk mencegah penyakit japanese encephalitis yaitu radang pada otak
yang bisa diikuti dengan kelumpuhan
Indikasi : mulai usia 9 bulan kemudian beri booster 1-2 tahun berikutnya
(semua umur)
Dosis : 0,5 ml
Efektivitas 90%
KIPI : lokal, demam, sakit kepala, mual, muntah
17
Japanese Encephalitis
Untuk mencegah penyakit japanese encephalitis yaitu radang pada otak
yang bisa diikuti dengan kelumpuhan
Indikasi : mulai usia 9 bulan kemudian beri booster 1-2 tahun berikutnya
(semua umur)
Dosis : 0,5 ml
Efektivitas 90%
KIPI : lokal, demam, sakit kepala, mual, muntah
18
Dengue
Untuk mencegah penyakit dengue
Indikasi : diberikan pada usia 9-16 tahun dengan jadwal 0, 6 dan 12 bulan
Cara : subkitan dosis 0,5 ml
KIPI : lokal, nyeri, demam
19
Pentabio
Merupakan Vaksin gabungan DTP-Hib_HB
20
21
22
KIPI (Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi)
Terjadi selama 1-2 hari setelah imunisasi dapat terjadi
reaksi lokal di tempat suntikan atau reaksi seperti:
kemerahan, gatal, nyeri kompres dingin + antipiretik
Setelah beberapa minggu atau lebih setelah imunisasi
teraba benjolan agak keras Tidak perlu tindakan.
23
Vaksin yang disediakan vaksin yang belum
oleh pemerintah : disediakan oleh pemerintah
PCV
Hepatitis B Rotavirus
Polio Influenza
BCG MMR
DTP Tifoid
Campak Hepatitis A
Hib Varisela
HPV
Japanese encephalitis
Dengue
24
Terimakasih
25