Vous êtes sur la page 1sur 24

JOURNAL

The Role of Tobacco Smoke in Bladder and Kidney


Carcinogenesis A Comparison of Exposures and
Meta-analysis of Incidence and Mortality Risk

Pembimbing:
dr. Ooki Nico Junior, Sp. B (K) Onk

Penyusun:
Steven - 406152088

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


PERIODE 5 JUNI 2017 19 AGUSTUS 2017
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
Abstrak
Pendahuluan

Dalam asap rokok terdapat berbagai karsinogen yang menjadi penyebab kanker
kandung kemih dan kanker ginjal

Metode

Literatur internasional (2683 literatur) sesuai kriteria inklusi (107 literatur) Meta-
Analisa resiko
Menghitung resiko insidens dan Death Specific Mortality (DSM) dari BC dan RCC dari
literatur terbaru

Kesimpulan

Merokok meningkatkan resiko insidens Bladder cancer (BC) dan Renal cell cancer
(RCC) secara signifikan.
Insidens BC dan resiko DSM terbesar pada perokok aktif dan terendah pada mantan
perokok
Perokok pasif juga memiliki resiko BC yang signifikan

Ringkasa Pasien

Merokok mempengaruhi perkembangan dan progresifitas BC dan RCC


Berhenti merokok menurunkan resiko pembentukan dan kematian Karena BC dan
RCC
Pendahuluan

Nyeri Abdomen Akut

Urgent: Apendisitis akut,


Diagnosis
Dini divertikulitis akut, obstruksi usus
Non-Urgent: NSAP, GIT disease
Tatalaksana
Akurat
Urgent: 24 jam
Non-Urgent: evaluasi

Outcome Riwayat medis Foto polos


baik Evaluasi Pemeriksaan
PF USG
klinis: penunjang
Laboratorium CT-Scan
Metode
Association of Surgeons of the Netherlands
2 ahli bedah
2 ahli radiologi
Dokter spesialis penyakit dalam,
Dokter spesialis ginekolog,
Dokter emergensi,
Dokter umum
Metodologis : Knowledge Institute of Medical Specialists.
Pedoman : AGREE II (Appraisal of Guidelines for
Research and Evaluation II)
Literatur internasional
The literature specialist of the Knowledge Institute of Medical Specialists
Key word: Acute abdominal pain.

Skrining

Kriteria inklusi dan kriteria eksklusi

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

Nyeri abdomen akut Nyeri abdomen karena


Dewasa (> 18 tahun) traumatis,
Kehamilan intra-uterine
Syok hemoragik atau pasca
operasi
Nyeri adomen kronis
Perdarahan gastrointestinal
1. Terminologi dan definisi
2. Akurasi diagnostik dari riwayat medis,
pemeriksaan fisik dan parameter laboratorium
3. Perbedaan akurasi diagnostik antara residen
dan staf,
4. Nilai tambahan dari konsultasi dokter ginekologi
pada akurasi diagnostik Insidensi nyeri abdomen
5. Akurasi diagnostik pasien rawat jalan yang
dievaluasi ulang keesokan harinya akut
6. Akurasi diagnostik dari parameter laboratorium Diagnosis klinis
dalam membedakan kondisi urgen dari kondisi
non-urgen Modalitas pencitraan
7. Akurasi diagnostik dari radiologi konvensional
Tes diagnostik invasif
8. Akurasi diagnostik dari ultrasound
9. Akurasi diagnostik dari computed tomography Pengobatan selama alur
(termasuk penilaian pengaruh berbagai metode diagnostik
pemberian zat kontras)
10. Akurasi diagnostik dari MRI
11. Akurasi diagnostik dari laparoskopi diagnostik,
12. Indikasi pengobatan antibiotik selama alur
diagnostik
13. Pengaruh analgesik terhadap reabilitas
pemeriksaan fisik.
Grading Kualitas Artikel
The National Classification System for Evidence-based
Guideline Development (www.cbo.nl)
Klasifikasi
Jenis penelitian dan kualitas metodologinya dengan
menggunakan metodologi EBRO.

Data literatur :
Rangkum Kesimpulan Pedoman
relevan

Pembahasan
Persetujuan
oleh asosiasi Amandemen Pengesahan
(+)
terlibat

Versi akhir pedoman untuk alur diagnostik pada pasien dengan nyeri abdomen
akut.
Hasil
Akut abdomen' dan Nyeri Abdomen Akut'.

Definisi: nyeri abdomen akibat non-traumatik dengan


durasi maksimum 5 hari.
Nyeri abdomen akut
Urgent : tatalaksana 24 jam
Non-Urgent : evaluasi

Diagnosis Klinis

Evaluasi klinis
Riwayat medis,
Pemeriksaan fisik,
Parameter laboratorium
Akurasi Diagnostik
Riwayat Medis, Pemeriksaan Fisik dan
Parameter Laboratorium
Riwayat medis dan pemeriksaan fisik 43-59%
Riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan parameter
laboratorium 46-48%
Akurasi diagnostik meningkat ketika outcome evaluasi
klinis adalah membedakan antara kondisi urgen dan
non-urgen, dan diagnosis yang tidak begitu spesifik.

Nilai Tambahan dari Konsultasi Ginekolog

Pasien wanita dengan nyeri abdomen akut.


Urgent: Penyakit radang panggul (PID), kehamilan
ekstra-uterus, dan torsi ovarium konsultasi dari IGD
Non-urgen: konsultasi di klinik rawat jalan.
Akurasi Diagnostik
Evaluasi Ulang Pasien saat Rawat
Jalan di Hari Berikutnya
Akut abdomen non-urgen evaluasi klinis
perubahan diagnosis 35%
perubahan tatalaksana 19%
perubahan perawatan konservatif operasi
4,5%
Evaluasi ulang (rawat jalan) dengan USG
perubahan diagnosis 18%
perubahan tatalaksana 13%,
perubahan dari perawatan konservatif
operasi 3%
Akurasi Diagnostik
Laboratorium dalam Membedakan Kondisi
Urgen dari Kondisi Non-urgen
Nyeri Abdomen Akut
Inflamasi
CRP
WBC
Non-Inflamasi
Kesimpulan dan Rekomendasi
Departemen
Emergensi

Riwayat medis
& pemeriksaan
fisik

CRP dan jumlah


WBC, Tes
laboratorium
spesifik

Urgent Pencitraan tambahan


Non-urgent evaluasi poli rawat jalan
Modalitas Pencitraan
Nyeri
Abdomen IGD Evaluasi
Akut

Diagnosa Diagnosa
Akurat
spesifik (-) kerja

Radiografi konvensional (polos)


Ultrasound,
CT-Scan, Tatalaksana
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Modalitas Pencitraan
Radiografi Konvensional

Radiografi konvensional akurasi diagnostik 47-56%


Radiografi konvensional : persentase positif palsu dan negatif palsu
tinggi
Obstruksi usus sensitivitas 74%

Ultrasound

Penilaian klinis + ultrasound diagnosis akhir akurasi: 53-83%


Penilaian klinis + ultrasound diagnosis urgent akurasi: 70%
USG VS CT-Scan
Sensitivitas dan spesifisitas ultrasound lebih rendah.
Keunggulan ultrasound
Terjangkau
Risiko paparan radiasi pengion / kontras lebih rendah.
Kelemahan ultrasound : subjektif
Modalitas Pencitraan
Computed Tomography

Penilaian klinis + CT-Scan penyebab urgen


akurasi: 89%
CT-Scan sensitivitas dan spesifisitas tertinggi
Urgen VS non-urgen
Sensitivitas 89%
Spesifisitasnya 77%
Kelemahan: Risiko paparan radiasi pengion dan kontras
Nefropati
Kontras intra-vena
Komplikasi : Contrast-induced Nefropathy (CIN)
Risiko CIN minimal GFR 45 ml/menit/1,73 m2
Pencegah : pra-hidrasi
Modalitas Pencitraan
Strategi Computed Tomography Kondisional

Ultrasonografi Hasil : (-) atau tidak konklusif CT-scan


Sensitivitas 94%
Spesifisitas 68%.

MRI

Akurat Dx: apendisitis dan divertikulitis.


Wanita hamil urgent
Keuntungan MRI
Tidak menggunakan kontras
Tidak ada paparan radiasi pengion.
Kelemahan MRI
Belum tersedia secara luas
Kesimpulan dan Rekomendasi
Evaluasi Klinik
Rw. Medis
Nyeri Abdomen Akut Urgent
PF
Laboratorium

Diagnosa spesifik (-)

Pemiksaan penunjang:

USG

Negatif/ Konklusif Positif

CT-Scan

Evaluasi ulang

Diagnosa spesifik
Laparoskopi Diagnostik

Pemiksaan penunjang: USG, CT-Scan

Negatif/ Konklusif

Laparaskopi diagnostik
Akurasi : 80-94%
Komplikasi pascaoperasi (3,5-25%)
Infeksi luka
Fistula enterokutan
Syok septik
Pengaruh Pengobatan Selama Diagnostik
Indikasi untuk Pengobatan Pengaruh Analgesik terhadap
Antibiotik Reliabilitas Pemeriksaan Fisik

Nyeri Pemberian opioid


Abdomen Akut (analgesik)
Mengurangi intensitas nyeri
Tidak mempengaruhi
Sepsis (+) keakuratan pemeriksaan fisik

1 jam

Antibiotik

Patogen lokal
Pedoman nasional.
Kesimpulan
Merangkum semua literatur yang tersedia mengenai
modalitas diagnostik.
Tujuan: Pedoman ini dikembangkan untuk memberikan
gambaran berdasarkan bukti mengenai pilihan diagnostik
pada pasien dengan nyeri abdomen akut standarisasi
alur diagnostik

Vous aimerez peut-être aussi