Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Komplikasi
Obstruksi intestinal
Pemeriksaan Diagnostik
- Pemeriksaan fisik restum, kepatenan rectal dan
dapat dilakukan colok dubur dengan menggunakan
selang atau jari
- Untrasound dan CT scan untuk menentukan lesi.
Penatalaksanaan Terapeutik
Pembedahan, kolostomi,
transversokolostomi (kolostomi di kolon
Transversum) dan sigmoidostomi
(kolostomi di sigmoid). Bentuk yang
aman adalah double barrel atau laran
ganda.
1. Pengkajian
- Kaji bayi setelah lahir pemeriksaan fisik
- Tanpa mekonium dalam 24 jam setelah
lahir
- Gunakan thermometer rectal untuk
menentukan kepatenan rectal
- Adanya tinja dalam urine dan vagina
- Kaji psikososial keluarga
2. Diagnosa Keperawatan
a. Inkontinen bowel (tidak efektif fungsi
ekskretorik) berhubungan dengan tidak
lengkapnya pembentukan anus
b. Gangguan integritas kulit berhubungan
dengan kolostomi
c. Resiko infeksi berhubungan dengan
prosedur pembedahan
d. Kecemasan keluarga berhubungan
dengan prosedur pembedahan dan
kondsisi bayi
e. Kurangnya pengetahuan berhubungan
dengan kebutuhan perawatan di rumah
dan pembedahan
3. Perencanaan
a. Anak akan menunjukan konsistensi tinja
lembek, terbentuknya tinja tidak nyeri dan
tidak ada perdarahan
b. Sekeliling kulit area kolstomi akan berwarna
pink, kering, dan bebas dari kerusakan kulit,
insisi akan bebas dari kemerahan, tidak
bengkak dan drainase.
c.. Tidak terjadi infeksi
d. Orang tua akan mengekspresikan perasaan
dan pemahaman terhadap kebutuhan
intervensi perawatan dan pengobatan
e. Keluarga akan memperlihatkan
kemampuan dalam melakukan perawatan
kolostomi tenporer dan dilatasi anal.
4. Implementasi
a. Meningkatkan fungsi usus dan integritas kulit
Berikan perawatan kulit pada anoplasty dan jaga
area tetap bersih
Kaji adanya kemerahan, bengkak, drainage
Posisikan bayi miring kesamping dengan kaki fleksi
atau dengan posisi prone dan panggul ditinggikan
untuk mengurangi edema dan tekanan pada area
pembedahan
Gunakan kantong kolostomy yanh hypoalergy untuk
melindungi kulit yang sensitive
Pertahankan puasa dan berikan terapi hidrasi
melalui IV sampai fungsi usus normal
Kaji kolostomy ; warna harus pink dan tidak ada
purulen, pembengkakan atau kerusakan kulit
Dilatasikan anak setelah pembedahan sesuai
program
b. Mencegah Infeksi
- Kaji tanda infeksi
- Mengganti dengan teknik steril
- Hindari bahan yang dapat
mengkontaminasi insisi
pembedahan
- Jaga kulit tetap kering dan tidak
ada perembesan.
c. Memberikan support emosional
Ajarkan untuk mengekspresikan
perasaan
Berikan informasi tentang kondisi,
pembedahan dan perawatan di rumah
Ajarkan orang tua untuk berpartisipasi
dalam perawatan bayi
Berikan pujian pada orang tua saat
melakukan perawatan pada bayi
Lakukan bonding orang tua-bayi
Jelaskan kebutuhan terapi IV, NGT,
pengukuran tanda vital dan pengkajian
d. Memberikan pengajaran untuk perawatan di rumah
Ajarkan perawatan kolostomy dan partisipasi
keluarga dalam perawatan sampai mampu
sendiri
Konsulkan ke perawat enterostomal bila perlu
Berikan pujian saat melakukan perawatan dan
jawab pertanyaan secara jujur sesuai yang
dibutuhkan
Ajarkan untuk mengenal tanda dan gejala yang
perlu dilaporkan pada perawat, dokter dan
perawat enterostomal
Ajarkan bagaimana cara memberikan
pengamanan pada bayi dan melakukan dilatasi
anal
Berikan instruksi secara tertulis dan verbal tentang
alat-alat yang dibutuhkan untuk perawatan
dirumah
Tekankan tetap mengadakan stimulasi pada bayi
untuk mensupport tumbuh kembang
Bowden. Dickey. Greenberg (1998). Children &
their family; the continuum of care. W.B.
Saunders Company. Philadelphia
Hockenberry. (2008). Nursing care of infant &
children; Seventh edition. Mosby Inc. Missouri
Ball & Bindler (2003) Pediatric Nursing; caring
forchildren. Third edition. Pearson Education,
Inc. New Jersey
Kumar & Bruton (2008). Congenital
Malformation ; evidence based evaluation &
management. Mac Graw Hill Medical. New
York