Vous êtes sur la page 1sur 14

Adalah tidak komplitnya perkembangan

embrionik pada distal usus (anus) atau


tertutupnya anus secara abnormal.
Pembentukan tract. GI ; minggu 4 -16
Insiden 3-5 dari 10.000 KH
Laki-laki> perempuan
Etiology
Secara pasti belum diketahui
Merupakan anomaly gastrointestinal
dan genitourinary
Klasifikasi
Laki-laki perempuan
Tinggi Anorectal agenesis Anorectal agenesis
Anorectal agenesis dengan Anorectal agenesis
fistula retrourethal dengan fistula retrourethal
Atresia rectal Atresia rectal
sedang Fistula rectobulbar uretra Fistula rectobulbar uretra
Anal agenesis Fistula rectovaginal
Anal agenesis
rendah Fistula anocutaneous Fistula anocutaneous
Stenosis anal Stenosis anal
Fistula anovestibular
Anus dan rectum berkembang dari embrionik bagian
belakang. Ujung ekor dari bagian belakang berkembang
jadi kloaka yang merupakan bakal genitourinary dan
struktur anorectal.
Terjadi stenosis anal karena adanya penyempitan pada
kanal anorectal.
Terjadi atresia anal karena tidak ada kelengkapan migrasi
dan perkembangan struktur kolon antara 7 dan 10
minggu dalam perkembangan fetal
Kegagalan migrasi dapat juga karena kegagalan dalam
agenesis sacral dan abnormalitas pada uretra dan vagina
Tidak adan pembukaan usus besar yang keluar anus
menyebabkan fecal tidak dapat dikeluarkan sehingga
intestinal mengalami obstruksi
Manifestasi Klinis
- Kegagalan lewatnya mekonium saat/setelah lahir
- Tidak ada atau stenosiskanal rectal
- Adanya membrane anal
- Fistula eksternal pada perineum

Komplikasi
Obstruksi intestinal

Pemeriksaan Diagnostik
- Pemeriksaan fisik restum, kepatenan rectal dan
dapat dilakukan colok dubur dengan menggunakan
selang atau jari
- Untrasound dan CT scan untuk menentukan lesi.
Penatalaksanaan Terapeutik
Pembedahan, kolostomi,
transversokolostomi (kolostomi di kolon
Transversum) dan sigmoidostomi
(kolostomi di sigmoid). Bentuk yang
aman adalah double barrel atau laran
ganda.
1. Pengkajian
- Kaji bayi setelah lahir pemeriksaan fisik
- Tanpa mekonium dalam 24 jam setelah
lahir
- Gunakan thermometer rectal untuk
menentukan kepatenan rectal
- Adanya tinja dalam urine dan vagina
- Kaji psikososial keluarga
2. Diagnosa Keperawatan
a. Inkontinen bowel (tidak efektif fungsi
ekskretorik) berhubungan dengan tidak
lengkapnya pembentukan anus
b. Gangguan integritas kulit berhubungan
dengan kolostomi
c. Resiko infeksi berhubungan dengan
prosedur pembedahan
d. Kecemasan keluarga berhubungan
dengan prosedur pembedahan dan
kondsisi bayi
e. Kurangnya pengetahuan berhubungan
dengan kebutuhan perawatan di rumah
dan pembedahan

3. Perencanaan
a. Anak akan menunjukan konsistensi tinja
lembek, terbentuknya tinja tidak nyeri dan
tidak ada perdarahan
b. Sekeliling kulit area kolstomi akan berwarna
pink, kering, dan bebas dari kerusakan kulit,
insisi akan bebas dari kemerahan, tidak
bengkak dan drainase.
c.. Tidak terjadi infeksi
d. Orang tua akan mengekspresikan perasaan
dan pemahaman terhadap kebutuhan
intervensi perawatan dan pengobatan
e. Keluarga akan memperlihatkan
kemampuan dalam melakukan perawatan
kolostomi tenporer dan dilatasi anal.
4. Implementasi
a. Meningkatkan fungsi usus dan integritas kulit
Berikan perawatan kulit pada anoplasty dan jaga
area tetap bersih
Kaji adanya kemerahan, bengkak, drainage
Posisikan bayi miring kesamping dengan kaki fleksi
atau dengan posisi prone dan panggul ditinggikan
untuk mengurangi edema dan tekanan pada area
pembedahan
Gunakan kantong kolostomy yanh hypoalergy untuk
melindungi kulit yang sensitive
Pertahankan puasa dan berikan terapi hidrasi
melalui IV sampai fungsi usus normal
Kaji kolostomy ; warna harus pink dan tidak ada
purulen, pembengkakan atau kerusakan kulit
Dilatasikan anak setelah pembedahan sesuai
program
b. Mencegah Infeksi
- Kaji tanda infeksi
- Mengganti dengan teknik steril
- Hindari bahan yang dapat
mengkontaminasi insisi
pembedahan
- Jaga kulit tetap kering dan tidak
ada perembesan.
c. Memberikan support emosional
Ajarkan untuk mengekspresikan
perasaan
Berikan informasi tentang kondisi,
pembedahan dan perawatan di rumah
Ajarkan orang tua untuk berpartisipasi
dalam perawatan bayi
Berikan pujian pada orang tua saat
melakukan perawatan pada bayi
Lakukan bonding orang tua-bayi
Jelaskan kebutuhan terapi IV, NGT,
pengukuran tanda vital dan pengkajian
d. Memberikan pengajaran untuk perawatan di rumah
Ajarkan perawatan kolostomy dan partisipasi
keluarga dalam perawatan sampai mampu
sendiri
Konsulkan ke perawat enterostomal bila perlu
Berikan pujian saat melakukan perawatan dan
jawab pertanyaan secara jujur sesuai yang
dibutuhkan
Ajarkan untuk mengenal tanda dan gejala yang
perlu dilaporkan pada perawat, dokter dan
perawat enterostomal
Ajarkan bagaimana cara memberikan
pengamanan pada bayi dan melakukan dilatasi
anal
Berikan instruksi secara tertulis dan verbal tentang
alat-alat yang dibutuhkan untuk perawatan
dirumah
Tekankan tetap mengadakan stimulasi pada bayi
untuk mensupport tumbuh kembang
Bowden. Dickey. Greenberg (1998). Children &
their family; the continuum of care. W.B.
Saunders Company. Philadelphia
Hockenberry. (2008). Nursing care of infant &
children; Seventh edition. Mosby Inc. Missouri
Ball & Bindler (2003) Pediatric Nursing; caring
forchildren. Third edition. Pearson Education,
Inc. New Jersey
Kumar & Bruton (2008). Congenital
Malformation ; evidence based evaluation &
management. Mac Graw Hill Medical. New
York

Vous aimerez peut-être aussi