Vous êtes sur la page 1sur 25

AUDIT INTERNAL DALAM

INDUSTRI PENJAMINAN
Case Study di Perum Jamkrindo,
(Entitas Bisnis Penjaminan Terbesar di Indonesia)
TOPIK BAHASAN
Pemahaman Industri Penjaminan.
Rencana Audit Dalam Perusahaan Penjaminan.
Revenue.
Provisioning/CKPN.
Guarantee Liability.
Laporan Audit.
PEMAHAMAN BISNIS PENJAMINAN
1. Kenapa Ada Penjaminan
Asymetric Information
Kelemahan Penyediaan Colateral
Kekhawatiran Risiko Kredit Macet

2. Untuk Siapa Penjaminan


Pelaku Usaha, khususnya UMKM
Kreditor atau Lembaga Pembiayaan
Pemerintah
Masyarakat Luas
The Basic Principle of Credit Guarantee

The basic principle of Credit Guarantee activities is


the acquisition of credit risks (credit failure) of
the Guaranteed to meet its financial obligations to
the Guarantee Recipient, but does not eliminate
the financial obligations of the Guaranteed to Guarantee
Recipients until the Guarantee Recipients declared that
the loan is settled.

Credit Guarantee is required by Guarantee Recipients


at the time loan application is submitted by
the Guaranteed and approved by the Guarantee Recipients,
yet it has not met the banking credit administration
requirements, especially the fulfillment of collateral
adequacy (unbankable).
Parties of Credit Guarantee

GUARANTEED GUARANTEE RECIPIENTS


The borrower/debtors The lender given by Banks,
such as personal loans, Sharia Banks, and other
enterprise units, MSMEs Financial Institutions
and Cooperatives

GUARANTOR
Credit
Guarantee
Company
PEMAHAMAN BISNIS PENJAMINAN
3. Bagaimana Cara Kerja Bisnis Penjaminan
Penjaminan langsung
Penjamian tak langsung
Memberikan jaminan bahwa UMKM akan dapat melunasi kewajiban finansialnya.
Menutup risiko pemberi pinjaman atau pembiayaan.

4. Apa Dasar Hukumnya


Undang Undang
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Peraturan Pemerintah
Peraturan Ikutan Lainnya
AUDIT DALAM BISNIS PENJAMINAN
Program Kerja Audit Tahunan disusun
berdasarkan pertimbangan:

Jumlah unit kerja yang akan diaudit.


Jumlah auditor yang dapat melaksanakan audit.
Jumlah hari kerja audit.
Pelaksanaan audit sebelumnya.
Pelaksanaan tugas khusus.
AUDIT DALAM BISNIS PENJAMINAN
Fokus pelaksanaan audit ditentukan berdasarkan
pertimbangan:

Tingkat penyelesaian tindak lanjut rekomendasi hasil audit sebelumnya.


Laporan profil risiko perusahaan.
Pencapaian target.
Transaksi keuangan dengan nilai significant.
Adanya komplain dari pihak lain.
Hal-hal khusus lainnya yang ditugaskan.
TUJUAN SPI 12

Assurance
Suatu pengujian yang bersifat objektif atas
suatu bukti dengan maksud untuk memberikan penilaian
yang independen atas pengelolaan risiko, pengendalian, dan
proses governance dari suatu organisasi.

Internal Control Good Corporate


Risk Governance
Management Mengevaluasi
efektivitas dari Mengevaluasi
Mengevaluasi pengendalian mekanisme yang
efektivitas dari internal yang telah digunakan untuk
manajemen risiko. dilaksanakan oleh mewujudkan dan
manajemen. meningkatkan nilai
perusahaan.

Consulting
Kegiatan pemberian advice dan jasa lainnya yang dibutuhkan oleh auditee yang
sifat dan cakupan penugasannya telah disepakati dengan auditee tersebut.
AUDIT REVENUE
PENDAPATAN PERUSAHAAN PENJAMINAN

Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan


Pendapatan Investasi
Pendapatan Subrogasi
Pendapatan Lainnya
GUARANTEE REVENUE
Revenue dalam perusahaan penjaminan : Imbal Jasa
Penjaminan (IJP).

IJP : Tarif x Nilai Pokok Kredit x Coverage

Rumusan Tarif IJP : Risiko Penjaminan, Overhead Cost,


Margin

Risiko Penjaminan : Risk Profil Produk, Jangka Waktu,


Jenis Produk Penjaminan, Dan pertimbangan risiko
lainnya.
TAHAPAN PENTING DALAM AUDIT REVENUE

1. Dapatkan rincian produksi penerbitan sertifikat penjaminan (SP) per bulan, per produk dan per penerima jaminan.
2. Cek kecocokan perhitungan pendapatan dengan perhitungan tarif IJPnya.
3. Cek kecocokan pendapatan IJP dengan GL apakah sesuai dengan yang ada di laporan laba rugi yang dilaporkan
ke Manajemen.
4. Jika terdapat perbedaan, maka minta klarifikasi ke Unit Kerja auditee sehingga diperoleh angka yang benar.
5. Setelah diperoleh rincian pendapatan IJP yang dengan benar, maka mintakan beberapa berkas perhitungan IJP per
Terjamin secara sampling.
6. Cek apakah perhitungan dari setiap pendapatan IJP sudah benar dan sesuai dengan tarif IJP yang seharusnya.
7. Jika terdapat perbedaan harus dilakukan klarifikasi dengan unit kerja auditee yang bersangkutan.
8. Mintakan daftar PKS dengan mitra kerja yang berlaku berikut turunannya untuk setiap produk dan IJP yang
disampling, untuk kemudia dilakukan evaluasi kesesuaian antara PKS dengan pelaksanaanya, khususnya terhadap
hal-hal berikut :
Jangka waktu PKS
Tarif IJP yang sesuai dengan jangka waktu dan produk keuangan yang dijamin.
Tata kerja pembayaran IJP.
Perhitungan pengakuan sesuai dengan accrual method yang berlaku.

9. Buat rekapitulasi hasil audit yang menunjukkan peberbedaan antara kondisi dan kriteria.
PROVISIONING/CKPN
CKPN atau Cadangan Kerugian akibat Penurunan Nilai
dalam perusahaan penjaminan diberlakukan untuk
penurunan nilai tagihan atau piutang, baik tagihan IJP
maupun tagihan atas klaim co-guarantee.
Nilai CKPN ditetapkan menggunakan ukuran setara
dengan hasil obligasi tahun berjalan.
PROVISIONING/CKPN
TAHAPAN PENTING DALAM AUDIT BEBAN CKPN
Pelajari kebijakan-kebijakan yang terkait dengan pelaksanaan pembebanan CKPN.
Minta laporan keuangan periodik posisi terakhir sebelum pelaksanaan audit dilakukan.
Cek dan pelajari jumlah piutang-piutang perusahaan khususnya aging schedule atas piutang-piutang yang
tertunggak lebih dai 12 bulan.
Minta daftar piutang2 yang telah diturunan nilai piutangnya, dan daftar nilainya atau telah dibentuk CKPN.
Cek kecocokan perhitungannya antara daftar pendukung (GL) dengan angka2 yang tercantum dalam
laporanan keuangan.
Jika terdapat perbedaan, maka segera minta klarifikasi ke unit kerja auditeenya KanCa sehingga diperoleh
angka yang benar dan alasan terjadinya perbedaan.
Setelah diperoleh rincian beban CKPN yang benar, maka mintakan secara sampling permohonan
pencairan beban beban oleh agen yang bersangkutan
Mintakan dokumen-dokumen yang terkait dengan kesanggupan membayar hutang dari pihak debitor atau
pihak yang berhutang.
Mintakan dokumen-dokumen yang terkait dengan upaya-upaya auditee untuk menagih hutang kepada
pihak debitor atau pihak yang berhutang.
.Buat rekapitulasi hasil audit apapun yang berbeda antara kondisi dan kriteria, terutama terkait dengan
jumlah pembebanan dan pembayaran beban agen.
GUARANTEE LIABILITY
Guarantee liability atau sisi hutang perusahaan penjaminan
tidak jauh berbeda dengan perusahaan keuangan lainnya
kecuali utang klaim, utang penjaminan ulang dan
pendapatan ditangguhkan.
GUARANTEE LIABILITY
LAPORAN AUDIT
Setiap pelaksanaan Audit oleh SPI wajib dibuat laporan untuk kepentingan
internal dan pihak eksternal.
Laporan audit dapat dibuat dalam 2 buku yang berbeda maksud dan
tujuannya.
Laporan audit sekurang-kurangnya berisikan tentang kondisi pada saat
audit, kriteria yang digunakan, sebab dan akibat terjadinya penyimpangan,
dan rekomendasi untuk upaya perbaikan atas penyimpangan tersebut.
Setiap laporan audit yang memuat rekomendasi, wajib untuk ditindaklanjuti
oleh auditee maupun oleh unit kerja lain terkait.
Tindak lanjut setiap rekomendasi menjadi salah satu ukuran kinerja kepala
unit kerja dan berpengaruh terhadap pemberian tunjangan perusahaan
kepada seluruh pegawai di unit kerja yang bersangkutan.
SIKLUS AUDIT
6 1
Evaluasi dan Rencana
Pengendalian Kerja
Kualitas Audit

5 2
Pemantauan Perencanaan
Tindak Lanjut Penugasan
Perbaikan Audit

4 3
Komunikasi Pelaksanaan
Hasil Penugasan
Penugasan Audit
Audit
Corporate Identity

Company Perusahaan Umum Jaminan Kredit


Name Indonesia (Perum Jamkrindo)
Credit Guarantee Corporation of Indonesia
Establishment July 1, 1970

Company Status Public Corporation


Office Address Gedung Jamkrindo,
Jalan Angkasa Blok B - 9 Kav. 6
Kota Baru Bandar Kemayoran
Jakarta Pusat 10610, Indonesia
Telp. (62 21) 6540335, Fax. (62 21) 6540344,6540348
E-mail: info@jamkrindo.co.id; www.jamkrindo.co.id

Shareholders Indonesian Government (SOE) 100%

State Capital Rp 7,638 Trilyun


TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi