Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
NICKY ANDREAN
Definisi Hormon Tiroid
Hipotiroid merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada salah satu
tingkat dari aksis hypothalamus-hipofisis-tiroid end organ, dengan akibat terjadinya
defisiensi hormon tiroid ataupun gangguan respon jaringan terhadap hormon tiroid.
(Faizi, Muhammad, Netty EP. 2012)
Hipotiroid artinya kekurangan hormon tiroid, yaitu hormon yang dikeluarkan oleh
kelenjar tiroid atau kelenjar gondok. (Behrman, Richard E and Victor C. Vaughan.
2005)
Definisi Hipotiroid
Hormon tiroid sangat penting untuk metabolisme energi, nutrisi, dan ion organik,
termogenesis serta merangsang pertumbuhan dan perkembangan berbagai jaringan,
Pada periode kritis juga untuk perkembangan susunan syaraf pusat dan tulang.
Hormon ini mempengaruhi beberapa jaringan dan sel melalui berbagai pola aktivasi
genomik dan sintesis protein serta reseptor yang mempunyai arti penting untuk
berbagai aktivitas.
Hashimoto's Thyroiditis
Penyebab yang paling umum dari hipotiroid di Amerika adalah suatu kondisi
yang diwariskan/diturunkan yang disebut Hashimotos thyroiditis. Kondisi ini
dinamakan menurut Dr. Hakaru Hashimoto yang pertama kali menjelaskannya
pada tahu 1912. Pada kondisi ini, kelenjar tiroid biasanya membesar (gondokan)
dan mempunyai suatu kemampuan yang berkurang untuk membuat hormon-
hormon tiroid. Hashimotos adalah suatu penyakit autoimun dimana sistem imun
tubuh secara tidak memadai menyerang jaringan tiroid. Hal ini menyebabkan
penurunan HT disertai peningkatan kadar TSH dan TRH akibat umpan balik
negatif yang minimal. Kondisi ini diperkirakan mempunyai suatu basis genetik.
Lymphocytic thyroiditis mengikuti Hipertiroid
Thyroiditis merujuk pada peradangan kelenjar tiroid. Ketika peradangan
disebabkan oleh suatu tipe tertentu dari sel darah putih yang dikenal sebagai
suatu lymphocyte. Kondisi ini adalah terutama umum setelah kelahiran dan
sebenarnya dapat mempengaruhi sampai 8% dari wanita-wanita setelah
mereka melahirkan. Pada kasus-kasus ini, biasanya ada suatu fase hipertiroid
(dimana jumlah-jumlah hormon tiroid yang berlebihan bocor keluar dari
kelenjar yang meradang), yang diikuti oleh suatu fase hipotiroid yang dapat
berlangsung sampai enam bulan.
Kerusakkan tiroid sebagai akibat dari yodium ber-radioaktif atau
operasi
Pasien-pasien yang telah dirawat untuk suatu kondisi hipertiroid (seperti
penyakit Graves) dan menerima yodium ber-radioaktif mungkin
ditinggalkan dengan sedikit atau tidak ada jaringan tiroid yang berfungsi
setelah perawatan. Kemungkinan dari ini tergantung pada sejumlah faktor-
faktor termasuk dosis yodium yang diberikan, bersama dengan ukuran dan
aktivitas dari kelenjar tiroid. Jika tidak ada aktivitas yang signifikan dari
kelenjar tiroid enam bulan setelah perawatan yodium ber-radioaktif,
biasanya diperkirakan bahwa tioroid tidak akan berfungsi lagi secara
memadai.
Penyakit Pituitari atau Hipothalamus dan Tiroid
1. Malfungsi hipotalamus dan hipofisis anterior
Malfungsi hipotalamus akan menyebabkan rendahnya kadar TRH (Thyroid
Stimulating Hormone) dan TSH (Thyrotropin Releasing Hormone), yang
akan berdampak pada kadar HT (Hormon Tiroid) yang rendah.
2. Malfungsi kelenjar tiroid
Apabila disebabkan oleh malfungsi kelenjar tiroid, maka kadar HT yang
rendah akan disertai oleh peningkatan kadar TSH dan TRH karena tidak
adanya umpan balik negatif oleh HT pada hipofisis anterior dan hipotalamus
Luka Pituitari
Suatu luka pituitari mungkin berakibat setelah operasi otak atau ada suatu
penurunan penyediaan darah pada area itu. Hipotiroid diakibatkan karena
kelenjar tiroid tidak lagi distimulasikan oleh TSH pituitari. Bentuk dari
hipotiroid ini dapat, dibedakan dari hipotiroid yang disebabkan oleh penyakit
kelenjar tiroid, dimana tingkat TSH menjadi meningkat ketika kelenjar
pituitari mencoba untuk memajukan produksi hormon tiroid dengan
menstimulasi kelenjar tiroid dengan TSH yang lebih banyak. Biasanya,
hipotiroid dari luka kelenjar pituitari terjadi dalam hubungannya dengan
kekurangan-kekurangan hormon lain, karena pituitari mengatur proses-
proses lain seperti pertumbuhan, reproduksi, dan fungsi adrenal.
Obat-Obatan
Obat-obatan yang digunakan untuk merawat suatu tiroid yang aktif
berlebihan (hipertiroid) sebenarnya mungkin menyebabkan hipotiroid. Obat-
obat ini termasuk methimazole (Tapazole) dan propylthiouracil (PTU). Obat
psikiatris, lithium (Eskalith, Lithobid) yang sering digunakan untuk terapi
gangguan mood adalah juga diketahui merubah fungsi tiroid dan
menyebabkan hipotiroid. Menariknya, obat-obat yang mengandung suatu
jumlah yang besar dari yodium seperti amiodarone (Cordarone), potassium
iodide (SSKI, Pima), dan Lugols solution dapat menyebabkan perubahan-
perubahan dalam fungsi tiroid, yang mungkin berakibat pada tingkat-tingkat
darah dari hormon tiroid yang rendah.
Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis
Gejala-gejala hipotiroid adalah seringkali tidak kelihatan jelas. Manifestasi
klinis yang ditimbulkan tidak spesifik. Gangguan itu dapat mirip gejala-
gejala dari banyak kondisi-kondisi dan seringkali dihubungkan dengan proses
penuaan. Pasien-pasien dengan hipotiroid ringan mungkin tidak mempunyai
tanda-tanda atau gejala-gejala. Gejala-gejala umumnya menjadi lebih nyata
ketika kondisinya memburuk dan mayoritas dari keluhan-keluhan ini
berhubungan dengan suatu perlambatan metabolisme tubuh.
Manifestasi Klinis
Kelambanan, perlambatan daya pikir, dan gerakan yang canggung/lambat
Penurunan frekuensi denyut jantung, pembesaran jantung (jantung miksedema), dan
penurunan curah jantung
Pembengkakkan dan edema kulit, terutama di bawah mata dan di pergelangan kaki
Penurunan kecepatan metabolisme, penurunan kebutuhan kalori, penurunan nafsu
makan dan penyerapan zat gizi dari saluran cema
Konstipasi
Perubahan-perubahan dalam fungsi reproduksi
Kulit kering dan bersisik serta rambut kepala dan tubuh yang tipis dan rapuh
Lanjutan ...
1. Gangguan Muskuloskeletal
Volume otot bertambah, glossomegali
Kejang otot, kaku, paramitoni
Artralgia dan efusi sinovial
Osteoporosis
Pertumbuhan tulang terhambat pada usia muda
Kadar fosfatase alkali menurun
Lanjutan...
2. Gangguan Neurologik
Letargi dan mental menjadi lambat
Aliran darah otak menurun
Kejang, koma, dementia, psikosis (gangguan memori, perhatian kurang,
penurunan reflek tendon)
Ataksia (serebelum terkena)
Gangguan saraf ( carfal tunnel)
Tuli perseptif, rasa kecap, penciuman terganggu
3. Gangguan sistem endokrin
Pada perempuan terjadi perubahan menstruasi seperti amenore / masa menstruasi yang
memanjang, menoragi dan galaktore dengan hiperprolaktemi
Gangguan fertilitas
Gangguan hormone pertumbuhan dan respon ACTH, hipofisis terhadap insulin akibat
hipoglikemi
Gangguan sintesis kortison, kliren kortison menurun
Insufisiensi kelenjar adrenal autoimun
Psikologis / emosi : apatis, agitasi, depresi, paranoid, menarik diri, perilaku maniak
Manifestasi klinis lain berupa : edema periorbita, wajah seperti bulan (moon face),
wajah kasar, suara serak, pembesaran leher, lidah tebal, sensitifitas terhadap opioid,
saluaran urin menurun, lemah, ekspresi wajah kosong dan lemah.
Epidemiologi
1. Kelenjar tiroid menghasilkan 2. Hormone T3 sebagian besar berasal dari 3. Tiroksin ( T4 ) menunjukkan
hormone tiroid ( T4 dan T3 ) yang konversi T4 menjadi T3 yang berlangsung pengaturan timbal balik negatif
membantu mengatur temperature diluar kelenjar tiroid. Tirotropin Releasing dari sekresi TSH dengan
tubuh, metabolisme energi dan protein Factor ( TRF ) yang dihasilkan bekerja langsung pada
juga membantu pengaturan fungsi hypothalamus akan merangsang kelenjar tirotropin hipofisis
normal sistem kardiovascular dan hipofise mengeluarkan tirotropin (TSH).
sistem saraf pusat. Tirotropin juga akan merangsang
pertumbuhan kelenjar tiroid.
Patofisiologi Hipotiroid
Hipotiroid dapat disebabkan oleh gangguan sintesis hormon tiroid atau gangguan pada
respon jaringan terhadap hormon tiroid. Sintesis hormon tiroid diatur sebagai berikut :
1. Hipotalamus membuat thyrotropin releasing hormone (TRH) yang merangsang
hipofisis anterior.
2. Hipofisis anterior mensintesis thyrotropin (thyroid stimulating hormone = TSH)
yang merangsang kelenjar tiroid.
3. Kelenjar tiroid mensintesis hormone tiroid (triiodothyronin = T3 dan
tetraiodothyronin = T4 = thyroxin) yang merangsang metabolisme jaringan yang
meliputi : konsumsi oksigen, produksi panas tubuh, fungsi syaraf, metabolisme
protrein, karbohidrat, lemak, dan vitamin-vitamin, serta kerja daripada hormon-
hormon lain
Pemeriksaan Diagnostik
A. Hipotiroidisme Kongenital
1. Hipotiroid Kongenital menetap
2. Hipotiroid Kongenital transien
A. Hipotiroidisme Didapat (Acquired)
1. Hipotiroidisme Primer (kelainan pada kelenjar tiroid)
2. Hipotiroidisme Sekunder (kelainan pada hipofisis)
3. Hipotiroidisme tersier (kelainan hipotalamus)
4. Resistensi Perifer terhadap kerja hormone tiroid
A. Hipotiroidisme Kongenital
Bila seorang bayi dengan hipotiroid kongenital tidak diketahui dan tidak diobati sejak
dini, pertumbuhannya akan terhambat dan mengalami retardasi mental. Hipotiroid
kongenital dapat terjadi permanen seumur hidup atau hanya sementara (transien), tetapi
karena terjadi pada masa perkembangan pesat otak dapat berdampak besar pada
perkembangan anak (Kemenkes RI, 2015). Hipotiroid kongenital yang terjadi pada
bayi baru lahir dengan ibu bukan penderita kekurangan iodium, tidak menunjukkan
gejala yang khas karena bayi masih dilindungi hormon tiroid ibu melalui plasenta.
Pada bayi hipotirod kongenital dari ibu yang menderita kekurangan iodium gejalanya
lebih berat (Kemenkes RI,2015).
ETIOLOGI
Primer Hypotiroidism
Penyebab paling sering (95% 0f pasien) adalah kelainan dari kelenjar tiroid. Ketika
penurunan fungsi tiroid terjadi dalam rahim, hasilnya adalah retardasi mental berat
atau kretinisme. Hypotirodism pada pasien dewasa dikaitkan dengan penurunan
dalam jaringan tiroid. Penurunan dalam jaringan tiroid biasanya karena penyakit
autoimun, yang mengarah ke rusaknya dari parenkim tiroid, tetapi juga dapat terjadi
akibat hasil operasi atau pengobatan yodium radioaktif. Tidak semua kasus
hypotiroidism berhubungan dengan penurunan ukuran kelenjar tiroid. Hypotiroidism
juga dapat dikaitkan dengan pembesaran tiroid, yang dihasilkan dari infiltrasi
limfositik seperti pada penyakit Hashinoto atau kekurangan yodium diet.
B. Hipotiroidisme didapat (Acquired)
Sekunder Hypotiroidism
Hypotiridism sekunder ditandai dengan penurunan sekresi TSH dan kemudian
menurun pelepasan hormon tiroid. Ini adalah hasil dari 'gangguan hipofisis anterior
hipotalamus dan kadang-kadang dapat terjadi dalam hubungan dengan kelainan
lainnya hormon hipofisis anterior.
Hipotiroid tersier
Disebabkan oleh defisiensi TRH dan juga karena Kelainan-kelainan yang merusak
hipotalamus atau aliran darah portal hipotalamo-hipofisis, keadaan yang merusak
hipotalamus antara lain ; tumor, trauma, terafi radiasi dan penyakt infiltratif.
Jenis Organ Keterangan
Hipotiroidisme kelenjar tiroid Paling sering terjadi. Meliputi penyakit Hashimoto tiroiditis
primer (sejenis penyakit autoimmune) dan terapi radioiodine(RAI)
untuk merawat penyakit hipertiroidisme.
(Brunner &Suddarth.2001)
ETIOLOGI
Pemeriksaan Diagnostik
Levothyroxine (levothroid, levoxyl, Synthroid). Telah direkomendasikan aman, efektif, murah, mudah
dikelola, dan mudah dipantau. Dalam bentuk aktif, mempengaruhi pertumbuhan dan pematangan
jaringan. Terlibat dalam pertumbuhan normal, metabolisme, dan pengembangan.
Sediaan hormon dalam bentuk pil dapat diberikan dengan tepat. Pil dapat hancur dalam sendok,
dilarutkan dengan sedikit ASI, air, atau cairan lainnya segera sebelum pemberian, dan diberikan kepada
anak dengan jarum suntik atau pipet. Pil tidak boleh dicampur dalam botol penuh susu formula. Balita
mudah mengunyah tablet tanpa masalah atau keluhan.
Daftar Pustaka
1. Faizi, Muhammad, Netty EP. 2012. Hipotiroid. Surabaya: Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga, Surabaya.
2. Behrman, Richard E and Victor C. Vaughan. 2005. Hipotiroidisme Kongenital dan Didapat dalam Nelson Ilmu
Kesehatan Anak Edisi 12 bagian 3. USA: Medical College of Pennsylvania and Temple University School of
Medicine Attending Pediatricians, St. Christophers Hospital for Children, Philadelphia, Pennsylvania.
3. Parks JS, Lin M, Grosse SD, Hinton CF, Drummond-Borg M, Borgfeld L. The impact of transient hypothyroidism
on the increasing rate of congenital hypothyroidism in the United States. Pediatrics. May 2010;125 Suppl 2:S54-63.
4. Zakarija M, McKenzie JM, Eidson MS. Transient neonatal hypothyroidism: characterization of maternal antibodies
to the thyrotropin receptor. J Clin Endocrinol Metab. May 1990;70(5):1239-46.
5. Prasetyowati dan Ridwan. M. Hipotiroid Kongenital. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume VIII No 2. 2015
ISSN:19779-469X.
6. Corwin J. Elisabet. 2004. Patofisiologi untuk Perawat. EGC, Jakarta.
7. Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Volume 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC
HIPERTIROID
NICKY ANDREAN
ANATOMI KELENJAR TIROID
Arteries Superior and inferior thyroid arteries
Veins Superior, middle, and inferior thyroid veins
Periglandular, prelaryngeal, pretracheal, and paratracheal lymph
Lymphatics
nodes
1. Trapping
5. Deiodinasi
(nis dan pendrin)
(dehalogenase dan
2. Oksidasi deiodinase)
(TPO dan H2O2) 6. Proteolisis
3. Coupling (endopeptidase)
(TPO) 7. Pengeluaran hormon dari
4. Penimbunan kelenjar tiroid (releasing)
(dalam koloid)
METABOLISME HORMON TIROID
PENGATURAN FAAL TIROID
Graves' disease
Toxic multinodular goiter
Toxic adenoma
Functioning thyroid carcinoma metastases
Activating mutation of the TSH receptor
Activating mutation of Gsa (McCune-Albright syndrome)
Struma ovarii
Drugs: iodine excess (Jod-Basedow phenomenon)
Subacute thyroiditis
Silent thyroiditis
Other causes of thyroid destruction: amiodarone, radiation, infarction of adenoma
Ingestion of excess thyroid hormone (thyrotoxicosis factitia) or thyroid tissue
Secondary hyperthyroidism
Umum Tak tahan hawa panas, Psikis dan saraf Labil. Iritabel, tremor,
hiperkinesis, capek, BB psikosis, nervositas,
turun, tumbuh cepat, paralisis periodik
toleransi obat dispneu
USG
FNAB
DIAGNOSIS
Pemeriksaan penunjang
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
Propitiourasil (PTU)
Obat Antitiroid
Metimazol
Tindakan Bedah
Radioablasi
Golongan Tionamid
Efek propranolol :
penurunan denyut jantung permenit
penurunan cardiac output
perpanjangan waktu refleks Achilles
pengurangan nervositas
pengurangan produksi keringat
pengurangan tremor
Infeksi
DUBIA AD BONAM
Mortalitas krisis tiroid dengan pengobatan adekuat = 10-15%
TERIMA KASIH