Vous êtes sur la page 1sur 22

Bukti Audit: Sampling

Audit dan Alat-alat


Pengujian Lainnya
KELOMPOK 4:

ALFIANNE AYU D.P 041411331005


ALFIN IZZUDIN 041411331010
LUH MADE K.G.S 041411331117
AVELINA ARIANTO 041411331201
SETIA NURUL M 041411331222
Sampling Audit

Bagian ini tidak dimaksudkan untuk menjadi review lengkap dari teori dan
praktek audit sampling, tetapi untuk menunjukkan beberapa ide penting
tentang sampling dan proses audit.
The International Standar Auditing yang sangat berkaitan dengan topik ini
adalah ISA 500 Dan ISA 530
Auditor mencari bukti yang cukup dan tepat untuk menjadi cukup yakin
bahwa kesimpulan audit berdasarkan bukti dan dengan biaya yang
wajar. Pada awalnya mereka memutuskan kapan saat yang tepat untuk
menggunakan audit sampling.
Sampling Audit

Menurut PSA N0. 26 Sampling Audit adalah penerapan prosedur audit


terhadap kurang dari seratus persen unsur dalam suatu saldo akun atau
kelompok transaksi dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo
akun atau kelompok transaksi tersebut.
Ada alasan lain bagi auditor untuk memeriksa kurang dari 100% unsur
yang membentuk saldo akun atau kelompok transaksi.
Designing and Selecting the Sample
or Testing

Audit testing of sample adalah representasi dari total populasi harus


memungkinkan auditor untuk menyimpulkan pada total populasi. Jika
ukuran sampel terlalu kecil, auditor akan gagal untuk mengumpulkan
cukup, bukti yang tepat.
Dalam pengambilan sampel teori probabilitas menentukan ukuran sampel
dan pemilihan acak memastikan setiap item atau nilai Rp 1 memiliki
kesempatan seleksi yang sama seperti yang lain. pengambilan sampel
non-statistik biasanya menggunakan pilihan acak dan menempatkan
tidak ada ketergantungan pada teori probabilitas
perencanaan yang matang dari Proses sampling merupakan hal yang
essensial untuk mengurangi 'risiko sampling'. Karakteristik populasi harus
jelas teridentifikasi.
Judgemental Sampling

pengambilan sampel non-statistik sering diistilahkan pernyataan sampling.


judgement adalah fitur sampling statistik juga, tapi mungkin ada
pengurangan pernyataan yang diperlukan
Cara Melakukan Sampling

Ada 6 tahapan untuk melakukan sampling audit :


1. Menyusun Rencana Audit
2. Menetapkan Jumlah/Unit Sampel
3. Memilih Sampel
4. Menguji Sampel
5. Mengestimasi Keadaan Populasi
6. Membuat Simpulan Hasil Audit
1. Menyusun Rencana Audit
Kegiatan sampling audit diawali dengan penyusunan rencana audit. Pada tahap ini ditetapkan:
a) Jenis pengujian yang akan dilakukan, karena berpengaruh pada jenis sampling yang akan
digunakan. Pada pengujian pengendalian biasanya digunakan sampling atribut, dan pada
pengujian substantif digunakan sampling variabel.
b) Tujuan pengujian, pada pengujian pengendalian untuk meneliti derajat keandalan
pengendalian, sedangkan pengujian substantif tujuannya meneliti kewajaran nilai informasi
kuantitatif yang diteliti.
c) Populasi yang akan diteliti, disesuaikan dengan jenis dan tujuan pengujian yang akan
dilakukan.
d) Asumsi-asumsi yang akan digunakan dalam penelitian, terutama yang diperlukan untuk
menentukan unit sampel dan membuat simpulan hasil audit, seperti tingkat keandalan,
toleransi kesalahan, dan sebagainya.
2. Menetapkan Jumlah/Unit Sampel
Jika digunakan metode sampling statistik, unit sampel ditetapkan dengan menggunakan
rumus/formula statistik sesuai dengan jenis sampling yang dilakukan. Pada tahap ini hasilnya berupa
pernyataan mengenai jumlah unit sampel yang harus diuji pada populasi yang menjadi objek
penelitian.
3. Memilih Sampel
Setelah diketahui jumlah sampel yang harus diuji, langkah selanjutnya adalah memilih sampel
dari populasi yang diteliti. Jika menggunakan sampling statistik, pemilihan sampelnya harus dilakukan
secara acak (random).
4. Menguji Sampel
Melalui tahap pemilihan sampel, peneliti mendapat sajian sampel yang harus diteliti.
Selanjutnya, auditor menerapkan prosedur audit atas sampel tersebut. Hasilnya, auditor akan
memperoleh informasi mengenai keadaan sampel tersebut.
5. Mengestimasi Keadaan Populasi
Selanjutnya, berdasarkan keadaan sampel yang telah diuji, auditor melakukan evaluasi hasil
sampling untuk membuat estimasi mengenai keadaan populasi. Misalnya berupa estimasi tingkat
penyimpangan/kesalahan, estimasi nilai interval populasi, dan sebagainya.

6. Membuat Simpulan Hasil Audit


Berdasarkan estimasi (perkiraan) keadaan populasi di atas, auditor membuat simpulan hasil
audit. Biasanya simpulan hasil audit ditetapkan dengan memperhatikan/ membandingkan derajat
kesalahan dalam populasi dengan batas kesalahan yang dapat ditolerir oleh auditor. Jika
kesalahan dalam populasi masih dalam batas toleransi, berarti populasi dapat dipercaya.
Sebaliknya, jika kesalahan dalam populasi melebihi batas toleransi, populasi tidak dapat
dipercaya.
Audit sampling ini dapat dilakukan dengan dua pendekatan umum, yaitu :
1. Tidak menggunakan statistik (nonstatistik) dan
2. Menggunakan statistik.

Kedua pendekatan tersebut mengharuskan auditor menggunakan


pertimbangan profesionalnya dalam perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian sampel serta dalam menghubungkan bukti audit yang dihasilkan
dari sampel dengan bukti audit lain dalam penarikan kesimpulan atas saldo
akun atau kelompok transaksi yang berkaitan.
Sampling Statistik

Transaksi yang belum dikenai pengendalian internal yang sama selama periode yang
relevan tidak seharusnya diperlakukan sebagai homogen. Contohnya :
Beberapa jenis transaksi penjualan dikendalikan dengan cara yang berbeda, transaksi
besar diperlakukan berbeda dari transaksi kecil.
Kepala akuntan, menjalankan kontrol penting, yang mungkin terjadi kekeliruan dari
periode tertentu dengan hasil beberapa transaksi yang telah dikontrol secara ketat,
sedangkan yang lainnya tidak.

Keseimbangan dalam populasi mungkin memiliki nilai yang sangat berbeda. Contohnya :
Dalam contoh Broomfield auditor melihat beberapa saldo piutang yang besar, yang
mewakili proporsi yang tinggi dari total, sedangkan yang lain, mayoritas piutangnya kecil.
Persediaan dapat mewakili baik item dengan nilai rendah atau tinggi.
METODOLOGI SELEKSI SAMPLE

Sampling Acak
Metode ini mencoba untuk meyakinkan setiap item pada populasi mempunyai
kesempatan seleksi seperti yang lain. Auditor mengalokasikan pengenal individu untuk setiap
unit sampling dan kemudian menggunakan prosedur random untuk menentukan unit sampel
yang dipilih untuk pengujian.
Sistematik atau Sampling Interval
Ini adalah metode yang menggunakan titik awal acak dan selanjutnya memilih setiap
item. Misalnya, memilih setiap karyawan kesepuluh dengan gaji yang mungkin mengakibatkan
semua biaya yang dipilih.
Blok atau Sampling Cluster
Metode ini tidak akan mencoba untuk memilih sampel yang representatif, tetapi
melibatkan pemilihan blok transaksi dan pengujian keberadaan beberapa kriteria. Misalnya,
auditor mungkin telah diberitahu bahwa inisial kontroler kredit setiap pesanan penjualan
sebagai bukti bahwa kredit pemeriksaan telah dilakukan.
Size Of Sample

bukti audit harus cukup, sehingga ukuran sampel adalah penting. Ukuran
sampel tergantung pada:
1. Level of confidence required, dipengaruhi oleh assesment risiko bawaan
dan risiko pengendalian, dan mungkin dikurangi dengan bukti dari uji
pemeriksaan terkait lainnya, seperti analytical review
2. Expected error rate, semakin besar tingkat kesalahan yang diharapkan,
semakin besar ukuran sampel yang dibutuhkan. Auditor harus
menentukan kesalahan atau penyimpangan terlebih dahulu
3. Tolerable error rate or amount, adalah maksimum tingkat kesalahan atau
jumlah yang auditor siap untuk menerima. Semakin rendah tingkat
kesalahan ditoleransi atau berjumlah semakin besar ukuran sampel
Evaluation Of Test Result

Tahap pertama dalam evaluasi adalah untuk menentukan jumlah


kesalahan dalam sampel. Yang berikutnya adalah untuk memperkirakan
Upper Error Rate (UER) dalam populasi, menggunakan faktor keandalan
dan ukuran sampel. Auditor memutuskan tindakan yang tepat atas dasar
hasil sampel.
Monetary Unit Sampling (MUS)

Atribut sampling menguji sistem pengendalian internal sedangkan moneter unit


sampling digunakan untuk memperkirakan jumlah dimana saldo rekening kesalahan.
MUS digunakan untuk memperkirakan kemungkinan besar kesalahan (MLE) dan tingkat
kesalahan mungkin atas (atau presisi moneter) dalam istilah moneter.

MUS membagi populasi menjadi Rp 1 unit. Kesalahan ditemukan cacat transaksi atau
saldo yang Rp 1 terpasang. tingkat kepercayaan dan toleransi kesalahan dan perkiraan
kemungkinan error digunakan untuk menentukan ukuran sampel yang sesuai

Ketika mengevaluasi hasil sampel auditor menghitung kemungkinan besar kesalahan,


dilengkapi dengan menghitung perkiraan tingkat kesalahan atas. Jika UEL kurang dari
kesalahan ditoleransi, auditor dapat menerima populasi. Jika UEL tetap di atas
kesalahan ditoleransi, auditor melaksanakan prosedur diperpanjang atau alternatif
Nonstatistical and Statistical Sampling

Sebuah keuntungan dari sampling statistik adalah bahwa sampling statistik memerlukan
auditor untuk membuat penilaian mereka menjadi eksplisit tentang hal-hal seperti tingkat
kepercayaan, tingkat kesalahan yang diharapkan dan tingkat toleransi kesalahan.
Persyaratan ini membantu memastikan bahwa mereka mengadopsi pendekatan metodis
untuk pekerjaan pengambilan sampel mereka. Ukuran sampel dihitung berdasarkan prinsip
statistik dan karena itu dapat dibenarkan. Penentuan risiko sampling dan evaluasi hasilnya,
khususnya evaluasi atas tingkat kesalahan adalah diukur dan lebih tepat.
Kerugian dari sampling statistik biasanya lebih banyak memakan waktu, dan karenanya lebih
mahal daripada non-sampling statistik.
Keuntungan
Statistikal Non-Statistikal
a. Tidak bias; a. Lebih cepat dan lebih
b. Unsur-unsur dari sampling murah dalam aplikasinya.
dapat b. Memungkinkan auditor
dipertanggungjawabkan dan untuk memasukkan ke
c. Dapat dipertahankan dalam prosedur sampling
apabila dipermasalahkan penyisihan/cadangan
untuk faktor-faktor dari
hasil tahapan audit
sebelumnya.
Kelemahan
Statistikal Non-Statistikal
a. Lebih sulit dan lebih mahal a. Metode ini tidak menyediakan
dalam pengaplikasiannya bila perhitungan risiko sampling
dibandingkan judgmental b. Selanjutnya ketika
sampling. menggunakan judgmental
sampling adalah hal yang sulit
untuk tidak menghasilkan bias
berkaitan dengan ukuran
sampel, item yang dipilih dan
kesimpulan yang diambil
atas populasi.
Alternative statistical sampling methods

Selain atribut sampling dan moneter unit sampling ada sejumlah metode
statistik lainnya, yaitu:
1. Discovery Sampling
Dalam bentuk sampel ini rencana pengambilan sampel auditor
dirancang untuk memiliki probabilitas tinggi mendeteksi populasi yang
memiliki tingkat kesalahan di atas auditor biasanya akan dipertimbangkan
untuk diterima

2. Variable sampling
Bentuk sampling statistik ini terdiri dari sejumlah perbedaan terkait jenis
sampling yang memiliki dasar umum
Hasil sampling statistis

Dalam pelaksanaan evaluasi atas hasil sampel, auditor wajib mempertimbangkan aspek
kualitatif suatu salah saji yang meliputi :
Sifat dan penyebab salah saji
Kemungkinan hubungan antara salah saji dengan tahapan audit sebelumnya

Jika auditor menemukan hasil sampel menunjukkan bahwa asumsi perencanaan auditor tidak
benar maka harus mengambil tindakan yang dipandang perlu, seperti :
Mengubah tingkat risiko yang ditentukan sebelumnya
Memodifikasi pengujian audit yang lain yang telah dirancang berdasar tingkat risiko
bawaan dan risiko pengendalian sebelumnya
Rencana sampling untuk pengujian substantif harus dirancang untuk :
Memperoleh bukti bahwa saldo akun tidak mengandung salah saji yang material
Membuat estimasi independen atas jumlah tertentu seperti menilai sejumlah persediaan yang tidak
mempunyai nilai buku

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan auditor dalam perencanaan sampel atas pengujian
pengendalian yaitu :
Hubungan antara sampel dengan tujuan pengendalian tertentu
Tingkat penyimpangan maksimum dari prosedur atau kebijakan pengendalian intern yang
ditetapkan yang akan mendukung tingkat risiko pengendalian yang direncanakan
Tingkat risiko yang dapat diterima auditor atas penentuan risiko pengendalian yang terlalu rendah
Karakteristik populasi
Penilaian Kualitatif
Selain penilaian kuantitatif, auditor harus mempertimbangkan atau menilai aspek kualitatif.

Kesimpulan menyeluruh
Apabila penilaian aspek kuantitatif dan kualitatif atas hasil sampel mendukung kesimpulan bahwa
ada penyimpangan pengendalian, maka auditor harus mempertimbangkan profesional untuk
menentukan tindakan yang tepat. Jika auditor menyimpulkan bahwa hasil sampel tidak
mendukung tingkat risiko pengendalian yang direncanakan atas suatu asersi maka auditor harus
menilai kembali sifat, waktu dan luas prosedur pengujian substantif, dan jumlah moneter transaksi
yang dicatat.

Vous aimerez peut-être aussi