PERTEMUAN 7-8 PERTEMUAN 7: TEKNIK DAN PRINSIP NEGOSIASI BEBERAPA PRINSIP NEGOSIASI MENURUT FISHER DAN URY (1991) 1. Fokus pada permasalahan Pisahkan orang dari masalah. Ketika berkonflik, tidak lepas dari persoalan emosional. Terkadang pernyataan akan suatu persoalan dianggap sebagai serangan pribadi sehingga masing-masing pihak yang berkonflik terlibat dalam situasi yang emosional yang terkadang justru mengalihkan dari persoalan yang sebenarnya dan memperparah situasi. Dalam negosiasi, terkadang para pihak yang saling bernegosiasi menganggap pihak lain sebagai musuh. Sehingga tercipta suasana yang konfliktual dan mengalihkan dari keinginan mencapai hasil yang kolaboratif Contoh: seorang perwira TNI dan seorang anggota POLRI menjadi korban kapal karam ketika sedang melakukan operasi gabungan. Mereka harus memperebutkan persediaan makanan dan peralatan yang lain untuk menyelamatkan diri. Masing-masing melihat satu sama lain sebagai penghalang untuk bertahan hidup. Namun demikian ketika mereka memusatkan perhatian maka mereka bisa bekerjasama menggunakan persediaan makanan sebaik mungkin untuk bersama sama bertahan hidup 2. Fokus pada kepentingan bukan posisi permasalahan negosiasi bukan terletak pada posisi yang bertentangan melainkan pada konflik antar kebutuhan, keinginan dan kepentingan masing-masing pihak Sehingga penting untuk berfokus pada kepentingannya dan bukan posisi yang ditekankan masing-masing pihak Contoh: dua orang taruna sedang belajar di perpustakaan. Taruna yang satu ingin jendela dibuka lebar (posisi) karena ingin agar udara segar masuk (kepentingan), sedangkan taruna yang lain ingin agar jendela ditutup (posisi) agar tidak terlalu silau terkena cahaya matahari (kepentingan). Alternatif kesepakatan apa sajakah yang mungkin bisa dicapai? 3. Kreatif menciptakan berbagai alternatif pilihan untuk kepentingan bersama Ketika bernegosiasi ,diperlukan kreatifitas untuk mengidentifikasi alternatif pilihan dan tidak berfokus pada pilihan tunggal.
Contoh: pohon rambutan si A menjuntai di rumah si B dan
mengotori halaman si B. Si B tidak suka dan ingin memotong dahan yang menjuntai tersebut. Kira-kira apa alternatif pilihan yang memuaskan kedua belah pihak? Contoh: seorang ibu berbelanja pakaian di pasar. Sang penjual memberi harga Rp. 100.000, si ibu menawar Rp.50.000,00, kira-kira pilihan kesepakatan apa sajakah yang mungkin terjadi? 4. Menentukan kriteria objektif Tolak ukur dan kriteria objective harus ditentukan terlebih dahulu agar masing-masing pihak tidak bersikeras tetap pada posisinya (menghindari deadlock) atau menghindari terjadinya kesepakatan yang berat sebelah. Kriteria objective harus bebas dari keinginan kedua belah pihak
Contoh: sekelompok taruna harus berbagi bahan makanan
yang tinggal sedikit untuk bertahan selama beberapa hari. Maka supaya adil bisa diatur giliran setiap harinya siapa yang akan memisah-misahkan bahan makanan tersebut dan siapa yang harus membagi nya. BATNA best alternative to a negotiated agreement Apa yang terjadi ketika pihak lawan lebih kuat, lebih kaya, mempunyai koneksi yang lebih luar, memiliki banyak sumber daya atau senjata yang lebih canggih? Berkaitan dengan hal di atas, dalam negosiasi Ada hal- hal yang harus kita terima dan tidak bisa kita ubah (contoh: anda tidak akan mungkin bisa membeli mobil fortuner jika anda hanya memiliki uang 50 juta) Namun ada yang bisa kita lakukan untuk paling tidak menghasilkan kesepakatan yang bisa memenuhi sebaik mungkin kepentingan kita BATNA Best alternative to a negotiated agreement atau alternatif terbaik atas kesepakatan yang dinegosiasikan Yaitu identifikasi atas alternatif pilihan apa sajakah yang bisa anda dapatkan ketika melakukan negosisasi. Hal ini akan membantu untuk : - memberikan standar yang baik untuk hasil kesepakatan yang memenuhi kepentingan anda Lebih fleksibel (tidak kaku) dalam melakukan penawaran sehingga kesepakatan yang memuaskan lebih memungkinkan untuk dicapai Langkah-langkah menentukan BATNA Identifikasi kepentingan dan posisi sendiri dan pihak lawan Dari identifikasi tersebut, tentukan sejumlah alternatif kesepakatan yang memungkinkan untuk diri sendiri dan juga melihat dari sisi pihak lawan Setelah alternatif kesepakatan berhasil diidentifikasi, buatlah prioritas mana kesepakatan yang paling baik dan menguntungkan dan yang paling akan diperjuangkan Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam membuat BATNA Seberapa besar biaya yang akan dikeluarkan Seperti apa keuntungan yang akan diraih (jangka pendek atau jangka panjang) Seberapa realistis untuk dilakukan Bagaimana dampak yang akan ditimbulkan (besar/kecil/ jangka pendek/ jangka panjang) DISKUSI ARTIKEL Berdasarkan hal tersebut, bacalah artikel yang dibagi oleh dosen Identifikasilah kepentingan dan posisi pihak- pihak yang bernegosiasi Berdasarkan identifikasi tersebut, buatlah BATNA nya Tentukan prioritas berdasarkan beberapa pertimbangan yang sudah dijelaskan oleh dosen tadi!s Pertemuan 8: Simulasi Negosiasi Dosen membagikan TOR yang telah disediakan dan menjelaskan kepada taruna mengenai mekanisme simulasi negosiasi Garis besar konflik Konflik lahan antara TNI dan masyarakat di Kebumen adalah salah satu isu agraria di Indonesia yang hingga saat ini belum terselesaikan, padahal konflik ini telah timbul sejak tahun 1980an. Konflik ini bermula ketika Kepala Desa terdahulu memberi izin kepada TNI untuk menggunakan lahan yang berstatus sebagai tanah warga dan tanah bengkok sebagai area latihan TNI Angkatan Darat. Setelah menggunakan tanah berstatus pinjaman tersebut selama beberapa tahun, TNI secara tiba-tiba mengklaim tanah berjarak 250 meter dari garis pantai yang diberikan Kepala Desa terdahulu sebagai lahan milik TNI. Seolah TNImengambil secara paksa tanah-tanah warga untuk dijadikan tempat latihan tempur dan tanah milik warga yang belum bersertifikat (hanya berupa SPPT berjenis letter D5 atau petok D) yang dibeli secara paksa oleh TNI. Pada awal tahun 1982, TNI membangun Kantor Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) di Desa Setrojenar. Tindakan TNI ini adalah penyebab awal naiknya eskalasi konflik. Walaupun pada awalnya masyarakat hanya melakukan protes kecil, namun tindakan lain yaitu rencana pembangunan Pusat Latihan Tempur TNI AD (PUSLATPUR TNI AD) dan ujicoba senjata alutsista (alat utama sistem senjata) pada tahun 2007 dan pengeluaran Ijin Usaha Pertambangan No.503/001/KEP/2011 yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kab. Kebumen kepada PT Mitra Niagatama Cemerlang (MNC), menyebabkan bentrokan warga dan TNI yang memakan banyaknya korban jiwa hingga tahun 2011. Aktor utama dan aktor pendukung Aktor utama dalam konflik ini adalah TNI AD dan petani serta masyarakat setempat yang saling memperebutkan lahan untuk dipergunakan atas kepentingan masing-masing. TNI menggunakan lahan ini sebagai kawasan pertahanan dan keamanan, sedangkan petani dan masyarakat di kawasan Kebumen menolak hal tersebut dan menuntut penggunaan lahan sebagai kawasan pertanian dan wisata. Aktor pendukung dalam konflik ini adalah Serikat Petani Indonesia, LSM dan LBH yang pada kenyataannya mendukung aspirasi petani Setrojenar dan banyak memberikan respon atas konflik ini sehingga mampu mempengaruhi pola dan dinamika dari konflik ini. Selain itu, aktor pendukung lainnya adalah Departemen Pertahanan, dimana TNI dibawah koordinasi Departemen Pertahanan atas kebijakan dan strategi pertahanan termasuk beberapa rencana pembangunan fasilitas pertahanan dilahan konflik tersebut. Dinas Pertanahan Kebumen juga menjadi aktor pendukung, yang bersifat sebagai penentu dalam pemberian sertifikat atau legalitas lahan sengketa. Bayangkan anda berada dalam situasi pertemuan dan negosiasi untuk membicarakan konflik antara TNI dan masyarakat di Kebumen ini, apa yang akan Anda lakukan dan alternatif solusi apa yang akan Anda tawarkan, jika Anda sebagai: (Perhatikan analisis profil aktor pada analisis roda di atas) 1. Perwakilan masyarakat Kebumen 2. Perwakilan TNI Angkatan Darat 3. Perwakilan Departemen Pertahanan 4. Perwakilan Dinas Pertanahan Kabupaten Kebumen 5. Serikat Petani Indonesia 1. Setiap aktor diatas, beranggotakan beberapa orang (sebagai kelompok). 2. Setiap kelompok harus memahami profilnya masing- masing dan mendalami perannya untuk mampu menciptakan solusi dalam negosiasi yang bisa menguntungkan kelompoknya. Setiap kelompok akan mendiskusikan dan membuat kepentingan, teknik dan strategi negosiasi serta BATNA nya 3. Didalam simulasi, setiap aktor memiliki hak untuk mengajak aktor lain untuk melakukan negosiasi, dengan cara mengirimkan catatan (note) kepada pemimpin simulasi (dosen) yang menyatakan bahwa aktor tersebut ingin mengundang aktor lain (misalnya: Masyarakat Kebumen mengundang perwakilan TNI). 4. Proses negosiasi akan dilakukan didepan kelas atas izin pemimpin simulasi (dosen), ditempat yang disediakan. 5. masing masing proses negosiasi akan dilakukan terbatas pada dua orang aktor dari empat orang aktor yang ada dan setiap proses negosiasi akan diberikan waktu sebanyak 5 menit. 6. Jika dalam proses negosiasi terdapat suatu keputusan yang disetujui bersama, perwakilan aktor diharapkan menuliskan kesepakatan tersebut diatas kertas dan dibacakan didepan kelas. 7. Aktor atau kelompok yang berhasil mencapai kepentingannya berarti berhasil melakukan proses negosiasi.