Vous êtes sur la page 1sur 18

Assalamualaikum.Wr.

Wb
Saifuddin, Abdul baru, Buku acuan Nasional
Pelayanan Maternal dan Neonatal, Jakarta :
2001 Yayasan Bina Pustaka sarwono
Prawirohardjo
PP IBI pusat, 50 Tahun IBI, Jakarta, 2002
Syaifudin, Abdul Bari, Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
Jakarta : 2002 YBD-SP
Varney. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume
I, Jakarta : EGC. 2006
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskn
tentang devinisi kunjung ulang
Mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan tentang fokus kunjungan ulang
Mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan tentang kegiatan kunjungan
ulang
Mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan tentang jadwal kunjungan ulang
Kunjungan ulang Antenatal adalah
kembalinya kunjungan untuk merawat
Prenatal sampai memasuki persalinan
sebenarnya setelah kunjungan awal Antenatal
(wanita hamil seharusnya melakukan
kunjungan minimal 4 kali pada kunjungan
antenatal).
1. Mengumpulkan informasi mengenai ibu
hamil untuk membantu bidan dan
membangun hubungan kepercayaan dengan
ibu tersebut
2. Mendeteksi komplikasi yg mungkin terjadi
pada tiap trimester kehamilan
3. Menggunakan data untuk menghitung usia
kehamilan dan tanggal persalinan
4. Merencanakan asuhan khusus yg ibu
butuhkan
Tujuan utama asuhan antenatal adalah :
untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan
positif bagi ibu maupun bayinya
Karena dari hasil pengkajian riwayat ibu dan
pemeriksaan fisik telah lengkap selama
kunjungan ANC pertama, maka tujuan
kunjungan ulang difokuskan dlm
pendeteksian komplikasi, mempersiapkan
kelahiran dan kegawat daruratan,
pemeriksaan fisik yg terfokus sesuai
trimester.
Deteksi komplikasi.
Persiapan kelahiran.
Kegawat daruratan.
Mengumpulkan data
Menilai data/mengenali masalah
Menbuat rencana asuhan
Melaksanakan rencana asuhan
Mengevaluasi keefektifan asuhan
Menanyakan tentang gerakan janin dalam 24
jam terakhir (penyulit)
Mendapatkan informasi tentang setiap
masalah/tanda bahaya yg mungkin dialami
klien sejak kunjungan terakhirnya
Mendapatkan informasi tentang keluhan2
lazimnya dialami ibu hamil
Menanyakan apakah klien mempunyai
pertanyaan/kekhawatiran lain yg timbul sejak
kunjungan terakhirnya
Menanyakan bagaimana perasaan klien sejak
kunjungan terkahirnya
Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan
mendengarkan dengan teliti apa yg
diceritakan ibu
Selama pengambilan riwayat bidan tetap
membina hubungan saling percaya dengan
ibu dan keluarga
a. Berat badan
b. Tekanan darah
c. Mengukur tinggi fundus uteri dengan
tangan (> 12 minggu) atau dengan pita
ukur (>22 minggu)
d. Melakukan palpasi abdomen untuk
mendeteksi kelainan letak, presentasi,
posisi, dan penurunan kepala janin
(setelah >36 minggu)
e. Menghitung DJJ (dengan fetoskop
apabila < 18 minggu)
a. Pemeriksaan protein urine
b. Pemeriksaan glukosa urine
c. Pemeriksaan HB
d. Pemeriksaan golongan darah
a. Memberikan zat besi 90 tablet mulai minggu
ke 20-masa nifas
b. Memberikan imunisasi TT II 0,5 cc jika
sebelumnya telah mendapatkan TT1
c. Gizi : peningkatan konsumsi makanan hingga
300 kalori/hari, mengkonsumsi bahan
makanan yg mengandung protein, zat besi,
minum cukup cairan (menu seimbang)
d. Perubahan fisiologi : bertambahnya BB,
perubahan pd payudara, tingkat tenaga yg
menurun, rasa panas, varises, hubungan suami
istri boleh dilanjutkan selama kehamilan
(dianjurkan memakai kondom)
e. Menjelaskan pd ibu mengenai
ketidaknyamanan normal yg dialaminya dan
cara menanganinya
f. Menanyakan pd ibu mengenai status nutrisi,
sumplemen zat besi dan TT
g. Sesuai dng usia kehamilannya ajarkanlah
ibu mengenai pemberian ASI ,dan cara
perawatannya.
h. Mendiskusikan rencana persiapan
kelahiran/kegawat daruratan
i. Mengajari ibu mengenai tanda2 bahaya,
pastikan ibu memahami apa yg dilakukan
jika menemukan tanda bahaya diantaranya
seperti :
1. Perdarahan pervaginam
2. Sakit kepala lebih dari biasanya
3. Gangguan penglihatan
4.Pembengkakan pada wajah,tangan dan
kaki
5. Nyeri abdomen (epigastrik)
6. Janin tdk bergerak sebanyak biasanya
j. Petunjuk dini untuk mencegah
keterlambatan dalam mengambil keputusan
dan upaya rujukan saat terjadi
komplikasi,seperti persiapan transportas,
uang dan donor darah.
k. Jadwalkan kunjungan ulang berikutnya
1. Kunjungan ulang I, 16 minggu dilakukan
untuk :
a. Penapisan & pengobatan anemi
b. Perencanaan persalinan
c. Pencegahan komlikasi akibat kehamilan &
pengobatan
2. Kunjungan ulang II (24-28 minggu) dan
kunjungan III (32 minggu) dilakukan untuk :
a. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan &
pengobatan
b. Penapisan preeklamsi, gemeli, infeksi alat
reproduksi, & saluran perkemihan
c. Mengulangi perencanaan persalinan
3. Kunjungan IV 36 minggu sampai lahir
a. Sama seperti kunjungan ke II dan ke III
b. Mengenali adanya kelainan letak dan
presentasi
c. Memantau rencana persalinan
d. Mengenali tanda2 persalinan

Vous aimerez peut-être aussi