Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Maksud
Mendukung kegiatan mitigasi bencana untuk mengurangi risiko bencana
yang berdampak pada jalan dan jembatan
Tujuan
Menghasilkan dokumen-dokumen yang terdiri atas :
1. Pedoman Analisis Risiko Bencana untuk Jalan dan Jembatan;
2. Petunjuk Pelaksanaan (SOP) Analisis Risiko Bencana untuk Jalan dan
Jembatan
3. Petunjuk Pelaksanaan (SOP) Penyusunan Peta Risiko Bencana
PENYUSUNAN NSPK TERKAIT BENCANA YANG
BERDAMPAK PADA JALAN & JEMBATAN
Sasaran :
Menurunnya risiko bencana pada jalan dan jembatan.
Ruang Lingkup :
Terkait 5 jenis bencana yang mengakibatkan gangguan pada jalan dan
jembatan :
o Gempa bumi
o Tsunami
o Letusan Gunung Api
o Gerakan Tanah
o Banjir
PEDOMAN ANALISIS RISIKO
DEFINISI RISIKO BENCANA PADA JALAN & JEMBATAN
Bencana alam yang berdampak pada jalan & jembatan adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengakibatkan terganggunya atau terputusnya fungsi
jalan dan jembatan yang disebabkan faktor alam sehingga mengakibatkan
gangguan terhadap pergerakan barang dan manusia, dan menimbulkan kerugian
akibat terganggunya kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat (Pedoman
Pelaksanaan Tanggap Darurat Bencana Alam yang Berdampak pada Jalan &
Jembatan)
Risiko bencana alam pada jalan dan jembatan : potensi kerugian yang
ditimbulkan akibat bencana alam yang berdampak pada jalan dan jembatan
dalam kurun waktu tertentu yang berasal dari kerusakan jalan & jembatan dan
kerugian yang ditimbulkan oleh terganggu atau terputusnya fungsi jalan dan
jembatan.
KONSEP MODEL ANALISIS RISIKO
o Model analisis risiko pada pedoman ini menggunakan model yang diadopsi dari
model indeks risiko Earthquake Disaster Risk Index (EDRI) yang pada awalnya
dikembangkan oleh Davidson (1997). Merupakan penjumlahan semua nilai dari
setiap indikator risiko yang dikalikan dengan bobot masing-masing indikator dan
o Bobot setiap indikator dinilai sama besarnya
o Nilai masing-masing indikator :
Rendah = 1
Menengah = 2
Tinggi = 3
o Penjelasan mengenai langkah-langkah dalam melakukan analisis risiko melalui
pengisian Form/portofolio analisis risiko dijelaskan dalam Juklak Analisis Risiko
Konsep Kerangka Kerja
Analisis Risiko bencana Gempa
Bumi
(Davidson, 1997)
STRUKTUR MODEL RISIKO BENCANA UNTUK JALAN &
JEMBATAN
Model Risiko Bencana Definisi :
Faktor adalah komponen dalam fungsi risiko yang
Faktor 1 : Bahaya terdiri atas bahaya, kerentanan, keterpaparan,
Sub Faktor 1 konteks eksternal dan kapasitas dalam melakukan
Sub Faktor n tanggap darurat dan pemulihan (rehabilitasi dan
rekonstruksi)
Faktor 2 : Keterpaparan
Sub Faktor 1 Sub Faktor adalah komponen-komponen dari faktor
Sub Faktor n yang memengaruhi masing-masing faktor
100%
w=
n
Panjang jalan
FISIK Panjang total jembatan pada ruas jalan
KETERPAPARAN
POPULASI Volume Lalu Lintas
RISIKO
Kondisi eksisting jembatan
KERENTANAN FISIK Jenis tanah dasar
Jenis Perkerasan
Keberadaan terowongan
Ketersediaan rute alternatif
Provinsi
T anggal .
7 KABU PATEN /KOTA : .
8 PROVIN SI : .
9 STATU S JALAN : N ASION AL/PROV/KAB/KOTA Penilai,
10 FU N GSI JALAN :
11 KELAS JALAN : I/II/III Nama : Nama :
12 RU MAJA : .. m NIP : NIP :
13 RU MIJA : .. m
14 RU WASJA : .. m
2. DESKRIPSI SINGKAT
15 Gambarkan secara singkat kondisi ruas jalan pada saat dilakukan pengisian form ini.
16 Bila terdapat jembatan, jelaskan jumlah jembatan, kondisi, panjang jembatan dan keterangan lainny a
G.3. Persentase panjang jalan yang berada pada tanah rawan likuifaksi
< 10% 1
10-30 % 2
>30 % 3
G.4. Persentase panjang jalan yang berada pada daerah rawan longsor
< 10% 1
10-30 % 2
>30 % 3
INDIKATOR Nilai Indeks Bobot *) Nilai **)
G.5. Persentase panjang jalan yang berada pada daerah rawan tsunami
< 10% 1
10-30 % 2
>30 % 3
4. KONDISI EKSISTING G.6. Panjang ruas jalan
Jalan Dlm Kota Jalan Antar Kota
a. Keterpaparan
24 Jelaskan secara singkat tentang kondisi ruas jalan <5 km <20 km 1
25 Volume lalu lintas : . smp 5 10 km 20 50 km 2
>10 km >50 km 3
26 Menghubungkan wilayah antara . dengan
G.7. Panjang total jembatan pada ruas jalan
27 Kegiatan ekonomi , yang berada di sepanjang jalan <100 m 1
100 500 m 2
>500 m 3
28 Tata guna lahan di sekitar ruas jalan G.8. Volume Lalu Lintas
<3.000 smp 1
3.000-10.000 smp 2
>10.000 smp 3
G.9. PDRB kota/kabupaten yang berada pada ruas jalan
PDRB daerah < PDRB rata-rata nasional 1
29 Jumlah jembatan bentang utama 50 m : PDRB daerah > PDRB rata-rata nasional 3
30 jenis tanah dasar : G.10. Jumlah jembatan pada ruas jalan
31 Ketersediaan rute alternatif yang dapat digunakan 1 atau tidak ada 1
2 atau 3 2
lebih besar dari 3 3
INDIKATOR Nilai Indeks Bobot *) Nilai **)
G.11. Persentase jembatan bentang utama 50 m
IDENTIFIKASI KERENTANAN JALAN TERHADAP GEMPA 0 1
10% 2
32 Jelaskan segmen jalan yang pernah mengalami kerusakan akibat gempa >10% 3
bumi G.12. Kondisi eksisting jembatan
Baik, kerusakan ringan, Nilai Kondisi 0 - 1, lalu lintas lancar 1
Sedang, kerusakan sedang, Nilai Kondisi 2 -3, lalu lintas 2
cukup lancar
Buruk, rusak berat, Nilai kondisi 4 - 5, lalu lintas 3
33 Jenis kerusakan yang terjadi : terganggu/terputus
1
Lempung keras padat 100-200 kPa, pasir padat > 36 o
2
35 SKETSA KERUSAKAN Lempung sedang 25-100 kPa, pasir sedang =28-36 o
o 3
Tanah pasir lepas yang memiliki kuat geser <28
Kaku 3
INDIKAT OR Nilai Indeks Bobot *) Nilai **)
Kota kecil 1
Kota sedang, ibukota kabupaten 2
Ibukota prov insi, ibukota negara memiliki fungsi politik dan 3
fungsi v ital lainny a dalam sosial politik/pemerintahan
KAP.1.Kesiapan kelembagaan
d. Kapasitas Sudah tersedia 1
Sudah tersedia, tetapi belum cukup meny eluruh 2
Belum tersedia 3
KAP.2. Ketersediaan / kelengkapan Sumber daya
Tersedia alat sesuai dengan y ang dibutuhkan dan kondisi
laik, bahan/material y ang siap digunakan, SDM dengan
1
keahlian baik dan jumlah operator y ang cukup, dan dana
(APBN/APBD/ dana on call BNPB)
Memiliki dana (APBN/APBD/ dana on call BNPB), tetapi 2
tidak tersedia salah satu komponen (alat, SDM dengan
keahlian baik dan operator dengan jumlah terbatas,
bahan/material)
Memiliki dana (APBN/APBD/ dana on call BNPB), tetapi 3
tidak tersedia : alat, SDM dengan keahlian baik dan
operator, bahan/material
INDIKATOR Nilai Indeks Bobot *) Nilai **)
KAP.3. PDRB kota/kabupaten pada ruas jalan
PDRB daerah > PDRB rata-rata nasional 1
PDRB daerah = PDRB rata-rata nasional 2
***)
Nilai Indeks Risiko 0
Catatan:
*) = hasil perhitungan/justifikasi
**) = (bobot x nilai indeks)/100
***) = jumlah total nilai