Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A Akut
Dipresentasikan oleh
Andreas Kurniawan
030.08.026
Dibimbing oleh
dr. Hery Susanto, Sp. A
Identitas
Nama : An. L
Umur : 7 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Kel. Pesuber RT03/RW07 Kec.
Lebaksiu, Kabupaten Tegal
Bangsal : Melati
Masuk RS : 29 Juli 2013
Identitas Orang
Identitas Ayah Tua Ibu
Pendidikan SD SD
Data Dasar
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan
alloanamnesis dengan ibu pasien di Bangsal
Melati didukung catatan medis pada tanggal 16
Juli 2013 pukul 16.00 WIB.
Keluhan Utama
Kronologi
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya.
Pasien tidak pernah dirawat sebelumnya
Tidak ada riwayat operasi, trauma dan alergi
obat maupun makanan
Riwayat Penyakit Keluarga
Kakak pasien mengalami penyakit yang sama 1
minggu sebelumnya dan baru pulang setelah
dirawat selama 1 minggu di bangsal Melati.
Ayah pasien sudah meninggal 1 tahun yang lalu
karena suatu penyakit yang tidak diketahui.
Tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit kelainan ginjal, darah tinggi, kencing
manis dan asma.
Riwayat Persalinan
kehamilan ibu 38 minggu, spontan, ditolong oleh
bidan.
Bayi lahir langsung menangis keras dengan berat
badan lahir 3200 gram, panjang badan lahir 48 cm
lingkar kepala dan lingkar dada tidak diketahui
Bayi tidak dirawat dan ibu pulang paksa.
Ibu dan bayi dirawat selama 1 hari setelah itu
dipulangkan
Kesan : Neonatus aterm, lahir spontan, bayi
dalam keadaan sehat.
Riwayat Kehamilan dan Pemeriksaan
Prenatal
Ibu memeriksakan kehamilan di Bidan Puskesmas
secara teratur 1x tiap bulan selama kehamilan. Saat
usia 8 bulan, ibu memeriksakan kehamilan setiap 2
minggu. Mendapatkan suntikan TT 2x Tidak pernah
menderita penyakit selama kehamilan, riwayat
perdarahan selama kehamilan disangkal, riwayat
trauma selama kehamilan disangkal, riwayat minum
obat tanpa resep dokter dan jamu disangkal. Ibu
mengkonsumsi vitamin penambah darah dari
Puskesmas.
Kesan: riwayat pemeliharaan prenatal baik.
Riwayat Pemeliharaan Postnatal
Pemeliharaan postnatal dilakukan di Posyandu
dan anak dalam keadaan sehat sampai sekarang.
Riwayat Perkembangan dan Pertumbuhan
Anak
Pertumbuhan:
Berat badan lahir 3200 gram. Panjang badan lahir 48 cm.
Berat badan sekarang 19 kg. Tinggi badan 113 cm.
Perkembangan:
senyum : 1 bulan
tengkurap : 4 bulan
duduk : 8 bulan
gigi keluar : ibu lupa
merangkak : 9 bulan
berdiri : 11 bulan
berjalan : 13 bulan
berlari : 2 tahun
Saat ini anak berusia 7 tahun. Sekolah di kelas 2 SD. Tidak ada gangguan
perkembangan dalam mental dan emosi. Interaksi dengan orang sekitar baik.
Kesan: pertumbuhan anak sesuai umur dan perkembangan sesuai umur
Riwayat Makan dan Minum Anak
Jenis Makanan Frekuensi
BCG 1 bulan - - -
DPT/DT 2 bulan - - -
Campak - - - -
Corak Reproduksi
Riwayat Keluarga
Silsilah Keluarga
Riwayat Sosial Ekonomi
Respons akut dari infeksi HAV tidak jauh berbeda dengan infeksi virus hepatotropik
lain (HBV-HEV). Seluruh hepar mengalami suatu tingkat nekrosis, terjelas di daerah
central lobus, dan daerah ynag padat sel seperti daerah portal. Struktur lobus tetap
intak, meskipun degenerasi dan nekrosis dari individual atau sekelompok sel parenkim
terjadi. Fatty change jarang terjadi. Reaksi inflamasi difus mononuklear menyebabkan
ekspansi pada jalur-jalur portal, proliferasi duktus hepatikus sering terjadi namun
jarang menyebabkan kerusakan. Hiperplasia sel-sel Kupffer dengan infiltrasi lukosit
polimorfonuklear dan eosinofil. Nonatus berespon dengan membentuk sel-sel raksasa.
Pada hepatitis fulminan, terjadi kerusakan parenkim secara keseluruhan,
meninggalkan hanya sisa-sisa jaringan ikat. Setelah 3 bulan setelah onset hepatits A
akut, hepar secara morfologis akan tampak normal.
Sistem lain dapat terpengaruhi saat infeksi HAV. Pembesaran KGB dan lien dapat
terjadi. Sumsum tulang dapat menjadi hipoplastik, dan menyebabkan anemia aplastik
pada beberapa kasus yang jarang. Struktur villi dapat berubah dan ulserasi mukosa
gastrointestinal dapat terjadi terutama pada kasus fatal. Dan pada beberapa kasus yang
jarang, terjadi nephritis, arthritis, vasculitis, and cryoglobulinemia mungkin terjadi
karena imun complex.
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis
Pada anak di bawah 5 tahun hampir semuanya asymptomatik. Semakin
berumur penderita yang terinfeksi maka gejala menjadi semakin jelas.
Perjalanan penyakit hepatitis virus akut meliputi periode inkubasi
selama sekitar 15-50 hari. Stadium prodromal berupa flu like syndrome
diikuti stadium ikterus. Pada stadium ikterus, gejala prodromal
berkurang disertai munculnya ikterus, dan urin kuning tua. Diikuti
stadium remisi atau covalescense dimana terjadi penyebuhan. Pada
stadium ikterus, infektifitas indifidu tersebut mulai berkurang.
Onset gejala infeksi HAV biasanya secara tiba-tiba dan disertai keluhan
prodromal berupa demam, malaise, nausea, emesis, anorexia, dan
abdominal discomfort serta terkadang diare atau konstipasi. Jaundice
pada fase jaundice tidak selalu jelas pada anak-anak dan terkadang hany
dikonfirmasi dengan penunjang. Durasi gejala biasanya hilang dalam 1
bulan.
Manifestasi Klinis
Pada anamnesis ditujukan terhadap adanya gejala
klasik hepatitis akut, untuk membedakan virus
etiologi hanya dengan pemeriksaan serologi ataupun
PRC. Manifestasi hepatitis A akut bervariasi dari
asimptomatik, manifestasi ringan tidak khas, gejala
khas yang klasik sampai hepatitis fulminan. Anak
dapat dicurigai menderita hepatitis A apabila ada
gejala sistemik yang berhubungan dengan saluran
cerna dan ditemukan faktor resiko misalnya pada
keadaan adanya outbreak atau diketahui adanya
sumber penularan.
Manifestasi Klinis
Onset hepatitis A biasanya terjadi secara tiba-tiba, dimulai dengan
keluhan sistemik yang tidak khas seperti demam, malaise, nausea,
emesis, anorexia, dan rasa tidak nyaman pada perut. Gejala
prodromal ini seringkali ringan dan tidak diketahui pada bayi dan
anak. Ikterus pada anak-seringkali tidak begitu tampak dan sering
hanya bisa dideteksi dengan pemeriksaan serologi. Hepatitis B akut
pada beberapa dapat didahului dengan gejala prodromal mirip
serum sickness yang ditandai dengan arthralgia, arthritis. Faktor
resiko penularan perlu ditanyakan meski kadang sulit ditemkan.
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan ikterus, hepatomegali,
nyeri tekan kuadran kanan atas, dan kadang disertai demam.
Infeksi HAV tidak berhubungan dengan penyakit hati kronis,
viremia persisten, atau carier intestinal.
Pemeriksaan Penunjang
Adanya hepatitis akut ditujunjukkan dengan adanya
transaminase yang meningkat terutama ALT dan
mungkin disertai adanga kadar bilirubin yang
meningkat terutama pada adanya kolestasis. Untuk
membedakan virus yang mana yang bertanggung
jawab terhadap hepatitis akut adalah dengan
melakukan pemeriksaan serologi yang dapat
menunjukkan akut dan khas untuk masing-masing
virus. Hepatitis A akut : IgM anti-HAV positif,
hepatitis akut B : IgM anti HBc positif, Anti HVC dan
RNA hepatits C.
Pemeriksaan Penunjang
DIAGNOSIS BANDING
Secara klinis hepatitis virus akut A-E tidak dapat
dibedakan, begitu pula dengan infeksi
mononukleosis, cytomegalovirus, herpes simplex,
coxsacievirus dan toxoplasmosis memiliki fitur klinis
yang ada kemiripannya dengan hepatitis. Bagitu pula
dengan etiologi hepatitis non infeksi dan infeksi non
viral. Pembeda antara virus hepatotropik adalah
dengan memeriksakan tes serologi HbsAg, anti-HBc,
IgM dan IgG anti-HAV, dan anti HCV. Bila hasil
serologi negatif,maka perlu dipikirkan etiologi lain.
PENATALAKSANAAN
Tidak ada terapi spesifik untuk hepatitis akut, tata laksana
suportif dengan asupan kalori cukup. Pemantauan ditujukan
pada hepatitis yang dapat melanjut menjadi kronis yaitu
hepatitis B dan C untuk memastikan tidak terjadi kronisitas.
Pada hepatitis fulminan, tujuan terapi adalah mengsuport
penderita dengan mempertahankan balans cairan, suport
pernafasan dan sirkulasi, mengkontrol perdarahan,
mengkoreksi hipoglikemia, dan penatalaksanaan komplikasi
lain sampai terjadi regenerasi dan penyembuhan hepar.
Intake protein perlu dikurangi dan diberi neomycin atau oral
lactulose.
KOMPLIKASI
Komplikasi jarang terjadi pada hepatitis A
terutama anak. Komplikasi yang terjadi pada
hepatitis A adalah
cholestatik hepatitis,
relaps, kronis
dan hepatitis fulminan.
PENCEGAHAN
Penderita HAV infeksius selama 7 hari setelah onset
dari jaundice dan seharusnya diijinkan untuk tidak
mengikuti sekolah, bergaul dengan anak lain, atau
beraktifitas. Cuci tangan perlu dipraktekkan secara
hat-hati terutama saat mengganti popok dan
menyiapkan makanan. Immunisasi pasif dengan IgG
dan immunisasi aktif dengan virus Hepatitis A yang
dimatikan tersedia. Immunisasi pasif dilakukan pada
usia di atas 1 tahun dan mulai efektif setelah 4
minggu dengan dosis 0.02 ml/KG secara IM.
DOSIS IMMUNISASI
AgeExposureDose
Pre-Exposure Prophylaxis (Travelers to Endemic Regions)
<2 yrExpected <3 moIG 0.02 mL/kg
Expected 3-5 moIG 0.06 mL/kg
Expected long termIG 0.06 mL/kg at departure and every 5 mo thereafter
2 yrExpected <3 moHAV vaccine* or IG 0.02 mL/kg
Expected 3-5 moHAV vaccine or IG 0.06 mL/kg
Expected long termHAV vaccine
Postexposure Prophylaxis
Future exposure likely
2 yr2 wk since exposureIG 0.02 mL/kg and HAV vaccine
>2 wk since exposureHAV vaccine
Future exposure unlikely
All ages2 wk since exposureIG 0.02 mL/kg and HAV vaccine should be considered (if
2 years)
>2 wk since exposureNo prophylaxis
DOSIS IMMUNISASI
PROGNOSIS