Vous êtes sur la page 1sur 7

Amoxicillin

1. Penetapan Kadar Amoxicillin


Dengan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi

Sampel

Dilarutkan dengan 13,6 g kalium fosfat monobasa P dalam 2 liter air.


Diatur pH hingga 5,0 0,1 dengan larutan kalium hidroksida P 45% b/b.
Dibuat campuran Pengencer dan asetonitril P (96:4).
Disaring.
Diturunkan kadar asetonitril P untuk menaikkan waktu retensi amoksisilin.

Hasil
Prosedur
2. Larutan baku Timbang saksama sejumlah Amoksisislin BPFI larutkan dalam Pengencer hingga kadar lebih
kurang 1,2 mg per ml. Gunakan larutan dalam waktu 6 jam. Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 240
mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 200-ml, larutkan dan encerkan dengan Pengencer sampai tanda.
Gunakan larutan dalam waktu 6 jam.

3. Sistem Kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi . Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi
dengan detektor 230 nm dan kolom 4 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1,5 ml per
menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak
seperti tertera pada Prosedur: faktor kapasitas, k, antara 1,1 dan 2,8; efisiensi kolom tidak kurang dari
1700 lempeng teoritis; faktor ikutan tidak lebih dari 2,5; dan simpangan baku relatif pada penyuntikan
ulang tidak lebih dari 2,0%.

4. Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 l) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam g
Amoksisilin, C16H19N3O5S, per mg yang digunakan dengan rumus : C adalah kadar Amoksisilin BPFI dalam
mg per ml Larutan baku; P adalah kandungan amoksisilin yang tercantum dalam Amoksisilin BPFI dalam g
per mg; W adalah jumlah zat yang ditimbang untuk pembuatan Larutan uji dalam mg; rU dan rS berturut-
turut adalah respons puncak yang diperoleh dari Larutan uji dan Larutan baku.

5. Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu ruang terkendali.
Dosis
DOSIS ORAL ANAK

Umum:
- Anak < 3 bulan: 20-30 mg/kg/hari terpisah setiap 12 jam.
- Anak >3 bulan dan <40kg; dosis antara 20-50 mg/kg/hari dosis terpisah setiap 8-12
jam.

Khusus: Infeksi hidung,tenggorokan,telinga,saluran kemih dan kulit:


-ringan sampai sedang: 25 mg/kg/hari terbagi setiap 12 jam atau 20 mg/kg/hari setiap
8 jam.
- Gawat: 45 mg/kg/hari setiap 12 jam atau 40 mg/kg/hari setiap 8 jam.
- Otitis media akut: 80-90 mg/kg/hari setiap 12 jam.
- Infeksi saluran nafas bawah: 45 mg/kg/hari terbagi setiap 12 jam atau 40 mg/kg/hari
setiap 8 jam.
DOSIS DEWASA:

Umum:
- Rentang dosis antara 250 500 mg setiap 8 jam atau 500 875 mg dua
kali sehari.
Khusus: Infeksi telinga, hidung, tenggorokan, saluran kemih, kulit:
- Ringan sampai sedang: 500 mg setiap 12 jam atau 250 mg setiap 8 jam.
- Berat: 875 mg setiap 12 jam atau 500 mg setiap 8 jam.
- Infeksi saluran nafas bawah: 875 mg setiap 12 jam atau 500 mg setiap 8
jam.
- Endocarditis profilaxis: 2 g sebelum prosedur operasi.
- Eradikasi Helicobacter pylori: 1000 mg dua kali sehari, dikombinasikan
dengan satu antibiotik lain dan dengan proton pump inhibitor atau H2
bloker.
KHASIAT
Amoksisilin (amoxicillin) adalah antibiotik dari golongan penisilin yang umum digunakan
untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri.
Khasiat amoksisilin diantaranya :

1. Amoksisilin mencegah pembentukan dinding luar bakteri sekaligus menghalangi bakteri untuk
membelah diri.
2. Amoksisilin efektif digunakan untuk menyingkirkan berbagai bakteri seperti Streptococcus, E. coli,
Staphylococcus, H. pylori, P. mirabilis, H. influenzae, N. gonorrhoeae, S. pneumoniae, dll.
3. Amoksisilin amat membantu dalam mengobati infeksi hidung dan infeksi telinga.
4. Antibiotik ini sangat umum digunakan untuk mengobati infeksi sinus. Amoksisilin bisa diambil secara
oral, secara intravena, atau dapat pula digunakan sebagai semprot hidung.
5. Seiring udara yang dihirup melalui hidung menuju paru-paru, maka infeksi bakteri juga rentan terjadi
pada sistem pernapasan seperti paru-paru dan bronkus. Amoksisilin dikenal ampuh mengobati
pneumonia dan infeksi paru-paru lainnya.
6. Infeksi saluran kemih biasanya terjadi karena serangan bakteri E.coli. Amoksisilin sangat efektif
mencegah pertumbuhan bakteri ini sehingga membantu menyingkirkan infeksi.
7. Bakteri juga bisa menyebabkan infeksi kulit yang dapat dengan mudah diobati dengan amoksisilin.
8. Infeksi bakteri yang terjadi setelah operasi dapat dicegah dengan amoksisilin.
9. Amoksisilin digunakan untuk membunuh bakteri H. pylori yang bertanggung jawab menyebabkan tukak
lambung.
10. Penyakit lyme, gonore, tifus, infeksi ginjal, dan anthrax adalah beberapa penyakit utama lainnya yang
dapat diobati dengan amoksisilin.
Efek Samping
Susunan Saraf Pusat : Hiperaktif, agitasi, ansietas, insomnia, konfusi,
kejang, pening.
Kulit : rash, sindrom stevens-johnson, dermatitis, urticaria.
GI : Mual, muntah, diare.
Hematologi : Anemia, anemia hemolitik, trombisitopenia.
Hepatic : AST (SGOT) dan ALT (SGPT) meningkat, hepatic cholestatis.

Interaksi Obat
Disulfiram dan probenezid kemungkinan meningkatkan kadar
amoksisilin.
Warfarin kemungkinan dapat meningkatkan kadar amoksisilin
Kloramfenikol dan tetrasiklin dapat menurunkan kadar amoksisilin

Vous aimerez peut-être aussi