Vous êtes sur la page 1sur 31

Seorang pasien,Nn PDY , 23 tahun datang ke poli

RSUP M Djamil,Padang dengan keluhan mata kabur


ketika melihat jauh sejak 1 bulan yang lalu

Keluhan utama : mata kabur ketika melihat jauh sejak


1 bulan yang lalu
Riwayat penyakit sekarang
mata kabur ketika melihat jauh sejak 1 bulan yang lalu. Pasien
kabur melihat jauh sejak usia 8 tahun. Penglihatan kabur seperti
berbayang/ganda.
Pasien sering menyipitkan mata supaya penglihatan lebih jelas
Riwayat sakit kepala berulang ada terutama bagian depan ke sekitar
mata. Berkurang dengan menutup mata.
Pasien sudah memakai kacamata sejak usia 8 tahun, mata silindris
mulai diketahui usia 12 tahun
Riwayat trauma (-) Riwayat mata merah (-)
Terakhir mengganti kacamata 6 bulan yang lalu
Ukuran kaca mata terakhir:
OD : S-8.75D Cyl 2.50D (180)
OS : S-8.50D Cyl -2.00D (180)
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat trauma (-), DM (-), hipertensi (-), konsumsi
obat-obatan dalam jangka waktu lama (-)

Riwayat penyakit keluarga


Orang tua memakai kacamata (-)
STATUS OPHTALMIKUS OD OS

Visus tanpa koreksi 1/60 2/60

Visus dengan koreksi 20/25 (f) ( S -10.50 D C -3.00D 20/25 ( S -9.50 D C -3.00D
aksis 180) aksis 180 )
Refleks fundus + normal + normal

Silia / supersilia Trichiasis (-) , Madarosis (-), Trichiasis (-) , Madarosis (-),
krusta (-), skuama (-) krusta (-), skuama (-)

Palpebra superior Ptosis (-), edema (-), Ptosis (-), edema (-),
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Palpebra inferior edema (-), Hiperemis (-) edema (-), Hiperemis (-)

Margo palpebra Tanda radang (-) Tanda radang (-)

Aparat lakrimalis Hiperlakrimasi (-), epifora (-) Hiperlakrimasi (-), epifora


(-)
OD OS
Konjungtiva Tarsalis Hiperemis (-), Papil (-), Folikel Hiperemis (-), Papil (-),
(-), Sikatrik (-) Folikel (-), Sikatrik (-)
Konjungtiva Fornics Hiperemis (-), Folikel (-) Hiperemis (-), Folikel (-),

Konjungtiva Bulbii Injeksi konjungtiva (-), Injeksi Injeksi konjungtiva (-), Injeksi
siliar (-), Hiperemis (-) siliar (-), Hiperemis (-)

Sklera Injeksi (-), warna putih Injeksi (-), warna putih


Kornea Bening, Infiltrat (-), Sikatrik (- Bening, Infiltrat (-), Sikatrik (-
), Edema (-) ), Edema (-)
Kamera Okuli Anterior Cukup dalam Cukup dalam

Iris Coklat, Rugae (+), Coklat, Rugae (+),


Pupil Bulat, refleks cahaya (+), Bulat, refleks cahaya (+),
Diameter 3-4mm Diameter 3-4mm
Lensa Bening Bening
Korpus vitreum Bening Bening
OD OS
Fundus : Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Media
- papil optikus
- Makula
- aa/vv retina
- Retina
Tekanan bulbus okuli Normal Normal
Posisi bola mata Orthoforia orthoforia
Gerakan bulbus okuli Bebas Bebas
Gambar
Pemeriksaan Objektif
OD
180 = -9.00D
90 = -12.00D
OS
180= -8.00D
90= -11.00D
Diagnosis kerja : astigmat miopia kompositus
Anjuran terapi : Kaca mata lensa
OD : S -10.50 Cyl -3.00 (180)
OS : S -9.50 Cyl -3.00 (180)

Prognosis:
Ad vitam: bonam
Ad functionam: dubia ad bonam
Ad sanationam: dubia ad malam
DISKUSI
Telah dilaporkan seorang pasien perempuan
berumur 23 tahun dengan diagnosis astigmat
miopia kompositus ODS. Diagnosis ditegakkan
dari anmnesis dan pemeriksaan fisik
Anamnesa Miopia dan Astigmat
Pasien kabur melihat jauh Kabur bila melihat jauh.
sejak usia 8 tahun, Membaca atau melihat benda
penglihatan seperti kecil harus dari jarak dekat
berbayang/ganda Lekas lelah bila membaca
Pasien sering menyipitkan Melihat ganda
mata supaya penglihatan
lebih jelas Memiringkan kepala titling
his head astigmatismus
Riwayat sakit kepala berulang oblique yang tinggi.
ada terutama bagian depan
ke sekitar mata. Berkurang Memutarkan kepala
dengan menutup mata. Menyipitkan mata
Pasien sudah memakai Sakit kepala pada bagian
kacamata sejak usia 8 tahun, frontal
mata silindris mulai diketahui Mata cepat lelah
usia 12 tahun Ada pengaburan sementara /
Riwayat trauma (-) Riwayat sesaat pada penglihatan dekat
mata merah (-)
RPD Faktor Resiko Miopia
dan astigmat
DM (-)
Hipertensi (-) Keturunan
Ras/etnis
Perilaku
Sistemik DM
RPK

Orang tua menggunakan


kaca mata (-)
B = -12.00 D+ -2.00D=
Pemeriksaan optalmologi -14.00D

Subjektif
Visus 1/60 OD 2/60 OS
Visus dengan koreksi A= -9.00 D+ -2.00D=
-11.00D
Objektif
-9.00 D x 180 ; -12.00 D x 90 OD
-8.00 D x 180 ; -11.00 D x 90 OD
R/ Sferis A Cyl (B-A) Axis A atau
Sferis B Cyl (A-B) Axis B
A= -11.00
R/
B= -14.00 S -11.00D Cyl -3.00D aksis 180
atau
S-14.00D Cyl +3.00D aksis 90
Astigmat metropia kompositus
Diagnosis

Anamnesis
Pem. fis

Penunjang

diagnosis
Astigmat metropia kompositus
Anjuran terapi : Kaca mata lensa
OD : S -10.50 Cyl -3.00 (180)
OS : S -9.50 Cyl -3.00 (180)

Prognosis:
Ad vitam: bonam
Ad functionam: dubia ad bonam
Ad sanationam: dubia ad malam
ETIOLOGI
ETIOLOGI MIOPIA
Miopia sumbu orbita yang kelainan anatomis
aksial lebih panjang
dibandingkan panjang tekanan otot
fokus media refrakta
regangan pada bolamata

Miopia bertambahnya indek Kornea terlalu melengkung


refraktif bias media refrakta
Terjadi hydrasi / penyerapan
cairan pada lensa kristalinaa
peningkatan indeks bias
pada cairan bolamata
ETIOLOGI ASTIGMAT

Lensa
Kornea
kristalin
KLASIFIKASI
Perjalanan miopia

Stasioner
M Progresif

I Klinis

O

Simpel myopia
Nokturnal myopia
Pseudomyopia
P Degenerative myopia
Induced (acquired) myopia
I
derajat beratnya miopi
A Ringan : lensa koreksinya < 3,00 Dioptri
Sedang: lensa koreksinya 3,00 6,00 Dioptri.
Berat: lensa koreksinya > 6,00 Dioptri.
Astigmatisme
Berdasarkan letak titik astigmatismus

reguler irreguler
Astigmatisme
Berdasarkan letak titik astigmatismus

reguler irreguler

Simetris
Daya bias Fokus thp Arah axis Asimetris
terkuat retina Obliq

Astigmatismus Myopicus Simplex


Astigmatisme Astigmatismus Hypermetropicus Simplex
With The Rule Astigmatismus Myopicus Compositus
Astigmatisme Astigmatismus Hypermetropicus
Against The Rule Compositus
Astigmatismus Mixtus
Daya bias terkuat

Astigmatisme Astigmatisme
With The Rule Against The Rule

R/ Cyl (+) aksis (180 20) R/ Cyl (-) aksis (180 20)
Cyl (-) aksis (90 20) Cyl (+) aksis (90 20)
Arah aksis
Simetris

kedua bolamata memiliki meredian utama yang deviasinya


simetris terhadap garis medial

Asimetris

meredian utama kedua bolamatanya tidak memiliki hubungan


yang simetris terhadap garis medial

Obliq

meredian utama kedua bolamatanya cenderung searah dan


sama - sama memiliki deviasi lebih dari 20 terhadap meredian
horisontal atau vertikal
Astigmatismus
Astigmatismus
Hypermetropicus
Myopicus Simplex
Simplex

R/ Sph 0,00 Cyl -Y atau R/ Sph 0,00 Cyl +Y atau


Sph -X Cyl +Y (X dan Y Sph +X Cyl -Y (X dan Y
memiliki angka yang sama) memiliki angka yang sama)
Astigmatismus
Astigmatismus Hypermetropicus
Myopicus Compositus Compositus

R/ Sph -X Cyl -Y R/ Sph +X Cyl +Y


Astigmatismus Mixtus
R/
Sph +X Cyl -Y, atau
Sph -X Cyl +Y
RUMUS
R/ S (X) Cyl (Y) Axis X (180/90) OD
Cth: S -3.00 D Cyl -1.00 D axis 180

B=X-Y
-4.00D A
-3

A= X B
-3.00D -4

Kesimpulan: Astigmat miopia kompositus


Ingat: koreksi jarak kerja RUMUS
Cth 50cm = +2D
B = +5.00 D 2.00D A=1
=+3.00D

A= +3.00 D 2.00D B=2


=+1.00D

Astigmat hipermetropia kompositus


Astigmat with the rule

R/
Sferis A Cyl (B-A) Axis A atau
Sferis B Cyl (A-B) Axis B

R/ S +3.00D Cyl +2.00D aksis 90 atau S +1.00D Cyl -2.00D aksis 180
Berdasarkan tingkat kekuatan Dioptri

Astigmatismus Rendah

Astigmatismus yang ukuran powernya < 0,50 Dioptri

Astigmatismus Sedang

Astigmatismus yang ukuran powernya berada pada 0,75


Dioptri s/d 2,75 Dioptri

Astigmatismus Tinggi

Astigmatismus yang ukuran powernya > 3,00 Dioptri


Gejala Klinis
Miopia Astigmat
Kabur bila melihat jauh. Melihat ganda
Membaca atau melihat Memiringkan kepala titling his
benda kecil harus dari jarak head astigmatismus oblique
dekat yang tinggi.
Lekas lelah bila membaca Memutarkan kepala
Menyipitkan mata
Pada saat membaca, mendekati
mata
Sakit kepala pada bagian frontal
Mata cepat lelah
Ada pengaburan sementara /
sesaat pada penglihatan dekat

Vous aimerez peut-être aussi