Vous êtes sur la page 1sur 15

oleh: Ayu paramudita

Debi astriani putri


Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu
indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan.
Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target
yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan
millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan
kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai
tahun 2015 adalah mengurangi sampai resiko jumlah
kematian ibu. Dari hasil survei yang dilakukan AKI
telah menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu,
namun demikian upaya untuk mewujudkan target
tujuan pembangunan millenium masih membutuhkan
komitmen dan usaha keras yang terus menerus.
Kematian ibu adalah kematian perempuan pada
saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42
hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang
lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni
kematian yang disebabkan karena kehamilannya
atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-
sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dll (Budi,
Utomo. 1985
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya
kematian perempuan pada saat hamil atau selama
42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa
memandang lama dan tempat persalinan,yang
disebabkan karena kehamilannya atau
pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab
lain, per 100.000 kelahiran hidup
Rendahnya kesadaran masyarakat tentang
kesehatan ibu hamil menjadi faktor penentu angka
kematian, meskipun masih banyak faktor yang
harus diperhatikan untuk menangani masalah ini.
Persoalan kematian yang terjadi lantaran indikasi
yang lazim muncul. Yakni pendarahan, keracunan
kehamilan yang disertai kejangkejang, aborsi, dan
infeksi. Namun, ternyata masih ada faktor lain
yang juga cukup penting. Misalnya, pemberdayaan
perempuan yang tak begitu baik, latar belakang
pendidikan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan
masyarakat dan politik, kebijakan juga
berpengaruh
Dalam rangka menurunkan angka kematian ibu (AKI) di
Indonesia, Kementerian Kesehatan menetapkan lima strategi
operasional yaitu penguatan Puskesmas dan jaringannya;
penguatan manajemen program dan sistem rujukannya;
meningkatkan peran serta masyarakat; kerjasama dan
kemitraan; kegiatan akselerasi dan inovasi tahun 2011;
penelitian dan pengembangan inovasi yang terkoordinir.Hal
itu disampaikan Menteri Kesehatan,
dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH dalam
paparan yang berjudul Kebijakan Dan Strategi
Pembangunan Kesehatan Dalam Rangka Penurunan Angka
Kematian Ibu kepada para peserta Rapat Kerja Nasional
(Rakernas) Pembangunan Kependudukan dan Keluarga
Berencana di kantor BKKBN Jakarta, 26 Januari 2011.
Pertama, kerjasama dengan sektor terkait dan
pemerintah daerah telah menindaklanjuti Inpres
no. 1 Tahun 2010 Tentang Percepatan Pelaksanaan
Prioritas Pembangunan Nasional dan Inpres No. 3
tahun 2010 Tentang Program Pembangunan Yang
Berkeadilan melalui kegiatan sosialisasi, fasilitasi
dan advokasi terkait percepatan pencapaian MDG
Kedua, pemberian Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK), mulai tahun 2011 setiap
Puskesmas mendapat BOK, yang besarnya
bervariasi dari Rp 75 juta sampai 250 juta per
tahun. Dengan adanya BOK, pelayanan outreach
di luar gedung terutama pelayanan KIA-KB dapat
lebih mendekati masyarakat yang membutuhkan.
Ketiga, menetapkan Indeks Pembangunan
Kesehatan Masyarakat (IPKM) berupa indikator
komposit (status kesehatan, perilaku, lingkungan
dan akses pelayanan kesehatan) yang digunakan
untuk menetapkan kabupaten/kota yang
mempunyai masalah kesehatan. Ada 130 kab/kota
yang ditetapkan sebagai DBK yang tahun ini akan
didampingi dan difasilitasi Kementerian
Kesehatan.
Keempat, penempatan tenaga strategis (dokter dan
bidan) dan penyediaan fasilitas kesehatan di
Daerah Terpencil, Perbatasan, Kepulauan (DTPK),
termasuk dokter plus, mobile team.
Kelima, akan diluncurkan 2 Peraturan Menteri
Kesehatan terkait dengan standar pelayan KB
berkualitas, sebagaimana diamanatkan UU no 52
tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga.
Selain itu menurut Menkes, pada tahun 2011
Kementerian Kesehatan akan meluncurkan
Jaminan Persalinan (Jampersal) yang mencakup
pemeriksaan kehamilan, pelayanan persalinan,
nifas, KB pasca persalianan, dan neonatus. Melalui
program ini, persalinan oleh tenaga kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehatan diharapkan
meningkat, demikian pula dengan pemberian ASI
dini, perawatan bayi baru lahir, pelayanan nifas
dan KB pasca persalinan.
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya
kematian perempuan pada saat hamil atau selama
42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa
memandang lama dan tempat persalinan,yang
disebabkan karena kehamilannya atau
pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab
lain, per 100.000 kelahiran hidup
Rendahnya kesadaran masyarakat tentang
kesehatan ibu hamil menjadi faktor penentu angka
kematian, meskipun masih banyak faktor yang
harus diperhatikan untuk menangani masalah ini.
ALIGATO GOZZAIMASS

Vous aimerez peut-être aussi