Vous êtes sur la page 1sur 35

ABSES GINJAL

DEFINISI
Abses adalah pengumpulan nanah yang
terlokalisir sebagai akibat dari infeksi yang
melibatkan organisme piogenik
Abses ginjal yaitu peradangan ginjal akibat
infeksi.
Ditandai dengan pembentukan sejumlah bercak
kecil bernanah atau abses yang lebih besar yang
disebabkan oleh infeksi yang menjalar ke jaringan
ginjal melalui aliran darah
ANATOMI
makroskopis
Ukuran :
panjang 11-12 cm,
lebar 5-7 cm,
tebal 2,3-3 cm,
kira-kira sebesar kepalan tangan
manusia dewasa.3
dibagian belakang abdomen atas,
dibelakang peritonium
(retroperitoneal),
didepan dua kosta terakhir dan tiga
otot-otot besar
transversus abdominis,
kuadratus lumborum dan
psoas mayor
Di bagian superior : kelenjaradrenal
terletak di sekitar vertebra T12
hingga L3.
makroskopis
Lapisan pembungkus ginjal terdiri
dari:
Kapsula fibrosa, meliputi dan
melekat dengan erat pada
permukaan luar ginjal
Jaringan lemak perirenal,
membungkus kapsula fibrosa
Fascia renalis, jaringan
penyambung yang
membungkus ginjal dan
kelenjar suprarenal
Jaringan lemak Pararenal,
terletak eksternal dari fascia
renalis
Bagian medulla berbentuk kerucut
yang pyramides renalis,
puncak kerucut yang menghadap
kaliks yang terdiri dari lubang-lubang
kecil disebut papilla renalis.
Hilum adalah pinggir medial ginjal
berbentuk konkaf sebagai pintu
masuknya pembuluh darah,
pembuluh limfe, ureter dan nervus.
Pelvis renalis berbentuk corong yang
menerima urin yang diproduksi ginjal.
Terbagi menjadi dua atau tiga kaliks
renalis majores yang masing-masing
akan bercabang menjadi dua atau
tiga kaliks renalis minores.
mikroskopis
Setiap nefron terdiri dari
kapsula bowman, tubulus
kontortus proksimal,
lengkung henle dan tubulus
kontortus distal
Unit nephron dimulai dari
pembuluh darah halus /
kapiler, bersifat sebagai
saringan disebut
Glomerulus
Nefron berfungsi sebagai
regulator air dan zat terlarut
(terutama elektrolit) dalam
tubuh
Arteri renalis dicabangkan dari
aorta abdominalis kira-kira
setinggi vertebra lumbalis II.
Vena renalis menyalurkan
darah kedalam vena
kavainferior
arteri renalis masuk kedalam
hilus bercabang menjadi arteri
interlobaris yang berjalan
diantara piramid membentuk
arteri arkuata kemudian
membentuk arteriola
interlobularis yang tersusun
paralel dalam korteks.
Ginjal mendapat
persarafan dari nervus
renalis (vasomotor), saraf
ini berfungsi untuk
mengatur jumlah darah
yang masuk kedalam
ginjal, saraf ini berjalan
bersamaan dengan
pembuluh darah yang
masuk ke ginjal
FISIOLOGI
Fungsi
memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat
toksis atau racun,
mempertahankan keseimbangan cairan tubuh,
mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari
cairan tubuh,
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein
ureum, kreatinin dan amoniak.
Mengaktifkan vitamin D untuk memelihara kesehatan
tulang.
Produksi hormon yang mengontrol tekanan darah.
Produksi Hormon Erythropoietin yang membantu
pembuatan sel darah merah.
Filtrasi
bersifat impermiabel terhadap protein
plasma yang besar dan cukup permabel
terhadap air dan larutan yang lebih kecil
seperti elektrolit, asam amino, glukosa, dan
sisa nitrogen
Aliran darah ginjal (RBF = Renal Blood Flow)
adalah sekitar 25% dari curah jantung atau
sekitar 1200 ml/menit
Sekitar seperlima dari plasma atau sekitar
125 ml/menit dialirkan melalui glomerulus ke
kapsula bowman. Ini dikenal dengan laju
filtrasi glomerulus (GFR = Glomerular
Filtration Rate)
Gerakan masuk ke kapsula bowmans disebut
filtrat.
Tekanan filtrasi berasal dari perbedaan
tekanan yang terdapat antara kapiler
glomerulus dan kapsula bowmans, tekanan
hidrostatik darah dalam kapiler glomerulus
mempermudah filtrasi dan kekuatan ini
dilawan oleh tekanan hidrostatik filtrat dalam
kapsula bowmans serta tekanan osmotik
koloid darah
reabsorbsi
Zat-zat yang difilltrasi
ginjal dibagi dalam 3
bagian yaitu :
non elektrolit,
elektrolit
Air
Setelah filtrasi langkah
kedua adalah reabsorpsi
selektif zat-zat tersebut
kembali lagi zat-zat yang
sudah difiltrasi.8
sekresi
melibatkan transfor aktif molekul-
molekul dari aliran darah melalui
tubulus kedalam filtrat.
Substansi yang secara alamiah terjadi
dalam tubuh termasuk asam urat dan
kalium serta ion-ion hidrogen.
Pada tubulus distalis, transfor aktif
natrium sistem carier yang juga
telibat dalam sekresi hidrogen dan
ion-ion kalium tubular. Dalam
hubungan ini, tiap kali carier
membawa natrium keluar dari cairan
tubular, cariernya bisa hidrogen atau
ion kalium kedalam cairan tubular
Pilihan kation yang akan disekresi
tergantung pada konsentrasi cairan
ekstratubular (CES) dari ion-ion ini
(hidrogen dan kalium)
epidemiologi
Amerika Serikat insiden abses ginjal berkisar
1-10 kasus per 10.000 penerimaan rumah
sakit.
Dengan tingkat kematian 1,5% sampai 15%.
75% kasus terjadi pada laki-laki. Meskipun
pada perempuan memiliki tingkat resiko yang
sama tergantung faktor predisposisi.
etiologi
Abses ginjal bisa disebabkan oleh bakteri yang berasal dari
suatu infeksi yang terbawa ke ginjal melalui aliran darah
akibat suatu infeksi saluran kemih yang terbawa ke ginjal
dan menyebar ke dalam jaringan ginjal.
Abses dipermukaan ginjal (abses perinefrik) hampir selalu
disebabkan oleh pecahnya suau abses didalam ginjal
menyebarkan infeksi kepermukaan dan jaringan disekitarnya.
Penyebaran S aureus secara hematogen
Tersering karena infeksi dari kulit.
Abses ginjal sering terjadi pada penderita Diabetes Mellitus.
Pada anak-anak berupa Gram negatif, sebagai komplikasi
vesikoureteral refluk.
PATOFISIOLOGI
Abses Korteks Ginjal/Karbunken ginjal

Umumnya disebabkan oleh


penyebaran infeksi kuman
stafilokokus aureus yang
menjalar secara hematogen
dari fokus infeksi diluar
sistem saluran kemih
(antara lain kulit)
Penyebaran hematogen
kortikal bakteri dari fokus
extrarenal utama infeksi.
Staphylococcus aureus
adalah agen etiologi dalam
90% kasus abses kortikal
Abses Kortiko-medular

Abses kortiko-medullar ginjal


merupakan penjalaran infeksi
secara ascending oleh bakteri
E.coli, proteus, atau Klebsiella
sppoleh organisme yang
berasal dari urin
Penjalaran infeksi dapat terjadi
melalui parenkim ginjal
disertai dengan abses kortiko-
meduller sehingga
mengakibatkan ginjal
berlubang, dan membentuk
abses perinephric.
Manifestasi klinis
Demam, menggigil.
Nyeri di punggung sebelah bawah
Nyeri tekan
Nyeri perut
Nyeri ketika berkemih,
Air kemih mengandung darah
PEMERIKSAAN
Keadaan umum pasien lemah dan Pemeriksaan Status Urologi
terlihat sakit berat Inspeksi
tingkat kesadran biasanya compos Terdapat pembesaran pada daerah
mentis. kostovertebral.
Pada pemeriksaan Tanda Tanda Vital Pada abses yang mengenai kedua ginjal
sering didapatkan penurunan urine
sering didapatkan adanya perubahan output karena terjadi penurunan dari
suhu tubuh meningkat, fungsi ginjal.
frekuensi denyut nadi mengalami Pasien mungkin mengalami nyeri pada
peningkatan, saat melakukan fleksi panggul kesisi
frekuensi meningkat sesuai dengan kontralateral.
peningkatan suhu tubuh dan denyut
nadi. Palpasi
Tekanan darah tidak terjadi perubahan Didapatkan adanya massa pembesaran
secara signifikan kecuali adanya ginjal pada area konstovertebra.
penyakit hipertensi renal Perkusi
perkusi pada sudut kostovertebra
memberikan stimulus nyeri lokal
disertai suatu penjalaran nyeri ke
pinggang dan perut.
Pemeriksaan urinalisis
Menunjukkan adanya piuria dan hematuri, kultur
urine menunjukkan kuman penyebab infeksi,
pada pemeriksaan darah
terdapat leukositosis dan laju endap darah yang
meningkat
Kultur urin dan darah
Pemeriksaan kultur urin hanya mengidentifikasi
organisme penyebab sepertiga kasus dan kultur
darah hanya mengidentifikasi organisme penyebab
setengah kasus
Pemeriksaan ultrasonografi
Menunjukkan adanya cairan abses
ditemukan mulai dari massa anechoic di dalam
ginjal menggantikan kumpulan cairan yang
cenderung terbaur dengan jaringan lemak yang
normalnya terlihat echogenic dari fascia Gerota
Foto Rontgen
kekaburan pada daerah pinggang
bayangan psoas menjadi kabur
terdapat bayangan gas pada
jaringan lunak
bayangan opak dari suatu batu di
saluran kemih
Jika terjadi satu atau lebih abses
kecil dalam parenkim,
maka biasanya tidak ditemukan
gambaran Rontgen yang khas
Tapi jika abses kecil ini bersatu
membentuk suatu abses besar atau
karbunkel, maka pada foto polos
akan tampak pembesaran ginjal,
dengan gambaran lemak perirenal
di daerah tersebut suram
CT SCAN
Bercak-bercak daerah segitiga
pada fungsi ginjal yang menurun
memancar ke dalam zona
(daerah) fungsi ginjal yang normal
Beberapa dari daerah parenkim
ginjal yang hipofungsi tersebut
muncul sebagai daerah-daerah
seperti garis yang memancar
Abses ginjal yang fokal, besar, dan
terlihat berupa massa
berdensitas rendah
Abses-abses kecil akan
menambah (enhanced ) kontras
PENATALAKSANAAN
antibiotik
Penanganan awal dari abses ginjal adalah
pengobatan dengan antibiotik yang sesuai
Oleh karena sering terjadi kesulitan dalam
mengenali organisme penyebab dari urin
ataupun darah, terapi empiris dengan
antibiotik spektrum luas (ampicillin atau
vancomycin dengan kombinasi aminoglycoside
atau cephalosporin generasi ketiga) biasanya
direkomendasikan
DRAINASE
Jika dalam 48 jam pengobatan Aspirasi drainase perkutan
tidak ada perbaikan dengan panduan ultrasonografi
merupakan indikasi dilakukannya memberikan manifestasi
drainage percutaneous dengan kerusakan jaringan minimal
panduan CT atau ultrasound.
Hasil drainase dilakukan kultur,
Cairan drainase sebaiknya di kultur serta sensitivitas dari seluruh
untuk mencari organisme
penyebab. cairan drainase.
Keuntungan drainase perkutan
meliputi : menghindari anestesi
umum dan bedah, lebih diterima
baik fisik maupun psikososial oleh
pasien, biaya rendah,
mempermudah perawat
pascaprosedur, serta
memperpendek hari rawat.

Jika abses masih tidak teratasi maka perlu dilakukan


open surgical drainage atau nephrectomy.
Follow-up imaging dibutuhkan untuk
konfirmasi penyembuhan abses
Pasien dengan abses ginjal juga membutuhkan
evaluasi untuk menyingkirkan adanya
abnormalitas traktus urinarius seperti batu
atau obstruksi setelah infeksi sembuh.
KOMPLIKASI
Pendarahan
Abses panggul
Fistula perut, usus kecil, usus dua belas jari,
paru-paru
Pneumonia
Keracunan darah
Kemungkinan pecah ke peritoneum
Kemungkinan perforasi melalui diafragma
Komplikasi
Komplikasi mayor dari abses adalah
penyebaran abses ke jaringan sekitar atau
jaringan yang jauh dan kematian jaringan
setempat yang ekstensif.
Pada sebagian besar bagian tubuh, abses
jarang dapat sembuh dengan sendirinya,
sehingga tindakan medis secepatnya
diindikasikan ketika terdapat kecurigaan akan
adanya abses.
Prognosis
Abses Ginjal adalah entitas yang mengancam
jiwa, maka angka mortalitas dapat direduksi
tergantung cepat tidaknya dalam
mendiagnosa, tindakan drainase, dan
penggunaan antibiotik

Vous aimerez peut-être aussi