Vous êtes sur la page 1sur 19

ASKEP TUMOR OTAK

OLEH : M. IMRON.R, AMK


Tumor Otak

DEFINISI
Tumor Otak Benigna adalah pertumbuhan jaringan
abnormal di dalam otak, tetapi tidak ganas.
Tumor Otak Maligna adalah kanker di dalam otak
yang berpotensi menyusup dan menghancurkan
jaringan di sebelahnya atau yang telah menyebar
(metastase) ke otak dari bagian tubuh lainnya
melalui aliran darah.
KLASIFIKASI
Beberapa jenis tumor otak jinak bisa tumbuh di dalam
otak dan diberi nama sesuai dengan sel atau jaringan
asalnya:
- Schwannoma berasal dari sel Schwann yang
membungkus persarafan
- Ependimoma berasal dari sel yang membatasi bagian
dalam otak
- Meningioma berasal dari meningen (jaringan yang
melapisi bagian luar otak)
- Adenoma berasal dari sel-sel kelenjar
- Osteoma berasal dari struktur tulang pada tengkorak
- Hemangioblastoma berasal dari pembuluh darah.
KLASIFIKASI
Tumor otak jinak yang bisa merupakan
kelainan bawaan adalah:
- Kraniofaringioma
- Kordoma
- Germinoma
- Teratoma
- Kista dermoid
- Angioma
KLASIFIKASI
Meningioma biasanya jinak, tetapi bisa kambuh
setelah diangkat.
Tumor ini lebih sering ditemukan pada wanita dan
biasanya muncul pada usia 40-60 tahun, tetapi
tidak tertutup kemungkinan muncul pada masa
kanak-kanak atau pada usia yang lebih lanjut.
Gejala dan kemungkinan diturunkannya tumor ini
tergantung kepada ukuran, kecepatan pertumbuhan
dan lokasinya di otak. Jika tumbuh sangat besar,
bisa menyebabkan kemunduran mental seperti
demensia (pikun).
KLASIFIKASI
Tumor otak primer berasal dari dalam otak, yang terdiri dari:
- Glioma berasal dari jaringan yang mengelilingi dan menyokong sel-
sel saraf, beberapa diantaranya bersifat ganas
- Glioblastoma multiformis merupakan jenis yang paling sering
ditemukan
- Astrositoma anaplastik, pertumbuhannya sangat cepat
- Astrositoma, pertumbuhannya lambat
- Oligodendroglioma
- Meduloblastoma, jarang terjadi, biasanya menyerang anak-anak
sebelum mencapai pubertas
- Sarkoma dan adenosarkoma merupakan kanker yang jarang terjadi,
yang tumbuh dari struktur selain sel saraf.
GEJALA
Baik pada tumor jinak maupun ganas, gejalanya
timbul jika jaringan otak mengalami kerusakan
atau otak mendapat penekanan.
Jika tumor otak merupakan penyebaran dari tumor
lain, maka akan timbul gejala yang berhubungan
dengan kanker asalnya. Misalnya batu berlendir
dan berdarah terjadi pada kanker paru-paru,
benjolan di payudara bisa terjadi pada kanker
payudara.
GEJALA
Gejala dari tumor otak tergantung kepada
ukuran, kecepatan pertumbuhan dan
lokasinya.
Tumor di beberapa bagian otak bisa tumbuh
sampai mencapai ukuran yang cukup besar
sebelum timbulnya gejala; sedangkan pada
bagian otak lainnya, tumor yang berukuran
kecilpun bisa menimbulkan efek yang fatal
GEJALA
Gejala awal dari tumor otak seringkali berupa
sakit kepala.
Sakit kepala karena tumor sering kambuh atau
dirasakan terus menerus, hebat, bisa terjadi pada
seseorang yang sebelumnya tidak pernah
mengalami sakit kepala, terjadi pada malam hari
dan tetap ada sampai terbangun.
Gejala awal lainnya yang sering ditemukan adalah
gangguan keseimbangan dan koordinasi, pusing
dan penglihatan ganda.

Gejala lanjut bisa berupa mual dan muntah,


demam yang hilang-timbul serta denyut nadi dan
laju pernafasan yang abnormal cepat atau lambat.
Sebelum akhirnya meninggal, terjadi fluktuasi
hebat dari tekanan darah.
Beberapa tumor otak menyebabkan kejang.
Kejang lebih sering terjadi pada tumor otak jinak,
meningioma dan kanker yang pertumbuhannya lambat.

Tumor bisa menyebabkan lengan atau tungkai pada salah


satu sisi tubuh menjadi lemah atau lumpuh dan bisa
mempengaruhi kemampuan untuk merasakan panas,
dingin, tekanan, sentuhan ringan atau benda tajam.
Tumor juga bisa mempengaruhi pendengaran, penglihatan
dan penciuman.
KLASIFIKASI
Penekanan pada otak bisa menyebabkan
perubahan kepribadian dan menyebabkan
penderita merasa mengantuk, linglung dan tidak
mampu berfikir.
Gejala ini sangat serius dan memerlukan
penanganan medis segera.
Astrositoma & Oligodendroglioma

Astrositoma dan oligodendroglioma merupakan


tumor yang pertumbuhannya lambat dan mungkin
hanya menyebabkan kejang.
Jika lebih ganas (astrositoma anaplastik dan
oligodendroglioma anaplastik) bisa menyebabkan
kelainan fungsi otak, seperti kelemahan, hilangnya
rasa dan langkah yang goyah.
Astrositoma yang paling ganas adalah
glioblastoma multiformis, yang tumbuh
sangat cepat sehingga menyebabkan
meningkatnya tekanan di dalam otak dan
menyebabkan sakit kepala, berfikir menjadi
lambat dan rasa ngantuk atau bahkan koma.
Meningioma

Tumor jinak yang berasal dari selaput yang membungkus


otak (meningen) bisa menyebabkan berbagai gejala yang
tergantung kepada lokasi pertumbuhannya.
Bisa terjadi kelemahan atau mati rasa, kejang, gangguan
penciuman, penonjolan mata dan gangguan penglihatan.
Pada penderita lanjut usia bisa menyebabkan hilang
ingatan dan kesulitan dalam berfikir, mirip dengan yang
terjadi pada penyakit Alzheimer.
Tumor Pinealis

Kelenjar pinealis terletak di pertengahan otak, yang


berfungsi mengatur jam biologis tubuh, terutama pada
siklus normal diantara bangun dan tidur.
Tumor pinealis atipikal (tumor sel germ) paling sering
terjadi pada masa kanak-kanak dan seringkali
menyebabkan pubertas dini.
Tumor ini bisa merusak pengaliran cairan di sekitar otak,
sehingga terjadi pembesaran otak dan tengkorak
(hidrosefalus) dan kelainan fungsi otak yang serius.
Tumor Kelenjar Hipofisa

Kelenjar hipofisa terletak di dasar tengkorak, berfungsi mengatur


sistem endokrin tubuh.
Tumor kelenjar hipofisa biasanya jinak dan secara abnormal
menghasilkan sejumlah besar hormon hipofisa:
- Peningkatan kadar hormon pertumbuhan yang berlebihan
menyebabkan gigantisme (tumbuh sangat tinggi) atau akromegali
(pembesaran yang tidak proporsional dari kepala, wajah, tangan, kaki
dan dada)
- Peningkatan kadar kortikotropin menyebabkan sindroma Cushing
- Peningkatan kadar TSH (thyroid-stimulating hormone) menyebabkan
hipertiroidisme
Peningkatan kadar prolaktin menyebabkan amenore
(terhentinya siklus menstruasi), galaktore (pembentukan
ASI pada wanita yang tidak sedang menyusui) dan
ginekomastia (pembesaran payudara pada pria).
Tumor kelenjar hipofisa juga bisa erusak jaringan yang
menghasilkan hormon, yang pada akhirnya akan
menyebabkan kekurangan hormon dalamtubuh.
Gejala lainnya bisa berupa sakit kepala dan hilangnya
lapang pandang luar pada kedua mata.

Vous aimerez peut-être aussi