Vous êtes sur la page 1sur 41

A.

Identitas
Nama : Nn. A
Umur : 20 tahun
Alamat :
Pekerjaan : Mahasiswi
Agama : Islam
Masuk RS : 11 Juni 2016
B. Anamnesis
Keluhan Utama:
Sesak napas
Riwayat Penyakit Sekarang:
Sesak napas sudah dirasakan 5 hari yang lalu,
sesak napas muncul mendadak. Jika sesak napas
muncul, dada kiri terasa berat dan sakit untuk
bernapas. Os juga mengaku batuk berdahak
warna putih dan demam turun naik sejak 5 hari
yang lalu. Nafsu makan berkurang.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Tidak ada riwayat minum OAT
OS tidak pernah merokok
Riwayat Penyakit Keluarga
Kakak Pasien merupakan pasien TB paru BTA
positif
C. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Keadaan umum: pasien tampak sakit sedang
Kesadaran : kompos mentis
GCS : E4-V5-M6 (15)
Tanda Vital
Nadi : 80 x/ menit
Tek. Darah :120/ 80 mmHg
Pernapasan : 28 x/ menit
Suhu : 36,5 oC
Pemeriksaan Secara Sistematis
Kepala : normosefalik
Mata : sclera ikterik (- /- ), konjungtiva anemis
(-/-),
Telinga :sekret (-)
Hidung : sekret (-/-), deviasi septum ( - )
Leher : pembesaran limfonodi (-) pada
supraklavikula kanan, deviasi trakea ( - )
Paru
Inspeksi: normochest, gerak pernafasan
simetris kanan dan kiri
Palpasi : Fremitus taktil melemah pada
lapang paru kiri
Perkusi : ICS VI- VIII sinistra redup, dextra
sonor
Auskultasi : Vesikuler kiri melemah, Rhonki -
/+
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba 2 jari di ICS 5 garis
midklavikula sinistra
Perkusi:
Batas atas jantung di sela iga 2 garis sternal kiri
Batas kanan jantung di sela iga 5 garis sternal kanan
Batas kiri jantung di sela iga 5 garis midklavikula kiri
Pinggang jantung di sela iga 3 garis parasternal kiri
Auskultasi : BJ I reguler ,BJ II reguler murmur (- ),
gallop ( -)
Abdomen
Inspeksi : bentuk perut datar dan simetris
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien
tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus normal

Ekstremitas
Akral hangat, edema -/-
D. Pemeriksaan Penunjang

Ro Thorax 9 Juni 2016


Pemeriksaan Lab:
Hb : 11,2 gr/dL ( 11 - 15 gr/dL)
Ht : 33,8 % ( 36%- 46 %)
WBC : 7200 sel/ uL (4000-10000 sel/uL)
RBC : 4. 070.000 sel/ uL (3,5 jt 5,5 jt sel/uL)
Trombosit : 354.000 sel/ uL(150000-450000
sel/uL)
LED : 55 mm/jam
Resume
Pasien Nn. A, 20 tahun dirawat di RS dengan
keluhan sesak napas. Sesak napas dirasakan
sejak 5 hari yang lalu. Os juga mengaku batuk
berdahak warna putih disertai demam turun
naik sejak 5 hari yang lalu. Tidak ada riwayat
minum OAT, asma dan hipertensi. Tidak ada
kebiasaan merokok.
Resume
Pada pemeriksaan fisik ditemukan fremitus
melemah pada lapang paru kiri, perkusi redup
pada lapang paru kiri dan bunyi vesikuler
melemah pada lapang paru kiri
Pada pemeriksaan radiologis ditemukan efusi
pleura kiri.
Diagnosis
Efusi Pleura ec Susp. TB Paru Aktif
Tatalaksana
IVFD RL 20 tpm
Inj Ceftriaxone 1gr/12jam
Inj Ranitidine 1A/12 jam
Inj Ketorolac 1A/ 8 jam
Ambroxol 3x1 tab
Pro pemasangan WSD
Post pemasangan WSD
Follow up
13 Juni 2016 Tx:
O2 2lpm
S: Sesak (+), batuk (+) IVFD NS 15 tpm
O: PF paru: Rhonki -/+ Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Inj Ranitidine 1A/12 jam
A: Efusi Pleura ec Susp. Recustein syr 4x 10ml
TB paru Cetirizine 2 x 10 mg
Sohobion 2 x 1 tab
Plan:
-Cek BTA SPS
-Cek Anti TB
-Analisis Cairan Pleura tidak
dapat dilakukan
Follow up
14 Juni 2016 Tx:
S: Sesak (+) berkurang, O2 2lpm
batuk (+) dahak (-) IVFD NS 15 tpm
O: PF paru: Rhonki -/+ IVFD Aminoleban 15 tpm
Anti TB: negatif Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam
A: Efusi Pleura ec Susp. TB Inj Ranitidine 1A/12 jam
paru Recustein syr 4x 10ml
Cetirizine 2 x 10 mg
Sohobion 2 x 1 tab

Plan:
-Cek BTA SPS
Follow up
15 Juni 2016 Tx:
O2 2lpm
S: Sesak (+) sedikit, batuk IVFD NS 15 tpm
(-) IVFD Aminoleban 15 tpm
O: PF paru: Rhonki -/+ Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam
A: Efusi Pleura ec Susp. TB Inj Ranitidine 1A/12 jam
paru Recustein syr 4x 10ml
Cetirizine 2 x 10 mg
Sohobion 2 x 1 tab

Plan:
-Cek BTA SPS
Follow up
16 Juni 2016 Tx:
S: Sesak (-), batuk (-) O2 2lpm (prn)
IVFD NS 15 tpm
O: PF paru: Rhonki -/+ IVFD Aminoleban 15 tpm
BTA : negatif Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam
(terkumpul 1x) Inj Ranitidine 1A/12 jam
Recustein syr 4x 10ml
A: Efusi Pleura ec Susp. TB Cetirizine 2 x 10 mg
paru Sohobion 2 x 1 tab
Follow up
17 Juni 2016 Tx:
S: Sesak (-)
Rawat jalan
O: PF paru: Rhonki -/+ OAT

A: Efusi Pleura ec Susp. TB


paru

Konsul dr. Adi, Sp.P Pleuritis TB OAT


Follow Up
Anatomi dan Fisiologi Pleura
Pleura adalah membran tipis terdiri dari 2 lapisan yaitu
pleura visceralis dan parietalis.
Secara histologis kedua lapisan ini terdiri dari sel
mesothelial, jaringaan ikat, dan dalam keadaan normal,
berisikan lapisan cairan yang sangat tipis.
Membran serosa yang membungkus parekim paru
disebut pleura viseralis, sedangkan membran serosa
yang melapisi dinding thorak, diafragma, dan
mediastinum disebut pleura parietalis.
Rongga pleura terletak antara paru dan dinding
thoraks. Rongga pleura dengan lapisan cairan yang tipis
ini berfungsi sebagai pelumas antara kedua pleura
Produksi Cairan Pleura
Cairan pleura diproduksi oleh pleura parietalis dan
diabsorbsi pleura visceralis,
cairan terbentuk dari filtrasi plasma melalui endotel
kapiler diabsorbsi oleh pembuluh limfe dan venula
pleura.
Pergerakan cairan dari pleura parietal ke pleura visceralis
dapat terjadi karena adanya perbedaan tekanan
hidrostatik dan tekanan osmotik koloid plasma.
Jumlah normal cairan pleura yaitu < 20 cc. cairan ini
komposisinya sama dengan cairan plasma, hanya saja
pada cairan pleura mempunyai kadar protein yang lebih
rendah < 1,5 gr/dL
Efusi Pleura
Efusi pleura merupakan suatu keadaan
ditemukannya penumpukan cairan yang
abnormal di dalam rongga pleura.
Terdapat empat tipe cairan yang dapat
ditemukan pada efusi pleura : Cairan serusa
(hidrothorax),Darah (hemothotaks),Chyle
(chylothoraks), dan Nanah (pyothoraks atau
empyema).
Efusi Transudat dapat disebabkan oleh biasanya
disebabkan oleh suatu kelainan pada tekanan normald
i dalam paru-paru. Seperti kegagalan jantung kongestif
(gagal jantung kiri), sindroma nefrotik, asites (oleh
karena sirosis kepatis), syndroma vena cava superior,
tumor, sindroma meig.
Efusi Eksudat disebabkan oleh infeksi, TB, preumonia,
tumor, infark paru, radiasi, penyakit kolagen. Kanker,
tuberkulosisd a n infeksi paru lainnya, reaksi obat,
asbetosisd a n sarkoidosis merupakan beberapa contoh
penyakit yang bisa menyebabkan efusi pleura
eksudativa.
Efusi hemoragis dapat disebabkan oleh adanya tumor,
trauma, infark paru dan tuberkulosis.
Akumulasi cairan pleura dapat terjadi
apabila:
Tekanan osmotik koloid menurun dalam darah
pada penderita hipoalbuminemia dan
bertambahnya permeabilitas kapiler akibat ada
proses keradangan atau neoplasma
Terjadi peningkatan:
Permeabilitas kapiler (keradangan, neoplasma)
Tekanan hidrostatis di pembuluh darah ke jantung/
vena pulmonalis (kegagalan jantung kiri)
Tekanan negatif intra pleura (atelektasis)
Efusi Pleura Tuberkulosis
Efusi pleura tuberkulosis sering diketemukan di negara
berkembang termasuk di Indonesia meskipun diagnosis pasti
sulit ditegakkan.
Gambaran klinik dan radiologik antara transudat dan eksudat
bahkan antara efusi pleura tuberkulosis dan non tuberkulosis
hampir tidak dapat dibedakan, sebab itu pemeriksaan
laboratorium menjadi sangat penting.
Setelah adanya efusi pleura dapat dibuktikan melalui pungsi
percobaan, kemudian diteruskan dengan membedakan
eksudat dan transudat dan akhirnya dicari etiologinya.
Apabila diagnosis efusi pleura tuberkulosis sudah ditegakkan
maka pengelolaannya tidak menjadi masalah, efusinya
ditangani seperti efusi pada umumnya, sedangkan
tuberkulosisnya diterapi seperti tuberkulosis pada umumnya.
Patofisiologi
Efusi pleura terjadi karena tertimbunnya cairan pleura
secara berlebihan sebagai akibat transudasi
(perubahan tekanan hidrostatik dan onkotik) dan
eksudasi (perubahan permeabilitas membran) pada
permukaan pleura seperti terjadi pada proses infeksi
dan neoplasma.
Penyakit ini kebanyakan terjadi sebagai komplikasi
tuberkulosis paru melalui fokus subpleura yang robek
atau melalui aliran getah bening. Sebab lain dapat juga
dari robeknya perkijuaan ke arah saluran getah bening
yang menuju rongga pleura, iga dan kolumna
vertebralis. Dapat juga hematogen dan menimbulkan
efusi pleura bilateral. Cairan efusi yang biasanya serosa
kadang-kadang bisa juga hemoragik.
Gejala Klinis
Gejala yang paling sering ditemukan (tanpa
menghiraukan jenis cairan yang terkumpul
ataupun penyebabnya) adalah sesak nafas dan
nyeri dada (biasanya bersifat tajam dan
semakin memburuk jika penderita batuk atau
bernafas dalam)
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
batuk, cegukan, pernafasan yang cepat,dan
nyeri perut
Pemeriksaan Fisik
Bila efusi <300 ml, biasanya tidak ada perubahan
pemeriksaan fisik yang bermakna.

-agak tertinggal dalam memberikan suara


pernapasan2,7 pekak
-Berkurangnya atau
tertundanya
pengembangan pada sisi
yang mengalami efusi

suara vesikuler melemah


sampai tidak terdengar.
penurunan
fremitus taktil7 Egofoni (e menjadi
a) di bagian atas efusi
pleura
Pemeriksaan Penunjang
sputum BTA
foto rontgen toraks PA dengan atau tanpa posisi
lateral decubitus
thoracentesis diagnostik
pemeriksaan cairan pleura
kultur cairan pleura
biopsi jarum pada pleura
LED dan pemeriksaan limfosit
Torakoskopi
CT Scan
Torakoskopi
Rontgen Toraks
lokasi umum : di apeks paru (segmen apikal
lobus atas atau segmen apikal lobus bawah);
bisa juga di lobus bawah atau di daerah hilus.
Gambaran massa cairan di bagian bawah paru
dapat berupa efusi pleura atau empiema.4
Gambaran radiologik yang dicurigai sebagai
lesi TB aktif :5
Bayangan berawan / nodular di segmen apikal dan posterior
lobus atas paru dan segmen superior lobus bawah
Kaviti, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan opak
berawan atau nodular
Bayangan bercak milier
Efusi pleura unilateral (umumnya)
Luas lesi pada foto toraks dinyatakan sbb
(terutama BTA negatif) :
Lesi minimal :
bila proses mengenai sebagian dari satu atau dua paru
dengan luas tidak lebih dari volume paru yang terletak di atas
chondrosternal junction dari iga kedua depan dan prosesus
spinosus dari vertebra torakalis IV atau korpus vertebra
torakalis V (sela iga 2) dan tidak dijumpai kaviti.
Lesi luas
Bila proses lebih luas dari lesi minimal. Vert. Th. IV/V

Chondrosternal
junction iga 2
Cavitas TB
Radiologis Efusi Pleura
Bila < 200 mL belum terlihat bayangan cairan secara
radiologis (kadang-kadang sinus tumpul)
Foto lateral : minimal 100 cc.
Bila > 300 mL), pada foto PA akan terlihat
a. Perselubungan padat dengan sinus yang tertutup.
b. Permukaan atas cairan yang berbentuk concave
c. Bila cairan cukup banyak akan mendorong jantung,
mediastinum atau trachea ke sisi yang lain.
klasifikasi efusi pleura:
- minimal: cairan pleura di atas batas bawah iga
5 anterior;
- Moderate: di atas batas bawah iga 3;
- Massive: di atas iga 3.
Pemeriksaan cairan pleura
uji Rivalta positif (kesan cairan eksudat)
Analisis cairan pleura :
sel limfosit dominan dan glukosa rendah.5
tingginya kadar penanda TB di cairan pleura
(adenosine deaminasi >40 IU/L) atau
interferon gamma >140 pg/mL.4

-Distilled water 7-8 ml


- 1 tetes asam asetat 98%
- 1 tetes cairan efusi

Bila bentuk tetesan tetap


Rivalta (+) =eksudat
Penatalaksanaan
Pada dasarnya pengobatan efusi pleura
tuberkulosis sama dengan efusi pleura pada
umumnya, yaitu dengan melakukan
torakosentesis (mengeluarkan cairan pleura) agar
keluhan sesak penderita menjadi berkurang
Pengobatan dengan menggunakan OAT (
Rifampisin, INH, Pirazinamide, Ethambutol )
memakan waktu 6 12 bulan. Dosis dan cara
pemakaian obat seperti pada pengobatan
tuberkulosis paru.

Vous aimerez peut-être aussi

  • Suntik Botox
    Suntik Botox
    Document2 pages
    Suntik Botox
    Renard Christian
    Pas encore d'évaluation
  • PPKOtak
    PPKOtak
    Document99 pages
    PPKOtak
    Renard Christian
    Pas encore d'évaluation
  • Meningitis TB
    Meningitis TB
    Document23 pages
    Meningitis TB
    Renard Christian
    Pas encore d'évaluation
  • Pemeriksaan Sensorik
    Pemeriksaan Sensorik
    Document23 pages
    Pemeriksaan Sensorik
    Renard Christian
    Pas encore d'évaluation
  • Neuro
    Neuro
    Document20 pages
    Neuro
    Renard Christian
    Pas encore d'évaluation
  • DEMENSIA PPT Penyuluhan
    DEMENSIA PPT Penyuluhan
    Document11 pages
    DEMENSIA PPT Penyuluhan
    Renard Christian
    Pas encore d'évaluation
  • GEADs
    GEADs
    Document50 pages
    GEADs
    Renard Christian
    Pas encore d'évaluation
  • Anemia Def Besi
    Anemia Def Besi
    Document10 pages
    Anemia Def Besi
    Renard Christian
    Pas encore d'évaluation
  • 06 198vertigo
    06 198vertigo
    Document6 pages
    06 198vertigo
    Renard Christian
    Pas encore d'évaluation