Vous êtes sur la page 1sur 12

PENGERTIAN

Hipertensi pada lansia didefinisikan dengan


tekanan sistolik diatas 160 mmHg atau
tekanan diastolik diatas 90 mmHg (Fatimah,
2010).
Klasifikasi hipertensi berdasarkan
penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2
golongan besar yaitu :
1.Hipertensi essensial ( hipertensi primer )
yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya
2.Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di
sebabkan oleh penyakit lain
Elastisitas dinding aorta menurun
Katub jantung menebal dan menjadi kaku
Kemampuan jantung memompa darah menurun
1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun
kemampuan jantung memompa darah menurun
menyebabkan menurunnya kontraksi dan
volumenya.
Kehilangan elastisitas pembuluh darah Hal ini
terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh
darah perifer untuk oksigenasi
Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
Mekanisme mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh
darah di vasomotor, pada medulla diotak. Rangsangan
vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls ke bawah melalui
system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Berbagai faktor
seperti kecemasan dan ketakutan mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. saat
bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang
pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar
adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas
vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin,
mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan
pelepasan rennin. Renin merangsang pembentukan angiotensin
I diubah menjadi angiotensin II, yang kemudian merangsang
sekresi aldosteron. Hormon ini menyebabkan retensi natrium
dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume
intra vaskuler. Semua faktor ini cenderung mencetuskan
keadaan hipertensi.
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat
dihubungkan dengan peningkatan tekanan
darah,
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang
menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala
dan kelelahan.
Menurut Rokhaeni (2001), manifestasi klinis
beberapa pasien yang menderita hipertensi
yaitu : Mengeluh sakit kepala, pusing Lemas,
kelelahan, Sesak nafas, Gelisah, Mual Muntah,
Epistaksis, Kesadaran menurun.
Hemoglobin / hematokrit
BUN
Kalium serum
Kalsium serum
Kolesterol dan trigliserid serum
Pemeriksaan tiroid
Kadar aldosteron urin/serum
Urinalisa
EKG
Terapi tanpa Obat
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan
untuk hipertensi ringan dan sebagai tindakan
suportif pada hipertensi sedang dan berat

Terapi dengan Obat


Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya
menurunkan tekanan darah saja tetapi juga
mengurangi dan mencegah komplikasi akibat
hipertensi
PENGKAJIAN

Identitas Pasien
Riwayat atau adanya factor resiko
Aktivitas / istirahat
Integritas ego
Makanan dan cairan
Nyeri atau ketidak nyamanan
Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan
vascular Cerebral
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan umum
Curah Jantung, resiko tinggi terhadap hipertensi
berhubungan dengan peningkatan afterload,
vasokontriksi
Nutrisi , perubahan lebih dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kebutuhan metabolic
Koping individu tidak efektif berhubungan
dengan system pendukung yang tidak adekuat
Kurang pengetahuan berhubungnya dengan
kurang informasi atau keterbatasan kognitif.
Diagnosa I : Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan vascular
Cerebral
Tujuan Kriteria Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 X 24 jam,
diharapkan nyeri dapat berkurang.
Intervensi :
1. Intervensi : Mempertahankan tirah baring selama fase akut
Rasional : Meminimalkan stimulasi/meningkatkan relaksasi
2. Berikan tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit kmepala,
misalnya kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan leher, tenang,
redupkan lampu kamar, tekhnik relaksasi.
Rasional : tindakan yang menurunkan tekanan vascular serebral dan yang
memperlambat atau memblok respons simpatis efektif dalam menghilangkan
sakit kepala dan komplikasinya
3. Hilangkan atau minimalkan aktivitas fase kontriksi yang dapat meningkatkan
sakit kepala, misalnya mengejam saat bab, batuk panjang, membungkuk
Rasional : aktivitas yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan sakit
kepala pada adanya peningkatan tekanan vascular cerebral
Disesuaikan dengan perencanaan

Disesuaikan dengan kondisi pasien

Vous aimerez peut-être aussi