Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Dewasa
C3
102012191 Anastasia Tri Anggarwati
102012315 Fikranaya Salim
102013093 Tria Usma Putra
102013266 Marta Simanjuntak
102014002 Anggela Trivenna Yordani
102014050 Livia Brenda Patty
102014187 Galih Ayu Pratiwi
102014233 Muhammad Imran Amin Bin
Md Jelani
Skenario
Seorang laki laki berusia 48 tahun di bawa
keluarganya ke IGD RS karena sesak nafas sejak 2
jam yang lalu.
Rumusan
Masalah
Hipotesis
Pasien menderita asma bronkial
Mind Map
DIFFERENTI
ANAMNESI PEMERIKSAA PEMERIKSAAN PENATALA
AL
S N FISIK PENUNJANG KSANAAN
DIAGNOSIS
EPIDEMIOLO
ETIOLOGI RM GI
7%.
Patofisiologi
Patofisiologi
Sulit ekspirasi peningkatan vol.
residu & kap. Residu fungsional
kemudian pasien akan bernafas pada
vol. tinggi mendekati kap. Paru
total/hiperinflasi agar sal. Nafas
tetap terbuka dan pertukaran gas
berjalan lancar dan dibantu juga oleh
otot2 pernafasan
Gejala Klinis
Sering kali timbul Gejala yang timbul biasanya
dyspnea berhubungan dengan beratnya
batuk yang tersering pada derajat hiperaktivitas bronkus.
malam hari disertai sputum Obstruksi jalan nafas dapat
kental dan lengket, mengi, sesak
reversibel secara spontan
dada, penurunan bising nafas,
ataupun dengan pengobatan.
hipoksia, takikardi, sulit saat
Gejalanya bersifat
bernafas,
paroksismal, yaitu membaik
kelainan kulit, retraksi
pada siang hari dan
interkostal, dan biasanya
memburuk pada malam hari
disertai dehidrasi.
Gejala Klinis
Penatalaksanaan
Terapi simtomatik menggunakan relievers, yaitu
bronkodilator (agonis , teofilin) dan controller
yang menggunakan obat antiinflamasi
(kortikosteroid, kromolin, antileukotrein).
Digunakan saat serangan sampai gejala hilang
obat hanya controller.
Bronkodilator :
1. simpatomimetik/adrenergik (adrenalin, efedrin),
nama obat : orsiprenon (alupent), fenoterol
(berotec), terbutalin. Bentuk : tablet, suntik,
sirup, semprotan.
2. Santin teofilin, nama obat : aminofilin, bentuk :
saat serangan akut bentuk suntikan, obat
merangsang lambung maka ada bentuk
suppositoria.
Penatalaksanaan
Anti inflamasi :
1. Kromalin dapat untuk anak, biasanya diberikan
bersamaan dengan obat lain, efek 1 bln.
2. Hidrokortison 800mg
4 dosis setiap
3. Metilprednisolon 160mg hari
Anafilaktik : ketotifen (dosis 2 x 1mg/hari, oral)
Oksigen : aliran cepat u/ memepertahankan
saturasi O2/SpO2 >92%, pada kondisi hipoksemia
pemberian O2 1-3 ltr/mnt atau 4-6 ltr/mnt
Obat onset cepat : inhalasi b-2 agonis &
salbutamol (5mnt- aksi 6 jam).
Komplikasi
Kelelahan dan dehidrasi
Infeksi jalan napas
Gagal napas adalah ketidakmampuan tubuh dalam
mempertahankan tekanan parsial normal O2 dan atau
CO2 didalam darah.
Pneumotoraks (jarang), merupakan penumpukan dari
udara yang bebas dalam dada diluar paru yang
menyebabkan paru untuk mengempis
PPOK, yang merupakan suatu penyakit obstruksi
saluran nafas dan biasanya disebabkan infeksi saluran
nafas serta bronkospasme.
Komplikasi
Secret banyak dan kental, salah satu bronkus dapat
sangat dangkal.
bronkopneumonia.
Prognosis
Pada umumnya bila segera ditangani dengan adekuat
pronosa adalah baik.
Asma karena faktor imunologi (faktor ekstrinsik) yang
muncul semasa kecil prognosanya lebih baik dari
pada yang muncul sesudah dewasa.
Angka kematian meningkat bila tidak ada fasilitas
kesehatan yang memadai.
Kesimpulan
Pasien tersebut menderita asma bronkial
penyakit inflamasi kronik saluran napas
yang ditandai dengan mengi, sesak
napas, sputum kental, dan batuk
terutama pada malam atau dini hari.
Hipotesis diterima.