Vous êtes sur la page 1sur 12

Alga

Pengertian Alga
sifikasi, Reproduksi, & Peranan| Secara umum, Pengertian
Ganggang (alga/algae) adalah protista yang bersifat fotoautotrof
yang dapat membuat makanannya sendiri dengan cara
fotositentis. Ganggang/Alga memiliki kloroplas dengan
mengandung klorofil atau plastida yang berisi pigmen fotosintetik
lainnya. Ganggang (Alga) dapat dengan mudah ditemukan di air
tawar maupun air laut. Ada yang hidup dengan menempel di
suatu tempat atau melayang-layang di air.

Ganggang (Alga) merupakan protista mirip tumbuhan. Ganggang


menimbulkan air sawah, air kolam, air danaum, atau akuarium
tampak berwarna hijau. Namun, masyarakat menyangka bahwa
ganggang adalah lumut. Padahal ganggang berbeda dengan
lumut. Lumut tidak terendam di air, sedangkan ganggang hidup
dalam air. Jika di pegang, lumut akan terasa seperti beludru dan
lebih kering, sedangkan ganggang akan terasa basah, licin atau
berlendir. Di laut, ganggang mudah ditemukan, dan biasanya
terdampar di pantai, berbentuk menyerupai tumbuhan yang
berwarna-warni (hijau, kuning, merah atau cokelat). Biasanya
orang awam menyebutnya dengan rumput laut.
bidang pertanian
Di bidang pertanian, Laminaria sp. digunakan untuk
pupuk pertanian. Spirogyra dan Chara braunii
dalam bidang sains digunakan sebagai bahan
percobaan fotosintesis, sedangkan beberapa
ganggang merah seperti Eucheuma spinosum dan
Agardhiella digunakan sebagai dasar
pembentukan gel untuk media biakan
mikrobiologis serta fase padat pada elektroforesis
gel.
Bidang Peternakan
Dalam budidaya ternak, Laminaria lavaniea
digunakan untuk makanan ternak karena banyak
mengandung kalium. Di California, Macrocystis
pyrifera atau kelp dipanen untuk memberi makan
kerang abalone yang banyak dibudidayakan
masyarakat setempat. Di Indonesia sendiri
ganggang jenis Gracilaria sp. yang digunakan
untuk memberi makan kerang abalone yang
banyak dibudidayakan masyarakat Nusa Tenggara
Barat.
Bidang Pangan
Di bidang pangan, ganggang memegang peranan yang cukup
besar. Kandungan gizinya yang tinggi dan rasanya yang khas
membuat ia menjadi makanan favorit di berbagai negara, seperti
Korea, Jepang, China, dan juga Irlandia. Contohnya adalah kombu,
yaitu ganggang cokelat spesies Laminaria japonica yang banyak
dikonsumsi orang di negara-negara Asia Timur seperti Tiongkok, Korea,
dan Jepang. Di Jepang, kombu dipakai dalam masakan Jepang
sebagai bahan dasar kaldu yang disebut dashi, dimasak bersama
sayur-sayuran dan daging, atau diproses menjadi makanan olahan
sebagai lauk teman makan nasi.
Di kota Sakai (Prefektur Osaka), Jepang, yang dikenal sebagai pusat
perajin benda tajam, permukaan kombu diserut setelah sebelumnya
direndam dengan campuran cuka dan gula. Produk akhir serutan tipis
kombu yang berwarna putih krem disebut oboro kombu yang rasanya
sedikit asin dan manis. Oboro kombu digunakan sebagai penyedap
berbagai jenis masakan Jepang yang berupa sup bening, ditaburkan
di atas udon, atau sebagai pembungkus onigiri dan baterazushi.
Serutan bagian hitam kombu yang banyak terkena campuran cuka
dan gula disebut kuroi oboro. Serutan bagian dalam kombu yang
cuma sedikit terkena cuka dan sering dianggap sebagai bagian
terlezat disebut futo shiro oboro. Bagian inti kombu yang sudah tidak
dapat diserut lagi disebut shiroita kombu dan digunakan pada
oshizushi. Kombu juga diproses menjadi berbagai macam makanan
olahan untuk teman makan nasi atau bahan isi onigiri.
1) Chlorella sp. (Chlorophyta) yang bermanfaat sebagai sumber
makanan suplemen bergizi tinggi atau biasa digunakan untuk PST
(Protein Sel Tunggal);
2) Ulva, Caulerpa, Enteromorpha (Chlorophyta) untuk sumber makanan
berupa sayur;
3) Eucheuma spinosum, Gelidium sp., Gracilaria lichenoides, Agardhiella
sp. (Rhodophyta) sebagai penghasil bahan serupa gelatin yang disebut
agar dan karagenan yang bermanfaat untuk campuran pembuatan
kue kering, pengental berbagai makanan olahan, makanan penutup,
dan untuk membuat es rumput laut;
4) Laminaria, Macrocystis, Fucus vesiculosus,dan Ascophyllum sebagai
penghasil algin (C6H8O6) dan alginat untuk campuran es krim,
pengental makanan (sirup, cokelat, permen, saus salad, keju);
5) Macrocystis sp. sebagai bahan makanan suplemen yang kaya unsur
nitrogen, natrium, fosfor, dan kalsium;
6) Rhodymenia palmata sebagai sumber makanan yang kaya akan gizi;
7) Porphyra tenerakijellum dikonsumsi sebagai lauk pauk atau makanan
olahan dan sebagai pembungkus sushi atau biasa disebut nori.
Bagi Lingkungan
Fungsi Mikro Alga di bidang Pengolahan limbah
logam berat
Dalam pengolahan limbah logam berat
fitoplainkton dapat digunakan untuk mengikat
logam dari badan air dan mengendapkannya
pada dasar kolam. Sehingga logam dalam air
menjadi berkurang.
Manfaat lain misalnya sebagai organisme simbion
bagi organisme lain seperti pada lichen, yaitu hasil
simbiosis jamur dengan ganggang hijau, di mana
ganggang hijau berperan sebagai penghasil zat
organik yang dimanfaatkan ja mur simbion
ganggang tersebut untuk makanannya
Bidang Pangan
Kandungan bahan-bahan organik yang terdapat
dalam alga merupakan sumber mineral dan
vitamin untuk agar-agar, salad rumput laut maupun
agarose. Agarose merupakan jenis agar yang
digunakan dalam percobaan dan penelitian
dibidang bioteknologi dan mikrobiologi. Potensi
alga sebagai sumber makanan (terutama rumput
laut), di Indonesia telah dimanfaatkan secara
komersial dan secara intensif telah dibudidayakan
terutama dengan tehnik polikultur (kombinasi ikan
dan rumput laut).
Bidang Bioteknologi
Alga hijau, alga merah ataupun alga coklat merupakan sumber
potensial senyawa bioaktif yang sangat bermanfaat bagi
pengembangan (1) industri farmasi seperti sebagai anti bakteri,
anti tumor, anti kanker atau sebagai reversal agent dan (2) industri
agrokimia terutama untuk antifeedant, fungisida dan herbisida.
Kemampuan alga untuk memproduksi metabolit sekunder
terhalogenasi yang bersifat sebagai senyawa bioaktif
dimungkinkan terjadi, karena kondisi lingkungan hidup alga yang
ekstrem seperti salinitas yang tinggi atau akan digunakan untuk
mempertahankan diri dari ancaman predator. Dalam dekade
terakhir ini, berbagai variasi struktur senyawa bioaktif yang sangat
unik dari isolate alga merah telah berhasil diisolasi. Namun
pemanfaatan sumber bahan bioaktif dari alga belum banyak
dilakukan. Berdasarkan proses biosintesisnya, alga laut kaya akan
senyawa turunan dari oksidasi asam lemak yang disebut oxylipin.
Melalui senyawa ini berbagai jenis senyawa metabolit sekunder
diproduksi.
Meskipun masih dalam tahap riset yang mendalam,
potensi alga laut sebagai penghasil bioetanol dan
biodiesel sangat menjanjikan dimasa mendatang.
Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang
dan Kanada mentargetkan mulai tahun 2025 bahan
bakar hayati (biofuel) bisa diproduksi dari budidaya
cepat alga mikro yang tumbuh diperairan tawar/asin.
Keuntungan lebih yang dapat diperoleh adalah tak
butuh traktor seperti didarat, tanpa penyemaian benih,
gas CO2 yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai
bahan bakar dan panen yang terus-terusan
(continuous) yang dikarenakan waktu tanam alga
hanya 1 minggu.
Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, protista fotosintetik telah dikenal memiliki
berbagai khasiat dan digunakan dalam pembuatan berbagai obat-
obatan. Misalnya Chlorella yang telah diketahui mengandung klorofil
23 persen dari beratnya, protein 5560 persen, vitamin C, vitamin E,
kalsium, kalium, dan magnesium serta berkhasiat meningkatkan daya
tahan tubuh, menurunkan tekanan darah tinggi, memperbaiki
pencernaan, mendorong pertumbuhan bakteri yang bermanfaat
dalam usus, menanggulangi sembelit, mencegah sakit maag, dan
mencegah tumor. Ada pula Porphyra tenerakijellum yang
bermanfaat untuk suplemen kesehatan, Laminaria digitalis dan
Macrocystis pyrifera sebagai penghasil iodium untuk mengobati
penyakit gondok, Laminaria sp. sebagai bahan pembuatan pil, tablet
antibiotik, dan salep, Eucheuma spinosum, Gelidium, Gracillaria
lichenoides, Agardhiella sebagai obat pencahar (laksatif), dan
Dunaliella sp. yang digunakan sebagai sumber beta-karoten yang
bermanfaat untuk mencegah berbagai kanker termasuk kanker
paru-paru. Kombu yang berasal dari Laminaria japonica memiliki
kandungan serat, zat besi, kalsium dan iodium yang cukup tinggi
serta konon dapat menurunkan tekanan darah tinggi dan
mencegah diabetes melitus.

Vous aimerez peut-être aussi