Vous êtes sur la page 1sur 55

LATAR BELAKANG

Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor


4 Tahun 2005 tentang Pedoman Analisis Jabatan di
Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan) Nomor 33
Tahun 2011 tentang Pedoman Analisis Jabatan
Peraturan Kepala BKN (Perka BKN) Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan
Pengertian
1. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang PNS dalam
suatu satuan organisasi negara.

2. Evaluasi Jabatan adalah suatu proses yang


sistematis untuk menilai setiap jabatan yang ada
dalam struktur organisasi dalam rangka
menetapkan nilai jabatan atas dasar sejumlah
kriteria yang disebut faktor jabatan.

4
DEFENISI ANALISIS
JABATAN
Defenisi Analisis Jabatan
Proses, metode dan teknik untuk memperoleh data jabatan
yang diolah menjadi informasi jabatan dan disajikan untuk
kepentingan program kepegawaian serta memberikan
umpan balik bagi organisasi, tata laksana, pengawasan dan
akuntabilitas. (Permenpan Nomor 33 tahun 2011 tentang
Pedoman Analisis Jabatan )
Proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan dan
penyusunan data jabatan menjadi informasi jabatan. (Perka
BKN Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan
Analisis Jabatan)
TUJUAN ANALISIS
JABATAN
1 Tersusunnya uraian jabatan untuk setiap
jabatan

2 Teridentifikasinya persyaratan jabatan untuk


setiap jabatan

3 Teridentifikasinya jumlah dan susunan jabatan


yang diperlukan

4 Teridentifikasinya informasi mengenai pelaksanaan


tugas sehari-hari bagi setiap pegawai
OUTPUT ANALISIS JABATAN
Hasil Analisis jabatan: informasi jabatan, yaitu :
Rumusan jabatan, baik jabatan struktural maupun jabatan
fungsional;
peta jabatan, Peta jabatan menggambarkan bentangan
seluruh jabatan yang ada dan kedudukannya dalam unit kerja;
Uraian Pekerjaan/jabatan (Job Description), adalah uraian
tentang informasi dan karakteristik jabatan;
Spesifikasi Jabatan (Job Spesification) atau Persyaratan
Jabatan (Job Requirement), merupakan syarat yang harus
dipenuhi atau dimiliki oleh seseorang untuk menduduki suatu
jabatan;
MANFAAT ANALISIS
JABATAN
FUNGSI MAINTENANCE
Pengembangan organisasi
Perencanaan tenaga kerja
Perencanaan karir

FUNGSI ADMINISTRATIF
Rekruitmen, seleksi dan penempatan pegawai baru.
Merancang program pendidikan dan pelatihan yang
dibutuhkan.
Melakukan penilaian dan standar hasil kerja.
Melakukan evaluasi kerja.
IKHTISAR JABATAN
Merupakan cerminan uraian jabatan dalam bentuk ringkas
Memberikan gambaran umum tentang kompleksitas jabatan
Digambarkan dalam satu kalimat, yang mencerminkan:
Apa yang dikerjakan (what)
Bagaimana cara mengerjakan (how)
Mengapa/untuk apa dikerjakan (why)
Manajerial:
Memimpin dan melaksanakan objek kerja (What)
berdasarkan/sesuai dengan..... (How) agar/untuk/sebagai...(Why)
Fungsional:
Melaksanakan objek kerja (What) berdasarkan/sesuai
dengan..... (How) agar/untuk/sebagai...(Why)

9
URAIAN TUGAS

Tugas adalah upaya pokok dalam memproses bahan


kerja dengan menggunakan peralatan tertentu
menjadi suatu hasil kerja
Ditulis dg menggunakan kalimat aktif dan
menggambarkan tindak kerja (berawalan me)
Tahapan kerja (proses) adalah langkah-langkah
(kegiatan) yang dituliskan secara berurutan dari awal
hingga akhir pelaksanaan tugas
STRUKTUR PENYUSUNAN URAIAN
TUGAS

HOW?
Tindak Kerja + Tujuan
Obyek Kerja pelaksanaan
Pedoman/ Acuan
tugas
Prosedur
Waktu/ Periode
Hasil yang
Pelaksanaan dicapai
Perangkat
WHAT? WHY?
BAHAN KERJA
Adalah masukan yang diproses dengan tindak kerja
(tugas) menjadi hasil kerja
Bahan kerja dapat diolah menjadi hasil kerja, jika ada
perangkat kerja (alat kerja)
contoh:
Surat masuk (untuk diagendakan)
Peraturan, Referensi atau buku (untuk penyusunan
materi bintek)

12
ALAT KERJA
Sarana yang dipergunakan untuk mengolah bahan
kerja menjadi hasil kerja
Alat kerja tidak terbatas pada sarana materiil, dapat
juga berupa peraturan, pedoman, prosedur kerja atau
acuan lain yang digunakan dalam pelaksanaan tugas
Contoh:
Stetoskop digunakan dokter dalam memeriksa pasien
Peraturan Kepala BKN nomor 12 tahun 2011 digunakan
oleh Analis Kepegawaian untuk melaksanakan Analisis
Jabatan
13
HASIL KERJA
Hasil kerja adalah suatu produk berupa barang, jasa
(pelayanan) atau informasi yang dihasilkan dari suatu
proses pelaksanaan tugas
Hasil kerja dapat diperoleh bila ada sesuatu yang
diolah (bahan kerja)

14
BAKAT KERJA
Bakat kerja merupakan kapasitas khusus atau
kemampuan potensial yang disyaratkan bagi
seseorang untuk dapat mempelajari, memahami
beberapa tugas atau pekerjaan.

15
JENIS BAKAT KERJA
G : Intelegensi
V : Bakat Verbal
N : Bakat Numerik
S : Bakat Pandang Ruang
P : Bakat Pencerapan Bentuk
Q : Bakat Ketelitian
K : Koordinasi Motorik
F : Kecekatan Jari
M : Kecekatan Tangan
E : Koordinasi Mata-Tangan-Kaki
C : Kemampuan membedakan warna

16
TEMPERAMEN
Temperamen kerja merupakan syarat kemampuan
penyesuaian diri yang harus dipenuhi sesuai dengan
sifat pekerjaan.

17
JENIS TEMPERAMEN KERJA
D (DCP) : Directing-Control-Planning
F (FIF) : Feeling-Idea-Fact
I (INFLU) : Influencing
J (SJC) : Sensory & Judgmental Criteria
M (MVC) : Measurable and Verifiable Criteria
P (DEPL) : Dealing with People
R (REPCON) : Repetitive and Continuous
S (PUS) : Performing under Stress
T (STS) : Set of Limits, Tolerance and Other Standards
V (VARCH) : Variety and Changing Conditions

18
JENIS MINAT KERJA BIPOLER
Kode Deskripsi Kode Deskripsi
1.a Pilihan melakukan Vs 1.b Pilihan melakukan kegiatan
kegiatan-kegiatan yang yang berhubungan dengan
berhubungan dengan komunikasi data
benda dan obyek
2.a Pilihan melakukan Vs 2.b Pilihan melakukan kegiatan
kegiatan yang yang bersifat ilmiah dan
berhubungan dengan teknik
orang dalam niaga
3.a Pilihan melakukan Vs 3.b Pilihan melakukan kegiatan
kegiatan rutin, konkrit yang bersifat abstrak dan
dan teratur kreatif
4.a Pilihan melakukan Vs 4.b Pilihan melakukan kegiatan
kegiatan yang dianggap yang berhubungan dengan
baik bagi orang lain proses, mesin dan teknik
5.a Pilihan melakukan Vs 5.b Pilihan melakukan kegiatan
kegiatan yang yang menghasilkan
menghasilkan prestise kepuasan nyata dan
atau penghargaan dari produktif
pihak lain 19
JENIS MINAT KERJA HOLLAND
Pilihan untuk melakukan
Realistik Aktifitas-aktifitas yang memerlukan manipulasi
eksplisit, teratur atau sistematik terhadap
obyek/alat/benda/mesin
Investigatif Aktifitas yang memerlukan penyelidikan observasional,
simbolik dan sistematik terhadap fenomena dan
kegiatan ilmiah
Artistik Aktifitas yang sifatnya ambigu, kreatif, bebas dan tidak
sistematis dalam proses penciptaan produk/karya
bernilai seni
Sosial Aktifitas yang bersifat sosial atau memerlukan
keterampilan berkomunikasi dengan orang lain
Aktifitas yang melibatkan kegiatan
Kewirausahaan pengelolaan/manajerial untuk pencapaian tujuan
organisasi
Konvensional Aktifitas yang memerlukan manipulasi data yang
eksplisit, kegiatan administrasi, rutin dan klerikal.

20
KESESUAIAN MINAT KERJA HOLLAND

NO Tipe Kepribadian Karakteristik Kesesuaian


1. Realistik : kegiatan fisik Stabil, kokoh, Mekanik, dl.
praktis
2. Investigatif: berfikir, Analitis, Ilmuan/peneli
pemahaman orisinal, serba ti, dll
ingin tahu,
mandiri
3. Sosial : menolong, Ramah, Pekerja sosial,
membantu orang lain kooperatif, guru,konselor,
pengeertian dll
4. Convensional : teratur, Praktis, tdk Arsiparis,
pasti, dll imanigatif, manager, dll
kaku,dll
5. Kewirausahaan : kegiatan Konfiden, PR, dll
verbal Ambisius,
energik, dll
6. Artistik : tidak teratur, tdk Imaginatif,ideali Musisi,
pasti,dll s, tdk praktis,dll reporter,dll
21
JENIS UPAYA FISIK
Berdiri Menjangkau
Berjalan Memegang
Duduk Bekerja dengan jari
Mengangkat Meraba
Membawa Berbicara
Mendorong Mendengar
Menarik Melihat
Memanjat Ketajaman jarak jauh
Menyimpan imbangan/mengatur Ketajaman jarak dekat
imbangan Pengamatan secara mendalam
Menunduk Penyesuaian lensa mata
Berlutut Melihat berbagai warna
Membungkuk Luas
Merangkak

22
FUNGSI PEKERJA
Fungsi Terhadap Fungsi Terhadap Fungsi Terhadap
Data Orang Benda
Memasang
D0 Memadukan O0 Menasehati B0
(instalasi)
D1 Mengkoordinasikan O1 Berunding B1 Mengerjakan presisi
D2 Menganalisa O2 Mengajar B2 Mengontrol mesin
D3 Menyusun O3 Menyelia B3 Menjalankan mesin
Mengerjakan dengan
D4 Menghitung O4 Menghibur B4
perkakas
Membandingkan/
D5 O5 Mempengaruhi B5 Melayani mesin
Mencocokkan
Memasukkan/
Berbicara mengeluarkan
D6 Menyalin O6 B6
(Informasi) barang ke/dari
mesin
O7 Melayani B7 Memegang
O8 Menerima Instruksi
23
TANGGUNG JAWAB
Adalah kewajiban yang melekat pada jabatan, yang
terkait dengan benar atau salahnya pelaksanaan tugas.
Tanggung jawab jabatan dapat meliputi tanggung
jawab terhadap:
Bahan kerja (Kerahasiaan data)
Alat Kerja (Kelengkapan peralatan kerja)
Hasil Kerja (Keakuratan laporan)
Proses Kerja (Kesesuaian pelaksanaan tugas terhadap
peraturan/SOP)

24
WEWENANG
Adalah hak pemegang jabatan untuk memilih
alternatif dalam mengambil keputusan/ tindakan yang
diakui secara sah oleh semua pihak
Wewenang dapat terkait dengan:
Bahan Kerja (a.l: Mengembalikan bahan kerja yang tidak
sesuai)
Alat Kerja (a.l:Melakukan pemeliharaan perangkat kerja
yang digunakan)
Hasil Kerja (a.l:Menyebarluaskan informasi yang
dihasilkan kepada orang lain)
Proses Kerja (a.l:Menetapkan prosedur kerja)

25
METODE ANALISIS BEBAN KERJA
URAIAN TUGAS
SATUAN KERJA
WAKTU PENYELESAIAN
WAKTU KERJA EFEKTIF
BEBAN KERJA
PEGAWAI YANG DIBUTUHKAN
DEFENISI
ANALISIS BEBAN KERJA: Suatu teknik
manajemen yang dilakukan secara
sistematis untuk memperoleh informasi
mengenai tingkat efektivitas dan
efisiensi kerja organisasi berdasarkan
volume kerja.
SATUAN HASIL
Hasil kerja adalah suatu produk berupa barang,
jasa (pelayanan) atau informasi yang dihasilkan
dari suatu proses pelaksanaan tugas
Hasil kerja dapat diperoleh bila ada sesuatu
yang diolah (bahan kerja)
Contoh hasil kerja adalah Kegiatan, Dokumen,
Laporan, Data, dsb.
WAKTU PENYELESAIAN
Waktu penyelesaian adalah waktu ideal yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan 1 uraian tugas
Waktu penyelesaian ditulis dalam satuan menit
FORMULIR BEBAN KERJA UNTUK KEBUTUHAN PEGAWAI

Nama Jabatan : Pengelola Kerumahtanggaan


Unit Kerja : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian pada Sekretariat
Ikhtisar Jabatan : Menyusun rencana dan melakukan pengelolaan segala urusan
rumah tangga dalam lingkup Dinas

NO URAIAN TUGAS SATUAN WAKTU WAKTU BEBAN PEGAWAI KETERAN


HASIL PENYELESA KERJA KERJA YANG GAN
IAN EFEKTIF DIBUTUHKA
N
1 Menyusun rencana
kegiatan koordinator
urusan rumah tangga
berdasarkan pedoman
agar dapat menjadi
acuan kerja
a. Menyiapkan bahan Kegiatan 15 1500 1 0,01
kerja
b. Menyusun rencana Laporan 60 1500 1 0,04
kegiatan tugas penata
kerumahtanggaan
c. Membuat laporan Laporan 15 1500 1 0,01
hasil penyusunan
rencana kegiatan
kepada pimpinan
BEBAN KERJA

Beban kerja adalah jumlah satuan kerja yang


dihasilkan dalam sekali waktu kerja efektif
Misalnya 2 laporan dalam kurun waktu tahunan (1
laporan tiap 6 bulan) atau 10 surat masuk dalam kurun
waktu harian
WAKTU KERJA EFEKTIF (WKE)

WKE adalah jam kerja yang secara efektif digunakan


untuk bekerja
Jam kerja efektif = jam kerja formal allowance
(waktu kerja yang hilang karena tidak bekerja
seperti melepas lelah, istirahat makan, dsb)
Dalam menghitung jam kerja efektif dilakukan
melalui standar yang telah ditetapkan
WAKTU KERJA EFEKTIF

Jam Kerja Efektif per Hari = 1 hari x 4 jam = 250 menit


Jam Kerja Efektif per Minggu = 6 hari x 4jam = 24 jam =
1500 menit
Jam Kerja Efektif per Bulan = 20 hari x 4 jam = 100 jam =
6000 menit
Jam Kerja Efektif per tahun = 240 hari x 4 jam = 1200 jam
= 72000 menit
Untuk yang 6 hari kerja jam kerja efektif per Hari = 250
menit
PEGAWAI YANG DIBUTUHKAN
Waktu Penyelesaian x Beban Kerja
Waktu Kerja Efektif
BAHAN-BAHAN ANJAB DAN ABK
Uraian Tugas dari setiap pegawai (JFT dari Angka
Kredit. JFU Contoh anjab disediakan)
Draft tenaga di bawah Ka. TU
1. Pengelola Program (BOK, BOP, Jamkesmas,
Jampersal)
2. Bendahara
3. Pengelola Adm Umum RT dan Kepeg
4. Penyimpan dan Pengurus barang
5. Pengemudi
6. Petugas pendaftaran
KETERKAITAN ANJAB DENGAN
REMUNERASI
ANJAB ABK

INFORMASI BEBAN
INFORMASI JABATAN KERJA JABATAN

EVALUASI JABATAN

NILAI JABATAN (JOB KELAS JABATAN (JOB


VALUE) GRADING/JOB CLASS)

SISTEM
REMUNERASI

NILAI TUNJANGAN
PENGERTIAN
1. Angka Kredit
suatu angka yang diberikan berdasarkan Penilaian atas prestasi kerja
yang telah dicapai oleh seorang Tenaga Fungsional dalam mengerjakan
butir kegiatan dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk
Pengangkatan dan kenaikan pangkat

2. Jabatan Fungsional
- Kedudukan yang menunjukan tugas
- Tanggung Jawab
- Wewenang dan hak seorang PNS dalam suatu satuan organisasi
yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan
atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri

3. Sarana Kesehatan
Tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan,
yaitu :
- Rumah Sakit
- Puskesmas
- Poliklinik Departemen dan atau unit kesehatannya lainnya
39
4. Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK)
Blanko yang berisi keterangan perorangan Tenaga Fungsional dan butir
kegiatan yang dinilai dan harus diisi oleh Tenaga Fungsional dalam
rangka Penetapan Angka Kredit

5. Penetapan Angka Kredit (PAK)


Blanko yang berisi keterangan perorangan Tenaga Fungsional dan
satuan nilai dari hasil penilaian butir kegiatan atau akumulasi nilai
butir-butir kegiatan yang telah dicapai oleh Tenaga Fungsional yang
telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan Angka
Kredit

6. Tim Penilai
Tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja Tenaga Fungsional

40
7. Tim Penilai Pusat
Tim yang dibentuk oleh Direktur Jenderal dan Sekretaris Direktur
Jenderal untuk membantu Direktur Jenderal dan atau Sekretaris
Jenderal dalam menetapkan Angka Kredit bagi Tenaga Fungsional
Pelaksana sampai dengan Tenaga Fungsional Madya

8. Tim Penilai Propinsi


Tim yang di bentuk oleh Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dalam
menatapkan Angka Kredit bagi Tenaga Fungsional Pelaksana Pemula
sampai dengan Tenaga Fungsional Muda

9. Tim Penilai Kabupaten/ Kota


Tim yang dibentuk oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab/ Kota dalam
menetapkan Angka Kredit bagi Tenaga Fungsional Pelaksana Pemula
sampai dengan Tenaga Fungsional Muda

41
10. Tim Penilai Instansi
Tim yang bentuk oleh Pimpinan Instansi dalam menetapkan Angka
Kredit bagi Tenaga Fungsional Pelaksana Pemula sampai dengan
Tenaga Fungsional Muda

11. Sekretariat Tim Penilai


Sekretariat yang dibentuk untuk membantu Tim Penilai Pusat, Tim
Penilai Propinsi, Tim Penilai Kab/ Kota, dan Tim Penilai Instansi dalam
melakukan Penilaian Angka Kredit Tenaga Fungsional

TUGAS POKOK JABATAN FUNGSIONAL ADALAH :


Dalam melaksanakan Kegiatannya disesuaikan dengan masing-masing
Jabatan Fungsional Rumpun Kesehatan

42
JABATAN FUNGSIONAL

a. Jabatan Fungsional Terampil


(1). Berijazah serendah-rendahnya SLTA (Pangkat
serendah-rendahnya Gol.Ruang II/A)
(2). Berijazah D.III (Diploma III)

b. Jabatan Fungsional Ahli


(1). Berijazah serendah-rendahnya Sarjana S1/ Diploma IV
(2). Pangkat serendah-rendahnya Gol.Ruang III/A
Untuk dokter pangkat serendah-rendahnya golongan
ruang III/B

43
JENJANG JABATAN DAN PANGKAT TERAMPIL

No Nama Jabatan Pangkat Golongan


1 Pelaksana Pemula Pengatur Muda II/a

2 Pelaksana Pengatur Muda Tk.I II b


Pengatur II/c
Pengatur Tk.I II/d
3 Pelaksana Lanjutan Penata Muda III/a
Penata Muda Tk.I III/b

4 Penyelia Penata III/c


Penata Tk. I III/d

44
JENJANG JABATAN DAN PANGKAT AHLI

No Nama Jabatan Pangkat Golongan


1 Pertama Penata Muda III/a
Penata Muda Tk.I III/b
2 Muda Penata III/c
Penata Tk. I III/d

3 Madya Pembina IV/ a


Pembina Tk.I IV/ b
Pembina Utama Muda IV/ c

4 Utama Pembina Utama Madya IV/d


Pembina Utama IV/e

45
SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM PENILAI TERDIRI ATAS :

a. Seorang Ketua merangkap Anggota


b. Seorang Wakil Ketua merangkap Anggota
c. Seorang Sekretaris merangkap Anggota; dan
d. Sekurang-kurangnya 4 (empat) orang Anggota

Disesuaikan dengan profesi masing-masing Jafung atau Pejabat


Lain di lingkungnya, dengan ketentuan :

a. Jabatan/ Pangkat serendah-rendahnya sama dengan Jabatan/


Pangkat Tenaga Fungsional yang dinilai
b. Memiliki keahlian serta kemampuan untuk menilai prestasi
kerja Tenaga Fungsional ; dan
c. Dapat aktif melakukan penilaian

46
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN
DAN KENAIKAN JABATAN/ PANGKAT BIDANG AHLI

PRESEN JENJANG JABATAN, GOLONGAN, RUANG, DAN ANGKA

No UNSUR TASE KREDIT


JABATAN JABATAN JABATAN MADYA JABATAN
PERTAMA MUDA UTAMA
III/ a III/ b III/ c III/ d IV/ a IV/ b IV/ c IV/d IV/e

1 UNSUR UTAMA > 80 % 80 120 160 240 320 440 560 680 840
A. PENDIDIKAN
B. PELAYANAN
KESEHATAN
C. PENGABDIAN
MASYARAKAT
D. PENGEMBANGA
N PROFESI

2 UNSUR < 20 % 20 30 40 60 80 110 140 170 210


PENUNJANG
Kegiatan yang
mendukung
pelaksanaan tugas
Yankes
JU MLAH 100 % 100 150 200 300 400 550 700 850 1050
47
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN
DAN KENAIKAN JABATAN/ PANGKAT BIDANG TERAMPIL

JENJANG JABATAN, GOLONGAN, RUANG, DAN ANGKA


KREDIT
JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN
PRESEN PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PENYELIA
No UNSUR
TASE PEMULA LANJUTAN

II/ a II/ b II/ c II/ d III/ a III/ b III/ c III/ d

1 UNSUR UTAMA > 80 % 20 32 48 64 80 120 160 240


A. PENDIDIKAN
B. PELAYANAN
KESEHATAN
C. PENGABDIAN
MASYARAKAT
D. PENGEMBANGAN
PROFESI

2 UNSUR PENUNJANG < 20 % 5 8 12 16 20 30 40 60


Kegiatan yang mendu
kung pelaksanaan
tugas Yankes

J U M L A H 100 % 25 40 60 80 100 150 200 300


48
PEJABAT YG BERWENANG MENETAPKAN
ANGKA KREDIT
PNS DEPKES :
GOL II : SESDITJEN, DIREKTUR UPT(ESELON II)
GOL III : SESDITJEN, KABAG PENGEMBANGAN ROPEG
GOL IV A-C : KEPALA BIRO KEPEGAWAIAN
GOL IV D-E : SESJEN DEPKES/PEJABAT ESELON I YANG DITUNJUK

PNS DEP/ instansi Lain diluar Depkes :


GOL II&III : PIMPINAN INSTANSI/PEJABAT YANG DITUNJUK
GOL IV A-C : KEPALA BIRO KEPEGAWAIAN DEPKES
GOL IV D-E : SESJEN DEPKES/PEJABAT ESELON I YANG DITUNJUK

49
TATA CARA PENILAIAN
DUPAK
1) DUPAK di ajukan apabila menurut
perhitungan pejabat fungsional
perawat telah memenuhi jumlah angka
kredit yang disyaratkan untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi
Penilaian dilakukan 2 kali dalam 1 tahun yaitu
selambat-lambatnya :

1) Untuk kenaikan pangkat bulan April


adalah minggu kedua di bulan Januari

2) Untuk kenaikan pangkat bulan oktober


adalah minggu kedua di bulan Juli

3) DUPAK sebelum dikirim ke sekretariat


Tim Penilai terlebih dahulu di syahkan
oleh Pejabat yang berwenang ( tanda
tangan dan stempel kedinasan)
KEWAJIBAN PEMANGKU JABFUNG
1. Melaksanakan tupok jabfung masing-masing
2. Mengumpulkan dan menghitung Angka Kredit hasil
prestasi kerjanya sendiri dari kegiatan pelayanan,
pengembangan profesi, pengabdian masyarakat,
dan penunjang pelayanan.
3. Membuat DUPAK/smt dan mengumpulkannya apabila
menurut perhitungan sementara telah memenuhi
jumlah AK yang ditentukan untuk kenaikan
jabatan/pangkat lebih tinggi.
KOMPOSISI JUMLAH ANGKA KREDIT
Minimal 80 % dari unsur utama, yang meliputi :
- Pendidikan ( formal. Diklat fungsional )
- Pelayanan sesuai dengan tugas pokok
- Pengembangan profesi ( membuat karya tulis, menerjemahkan,
menyadur buku kesehatan,
membuat pedoman kesehatan, wajib bagi jabfub jenjang Madya ke
atas min. 12 AK untuk
kenaikan jabatan/pangkat ).

Maksimal 20 % dari unsur penunjang yang meliputi :


- Mengajar
- Mengikuti seminar
- Menjadi anggota organisasi profesi
- Menjadi anggota Tim Penilai AK
- Memperoleh gelar keseragaman di luar bidang tugas
- Memperoleh tanda jasa/piagam penghargaan
Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat jabfung yang sesuai
dengan jenjang jabatannya maka jabatan lain yang berada satu
tingkat di atas atau satu tingkat dibawah jenjang jabatannya dpt
melakukan kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara
tertulis dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan
Penilaian Angka kredit pelaksanaan tugas sebagaimana
tersebut di atas
ditetapkan sebagai berikut :
1. Tenaga fungsional yang melaksanakan tugas di atas
jenjang jabatannya, maka AK yang diperoleh ditetapkan
sebesar 80 % ( delapan puluh persen) dari setiap angka
kredit butir kegiatan.

2. Tenaga fungsional yang melaksanakan kegiatan di


bawah jenjang kegiatannya, angka kredit yang diperoleh
ditetapkan sama dengan angka kredit dari setiap butir
kegiatannya.
Pejabat fungsional penyelia pangkat penata
tingkat I golongan ruang III d setiap tahun
diwajibkan memperoleh sekurang kurangnya
10 ( sepuluh ) AK dari kegiatan Pelayanan
Kesehatan
Pejabat fungsional Madya Pangkat Pembina
Utama Muda golongan Ruang IV c setiap tahun
diwajibkan memperoleh sekurang kurangnya
20 ( dua puluh ) AK dari kegiatan Pelayanan
Kesehatan.

Vous aimerez peut-être aussi