Vous êtes sur la page 1sur 14

IMUNOLOGI INFEKSI terhadap VIRUS

Nama anggota :
Husnul Hotimah (20130662079)
Dea RezitaSetyanto (20130662080)
Fatinatur Raidah (20130662081)
Ajeng Elok Suryani (20130662082)
Dadang Wahyudi (20130662083)
Siti Fatimah (20130662084)
Faris Ainur Rohim (20130662085)
Dewi Ruaqidah E. P (20130662086)
Alfi Nazilatin Nafiah (20130662087)
Struktur Virus

Virus tersusun atas :

Asam Nukleat terdiri dari DNA


dan RNA

Kapsid merupakan
selubung protein
yang
membungkus
asam nukleat
Kapsid diselubungi oleh lapisan ganda fosfolipid
Virus melepaskan diri dari sel, akan membentuk envelop
Antigen envelop virus dapat dijadikan sasaran
antibodi dengan bantuan komplemen
Menimbulkan produksi protein virus dalam sel terinfeksi
Protein virus tersebut diproses dan
dipresentasikan ke Tc/CTC melalui MHC-I
protein respons mengubah produksi atau peptide yang
diikat MHC-I yang mengakibatkan matinya sel terinfeksi
oleh sel Tc atau sel NK protein envelop virus
diekspresikan pada membran sel yang terinfeksi
sehingga sel menjadi sasaran ADCC atau dihancurkan
melalui bantuan komplemen.
Respon Imun Terhadap Virus

Virus merupakan organisme obligat yang terdiri dari


potongan RNA dan DNA

Diselubungi oleh mantel


dari protein atau lipoprotein
Respon Imun Terhadap Virus

Respon imun terhadap protein virus melibatkan


Sel T dan Sel B

Antigen virus yang menginduksi antibodi dapat


menetralkan virus dan sel T sitotoksik yang spesifik
merupakan imunitas paling efisien pada imunitas
proteksi terhadap virus.
Respon Imun Terhadap Virus

Respon imun terbagi menjadi 2 :


1. respon imun non spesifik
Efektor yang berperan adalah IFN tipe I dan sel NK.
IFN Tipe I mencegah replikasi virus dalam sel
terinfeksi dan sel sekitarnya
Sel NK membunuh sel yang terinfeksi oleh berbagai
jenis virus dan merupakan efektor imunitas penting
terhadap infeksi dini virus, sebelum respons imun
spesifik bekerja. Sel NK mengenal sel terinfeksi yang
tidak mengekspresikan MHC-I untuk membunuh virus,
sel NK tidak memerlukan bantuan molekul MHC-I.
Respon Imun Terhadap Virus

2. respon imun spesifik :


a. Imunitas spesifik humoral
Antibodi merupakan efektor dalam imunitas
spesifik humoral terhadap infeksi virus.
Antibodi dapat menetralkan virus, mencegah virus
menempel pada sel dan masuk ke dalam sel pejamu.
Antibodi dapat berperan sebagai opsonin yang
meningkatkan eleminasi partikel virus oleh fagosit.
Aktifitas komplemen juga ikut berperan dalam
meningkatkan fagositosis dan menghancurkan virus. Ig
A yang disekresi di mukosa berperan terhadap virus
yang masuk tubuh melalui mukosa saluran nafas dan
cerna.
Respon Imun Terhadap Virus

b. Imunitas spesifik selular


Virus yang berhasil masuk ke dalam sel, tidak
lagi rentan terhadap efek antibodi. Respon imun
terhadap virus intraselular terutama tergantung dari
sel CD8+/CTL yang membunuh sel terinfeksi.
Mekanisme virus yang menghindari respons imun

Virus dapat menghindarkan sendiri dari pengawasan sistem imun


melalui berbagai mekanisme sebagai berikut :
1. Virus mengubah antigen (mutasi)
2. Antigen yang merupakan sasaran antibodi atau sel T berjumlah
yang terdiri atas jalur yang berbeda genetiknya. Variasi antigen
tersebut menjadikan virus dapat menjadi resisten terhadap respons
imun yang ditimbulkan oleh infeksi terdahulu.
3. Beberapa virus menghambat presentasi antigen protein sitosolik
yang berhubungan dengan molekul MHC-I.
4. Beberapa jenis virus memproduksi molekul yang mencegah
imunitas nonspesifik dan spesifik.
5. Virus dapat menginfeksi, membunuh atau mengaktifkan sel
imunokompeten.
6. HIV dapat tetap hidup dengan menginfeksi dan mengeliminasi sel
T CD4+ yang merupakan sel kunciregulator respons imun terhadap
antigen protein.
Inflamasi pada infeksi beberapa jenis virus

1. Virus herpes
Virus herpes meliputi delapan anggota antara lain
varisela zoster yang dapat menimbulkan infeksi
laten, kadang menetap selam hidup.
2. Virus influenza
Virus influenza merupakan saluran napas bagian
atas dan saluran napas utama pada manusia, kuda,
burung, babi, dan anjing laut.
Pathogen mutakhir

1. Virus Ebola
Virus ebola terutama menimbulkan panas dengan
perdarahan yang berat dan kematian pada 50%
penderitanya. Terutama legioner adalah penyakit
pneumonia virulen.
2. Virus west nile
Virus West nile adalah golongan virus flavi yang
disebarkan oleh serangga seperti nyamuk. Reservois
virus yang tersering adalah burung terutama burung
gagak. Virus dapat menembus sawar darah otak
sehingga menimbulkan ensefalitas atau meningitis
berat dan fatal.
Pathogen mutakhir

4. SARS
Dewasa ini sebab SARS sudah diketahui yaitu
viruskorona. Sebetulnya virus korona sudah untuk
beberapa tahun tetapi penyakit yang ditimbulkanya
pada manusia hanya bentuk ringan berupa flu biasa.
Variasi mutakhir dari virus ini sebelumnya tidak
ditemukan pada manusia, ternyata virus sars
ditemukan juga pada kucing dan kelelawar sebagai
reservoir primer.
Pathogen mutakhir

5. Virus burung H5N1


Virus avian H5N1 merupakan ancaman pandemic.
Pada setiap kasus ditemukan kontak dengan burung
domestic atau liar sebagai sumber infeksi. Belum ada
bukti adanya transmisi dari manusia ke manusia.

Vous aimerez peut-être aussi