Vous êtes sur la page 1sur 23

AUDIT MATERNAL PERINATAL

(Kuliah Blok 20)

dr. Samuel Tobing, SpOG (K)


SMF Kebidanan dan Penyakit Kandungan
RSUD Ulin Banjarmasin
PENDAHULUAN

AKI dan AKP di Indonesia masih tinggi

Kebijakan untuk menurunkan AKI


SM (Safe Motherhood)
GSI (Gerakan Sayang Ibu)
MPS (Making Pregnancy Safer)
Dll
Hasil belum memuaskan
Kasus

Ny. A, 16 tahun, masuk Rumah Sakit Ulin tanggal 10 Mei


2012 kiriman puskesmas A dengan keluhan kejang-kejang
dan kesadaran menurun.
10 jam sebelum dirujuk penderita kejang-kejang di rumah
dan oleh keluarga dibawa ke dukun dan sempat dirawat
disana 6 jam, kemudian dikirim ke puskesmas dan
sempat diberikan pengobatan sebelum dirujuk ke RS Ulin 3
jam kemudian. Menurut keluarga penderita pernah periksa
hamil di puskesmas 3x.
Penderita dirawat di RS Ulin dengan diagnosa G1P0A0 +
Gravida 30 minggu + eklampsia + Coma + IUFD dan
setelah dirawat 3 jam penderita meninggal
DEFINISI

AMP :
Serangkaian kegiatan penelusuran sebab kematian
atau kesakitan ibu, perinatal dan neonatal guna
mencegah kesakitan atau kematian serupa dimasa
yang akan datang
TUJUAN AMP

Umum Meningkatkan mutu pelayanan


KIA dalam rangka mempercepat
penurunan AKI dan AKP

Khusus - Menerapkan pembahasan


analitik
- Menentukan intervensi
- Mengembangkan mekanisme
koordinasi
KEBIJAKAN AMP

Peningkatan mutu pelayanan KIA secara terus


menerus
Peningkatan fungsi Kabupaten untuk
memanfaatkan potensi yang ada
Peningkatan pelayanan KIA yang
berkesinambungan rujukan
Peningkatan Kabupaten / Kota dalam perencanaan
program KIA
Peningkatan kemampuan managerial pengelola
program KIA
Azas AMP

No Name (tidak menyebutkan identitas)


No Shame (tidak mempermalukan)
No Blame (tidak menyalahkan)
No Pro Justisia (tidak untuk keperluan peradilan)
Pembelajaran
STRATEGI

Peningkatan pelayanan KIA dan menerapkan


kendali mutu
DKK sebagai fasilitator kendali mutu
Mengadakan pertemuan rutin tindakan AMP
Program KIA dibuat dan mempertimbangkan
hasil temuan
Pembinaan Puskesmas oleh DKK bekerjasama
dengan rumah sakit
Persiapan AMP

1. Pembentukan Tim AMP Kabupaten/ Kota


- Tim Manajemen
- Tim Pengkaji SK Bupati/ Walikota
- Komunitas Pelayanan

2. Orientasi Tim AMP


3. Pelatihan Pengumpulan & Pelaporan Data
Mengisi Form: - RMM/ RMP
- RMMP/ RMPP
- OVM/ OVP
4. Pelatihan Tim Pengkaji
Mengisi Form: - Pengkaji
- Ringkasan Pengkaji
AMP dapat dimanfaatkan untuk menggali
permasalahan yang berperan atas kejadian
Morbilitas maupun Mortalitas yang berawal dari :
Pasien/ keluarga

Petugas kesehatan

Managemen pelayanan

Kebijakan pelayanan
Pelaksanaan AMP (7 Langkah)

1. Identifikasi Kasus Kematian dan Pelaporan Data


Kematian
2. Registrasi dan Anonimasi
3. Pemilihan Kasus dan Pengkajinya, serta
Penjadwalan Pengkajian
4. Penggandaan dan Pengirian Bahan Kajian
5. Pertemuan Pengkajian Kasus
6. Pendataan dan Pengolahan Hasil Kajian
7. Pemanfaatan Hasil Kajian
Alur Formulir dan Data
Kematian di Kematian di fasilitas Kematian di
Rumah Sakit Kesehatan selain RS masyarakat

Pemberitahuan Pemberitahuan Pemberitahuan


Kematian kematian kematian

Daftar kematian

RMM & RMP/ RMM & RMP/ OVM dan OVP


RMMP & RMPP RMM & RMPP Puskesmas Seluruh kematian

Daftar kematian

Dinas
Kesehatan
Kabupaten/
Kota

Anonim dan
Kode Unik

RMM & RMP


RMMP & RMPP
OVM & OVP

Pertemuan Tim
Pengkaji AMP
Mekanisme Kerja
ANALISIS KEMATIAN

Analisis kematian dilakukan untuk menyimpulkan


kasus kematian tersebut dapat dicegah atau tidak
Apabila kasus kematian tersebut disimpulkan dapat
dicegah, maka para pengkaji perlu mengidentifikasi
dan merinci faktor-faktor yang dapat dicegah dari
aspek medis maupun non medis
KRITERIA SESUAI STANDAR PELAYANAN

Peringkat Tingkat perawatan sub-optimal/sub-standar


0 Tidak ada pemberian pelayanan yang sub optimal (semuanya sudah
dilakukan sesuai standar, tetapi pasien tetap meninggal)
1 Terdapat perawatan sub-optimal, tetapi tatalaksana yang sesuai
standar TIDAK AKAN membuat perubahan terhadap outcome
(sekiranya standar dipenuhipun tetap akan terjadi kematian)
2 Terdapat perawatan sub-optimal dan tatalaksana yang sesuai
standar MUNGKIN dapat membuat perbedaan outcome (bila
standar dipenuhi, ada kemungkinan kematian dapat dihindari)
3 Terdapat perawatan sub-optimal dan tatalaksana yang sesuai
standar AKAN memberikan perbedaan outcome (bila standar
dipenuhi, pasien akan terhindar dari kematian)
Pemantauan dan Evaluasi

Indikator
1. Input
2. Proses
3. Output
4. Outcome
AMP

Input Proses Out put Out come


Target
Besarnya pencapaian indikator yang ditetapkan
untuk dicapai dalam kurun waktu tertentu.
Supervisi fasilitatif
Dilakukan oleh: - Tim AMP Provinsi ke Kab/ Kota
- Tim AMP Pusat ke Provinsi
Tujuan:
1. Menidentifikasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi
oleh Tim yang disupervisi
2. Memberikan bantuan teknis
3. Menghimpun bahan-bahan yang diperlukan bagi
penyusunan laporan berkala AMP.
Kasus

Ny. A, 16 tahun, masuk Rumah Sakit Ulin tanggal 10 Mei


2012 kiriman puskesmas A dengan keluhan kejang-kejang
dan kesadaran menurun.
10 jam sebelum dirujuk penderita kejang-kejang di rumah
dan oleh keluarga dibawa ke dukun dan sempat dirawat
disana 6 jam, kemudian dikirim ke puskesmas dan
sempat diberikan pengobatan sebelum dirujuk ke RS Ulin 3
jam kemudian. Menurut keluarga penderita pernah periksa
hamil di puskesmas 3x.
Penderita dirawat di RS Ulin dengan diagnosa G1P0A0 +
Gravida 30 minggu + eklampsia + Coma + IUFD dan
setelah dirawat 3 jam penderita meninggal
Kesimpulan

AMP
Menjaga mutu pelayanan KIA
Menentukan rekomendasi, intervensi dan strategi
pembelajaran terhadap masalah-masalah yang
ditemukan
Upaya percepatan penurunan AKI & AKB

Vous aimerez peut-être aussi