Vous êtes sur la page 1sur 18

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF

PADA NY.JM DIAGNOSA CA MAAMAE


DENGAN TINDAKAN SIMPLE
MASTEKTOMI DI OK 1.01 INTALASI
BEDAH SENTRAL RSUP DR. SARDJITO
YOGYAKARTA

OLEH : EKA SAHPUTRA,AMK


PENDAHULUAN

Asuhan keperawatan perioperatif pada pasien ca


mammae dilakukan secara komprehensif meliputi, pra,
intra dan pasca operasi. Sehingga pemberian asuhan
keperawatan oleh perawat berperan penting dalam
membantu kelancaran dan keberhasilan suatu tindakan
operasi ca mammae tersebut.
Jumlah pasien dengan ca mammae di RSUP DR.Sarjito
Yogyakarta mulai bulan September sampai Oktober
2013 tercatat pada rekam medis sebanyak 36 orang
dari kasus.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis dapat
merumuskan masalah yaitu Bagaimana Asuhan
Keperawatan Perioperatif pada Ny.Jm Diagnosa Ca
Maamae dengan Tindakan Simple Mastektomi Di Ok
1.01 Intalasi Bedah Sentral Rsup Dr. Sardjito
Yogyakarta?
Ruang Lingkup
Tujuan
Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA

PENGERTIAN
Ca mammae adalah sekelompok sel tidak normal pada
payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada
akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di
payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau
terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase)
pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi
pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di
atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa
bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah
kulit. (Erik T, 2005, hal : 39-40).
Anatomi payudara
Secara fisiologi anatomi payudara terdiri dari
alveolusi, duktus laktiferus, sinus laktiferus, ampulla,
pori pailla, dan tepi alveolan. Pengaliran limfa dari
payudara kurang lebih 75% ke aksila. Sebagian
lagi ke kelenjar parasternal terutama dari bagian
yang sentral dan medial dan ada pula pengaliran
yang ke kelenjar interpektoralis
Etiologi

1. Tinggi melebihi 170 cm


2. Masa reproduksi yang relatif panjang.
PATOFISIOLOGI

Ca mammae bukan satu-satunya penyakit tapi banyak, tergantung


pada jaringan payudara yang terkena, ketergantungan
estrogennya, dan usia permulaannya. Penyakit payudara ganas
sebelum menopause berbeda dari penyakit payudara ganas
sesudah masa menopause (postmenopause). Respon dan prognosis
penanganannya berbeda dengan berbagai penyakit berbahaya
lainnya.
Beberapa tumor yang dikenal sebagai estrogen dependent
mengandung reseptor yang mengikat estradiol, suatu tipe ekstrogen,
dan pertumbuhannya dirangsang oleh estrogen. Reseptor ini tidak
manual pada jarngan payudara normal atau dalam jaringan
dengan dysplasia. Kehadiran tumor Estrogen Receptor Assay (ERA)
pada jaringan lebih tinggi dari kanker-ca mammae hormone
dependent. Kanker-kanker ini memberikan respon terhadap hormone
treatment (endocrine chemotherapy, oophorectomy, atau
adrenalectomy). (Smeltzer, dkk, 2002, hal : 1589)
PATHWAY
Gejala Klinis
Gejala-gejala ca mammae antara lain, terdapat
benjolan di payudara yang nyeri maupun tidak nyeri,
keluar cairan dari puting, ada perlengketan dan
lekukan pada kulit dan terjadinya luka yang tidak
sembuh dalam waktu yang lama, rasa tidak enak dan
tegang, retraksi putting, pembengkakan lokal.
(http//www.pikiran-rakyat.com.jam 10.00, Minggu
Tanggal 29-8-2005, Harianto, dkk)
Gejala lain yang ditemukan yaitu konsistensi payudara
yang keras dan padat, benjolan tersebut berbatas
tegas dengan ukuran kurang dari 5 cm, biasanya dalam
stadium ini belum ada penyebaran sel-sel kanker di luar
payudara. (Erik T, 2005, hal : 42)
Klasifikasi Ca mammae
1. Tumor primer (T)
1. Tx : Tumor primer tidak dapat ditentukan
2. To : Tidak terbukti adanya tumor primer
3. Tis : Kanker in situ, paget dis pada papila tanpa teraba tumor
4. T1 : Tumor < 2 cm
T1a : Tumor < 0,5 cm
T1b : Tumor 0,5 1 cm
T1c : Tumor 1 2 cm
5. T2 : Tumor 2 5 cm
6. T3 : Tumor diatas 5 cm
7. T4 : Tumor tanpa memandang ukuran, penyebaran langsung ke dinding thorax atau kulit.
T4a : Melekat pada dinding dada
T4b : Edema kulit, ulkus, peau dorange, satelit
T4c : T4a dan T4b
T4d : Mastitis karsinomatosis
2. Nodus limfe regional (N)
1. Nx : Pembesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukan
2. N0 : Tidak teraba kelenjar axila
3. N1 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang tidak melekat.
N2 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang melekat satu sama lain atau melekat pada jaringan sekitarnya.
N3 : Terdapat kelenjar mamaria interna homolateral
3. Metastas jauh (M)
1. Mx : Metastase jauh tidak dapat ditemukan
2. M0 : Tidak ada metastase jauh
3. M1 : Terdapat metastase jauh, termasuk kelenjar subklavikula
Stadium ca mammae
Stadium I : tumor kurang dari 2 cm, tidak ada limfonodus terkena (LN)
atau penyebaran luas.
Stadium IIa : tumor kurang dari 5 cm, tanpa keterlibatan LN, tidak ada
penyebaran jauh. Tumor kurang dari 2 cm dengan keterlibatan LN
Stadium IIb : tumor kurang dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. Tumor
lebih besar dari 5 cm tanpa keterlibatan LN
Stadium IIIa : tumor lebih besar dari 5 cm, dengan keterlibatan LN.
semua tumor dengan LN terkena, tidak ada penyebaran jauh
Stadium IIIb : semua tumor dengan penyebaran langsung ke dinding
dada atau kulit semua tumor dengan edema pada tangan atau
keterlibatan LN supraklavikular.
Stadium IV : semua tumor dengan metastasis jauh.

(Setio W, 2000, hal : 285)


Pemeriksaan Penunjang
1) Mammografi, yaitu pemeriksaan yang dapat melihat
struktur internal dari payudara, hal ini mendeteksi
secara dini tumor atau kanker.
2) Ultrasonografi, biasanya digunakan untuk
membedakan tumor sulit dengan kista.
3) CT. Scan, dipergunakan untuk diagnosis metastasis
carsinoma payudara pada organ lain
4) Sistologi biopsi aspirasi jarum halus
5) Pemeriksaan hematologi, yaitu dengan cara isolasi
dan menentukan sel-sel tumor pada peredaran darah
dengan sendimental dan sentrifugis darah.
(Michael D, dkk, 2005, hal : 15-66)
Penatalaksanaan
1 Penanganan Pembedahan
1. Mastektomi parsial (eksisi tumor lokal dan penyinaran). Mulai dari lumpektomi
sampai pengangkatan segmental (pengangkatan jaringan yang luas dengan kulit
yang terkena).
2. Mastektomi total dengan diseksi aksial rendah seluruh payudara, semua kelenjar
limfe dilateral otocpectoralis minor.
3. Mastektomi radikal yang dimodifikasi Seluruh payudara, semua atau sebagian
besar jaringan aksial.
1) Mastektomi radikal Seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan minor
dibawahnya : seluruh isi aksial.
2) Mastektomi radikal yang diperluas Sama seperti mastektomi radikal

2. Non pembedahan
1. Penyinaran

2. Kemoterapi

3. Terapi hormon dan endokrin

(Smeltzer, dkk, 2002, hal : 1596 1600)


Diagnosa Keperawatan yang
Mungkin Muncul
Pre Operasi
Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor.
Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh

Intra Operasi
Nyeri akut berhubungan dengan proses pembedahan.

Kerusakan intergritas jaringan berhubungan dengan faktor mekanik.

Resiko infeksi berhubungan dengan faktor resiko prosedur invasif.

Resiko perdarahan berhubungan dengan pembedahan.

Post Operasi
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang terahan.

Resiko cedera akibat kondisi perioperatif dengan faktor resiko gangguan


persepsi sensori karena anestesi.
Kurang pengetahuan tentang perawatan post operatif berhubungan dengan
kurangnya paparan informasi.
TINJAUAN KASUS

C:\Users\ACER ASPIRE 6291\Documents\data


kasus\Eka\askep bab III.docx
Kesimpulan
Asuhan Keperawatan Perioperatif pada Ny. JM diagnosa Ca mammae
dengan Tindakan Simple Mastektomi di OK 1.01 Intalasi Bedah Sentral
RSUP DR. Sardjito Yogyakarta dilakukan secara komprehensif melalui
tahapan pengkajian, penentuan diagnosa, perencanan, dan evaluasi serta
dokumentasi.
Diagnosa yang muncul pada pre operatif yaitu
a. Nyeri akut berhubungan agen injuri
Cemas berhubungan dengan status kesehatan.
Diagnosa yang muncul pada intraoperatif yaitu
Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif, pembedahan.
Dignosa yang muncul pada post operatif yaitu
Risiko cedera berhubungan dengan efek obat anestesi.
Saran
Saran
Bagi perawat perioperatif
Dalam pendokumentasian keperawatan hendaknya dilakukan
segera setelah melaksanakan tindakan, karena dokumentasi selain
merupakan standar asuhan keperawatan juga memuat tanggung
jawab gugat kita sebagai perawat.
Bagi keluarga dan klien
Hendaknya setelah menjalani operasi tetap menjaga kebersihan
terutama daerah luka serta mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Setelah diperbolehkan pulang,hendaknya kontrol sesuai jadwal dan
minum obat teratur sesuai dosis/anjuran yang telah ditentukan.
TERIMAKASIH

Vous aimerez peut-être aussi