Vous êtes sur la page 1sur 32

Ensefalitis pada Anak

Kevin Rianto Putra


112014315
Definisi
Ensefalitis inflamasi pada parenkim otak
disfungsi serebral difus / terlokalisir
Umumnya proses akut kecuali pasca infeksi,
penyakit kronik degeneratif, infeksi virus yang
berjalan lambat.
Secara primer mengenai parenkim otak
meninges menyertai (meningoensefalitis)
Teori: diagnosis patologis bila sudah ada
konfirmasi jaringan otopsi atau biopsi otak
tidak praktis
Praktik: manifestasi klinis sesuai dan tanda-
tanda inflamasi otak sel-sel inflamatori pada
CSS, perubahan pada gambaran otak
Definisi
Etiologi
Virus tersering
HSV, arbovirus, enterovirus tersering
HSV-1 ensefalitis berat, sporadik terlokalisir
anak-anak dan dewasa
HSV-2 ensefalitis berat difus neonatus
melalui jalan lahir
Arbovirus arthropod-borne (nyamuk & kutu)
musim panas menyebarkan penyakit
setelah menggigit burung atau binatang kecil
lainnya
Enterovirus virus RNA kecil Tingkat
keparahan penyakit bervariasi
Etiologi
Virus
HIV ensefalitis subakut pada anak dan remaja
manifestasi sebagai demam akut muncul
perlahan.
VZV manifestasi sebagai ataksia serebelum
CMV kongenital, imunokompromis
EBV
Campak
Mumps meningoensefalitis ringan, ketulian
akibat kerusakan saraf VIII
Rubella
JEV terbanyak di Asia penyakit musiman
daerah hangat di bulan Juni sampai September
Etiologi
Bakteri
M. tuberculosis
Listeria monocytogenes
Mycoplasma pneumoniae
Borrelia
Rickettsia
Parasit dan fungi jarang imunokompromis
Parasit:
Balamuthia mandrillaris
Baylisascaris procyonis
Acanthamoeba
Toxoplasma gondii
Naegleria
Fungi :
Cryptococcus neoformans
Coccidioides immitis
Etiologi
Epidemiologi
Insidensi : 3,5-7,4/100.000 orang, 16/100.000
pada anak-anak
Arbovirus, enterovirus epidemi pada
pertengahan musim panas sampai awal musim
gugur terbatas pada wilayah geografis tertentu
Herpesvirus dan agen infeksius lainnya sporadis
sepanjang tahun
VZV jarang 1/2000
Measles
post infectious encephalomyelitis (PIE) 1/1000
subacute scleroting panencephalitis (SSPE)
1/100.000
JEV Jepang, Asia Tenggara, Cina, India
tersering diluar Amerika Serikat
Patofisiologi
Cara masuk virus spesifik
Transmisi antar manusia
HSV reaktivasi virus dorman di ganglion
trigeminus
Arbovirus Nyamuk dan kutu
Rabies gigitan atau sekresi binatang yang
terinfeksi
Virus bereplikasi di luar SSP masuk ke SSP
Hematogen arbovirus dan enterovirus
Berjalan sepanjang jalur saraf rabies, HSV, VZV
Infeksi virus lambat belum jelas
Patofisiologi
Melalui sawar darah-otak neuron sel
Kerusakan neurologis
invasi langsung atau destruksi jaringan neuron
reaksi host terhadap antigen virus
Jaringan otak yang terkena
kongesti meningeal dan infiltrasi sel mononuclear
timbunan sel plasma dan limfosit di perivaskular
nekrosis beberapa jaringan perivaskular dengan mielin
yang terputus
gangguan neuronal neuronofagia, proliferasi epitel
atau nekrosis
Pembuluh darah dapat terserang vaskulitis
Proses demielinisasi
Patofisiologi
Lokasi regional lokasi spesifik
reseptor membran sel neuron
HSV lobus lobus temporal pars medial
dan pars inferior dapat juga mengenai
lobus frontal atau parietal proses
demielinisasi
Virus substansia grisea
ADEM dan PIE dimediasi sistem
imun demielinisasi multifokal
vena pada substansia alba
Manifestasi Klinis
Didahului gejala prodromal flu-like
tidak spesifik
Batuk
Sakit tenggorokan
Demam
Sakit kepala
Keluhan abdominal
Diikuti oleh gejala yang lebih khas
Letargi yang progresif
Perubahan perilaku
Defisit neurologis
Manifestasi Klinis
Pada anak yang lebih tua sakit kepala
dan hiperestesia
Pada bayi iritabilitas dan letargi
Pada adolesen nyeri retrobulbar
Peningkatan suhu tubuh gangguan
kesadaran (sampai stupor), gerakan
tidak terkendali, kejang
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda meningism tidak spesifik
fontanella yang menonjol pada bayi
kekakuan leher
tanda Kernig positif pada anak yang lebih tua
Nilai tingkat koma dan tanda-tanda neurologis
abnormal peningkatan tekanan intrakranial
skor koma rendah
peningkatan tekanan darah
bradikardia
respons pupil abnormal
fleksi abnormal atau ekstensi terhadap nyeri
pola napas terganggu
papilloedema
Pemeriksaan Fisik
Kejang ringan peningkatan tekanan
intrakranial, peningkatan aktivitas
metabolisme, asidosis, vasodilatasi
deviasi mata tonik
nistagmus
pergerakan klonik wajah atau anggota
gerak
gangguan paroksismal denyut jantung atau
TTV lain
Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap limfositosis
Pemeriksaan CSS
pleositosis limfositik
peningkatan kadar protein
kadar glukosa normal
eosinofil infeksi cacing, toxoplasma,
Rickettsiae rickettsiii, atau M. pneumoniae.
penurunan konsentrasi glukosa infeksi
bakteri, fungi, protozoa
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
EEG definitif
Aktivitas gelombang lambat dan difus/fokal
Pencitraan otak
hasil normal
edema parenkim otak secara difus
abnormalitas fokal lainnya
fokus lesi di lobus temporal infeksi HSV
Pemeriksaan Penunjang
Kultur darah bakteri atau fungi
Sampling dari tempat lain
Swab tenggorokan
virus respiratori, measles atau enterovirus (kultur,
PCR atau immunofluorescence)
Chlamydophila pneumoniae dan M. pneumoniae
Pemeriksaan feses infeksi enterovirus, virus
mumps, virus measles (PCR atau kultur)
Swab vesikel VZV atau HSV
(immunofluorescence atau PCR)
Urin CMV, virus mumps, virus measles
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan serologis
Antibodi IgM serum dan CSS atau
peningkatan konsentrasi IgG
Biopsi otak gold standard jarang
dilakukan
ensefalopati berat perbaikan klinis (-)
dan diagnosis pasti tidak dapat ditegakkan
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
Terapi spesifik HSV, VZV, CMV, HIV
Asiklovir IV HSV dan VZV
Gansikovir CMV
Kombinasi agen antiretroviral HIV
Doksisiklin, eritromisin, azitromisin, atau klaritromisin M.
pneumoniae
Kortikosteroid ADEM dan PIE
Terapi suportif
ICU
tatalaksana kejang
kelainan elektrolit
pengontrolan ketat fungsi pernapasan
penurunan tekanan intrakranial
pemeliharaan tekanan perfusi serebral
Penatalaksanaan
Terapi simptomatik
Sakit kepala dan hiperestesia istirahat, analgesik
non-aspirin, pengurangan cahaya, bising, dan
keramaian
Demam Asetaminofen
Nausea Agen opioid
Intake oral buruk Pemberian cairan IV
Hidrosefalus & peningkatan TIK Diuretik
Kejang Benzodiazepin
Prognosis
Tindakan suportif dan rehabilitatif penting
setelah pasien sembuh dari fase akut
Gejala umumnya membaik beberapa hari
sampai 2-3 minggu
Evaluasi neurodevelopmental dan audiologi
Inkoordinasi motorik
Gangguan konvulsi
Ketulian total atau sebagian
Gangguan perilaku
Gangguan penglihatan korioretinopati dan
ambliopia
Prognosis
Kebanyakkan anak sembuh sempurna
Prognosis bergantung pada
tingkat keparahan klinis
Gejala klinis berat dan terdapat keterlibatan
parenkim substansial prognosis lebih buruk
defisit potensial pada intelektual, motorik, psikiatrik,
epileptik, visual, dan audiologi
organisme penyebab spesifik
status imunitas pasien
gangguan neurologis sebelumnya
usia anak <1 tahun prognosis lebih buruk
Prognosis
HSV
Tidak diobati mortalitas 50-75% jika sembuh:
disabilitas motorik dan mental jangka panjang
Mortalitas keseluruhan sekitar 20%
Outcome berhubungan dengan disabilitas yang terdapat
pada saat pertama kali diterapi dengan asiklovir
Sekitar 40% pasien yang sembuh
gangguan belajar
gangguan memori
kelanan neuropsikiatrik
epilepsi
defisit kontrol motor halus
disartria ringan sampai berat
Prognosis
Arbovirus JE dan EEE katastropik mortalitas
tinggi dan morbiditas berat retardasi mental,
hemiplegia, dan kejang
Arbovirus lain morbiditas dan mortalitas lebih
ringan
Measles
PIE mortalitas yang mencapai 40% sekuele tinggi pada
pasien yang sembuh
SSPE fatal.
VZV mortalitas 15% (imunokompeten), 100%
(imunokompromis)
EBV mortalitas sekitar 8% morbiditas berat pada
sekitar 12% pasien sembuh
Rabies dan ADEM 100% fatal
Relaps ADEM sekitar 14% timbul dalam waktu 1 tahun
Pencegahan
Vaksin virus polio, measles, mumps, rubella,
dan varicella eliminasi komplikasi SSP di AS
Program vaksin rabies, dan post-paparan
mengurangi frekuensi ensefalitis rabies
Kontrol ensefalitis akibat arbovirus kurang
berhasil tidak ada vaksin spesifik
menghindari gigitan nyamuk atau kutu
Tidak ada tindakan spesifik untuk pencegahan
ensefalitis HSV caesar pada ibu dengan lesi
genital aktif
Vaksin influenza pencegahan ensefalitis
influenza
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi