Vous êtes sur la page 1sur 31

OM SWASTIASTU

hello!
KELOMPOK 6

SANG AYU DIAH FEBRIANI 1506305006/8


IDA AYU PUTU DHANIAR WAGHMI PRATAMI
1506305016/9
ASPEK KEPRILAKUAN
PADA PERENCANAAN LABA
DAN PENGANGGARAN

SUB BAHASAN
Pengertian Anggaran
Fungsi Anggaran
Pandangan Perilaku Terhadap Proses Penyusunan
Anggaran
Relevansi Konsep Ilmu Keprilakuan Dalam Lingkungan
Perencanaan?
Konsep-konsep Keprilakuan yang Relevan Dalam Proses
Penyusunan Anggaran
1.
PENGERTIAN
ANGGARAN
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara
sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan dan
dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan berlaku untuk jangka
waktu (periode) mendatang. Orang yang berwenang dan
bertanggung jawab terhadap penyusunann anggaran serta
pelaksanaannya adalah pemimpin perusahaan.
2.
FUNGSI ANGGARAN
Anggaran merupakan hasil akhir dari proses perencanaan
perusahaan.
Anggaran merupakan cetak biru perusahaan untuk bertindak, yang
mencerminkan prioritas manajemen dalam alokasi sumber daya
organisasi.
Anggaran bertindak sebagai alat komunikasi internal yang
menghubungkan beragam departemen atau divisi organisasi yang satu
dengan lainnya.
Dengan menetapkan tujuan dalam kriteria kinerja yang dapat diukur,
anggaran berfungsi sebagai standar terhadap mana hasil operasi
aktual yang dapat dibandingkan.
Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian yang memungkinkan
manajemen untuk menemukan bidang-bidang yang menjadi kekuatan
atau kelemahan perusahaan.
Anggaran mencoba untuk mempengaruhi dan memotivasi baik
manajer maupun karyawan untuk terus bertindak dengan cara yang
konsisten dengan operasi yang efektif dan efisien serta selaras dengan
tujuan organisasi.
3.
Pandangan Perilaku
terhadap Proses
Penyusunan Anggaran
Terdapat 3 tahapan utama dalam proses penyusunan
anggaran, yaitu :

Tahap Tahap
Tahap Pengendalian
Penetapan
Implementasi dan Evaluasi
Tujuan Kerja
Tahap Penetapan Tujuan
Aktivitas perencanaan dimulai dengan
menerjemahkan tujuan organisasi yang
luas ke dalam tujuan-tujuan aktivitas
yang khusus. Untuk menyusun rencana
yang realistis dan menciptakan anggaran
yang praktis, interaksi yang ekstensif
diperlukan antara manajer lini dan
manajer staf organisasi.
Tahap Implementasi
Pada tahap implementasi, rencana
formal tersebut digunakan untuk
mongomunikasikan tujuan dan strategi
organisasi, serta memotivasi orang
secara positif dalam organisasi.
Tahap Pengendalian dan Evaluasi Kerja
Setelah anggaran di implementasikan, maka
anggaran tersebut berfungsi sebagai elemen
kunci dalam sistem pengendalian.Kebijakan,
sikap, dan tindakan manajemen dalam
evaluasi kinerja dan tindak lanjut atas varians
memiliki berbagai konsekuensi keperilakuan,
yang dapat meniadakan keberhasilan dari
seluruh proses perencanaan dan
pengendalian jika tidak dipahami dan
dikendalikan.
4.
Relevansi Konsep Ilmu
Keprilakuan Dalam
Lingkungan Perencanaan
Dampak dari lingkungan perencanaan

Place your screenshot here

Ukuran dan struktur, gaya kepemimpinan,


jenis system pengendalian, dan stabilitas
lingkungan dari suatu organisasi
merupakan beberapa factor yang
memengaruhi lingkungan kerja dimana
perencanaan terjadi
Ukuran Dan Struktur Organisasi

Ukuran dan struktur dari suatu


organisasi memengaruhi perilaku
manusia dan pola interaksi dalam
tahap penetapan tujuan,
Place your screenshot implemetasi, dan pengendalian
here
serta evaluasi terhadap proses
perencanaan. Ukuran organisasi
memengaruhi struktur organisasi.
Di perusahaan-perusahaan kecil,
struktur perencanaan dan
pengendalian adalah relatif
sederhana karena aktivitas
organisasi hanya dilaksanakan
oleh sedikit orang.
Gaya kepemimpinan

Gaya kepemimpinan juga


memengaruhi lingkungan
perencanaan organisasi. Teori
X dari Mc. Gregor menjelaskan
gaya kepemimpinan yang
Place your screenshot here otoriter dan dikendalikan
secara ketat, dimana
kebutuhan akan efisiensi dan
pengendalian mengharuskan
pendekatan manajerial tersebut
untuk berurusan dengan
bawahannya.
Gaya Kepemimpinan
Teori X mengimplikasikan bahwa anggaran akan disusun oleh
manajemen puncak (kontroler atau direktur perencanaan) dan
dikenakan pada manajemen tingkat bawah.

Teori Y dari Mc. Gregor dan gaya kepemimpinan demokratis Likert


mendorong tingkat keterlibatan dan partisipasi karyawan dalam
penentuan tujuan dan pengambilan keputusan.
Stabilitas Lingkungan Organisasi

Faktor lainnya yang


memengaruhi lingkungan
perencanaan adalah
Place your screenshot here lingkungan eksternal.
Lingkungan tersebut
meliputi iklim politik dan
ekonomi, ketersediaan
pasokan, struktur industri
yang melayani organisasi,
hakikat persaingan, dan
lain sebagainya.
Konsep-Konsep Keperilakuan yang
Relevan dalam Proses Penyusunan
Anggaran
TAHAP
TAHAP
TAHAP PENGENDALIAN
PENETAPAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TUJUAN
KINERJA
1.
Tahap Penetapan Tujuan
Kelarasan Tujuan
Masalah utama yang dijumpai dalam tahap
penetapan tujuan adalah mencapai suatu
tingkat keselarasan tujuan atau
kompabilitas yang mungkin diantara tujuan-
tujuan organisasi, subunit-subunitnya(divisi
atau departemen), dan anggota-anggotanya
yang berpartisipasi

Jika keselarasan tujuan tidak ditetapkan,


maka berbagai masalah dapat berkembang.
Manajer dari subunit yang berbeda mungkin
bekerja untuk tujuan yang saling bersaing ,
semangat persaingan dapat menggantikan
semangat untuk bekerjasama, atau perasaan
putus asa dapat menyerap ke dalam tingkatan
manajerial.
Partisipasi

Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua


bagian atau lebih pihak dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa
depan terhadap mereka yang membuatnya

pekerja dan manajer tingkat bawah memiliki suara dalam proses manajemen.
ketika diterapkan kepada perencanaan, partisipasi mengacu kepada keterlibatan
manajer tingkat menengah dan bawah dalam pengambilan keputusan yang
mengarah kepada penentuan tujuan operasional dan penetapan sasaran kinerja.

Kedalaman, lingkup, dan bobot partisipasi dalam penetapan bergantung kepada


gaya kepemimpinan organisasi, struktur organisasi, dan kecepatan dimana
keputusan harus dibuat, keahlian dari angkatan kerja, dan jenis kontribusi yang
dapat mereka berikan
MANFAAT
internalisasi tujuan.

partisipan menjadi terlibat secara emosi dan bukan


hanya secara tugas dalam pekerjaan mereka.
Partisipasi dapat meningkatkan moral dan mendorong
inisiatif yang besar pada suatu tingkatan manajemen

meningkatkan rasa kesatuan kelompok, yang pada


gilirannya cenderung untuk meningkatkan kerja sama
antar anggota kelompok dalam penetapan tujuan.

Tujuan organisasi yang dibantu penetapannya oleh


orang-orang tersebut kemudian akan dipandang
sebagai tujuan yang selaras dengan tujuan pribadi
mereka
2.
Tahap Implementasi
Pengkomunikasian Anggaran Kerja sama dan Koordinasi

Koordinasi adalah seni


bertujuan untuk menggabungkan seluruh
menginformasikan sumber daya organisasi
manajer tingkat bawah secar efektif. Dari sudut
mengenai tanggung jawab pandang keperilakuan, hai
mereka, komunikasi atas ini berarti
sasaran anggaran juga menggabungkan bakat
dimaksudkan untuk dan kekuatan dari setiap
memenangkan partisipan organisasi dan
kepercayaan dari membuatnya berjuang
karyawan tingkat bawah untuk mencapai tujuan
yang sama.
3.
Tahap Pengendalian dan
Evaluasi Kinerja
Laporan-Laporan Kinerja

Untuk mempertahankan kendali atas Manajer dapat menyimpulkan hal-hal


biaya dan menjaga agar karyawan tersebut dari yang diketahui mengenai
termotivasi ke arah pencapaian sasaran, tingkat aspirasi. Karena tingkat aspirasi
laporan kinerja sebaiknya disusun dan naik ketika kinerja yang berwujud
didistribusikan paling tidak secara berhadapan atau melebihi anggaran,
bulanan. Penerbitan laporan kinerja yang kinerja aktual memenuhi atau melampaui
tepat waktu memiliki dampak mendorong anggaran, kinerja yang menguntungkan
pada moral karyawan. dapat menandai bahwa sasaran tersebut
sebaiknya dinaikkan unti menyesuaikan
dengan tingkat aspirasi yang baru.
thanks!
Any questions?

Vous aimerez peut-être aussi