Vous êtes sur la page 1sur 20

ASUHAN KALA

II
ASUHAN KALA II
Kala II persalinan dimulai ketika
pembukaan serviks sudah lengkap (10
cm) dan berakhir dengan lahirnya
bayi.

Kala II dikenal juga sebagai kala


pengeluaran
PEMANTAUAN IBU
Tenaga atau usaha mengedan dan
kontraksi uterus
Janin,yaitu penurunan presentasi
janin,dan kembali normalnya detak
jantung bayi setelah kontraksi
Kondisi ibu
PEMANTAUAN KALA II
Kemajuan Kondisi ibu Kondisi janin
persalinan (PASIEN)
(TENAGA)
Usaha mengedan Periksa nadi dan Periksa detak
tekanan darah setiap jantung janin setiap
Palpasi kontraksi 30 menit 15 menit atau lebih
uterus (kontrol tiap sering dilakukan
10 menit): Respons keseluruhan dengan makin
pada kala II: dekatnya kelahiran
Frekuensi
Lamanya Keadaan dehidrasi
Perubahan sikap Penurunan presentasi
Kekuatan dan perubahan posisi
atau perilaku
Tingkat tenaga
(yang dimiliki ibu) Warna cairan
tertentu
KONTRAKSI KALA II

Kekuatan his pada akhir kala pertama


atau permulaan kala kedua mempunyai
amplitudo 60 mm Hg, interval 3
sampai 4 menit, dan durasi berkisar
60 sampai 90 detik
Kekuatan his dan mengejan mendorong janin kebawah,
dan menimbulkan keregangan yang bersifat pasif.

Kekuatan his menimbulkan putar paksi dalam,


penurunan kepala atau bagian terendah, menekan
serviks dimana terdapat fleksus frankenhauser,
sehingga terjadi refleks mengejan.

Kedua kekuatan his dan refleks mengejan makin


mendorong bagian terendah sehingga terjadilah
pembukaan pintu, dengan crowning dan penipisan
perineum.

Selanjutnya kekuatan his dan refleks mengejan


menyebabkan ekspulsi kepala, sehingga berturut-turut
lahir ubun-ubun besar, dahi, muka, dan kepala
seluruhnya
Tanda dan gejala
kala II persalinan
Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan
terjadinya kontraksi
Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada
rektum dan atau vaginanya
Perineum terlihat menonjol
Vulva vagina dan sfingter ani terlihat membuka
Peningkatan pengeluaran lendir dan darah
Pembukaan serviks telah lengkap
Terlihatnya bagian kepala bayi pada introitus
vagina
Kemanjuan persalinan
Kategori Keterangan
Kala II Berjalan dengan baik Ada kemajuan penurunan
kepala bayi
Kondisi kegawatdaruratan kala Kondisi kegawatdaruratan
II membutuhkan perubahan dalam
penatalaksanaan atau tindakan
segera.contoh kondisi
tersebut termasuk : eklampsia,
kegawat daruratan bayi,
penurunan kepala terhenti,
kelelahan ibu.
Asuhan kebidanan yang diberikan
selama persalinan kala II

Kala II persalinan merupakan kondisi


tersulit bagi ibu. Suhu tubuh ibu akan
meninggi, ia mengedan selama
kontraksi sehingga ibu kelelahan.Pada
Kala II petugas
KEMAJUAN
PERSALINAN KALA II
Tindakan Deskripsi dan keterangan
Memberikan lingkungan terus Kehadiran seseorang untuk:
menerus kepada ibu Mendampingi ibu agar merasa
nyaman
Menawarkan minum, mengipasi dan
memijiti ibu
Menjaga kebersihan diri Ibu tetap dijaga kebersihannya
agar terhindar infeksi
Bila ada darah lendir atau cairan
ketuban segara di bersihkan
Mengipasi dan masase Menambah kenyamanan bagi ibu

Memberikan dukungan mental Untuk mengurangi kecemasan atau


ketakutan ibu, dengan cara:
Menjaga privasi ibu
Penjelasan tentang proses dan
kemajuan persalinan
Penjelasan tentang prosedur yang
akan dilakukan dan keterlibatan ibu
Tindakan Deskripsi dan keterangan

Mengatur posisi ibu Dalam memimpin mengedan dapat


dipilih posisi berikut:
Jongkok
Menungging
Tidur miring
Setengah duduk
Posisi tegak ada kaitannya dengan
berkurangnya rasa nyeri, mudah
mengedan, kurangnya trauma vagina
dan perineum, dan infeksi
Menjaga kandungan kemih tetap Ibu dianjurkan untuk berkemih
kosong sesering mungkin. Kandung kemih
yang penuh dapat menghalangi
turunnya kepala kedalam rongga
panggul
Memberikan cukup minum Memberi tenaga dan mencegah
dehidrasi
Tindakan Deskripsi dan keterangan

Memimpin mengedan Ibu dipimpin mengedan selama his,


anjurakn kepada ibu untuk
mengambil napas.
Mengedan tanpa diselingi bernapas,
kemungkinan dapat menurunkan pH
pada arteri umbilikus yang dapat
menyebabkan denyut jantung tidak
normal dan nilai apgar rendah
Bernafas selama persalinan Minta ibu untuk bernafas selagi
kontraksi ketika kepala akan lahir.
Hal ini menjaga agar perineum
meregang pelan dan mengontrol
lahirnya kepala serta mencegah
robekan .
Tindakan Deskripsi dan keterangan
Pemantauan denyut jantung janin Periksa DJJ setelah setiap kontraksi
untuk memastikan janin tidak mengalami
bradikardi (<120). Selama mengedan
yang lama, akan terjadi prngurangan
aliran darah dan oksigen ke janin

Melahirkan bayi Menolong Kelahiran Kepala:


Letakan satu tangan ke kepala bayi
agar defleksi tidak terlalu cepat
Menahan perineum dengan satu tangan
lainnya bila diperlukan.
Mengusap muka bayi untuk
membersihkan dari kotoran lendir/darah.
Periksa tali pusat:
Bila lilitan tali pusat terlalu ketat,
diklem pada dua tempat kemudian di
gunting diantara kedua klem tersebut,
sambil melindungi leher bayi.
Tindakan Deskripsi dan Keterangan
Melahirkan bayi Melahirkan bahu dan anggota
seluruhnya:
Tempatkan kedua tangan pada sisi
kepala dan leher bayi.
Lakukan tarikan lembut kebawah
untuk melahirkan bahu depan.
Lakukan tarikan lembut ke atas
untuk melahirkan bahu belakang
Selipkan satu tangan anda ke bahu
dan lengan bagian belakang bayi
sambil menyangga kepala dan
selipkan satu tangan lainnya ke
punggung bayi untuk mengeluarkan
tubuh bayi seluruhnya.
Pegang erat bayi agar jangan sampai
jatuh.
Tindakan Deskripsi dan keterangan

Bayi dikeringkan dan dihangatkan Setelah bayi lahir segera


dari kepala sampai seluruh tubuh. dikeringkan dan diselimuti dengan
menggunakan handuk atau
sejenisnya, letakkan pada perut ibu
dan berikan bayi untuk menetek.

Merangsang bayi Biasanya dengan melakukan


pengeringan cukup memberikan
rangsangan pada bayi
Dilakukan dengan cara mengusap-
usap pada bagian punggung atau
menepuk telapak kaki bayi
SAAT BAYI LAHIR
1. Memulai/inisiasi pernapasan spontan
2. Rangsangan taktil
3. Stabilisasi temperature tubuh bayi atau menjaga
agar bayi tetap hangat terbagi menjadi :
a) Pencegahan kehilangan panas
b) Mekanisme kehilangan panas
evaporasi
Konduksi
Konveksi
Radiasi
Lanjutan..
c) Upaya untuk mencegah kehilangan panas
d) Keringkan bayi secara seksama
e) Selimuti bayi dengan selimut atau kain
bersih dan hangat
f) Tutupi kepala bayi
g) Anjurkan ibu untuk memeluk dan
memberikan ASI
h) Lakukan penimbangan setelah bayi
mengenakan pakaian
i) Jangan memaandikan bayi setidak-
tidaknya 6 jam setelah lahir
j) Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat
Lanjutan.

4. Asuhan Tali pusat


a. Mengikat tali pusat
b. Menangani tali pusat

Vous aimerez peut-être aussi