Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh :
Romasi Maya S. Simarmata
Thivviya Malini A/P Murugan
Riza Octina Armah
Reski N. Merlin Napitupulu
Muhammad Reyhan
Pembimbing :
dr. Soejat Harto, Sp.An, KAP
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Manfaat
Dapat meningkatkan dan mengembangkan
kemampuan penulis maupun pembaca
khususnya peserta P3D untuk
mengintegrasikan teori yang telah ada
dengan aplikasi pada kasus yang dijumpai
di lapangan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Luka bakar merupakan bentuk
kerusakan pada kulit atau jaringan
organik lain yang utamanya
disebabkan oleh panas atau trauma
akut
Suhu : - Flame
- Kontak Benda Panas
- Scald (Air Panas)
- Uap Panas
Aliran Listrik
Zat Kimia
Radiasi
Patofisiologi
Luka bakar
Pelepasan
Trauma langsung mediator
inflamasi
Vasokonstriksi dan
Pada saluran Pada pembuluh permeabilitas
peningkatan kerja
pernafasan darah pembuluh darah
jantung
Pelepasan
Ekstravasasi Ekstravasasi
mediator Kerusakan epitel hipoperfusi
cairan cairan
inflamasi
obstruksi
PENENTUAN DERAJAT
LUKA BAKAR
Rule of nines
Skema untuk perkiraan luas permukaan
tubuh pada dewasa
Skema Lund-Browder
Pada pediatrik
KEDALAMAN LUKA BAKAR
KLASIFIKASI BERAT
RINGANNYA
Primary Secondary
Prehospital
survey survey
PREHOSPITAL
Airway clear/tidak
Patensi Jalan Nafas
Lihat apakah ada trauma
Manajemen inhalasi
Oksigen yang
airway dilembabkan dengan
kecepatan 10-12L/i
Buka pakaian pasien yang
terbakar
Hentikan Cuci kulit yang terbakar
dengan air dingin
proses Rendam luka bakar 1-5 derajat
luka celcius dalam air dingin selama
30 menit dilakukan jika
bakar pasien dapat sampai di RS
kurang dari 30 menit
Cegah hipotermi
Luka > 20%
Pemberian TBSA
Cairan rule of 9s
Intravena indikasi
resusitasi
PRIMARY SURVEY
>20% TBSA
Trauma Inhalasi Keracunan CO
Indikasi Resusitasi
dengan Formula
Prakland
Pemeriksaan B1-B6
Fisik
Antibiotika
Pengobatan Anti-tetanus
Analgesik
LOKAL
Kontraktur
UMUM
19.48 WIB
20.30 WIB
Konsul Anastesi
Pemasangan CVC Kemudian
Tgl 28 Juli untuk Pasien
2017 pemasangan disorong ke
CVC, dan Tgl 29 Juli 2017 Rb2B
18.15 WIB
tindakan anastesi 10.35 WIB
untuk
debridement Debridement Kondisi
Masuk IGD dimulai Terakhir: Rb2B
RSHAM 19.55 WIB 12.25 WIB (15.00 WIB)
ACC tindakan Operasi selesai
anastesi
PRIMARY SURVEY
SECONDARY SURVEY
B1 : Airway: clear SP/ST: Vesikuler/- , S/G/C : -/-/-, RR: 20 x /i,
SpO2 : 99%
B2 : Akral: hangat, pucat dan basah, TD: 120/80 mmHg,
HR: 102 x/menit, reg, T/V: tidak dilakukan pemeriksaan,
CRT: < 2 detik, Temp : 36,2C
B3 : Sens: Compos Mentis , GCS 15 (E4M6V5),
pupil: = 3/3 mm, isokor, RC +/+
B4 : BAK (+) vol: 200 cc, warna : kuning, terpasang kateter
urine
B5 : Abdomen: soepel, Peristaltik (+), luka bakar (+)
B6 : Fraktur (-), edema (-)
RIWAYAT
Kesan :
Sinus
Takikardi
FOTO KLINIS PASIEN
Diagnosis : Scald burn grade IIB - III 60 %
Inj Midazolam 3 mg
Inj Fentanyl 50 mcg/iv
Preoksigenasi O2 8 lpm 3-5 menit
Induksi Ketamin 80 mg/iv
Inj. Rocuronium 50 mg/iv
Jenis anastesi : GA - ETT
DURANTE OPERASI
Lama operasi: 120 menit
TD: 100 120 / 70 80 mmHg
HR: 88 120 x/menit
SpO2: 94 100%
Pendarahan: 100 cc
UOP: 70 cc/jam, warna urin jernih
Cairan: - Pre-op: RL 500 mL
- Durante op: RL 1000 mL
PASIEN POST DEBRIDEMENT
TERAPI POST OP
Bed rest
Diet MB TKTP (2000 kkal + 80 gr protein)
IVFD Ringer laktat 30 gtt/i
Inj. Ketamin 200 mg dalam 50cc NaCl 0,9% 3
cc/jam
Inj. Ceftriaxone 1 gr /12 jam
Inj. Metronidazole 500 mg /8 jam
Inj. Ranitidine 50 mg /12 jam
Rencana pemeriksaan Darah Rutin, KGD, Analisa
Gas Darah, RFT, elektrolit, dan LFT
-Perawatan Luka
No Teori Kasus
4. Riwayat :
Allergies
DISKUSI KASUS
: Tidak ada
Medication : IVFD RL 30 gtt/I , Inj. Ketolorac
30 mg/8 jam, Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam, Inj.
Omeprazole 40mg/12jam
Past Ilness : Tidak jelas
Last Meal : Pukul 14.00, 28 Juli 2017
Event : Tersiram kuah bakso panas