Vous êtes sur la page 1sur 64

MK.

STATISTIKA

PELUANG DAN
DISTRIBUSI PELUANG

Smno.statistika.agroekotek.fpub.2013
DISTRIBUSI PELUANG
Distibusi peluang teoritis atau Peluang teoritis adalah suatu daftar
yang disusun berdasarkan Peluang dari peristiwa- peristiwa
bersangkutan.

Macam- macam Distribusi Peluang Teoritis

a. Peubah Acak Diskrit


1. Distribusi Binominal
2. Distribusi Multinominal
3. Distribusi Poisson
4. Distribusi Hipergeometris

b. Peubah Acak Kontinyu


1. Distribusi Normal
2. Distribusi Student
3. Distribusi Chi Square
4. Distribusi Fischer

Diunduh dari: http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=543:distribusi-peluang-


DISTRIBUSI PELUANG
Macam- macam Distribusi Peluang Teoritis

C. Diskrit Binominal: Ciri- ciri umum:


1. Setiap peristiwa tunggal mempunyai dua hasil kejadian
2. Peristiwa independent
3. Banyaknya percobaan tertentu (n)

Ciri ciri praktis


1. n biasanya 30
2. p tidak mendekati 0 (nol)

D. Diskrit Multinominal: Ciri- cirri:


1. Peristiwa bersifat independent (bebas)
2. Setiap percobaan tunggalnya menghasilkan lebih dari dua
outcomes yang semuanya disebut sukses
3. Banyaknya percoban tertentu (n)

Diunduh dari: http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=543:distribusi-peluang-


DISTRIBUSI PELUANG
Macam- macam Distribusi Peluang Teoritis

E. Diskrit Poisson: Ciri- ciri:


1. n sangat besar
2. p sangat kecil mendekati nol
3. dapat dipecahkan atau diselesaikan dengan
rumus distribusi binominal bila n.p dan n.q
mempunyai nilai 5

F. Diskrit Hipergeometris: Ciri- ciri


1. Peristiwa dependent
2. Tiap percobaan tunggal menghasilkan 2
outcomes atau lebih
3. Banyaknya percobaan tertentu

Diunduh dari: http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=543:distribusi-peluang-


PELUANG

Diunduh dari: http: 20/9/2012


PELUANG

Diunduh dari: http: 20/9/2012


DISTRIBUSI PELUANG KONTINYU

l Peubah Acak Kontinyu


l Distribusi Peluang Uniform
l Distribusi Peluang Eksponensial
l Distribusi Peluang Normal
l Distribusi Porbabilitas Gamma
l Distribusi Peluang Weibull

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Peubah Diskrit Menjadi Peubah Kontinyu

Interval waktu dapat dibagi menjadi:


Interval 0.5 menit Interval 0.25 menit Interval 0.125 menit
Minutes to Complete Task: By Half-Minutes Minutes to Complete Task:Fourths of a Minute Minutes toCompleteTask:Eighths of aMinute
0.15

0.10

P(x)
P(x)

P(x)
0.05

0.00
0.0
. 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7
Minutes Minutes Minutes

Interval kecil tak terbatas


Jika sebuah peubah acak diskrit dibagi
menjadi interval kecil yang tidak terbatas,
maka perhitungan Peluangnya ditentukan
f(z)

oleh sebuah rentang nilai dan nilai


peluangnya adalah luas area di bawah
kurva dalam rentang tersebut.
0 1 2 3 4 5 6 7
Minutes

Untuk contoh di samping, dinyatakan


dengan P(2<X<3).

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Peubah Acak Kontinyu

Peubah Acak Kontinyu adalah sebuah peubah acak


yang dapat berupa sembarang nilai pada suatu
interval yang diamati.

Peluang dari peubah acak kontinyu X ditentukan


oleh sebuah fungsi kerapatan (densitas),
dinotasikan dengan f(x), dan memiliki beberapa
sifat berikut:
f(x) > 0 untuk setiap nilai x.
Peluang bahwa X berada di antara dua nilai a
dan b adalah sama dengan luas area di bawah f(x)
yang dibatasi oleh a dan b.
Total luas area di bawah kurva f(x) adalah 1.00.

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Fungsi Kerapatan dan Kumulatif

F(x)

Fungsi 1

kumulatif F(b)

F(a)
0
} P(a X b)=F(b) - F(a)

a b x
f(x)

P(a < X < b) = Area


Fungsi di bawah f(x) yang
Kerapatan dibatasi oleh a dan b
= F(b) - F(a)
x
0 a b

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


DISTRIBUSI UNIFORM KONTINYU

Densitas uniform [0,5] :


1/5 for 0 < X < 5
{
f(x)=
0 lainnya
E(X) = 2.5

Distribusi
Uniform
0.5

0.4
Total luas area f(x) = 1/5 * 5 = 1.00
0.3
f(x)

0.2
Luas area di bawah f(x)
0.1
Interval 1 sampai 3 = P(1<X<3)
.0.0
-1 0 1 2 3 4 5 6 = 2.(1/5) = 2/5
x

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


DISTRIBUSI UNIFORM KONTINYU

Definisi:
Jika peubah acak X memiliki nilai (kontinyu) dengan kemungkinan
kemunculan yang sama maka dikatakan bahwa peubah acak
(kontinyu) x mengikuti distribusi uniform dengan fungsi densitas
Peluang:
1/( - ), untuk <x<
f(x)=
0
{ untuk x lainnya.

Ekspektasi dan variansi:


E(X)=(+)/2 dan V(X)= ( - )2/12

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


DISTRIBUSI UNIFORM KONTINYU
Contoh:

Dalam program komputer simulai terdapat subrutin pembangkit


bilangan random uniform dalam interval [0,10]. Sebuah proses
simulasi akan akan berhenti (terminate) bila terjadi kemunculan
sebuah bilangan random [3/2 , 7/2]. Jika dilakukan replikasi
pembangkitan bilangan random, berapa kemungkinan proses
tersebut akan berhenti (terminate)?
Persoalan tersebut mengikuti distribusi uniform kontinyu dengan
fungsi f(x)=1/10 untuk [1,10], dengan demikian Peluang bahwa
proses simulasi akan berhenti adalah P(3/2<x<7/2)=0,2.

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


DISTRIBUSI EKSPONENSIAL
Distribusi eksponensial memiliki kaitan erat dengan
distribusi Poisson (dari proses poisson) jika
persoalan didekati dari variabel interval antar
kedatangan.

Dari uraian tentang distribusi poisson diperoleh


kemungkinan tidak ada kedatangan sebagai p(0) et .
Kemungkinan ini dapat diinterpretasikan sebagai
kemungkinan bahwa tidak ada kejadian kedatangan pada
rentang waktu sampai terjadinya kedatangan pertama lebih
t
besar dari t atau p(0) P(T t ) e , t 0 .
Untuk variabel random waktu kedatanganT , maka dapat
diperoleh besarnya kemungkinan melalui
F (t ) P(T t ) 1 e t , t 0 . Dengan demikian diperoleh
f (t ) F ' (t ) e t , t 0.

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


DISTRIBUSI EKSPONENSIAL
Definisi:
Sebuah variabel random (kontinyu) X menyatakan interval
waktu antar kedatangan dimana kejadian kedatangan tersebut
mengikuti proses Poisson, dikatakan mengikuti distribusi
eksponensial dengan fungsi distribusi:
f ( x) e x x0
0 x lainnya.
Parameter pemusatan dan penyebaran adalah sebagai
berikut :

V ( X ) x 2 ex dx 1/ 1 / 2
- x
E( X ) x e dx 1 / dan
2

0 0

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


DISTRIBUSI EKSPONENSIAL
Sebuah peralatan dilengkapi dengan komponen pengaman
untuk melindungi peralatan dari kegagalan.
Berdasarkan data dan pengamatan yang panjang, komponen
pengaman tersebut memiliki daya tahan yang dinyatakan oleh
peubah acak satuan waktu (minggu) T yang berdistribusi
eksponensial dengan parameter =1/5. Saat ini perusahaan
memiliki 5 set peralatan terpisah (independent) dimana
masing-masing dilengkapi dengan komponen pengaman yang
diasumsikan identik.
Dari perhitungan pesanan masuk yang harus dipenuhi,
perusahaan menginginkan peralatan tersebut tidak mengalami
kegagalan total untuk memenuhi pesanan yang direncanakan
akan dipenuhi dalam 8 minggu.

Jika diinginkan paling sedikit dua peralatan dapat beroperasi


untuk memenuhi pesanan tersebut, berapa besar kemungkinan
tersebut terjadi?

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


DISTRIBUSI EKSPONENSIAL
Dalam kasus tersebut, perusahaan harus dapat memperkirakan
ketersediaan (availability) bahwa sebuah peralatan masih dapat
bekerja selama paling sedikit 8 minggu. Kemungkinan bahwa
suatu komponen pengaman masih akan berfungsi setelah 8
1 t / 5
minggu adalah P (T 8) e dt =
58 e-8/5~ 0,2.
Selanjutnya, misalkan X sebagai variabel random yang
menyatakan banyaknya komponen pengaman yang masih
berfungsi setelah 8 minggu dengan kemungkinan p=0.2, dengan
menggunakan fungsi distribusi kemungkinan binomial, dapat
diperoleh kemungkinan paling sedikit dua peralatan dapat
beroperasi sebagai berikut
5 1
P ( X 2) b( x;5,0.2) =1- b( x;5,0.2) = 0,68.
x2 x 0

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


DISTRIBUSI PELUANG NORMAL
Untuk p0,5 dan dengan meningkatnya n, distribusi binomial
menjadi

n=6 n = 10 n = 14
B inomial D is tribution: n=6, p=.5 B inomial D is tribution: n=10, p=.5 B inomial D is tribution: n=14, p=.5

0.3 0.3 0.3

0.2 0.2 0.2

P(x)
P(x)

P(x)
0.1 0.1 0.1

0.0 0.0 0.0


0 1 2 3 4 5 6 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
x x x

Normal Distribution: =0, =1

Distribusi yang berbentuk 0.4

kurva seperti
0.3
f(x)

0.2

lonceng (bell) 0.1

0.0
-5 0 5
x

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


DISTRIBUSI PELUANG NORMAL

Distribusi PELUANG peubah acak kontinyu dalam


statistika adalah Distribusi Normal, peubah acak
berasal dari proses random dengan satu titik
pemusatan dan menyebar di sekitar titik pemusatan
tersebut secara simetris.

DiSTRIBUSI Normal juga dikenal sebagai Distribusi


Gauss, sebagai orang pertama yang
mempublikasikannya pada tahun 1809 dan
selanjutnya dipromosikan sebagai sebuah Dalil
Peluang untuk setiap peubah acak kontinyu.

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


DISTRIBUSI PELUANG NORMAL

Fungsi kerapatan Peluang normal: Normal Distribution: =0, =1

0.4

0.3

- 1 x / 2

f(x)
0.2

1
f ( x) e 2 x
0.1

0.0

2 -5 0
x
5

Definisi
Sebuah variabel random (kontinyu) x ( x ) dikatakan
mengikuti distribusi normal dengan parameter lokasi
pemusatan dan parameter penyebaran (variansi) 0 jika
2

mengikuti fungsi distribusi kemungkinan berikut :


1 - 1 x / 2
f ( x) e 2 x
2
dimana 3,14159... dan e = 2,71828(bilangan natural).

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


DISTRIBUSI PELUANG NORMAL
Kurva normal membentuk:

Kurva lonceng dan berdistribusi simetris, sehingga


setengah (.50 or 50%) bagian akan berada di salah satu
sisi dari rata-rata.
Setiap kurva dicirikan oleh pasangan rata-rata, , dan
variansi, , dan dintayakan dengan: [X~N()].
Setiap kurva bersifat asymptotik.
Luas area di bawah kurva fungsi densitas Peluang normal
dalam rantang k dari adalah sama untuk setiap
distribusi, berapapun besarnya nilai rata-rata dan variansi.

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


DISTRIBUSI PELUANG NORMAL

Distribusi ini digunakan sangat luas dan seringkali


dinotasikan dengan X ~ N , .
2

Jika dan diketahui maka lokasi dan bentuk kurva


normal dapat diketahui.
Nilai parameter (parameter lokasi) yang semakin
besar akan menggeser kurva ke kanan, dan nilai
parameter (parameter bentuk) yang semakin
membesar akan menyebabkan kurva normal semakin
landai (memperbesar jarak dari pemusatan ke posisi
titik-titik belok kurva).

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


DISTRIBUSI PELUANG NORMAL
Beberapa sifat penting fungsi densitas probabilitas normal:

i. Luas daerah di bawah kurva f ( x) dx 1 .
Dengan melakukan transformasi linier y ( x ) / , akan
diperoleh fungsi distribusi kemungkinan normal standar
1 1 y2
f ( y) e 2
. Kemudian definisikan bentuk satuan berikut
2
1 12 y 2
I e dy ,
2
dan pertimbangkan sebuah bentuk satuan dari variabel random
Z yang juga mengikuti fungsi distribusi kemungkinan normal standar

1 1 z2
I e 2
dz .
2

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Distribusi Peluang Normal (7)

Selanjutnya definisikan perkalian kedua bentuk satuan


tersebut sebagai berikut
1 12 y 2 1 12 z 2 1 12 ( y 2 z 2 )
I
2
e dy e dz = e dy dz .
2 2 2

Gunakan transformasi berikut y r sin , dan z r cos , maka


dapat diperoleh
1 2 12 r 2
12 r 2
I
2
r e d dr r e dr 1.
2 0 0 0
1 12 y 2
Karena I 1, maka I 2 e dy 1 .
2

ii. Untuk setiap nilai variabel random X, nilai f ( x) 0 .

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Distribusi Peluang Normal (8)

iii. Kurva fungsi distribusi kemungkinan normal bersifat


assymptotic pada kedua sisinya (tail), atau xlim

f ( x) 0 dan
lim f ( x) 0 .
x

iv. Kurva fungsi distribusi kemungkinan normal simetris di kiri


dan kanan lokasi pemusatan , atau f x f x .
v. Nilai maksimum (modus) dari kurva fungsi distribusi
kemungkinan normal f (x) berada pada lokasi pemusatan
x.
vi. Titik belok (point of onflections) dari kurva fungsi distribusi
kemungkinan normal f (x) berada pada titik-titik x .
Kurva memiliki bentuk cekung dari bawah untuk

- <x< + , dan cekung dari atas untuk harga x lainnya.

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Distribusi Peluang Normal (9)

Kedua parameter fungsi normal dan 2 adalah rata-


rata (ekspektasi E (X ) ) dan variansi (V ( X ) 2 )
distribusi probabilitas normal.
Bukti :

1 - 12 x / 2
E( X )
2
.
xe dx
-

Gunakan transformasi z ( x ) / , dan diperoleh :



( z ) - 12 z 2
E( X ) e dz
- 2

1 z
e dz
- 12 z 2 - 12 z 2
e dz
- 2 - 2

(1) (0) .

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Distribusi Peluang Normal (10)

Selanjutnya hitung variansi sebagai berikut:


V ( X ) E[( X ) 2 ]

( x ) 2 11 ( X ) 2
e dx
2

2z2 z

1 2
e dz 1


z

1 11 z 2

2

1 z
2
e 1
e dz
2 2
2 0 1 2 .

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Distribusi Peluang Normal (11)

Besarnya nilai probabilitas variabel random normal


ditentukan dengan formulasi berikut :
x u
1 12 ( ) 2
F ( x) P( X x) e dx .
2

Nilai probabilitas tersebut tidak dapat dihitung secara


analitis matematis melalui persamaan integral di atas, untuk
itu digunakan tabel distribusi normal yang diperoleh melalui
pendekatan numerik.

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Distribusi Peluang Normal (12)

Beberapa pendekatan numerik yang dapat digunakan untuk


menentukan besarnya nilai probabilitas adalah:
i. Pendekatan Hoyt (1968) menggunakan fungsi
1
8
(3 x 2 ) untuk x 1
1
16
(3 x ) 2 untuk 1 x 3

pendekatan ini memberikan kesalahan kurang dari 0.01.


ii. Pendekatan Polya (1945) menggunakan fungsi
F ( x) 12 1 {1 exp(2 x 2 / )}1 / 2 .
Pendekatan ini memberikan kesalahan maksimum
sebesar 0.003 pada x=1.6.

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Distribusi Peluang Normal

iii. Pendekatan Burr (1967) menggunakan fungsi



G ( x) 1 1 ( x)
c k

dimana =0.644693, =0.161984, c =4.874, dan k=-


6.158. Pendekatan yang lebih baik dengan fungsi G(x)
adalah H ( x) 12 [G( x) 1 G( x)] . Dengan pendekatan ini
memberikan kesalahan maksimum adalah 0.00046 pada
x=0.6 dan x=-0.6.

Pendekatan lainnya dapat dilihat pada:


Johnson, N.L. & Kotz, S., (1970), Continuous Univariate
Distribution, JWS.

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Distribusi Peluang Normal (14)

Semua kurva di bawah ini mengikuti distribusi normal dengan nilai


rata-rata dan variansi yang berbeda
Normal Distribution: =40, =1 Normal Distribution: =30, =5 Normal Distribution: =50, =3
0.4 0.2 0.2

0.3

f(y)
f(w)

f(x)
0.2 0.1 0.1

0.1

0.0 0.0 0.0


35 40 45 0 10 20 30 40 50 60 35 45 50 55 65
w x y

Normal Distribution: =0, =1


0.4 Perhatikan Nilai Peluang dari setiap
0.3 interval adalah luas
bahwa: area di bawah kurva
f(z)

0.2

0.1 fungsi densitas Peluang


normal.
P(39 W
0.0
-5 0 5
z

41)
P(25 X
Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012
Distribusi Peluang Normal (15)

Peluang bahwa peubah acak


normal berada dalam rentang satu S tandard Normal D is tribution

deviasi Baku dari rata-rata adalah 0.4

0.6826, atau sekitar 0.68. 0.3

Peluang bahwa peubah acak

f(z)
0.2

normal berada dalam rentang dua 0.1

deviasi Baku dari rata-rata adalah 0.0

0.9544, atau sekitar 0.95. -5 -4 -3 -2 -1 0


Z
1 2 3 4 5

Peluang bahwa peubah acak


normal berada dalam rentang tiga
deviasi Baku dari rata-rata adalah
0.9974.

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


DISTRIBUSI NORMAL BAKU
Peubah acak normal Baku, Z, adalah peubah acak normal
dengan rata-rata = 0 dan deviasi Baku = 1: Z~N(0,12).

Distribusi Normal Baku


0 .4

0 .3

=1
f(z)

{
0 .2

0 .1

0 .0
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
=0

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


DISTRIBUSI NORMAL BAKU
P(0 < Z < 1.56)
Peluang Normal Baku

Sta dard Normal Distribution


z .00 .01 .02 .03 .04 .05 .06 .07 .08 .09
0.0 0.0000 0.0040 0.0080 0.0120 0.0160 0.0199 0.0239 0.0279 0.0319 0.0
0.1 0.0398 0.0438 0.0478 0.0517 0.0557 0.0596 0.0636 0.0675 0.0714 0.0
0.4 0.2 0.0793 0.0832 0.0871 0.0910 0.0948 0.0987 0.1026 0.1064 0.1103 0.1
0.3 0.1179 0.1217 0.1255 0.1293 0.1331 0.1368 0.1406 0.1443 0.1480 0.1
0.4 0.1554 0.1591 0.1628 0.1664 0.1700 0.1736 0.1772 0.1808 0.1844 0.1
0.3
0.5 0.1915 0.1950 0.1985 0.2019 0.2054 0.2088 0.2123 0.2157 0.2190 0.2
0.6 0.2257 0.2291 0.2324 0.2357 0.2389 0.2422 0.2454 0.2486 0.2517 0.2
f(z)

0.2 0.7 0.2580 0.2611 0.2642 0.2673 0.2704 0.2734 0.2764 0.2794 0.2823 0.2
0.8 0.2881 0.2910 0.2939 0.2967 0.2995 0.3023 0.3051 0.3078 0.3106 0.3
0.9 0.3159 0.3186 0.3212 0.3238 0.3264 0.3289 0.3315 0.3340 0.3365 0.3
0.1 1.0 0.3413 0.3438 0.3461 0.3485 0.3508 0.3531 0.3554 0.3577 0.3599 0.3
1.56 1.1 0.3643 0.3665 0.3686 0.3708 0.3729 0.3749 0.3770 0.3790 0.3810 0.3
{

1.2 0.3849 0.3869 0.3888 0.3907 0.3925 0.3944 0.3962 0.3980 0.3997 0.4
0.0 1.3 0.4032 0.4049 0.4066 0.4082 0.4099 0.4115 0.4131 0.4147 0.4162 0.4
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 1.4 0.4192 0.4207 0.4222 0.4236 0.4251 0.4265 0.4279 0.4292 0.4306 0.4
Z 1.5 0.4332 0.4345 0.4357 0.4370 0.4382 0.4394 0.4406 0.4418 0.4429 0.4
1.6 0.4452 0.4463 0.4474 0.4484 0.4495 0.4505 0.4515 0.4525 0.4535 0.4
1.7 0.4554 0.4564 0.4573 0.4582 0.4591 0.4599 0.4608 0.4616 0.4625 0.4
1.8 0.4641 0.4649 0.4656 0.4664 0.4671 0.4678 0.4686 0.4693 0.4699 0.4
1.9 0.4713 0.4719 0.4726 0.4732 0.4738 0.4744 0.4750 0.4756 0.4761 0.4
2.0 0.4772 0.4778 0.4783 0.4788 0.4793 0.4798 0.4803 0.4808 0.4812 0.4
2.1 0.4821 0.4826 0.4830 0.4834 0.4838 0.4842 0.4846 0.4850 0.4854 0.4
Lihat pada baris 1.5 2.2
2.3
0.4861
0.4893
0.4864
0.4896
0.4868
0.4898
0.4871
0.4901
0.4875
0.4904
0.4878
0.4906
0.4881
0.4909
0.4884
0.4911
0.4887
0.4913
0.4
0.4

dan kolom .06 untuk


2.4 0.4918 0.4920 0.4922 0.4925 0.4927 0.4929 0.4931 0.4932 0.4934 0.4
2.5 0.4938 0.4940 0.4941 0.4943 0.4945 0.4946 0.4948 0.4949 0.4951 0.4
2.6 0.4953 0.4955 0.4956 0.4957 0.4959 0.4960 0.4961 0.4962 0.4963 0.4
menemukan 2.7
2.8
0.4965
0.4974
0.4966
0.4975
0.4967
0.4976
0.4968
0.4977
0.4969
0.4977
0.4970
0.4978
0.4971
0.4979
0.4972
0.4979
0.4973
0.4980
0.4
0.4

P(0<z<1.56) = 0.4406
2.9 0.4981 0.4982 0.4982 0.4983 0.4984 0.4984 0.4985 0.4985 0.4986 0.4
3.0 0.4987 0.4987 0.4987 0.4988 0.4988 0.4989 0.4989 0.4989 0.4990 0.4

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


DISTRIBUSI NORMAL BAKU
P(Z < -2.47)

z ... .06 .07 .08


Untuk P(Z<-2.47): . . . .
Lihat tabel untuk 2.47 . . . .
P(0 < Z < 2.47) = .4934 . . . .
2.3 ... 0.4909 0.4911 0.4913
P(Z < -2.47) = .5 - P(0 < Z < 2.47) 2.4 ... 0.4931 0.4932 0.4934
= .5 - .4934 = 0.0066 2.5 ... 0.4948 0.4949 0.4951
.

Standard Normal Distribution

0.4
Area di sebelah kiri -2.47
P(Z < -2.47) = .5 - 0.4932 0.3
Nilai tabel area 2.47
= 0.0068
P(0 < Z < 2.47) = 0.4934
f(z)

0.2

0.1

0.0
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Z

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


DISTRIBUSI NORMAL BAKU
P(1< Z < 2)

Temukan P(1 < Z < 2): z


.
.00
.
...

1. Temukan nilai tabel 2.00 .


.
.
.
0.9 0.3159 ...
F(2) = P(Z < 2.00) = .5 + .4772 =.9772 1.0
1.1
0.3413
0.3643
...
...

2. Temukan nilai tabel 1.00 .


.
.
.
. .
F(1) = P(Z < 1.00) = .5 + .3413 = .8413 1.9
2.0
0.4713
0.4772
...
...

3. P(1 < Z < 2.00) = P(Z < 2.00) - P(Z < 1.00)
2.1 0.4821 ...
. .
= .9772 - .8413 = .1359 .
.
.
.

Standard Normal Distribution


0.4

0.3 Luas area diantara 1 dan 2


P(1 < Z < 2) = .4772 - .8413 = 0.1359
f(z)

0.2

0.1

0.0
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Z

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


DISTRIBUSI NORMAL BAKU
P(0 < Z < z) = 0.40
z .00 .01 .02 .03 .04 .05 .06 .07 .08 .09
0.0 0.0000 0.0040 0.0080 0.0120 0.0160 0.0199 0.0239 0.0279 0.0319 0.0359
Temukan z sehingga 0.1
0.2
0.0398
0.0793
0.0438
0.0832
0.0478
0.0871
0.0517
0.0910
0.0557
0.0948
0.0596
0.0987
0.0636
0.1026
0.0675
0.1064
0.0714
0.1103
0.0753
0.1141
P(0 < Z < z) = .40: 0.3
0.4
0.1179
0.1554
0.1217
0.1591
0.1255
0.1628
0.1293
0.1664
0.1331
0.1700
0.1368
0.1736
0.1406
0.1772
0.1443
0.1808
0.1480
0.1844
0.1517
0.1879
0.5 0.1915 0.1950 0.1985 0.2019 0.2054 0.2088 0.2123 0.2157 0.2190 0.2224
0.6 0.2257 0.2291 0.2324 0.2357 0.2389 0.2422 0.2454 0.2486 0.2517 0.2549
Temukan nilai Peluang 0.7
0.8
0.2580
0.2881
0.2611
0.2910
0.2642
0.2939
0.2673
0.2967
0.2704
0.2995
0.2734
0.3023
0.2764
0.3051
0.2794
0.3078
0.2823
0.3106
0.2852
0.3133
sedekat mungkin dengan .40 0.9
1.0
0.3159
0.3413
0.3186
0.3438
0.3212
0.3461
0.3238
0.3485
0.3264
0.3508
0.3289
0.3531
0.3315
0.3554
0.3340
0.3577
0.3365
0.3599
0.3389
0.3621
dari tabel kemungkinan 1.1
1.2
0.3643
0.3849
0.3665
0.3869
0.3686
0.3888
0.3708
0.3907
0.3729
0.3925
0.3749
0.3944
0.3770
0.3962
0.3790
0.3980
0.3810
0.3997
0.3830
0.4015
normal Baku. 1.3
.
0.4032
.
0.4049
.
0.4066
.
0.4082
.
0.4099
.
0.4115
.
0.4131
.
0.4147
.
0.4162
.
0.4177
.
. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . .
Tentukan nilai z pada baris
dan kolom yang sesuai. Standard Normal Distribution
P(0<z<1.28) 0.40 0.4
Luas area di kiri 0 = .50 Area = .40 (.3997)
Karena P(Z < 0) = .50 P(z 0) = .50 0.3

f(z) 0.2

P(Z <1.28) .90


0.1

0.0
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Z Z = 1.28

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Distribusi Normal Baku
P(-z.005< Z < z.005) = 0.99

Untuk memperoleh
z .04 .05 .06 .07 .08 .09
. . . . . . .
. . . . . . .

Peluang 0.99 di tengah


. . . . . . .
2.4 ... 0.4927 0.4929 0.4931 0.4932 0.4934 0.4936
2.5 ... 0.4945 0.4946 0.4948 0.4949 0.4951 0.4952

distribusi, akan ada


2.6 ... 0.4959 0.4960 0.4961 0.4962 0.4963 0.4964
. . . . . . .
. . . . . . .
. . . . . . .

(1/2)(1-.99) = (1/2)(.01)
= .005 di ekor (tail) Area di kiri = .495
Area di tengah = .99

distribusi, dan (1/2)(.99) = 0.4

Area di kanan = .495

.495 setengah dari interval 0.3

.99, atau :
f(z)
0.2

Area di ekor kanan = .005


0.1
Area di ekor kiri = .005
P(0<Z< z.005) = .495 0.0
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Z
-z.005 z.005
-2.575 2.575
Dari tabel Peluang normal
Baku:
Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012
Transformasi Peubah Acak Normal

Luas area dalam interval k dari rata-rata untuk


peubah acak normal adalah sama. Jadi area di
bawah kurva normal ekuivalan dengan area di bawah
Transformasi
kurna normal X
X x Baku. Contoh: P(40
Normal X P(-1
Distribution: =50, =10 Z
menjadi
Z
Z
:x
untuk 5dan 0.07

0.06

Transformasi pada 0.05


0.04

f(x)
(1) Pengurangan: (X - x) 0.03
0.02 =10

{
Standard Normal Distribution
0.01

0.4 0.00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
X
0.3
f(z)

0.2
(2) Pembagian dengan x)

Transformasi
{

0.1 1.0

0.0
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 X Z x Z x
sebaliknya
Z

menjadi X:
Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012
Transformasi Peubah Acak Normal

Contoh: Contoh
X~N(160,302) X~N(127,222)
P (100 X 180) P ( X 150)

P
100 X 180 X 150
P

100 160 180 160
P Z
150 127
P Z
30 30 22
P 2 Z .6667 P Z 1.045
0.4772 0.2475 0.7247 0.5 0.3520 0.8520

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Transformasi Peubah Acak Normal

Transformasi
X x
X Transformasi kebalikan
X Z
menjadi
Z
Z x: Z menjadix X: x

Transformasi X menjadi Z, dengan nilai a


a
dan b: P( X a) P Z
b
P( X b) P Z

a b
P(a X b) P Z

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Transformasi Peubah Acak Normal

Untuk menemukan nilai Peluang dengan interval tertentu


untuk sembarang peubah acak normal adalah dengan
mengekspresikan interval tersebut dalam satuan
deviasi Baku dari rata-ratanya.
x 70 70 50
P( X 70) P P Z P( Z 2)
10
Jika X~N(50,102), P(X >70) dapat diperoleh karena 70 adalah 2
deviasi Baku di atas rata-rata X: 70=+2. P(X > 70) ekuivalen
dengan P(Z > 2), luas area di bawah kurva normal Baku.
z .07 .08 .09

Contoh:
. . . . .
. . . . .
. . . . .

X~N(124,122)
1.1 ... 0.3790 0.3810 0.3830
1.2 ... 0.3980 0.3997 0.4015
1.3 ... 0.4147 0.4162 0.4177

P(X > x) = 0.10 dan P(Z >


. . . . .
. . . . .
. . . . .

1.28) 0.10
Diunduh +
x = dari: http: z = 124 +
dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012
Transformasi Peubah Acak Normal

Contoh: X~N(5.7,0.52) Contoh: X~N(2450,4002)


P(X > x)=0.01 dan P(Z > 2.33) 0.01 P(a<X<b)=0.95 dan P(-1.96<Z<1.96)0.95
x = + z = 5.7 + (2.33)(0.5) = 6.865 x = z = 2450 (1.96)(400) = 2450
784=(1666,3234)
z .02 .03 .04 P(1666 < X < 3234) = 0.95
. . . . . z .05 .06 .07
. . . . . . . . . .
. . . . . . . . . .
2.2 ... 0.4868 0.4871 0.4875 . . . . .
2.3 ... 0.4898 0.4901 0.4904 1.8 ... 0.4678 0.4686 0.4693
2.4 ... 0.4922 0.4925 0.4927 1.9 ... 0.4744 0.4750 0.4756
. . . . . 2.0 ... 0.4798 0.4803 0.4808
. . . . . . . . . .
. . . . . . . . . .

Normal Distribution: =5.7 =0.5 Normal Distribution: =2450 =400


0.8 0.0015
Area = 0.49
0.7
0.6 .4750 .4750
0.5 0.0010
f(x)

f(x)
0.4
0.3 X.01 = +z = 5.7 + (2.33)(0.5) = 6.865
0.0005
0.2 .0250 .0250
0.1 Area = 0.01
0.0 0.0000
3.2 4.2 5.2 6.2 7.2 8.2 1000 2000 3000 4000
X X
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

z Z.01 = 2.33 -1.96 Z 1.96

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Transformasi Peubah Acak Normal

Normal Distribution: = 2450, = 400


1.Gambarkan distribusi 0.0012
.

normal yang ingin diteliti 0.0010


.

0.0008
.

dan distribusi normal

f(x)
0.0006
.

0.0004
.
Baku. 0.0002
.

0.0000
1000 2000 3000 4000

2.Arsir daerah Peluang X

yang diteliti. 0.4


S tand ard N o rm al D is trib utio n

3.Dari tabel distribusi 0.3

normal Baku, temukan


f(z)
0.2

nilai z. 0.1

4. Transformasikan nilai z 0.0


-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

menjadi x (nilai peubah Z

acak asal).
Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012
Transformasi Peubah Acak Normal

1.Distribusi Normal dan Normal Baku.


Normal Distribution: =
Nor al Distribution: 2450, =
=2450, =400
40

2. Arsir daerah 0.95


0.0012
.

0.0010
. .4750 .4750
(masing-masing 0.0008
.

0.475 di kiri dan 0.0006


.

f(x
0.0004
.
kanan. 0.0002
. .9500
0.0000
100 200 300 400

3. Temukan nilai z dari X

tabel normal Baku S tand ard N o rm al D is trib utio n 4. Transformasi nilai


z=-1,96 dan z=1.96 0.4
z ke nilai x
.4750 .4750
0.3
z
. .
.05
.
.06
.
.07
. x = z
f(z)

. . . . . 0.2
.
1.8
.
...
.
0.4678
.
0.4686
.
0.4693
= 2450
0.1
1.9
2.0
...
...
0.4744
0.4798
0.4750
0.4803
0.4756
0.4808
.9500 (1.96)(400)
. . . . .
0.0
. . . . .
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
= 2450 784
Z
=(1666,3234)

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


PENDEKATAN UNTUK BINOMIAL

Distribusi normal dengan = 3.5 dan = 1.323 mendekati distribusi binomial


dengan n = 7 dan p = 0.50.

Normal Distribution: =3.5, =1.323


P(x<4.5) = 0.7749 Binomial Distribution: n =7, p =0.50

0.3 0.3

P( x 4) = 0.7734
0.2 0.2

P(x)
f(x)

0.1 0.1

0.0 0.0
0 5 10 0 1 2 3 4 5 6 7
X X

MTB > cdf 4.5; MTB > cdf 4;


SUBC> normal 3.5 1.323. SUBC> binomial 7,.5.
Cumulative Distribution Function Cumulative Distribution Function
Normal with mean = 3.50000 and Bakud deviation = 1.32300 Binomial with n = 7 and p = 0.500000

x P( X <= x) =0.0017 x P( X <= x)


4.5000 0.7751 4.00 0.7734

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


PENDEKATAN UNTUK BINOMIAL
Distribusi normal dengan = 5.5 dan = 1.6583 pendekatan yang lebih baik
untuk distribusi binomial dengan n = 11 dan p = 0.50.

Binomial Distribution: n =11, p =0.50


Normal Distribution: =5.5, =1.6583
P(x4) = 0.2744
0.3
P(x<4.5) = 0.2732 0.2

0.2

P(x)
f(x)

0.1

0.1

0.0
0.0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
0 5 10
X
X

MTB > cdf 4.5; MTB > cdf 4;


SUBC> normal 5.5 1.6583. SUBC> binomial 11,.5.
Cumulative Distribution Function Cumulative Distribution Function
Normal with mean = 5.50000 and Bakud deviation = 1.65830 Binomial with n = 11 and p = 0.500000

x P( X <= x) x P( X <= x)
4.5000 0.2732 =0.0012 4.00 0.2744

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Pendekatan untuk Binomial (3)

Definisi:
Bila X variabel random binomial dengan rata-rata = np
dan variansi 2 = npq, maka bentuk pendekatan adalah
X np
distribusi Z
npq
, bila n adalah distribusi normal
baku N(0,1).

Dari perhitungan, distribusi normal memberikan pendekatan


nilai probabilitas yang baik terhadap distribusi binomial bila
n besar dan p mendekati 0.5, bahkan bila n mengecil tapi p
tidak terlalu jauh dari 0.5 masih diperoleh pendekatan yang
cukup baik.

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Pendekatan untuk Binomial (4)

a np b np
P( a X b) P Z
np(1 p) np(1 p)
Untuk
for n besar
n large (n>50)
(n 50) and p not p tidak
dantoo mendekati
close to 0 or 1.00 0 atau 1.00
Atau:
a 0.5 np b 0.5 np
P(a X b) P Z
np(1 p) np(1 p)
Untuk
for n sedang
n moderately (20<n<50)
large (20 n < 50).

Jika p kecil (mendekati 0) atau besar (mendekati 1), gunakan


pendekatan dengan distribusi Poisson.

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Pendekatan untuk Binomial (5)

Suatu proses menghasilkan sejumlah produk (dengan kemungkinan


dproduk cacat 10%). Bila 100 produk diambil secara acak, berapakah
kemungkinan bahwa terdapat lebih dari 13 produk cacat?

Dalam kasus ini, banyaknya cacat berdistribusi binomial dengan


parameter n= 100 dan p=0,1. Karena ukuran sampel besar dilakukan
pendekatan dengan fungsi kemungkinan normal dimana parameternya
adalah np (100)(0,1) 10 , dan npq (100)(0,1)(0,9) 3,0 .
Karena ingin diamati kemungkinan bahwa terdapat lebih dari 13 produk
cacat, maka dicari probabilitas x>13. Untuk kasus diskrit, digunakan
batas x=13.5, dan harga z yang sesuai adalah z (13.5 10) / 3 1,167 .
Dari tabel diperoleh kemungkinan z>1.167 adalah 0.1216.

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Perhitungan dengan Excel (1)

Dalam EXCEL, perintah NORMSDIST(number) akan


memberikan nilai Peluang kumulatif dari peubah acak normal
Baku.
Perintah NORMDIST(number, mean, Bakud deviation)
akan memberikan nilai Peluang dari peubah acak normal secara
umum.

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Perhitungan dengan Excel (2)

Contoh:
NORMSDIST(1.0) = 0.8413.
NORMDIST(10.0, 5, 2) = 0.9938.
Perintah inversinya NORMSINV(number) dan
NORMINV(number, mean, Bakud deviation).
NORMSINV(0.975) = 1.96.
NORMINV(0.975, 20, 10) = 39.6.

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Distribusi Normal Multivariat (1)

Distribusi dalam analisis multivariat umumnya adalah


distribusi multivariat normal sebagai perluasan dari
distribusi normal univariat.
Terdapat dua landasan pokok untuk hal tersebut, yaitu :
i. Kasus pengukuran multivariat seringkali adalah bentuk
penjumlahan dari beberapa pengaruh random yang
independen. Dengan teorema central limit, beberapa
variabel tadi membentuk distribusi normal multivariat.
ii. Teori statistika yang berlandaskan pada distribusi normal
terbukti telah menunjukkan keberhasilan dalam
melakukan kajian secara terstruktur dan sistematis.

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Distribusi Normal Multivariat (2)

Nilai ekspektasi dari sebuah vektor variabel random


X=(X1,,Xm) adalah E ( X ) E ( X1 ),...,E ( X m )' .

Jika X mempunyai rata-rata matriks variansi-


kovariansi X didefinisikan sebagai matriks (mxm) berikut
Cov( X ) E( X )( X )'.

Elemen ke-i dan ke-j dari matriks variansi-kovariansi


adalah ij E[( X i i )( X j j )] , sedangkan elemen ke-i
dikenal sebagai variansi ii E [( X i i ) 2
].

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Distribusi Normal Multivariat (3)
Agar variansi variabel random Xi ada, maka matriks
definit nonnegatif. Karena similaritas kovariansi, maka
matriks adalah matriks simetris, sehingga ' .
Sebuah matriks simetris (mxm) A disebut definit non-
negatif jika ' A 0 untuk semua R dan pasti positif
m

jika ' A 0 untuk semua R , 0 . R adalah ruang


m m

Euklidean berdimensi m dengan komponen real.

1
f x ( x) (2 ) m / 2
(det ) 1 / 2
exp ( x )' ( x )
1

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Distribusi Peluang Gamma (1)

Distribusi gamma dikenal dari fungsi gamma yang banyak digunakan


dalam bidang matematika. Fungsi gamma didefinisikan oleh

( ) x 1 e x dx untuk 0 .
0
1
Jila dilakukan integrasi parsial atas u x dan dv=e-xdx, maka akan
x

x 2
diperoleh ( ) e xx 1 e ( 1) x 2 dx =( 1) e x dx ,
0 0
0
sehingga dihasilkan pengulangan fungsi gamma ( ) ( 1)( 1) ,
( ) ( 1)( 2)( 2) , dan seterusnya jika =n, dimana n bilangan
bulat positif, maka (n) (n 1)(n 2)...(1) . Karena menurut definisi

fungsi gamma (1) e dx 1 , maka (n) (n 1)!.


x

Satu sifat penting fungsi gamma, adalah (1 / 2) .

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Distribusi Peluang Gamma (2)

Definisi
Sebuah variabel random kontinyu X berdistribusi gamma
dengan parameter bila 0 dan 0 , bila mengikuti
fungsi
1 1 x /
f ( x)
x e x>0
( )
= 0, untuk x lainnya.

Parameter pemusatan dan penyebaran adalah sebagai


berikut :
E (X ) dan V ( X ) 2 2 .

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Distribusi Peluang Gamma (3)

Hal ini dapat dibuktikan dengan mengevaluasi momen ke-r di


sekitar titik asal distribusi gamma adalah
1 r 1 /
E( X )
' r
x e dx .
( )
r 0

r r 1 / r ( r )
Jika dimisalkan y=x/ , maka ( ) 0 y e dy ( ) .
'
r

( 1)
Dengan demikian '
, dan
( )
1

2 ( 2)
2 2 =
2

2 ' 2

( )
2


Distribusi gamma yang khusus (spesifik) untuk =v/2, =2,
dan v bilangan bulat positif disebut distribusi khi-kuadrat (chi-
square) dengan degree of freedom v.

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Distribusi Peluang Gamma (4)

Proposisi:
Jika X i , i 1,2,..., n adalah variabel random gamma independen
, maka i 1 X i juga gamma dengan
n
dengan parameter i ( , )

parameter i 1 i , .
n

(parameter adalah 1 / )
Proposisi:
Jika X i , i 1,2,..., n adalah variabel random independen
eksponensial independen dan identik dengan rata-rata ,
maka i 1 X i adalah variabel random gamma dengan
n

parameter (n, ) .

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Distribusi Peluang Weibull (1)

Distribusi Weibull (Waloddi Weibull, Swedish, 1939) banyak digunakan


dalam analisis keandalan yang berkiatan dengan umur (rentang
waktu), contohnya rantang waktu dimana sebuah peralatan mungkin
akan rusak (tidak berfungsi).
Definisi
Variabel random kontinyu T berdistribusi Weibull, dengan dua
parameter 0 dan 0 , jika fungsi padatnya mengikuti
1 at
f (t ) t e untuk t > 0, dan f(t)=0, untuk t lainnya

Parameter pemusatan dan penyebaran adalahsebagai berikut :


1 2 1 2
E (T ) 1 / 1 dan V (T ) 2 2 / 1 1

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Distribusi Peluang Weibull (2)

Dengan menggunakan analogi, fungsi distribusi kemungkinan


Weibull dapat mencakup tiga parameter W(,,) dan fungsi
keandalannya didefinisikan oleh
1
t t
f (t ; , , ) exp , t , dan

t
R (t ; , , ) exp .

Mean time to failure (MTTF) dan variansinya adalah
1
E (T ; , , ) dan

2 2 1
Var (T ; , , ) 2 .

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


Distribusi Peluang Weibull (3)

Distribusi Weibull digunakan secara luas dalam analisis


keandalan yang mengeneralisasi aplikasi distribusi tersebut
dengan menyertakan hazard rate yang tidak konstan,
meningkat atau menurun, dan mencakup initial failure serta
wear-out failures.
laju Kerusakan karena terjadinya early
causes dan chance causes kerusakan karena terjadi wear-
kerusakan out causes dan chance causes
hanya terjadi
chance failure

Diunduh dari: http: dhimaskasep.files.wordpress.com/.../ti2131-05-distribusi-kontinyu.pp... 27/9/2012


PELUANG

Diunduh dari: http: 20/9/2012


PELUANG

Diunduh dari: http: 20/9/2012

Vous aimerez peut-être aussi