Vous êtes sur la page 1sur 42

dr Burhannudin Ichsan

Materi 1
A curriculum is about what should happen in
a teaching program-about the intention of
the teachers and about the way they make
this happen
Combinationof attributes such as
knowledges, skills and attitudes underlying
some aspect of successful performance.
Kurikulum yang dibuat dengan
berangkat dari kompetensi yang
harus dicapai di akhir studi
Kognitif
Afektif
Psikomotor
Kuliah
Diskusi
Membaca
Refleksi
Menyampaikan pada yang lain
Dan lain-lain
Dengan pembelajaran sikap dan perilaku
profesional termasuk nilai-nilai keislaman
Dengan latihan keterampilan klinik secara
terstruktur, berulang-ulang dan dengan
feedback
Burhannudin Ichsan
Ideprinsip Problem Based Learning (PBL) :
pangkal dari pembelajaran adalah masalah,
pertanyaan, atau teka-teki yang mahasiswa
memiliki keinginan untuk memecahkan.
Untuk pertama kalinya PBL dikenalkan di
Fakultas Kedokteran Universitas McMaster
Kanada pada tahun 1969. Sejak itu banyak
Fakultas Kedokteran di seluruh dunia yang
mengadopsi PBL dengan berbagai variasinya
PBL termasuk strategi pembelajaran aktif.
Dalam metode pembelajaran yang baru,
pembelajaran aktif lebih disarankan.
Pembelajaran aktif dipercaya mampu
meningkatkan kedalaman pemahaman
mahasiswa.
Meningkatkan kemampuan penyelesaian
masalah
Mengarahkan pada belajar mandiri yang
terkontrol (self-directed learning)
Mengarahkan pada belajar sepanjang hayat
Mengarahkan mahasiswa untuk dapat
mengidentifikasi sumber-sumber belajar dan
mengevaluasi sumber-sumber belajar
Melatih keterampilan berpikir kritis (dalam
koridor yang benar)
Melatih berpikir kreatif
Pembelajaran berkaitan dengan situasi yang
nyata
Memasukkan aspek-aspek etik dan sosial
Pembelajaran yang bersifat kooperatif dan
kolaboratif
Melatih keterampilan memimpin kelompok
dan keterampilan komunikasi
Melatih mengidentifikasi kekuatan sendiri
1) struktur mapping kurikulum,
2) tutor,
3) fasilitas,
4) perubahan mind set mahasiswa.
kurikulum bersifat terintegrasi
SPICES : student centered-problem based-
integrated-community oriented-elective-
systematic.
mahasiswa menjadi pusat dari pembelajaran
Mahasiswa dituntut untuk aktif mencari
sumber-sumber pembelajaran yang
diperlukan untuk memperkuat pemahaman-
pemahaman
Sumber pembelajaran yang digunakan untuk
diskusi haruslah bersifat ilmiah dan sahih.
Pengetahuan baru yang didapat dengan cara
aktif akan lebih membekas dalam diri
mahasiswa.
Dosen bukan merupakan satu-satunya sumber
pembelajaran mahasiswa.
Sumber pembelajaran dapat diperoleh dari
buku teks yang mutakhir, jurnal cetak, jurnal
elektronik, buku elektronik, cd
pembelajaran, dan lain-lain yang dapat
diperoleh secara cetak maupun dengan
berselancar di internet
keterampilan untuk memilah dan memilih
sumber informasi yang sahih amat
diperlukan
pembelajarandirangsang oleh masalah-
masalah yang umumnya adalah masalah
klinik.
materi-materi biomedik bersatu dengan ilmu-
ilmu klinik di blok-blok
dimaksudkan agar lulusan dokter dapat
menjadi bagian yang dapat menjadi solusi
dari masalah-masalah kesehatan komunitas
di sekitarnya
terdapatnya materi-materi pilihan
struktur
kurikulum diatur sedemikian rupa
sehingga dapat berjalan deengan urut dan
baik.
diskusi-diskusi kelompok kecil
Diskusi tutorial dipandu oleh seorang dosen
yang berperan sebagai tutor
peran tutor sangat beragam.
Tutor bukanlah seorang yang otoriter
Tutor harus cakap dalam memfasilitasi
kelompok diskusi
Proses tutorial dalam PBL lebih merupakan
pertemuan strategi profesional daripada
acara pengajaran.
Terdiri dari 2 pertemuan
Terdiri dari 7 langkah
Mahasiswa mengklarifikasi istilah-istilah asing
(unfamiliar terms) yang terdapat dalam skenario
Mahasiswa menetapkan masalah-masalah yang perlu
didiskusikan
Mahasiswa melakukan curah pendapat
(brainstorming)
Mahasiswa membuat review terhadap hasil langkah-
langkah 2 dan 3, kemudian membuat penjelasan
sementara
Mahasiswa menetukan tujuan belajar atau learning
objectives (LO)
Mahasiswa melakukan belajar mandiri
Mahasiswa berkumpul kembali untuk menyampaikan
dan mendiskusikan hasil belajarnya masing-masing
ruangan-ruangan kecil yang cukup nyaman
bagi 8-10 orang
ruangan besar untuk perkuliahan
ruangan-ruangan untuk keperluan praktrek
skillslab
perpustakaan baik manual maupun on-line
yang dapat menunjang belajar mandiri
mahasiswa
mahasiswa tidak lagi sebagai "anak didik" namun
sebagai "peserta didik
Kecakapan dan sikap tertentu yang harus dimiliki
mahasiswa antara lain: kerja sama, kemampuan
memimpin kelompok, mendengarkan pendapat
kawan, bersikap ilmiah terhadap literatur yang
ada, belajar mandiri, mampu menggunakan
sumber belajar secara efektif, dan keterampilan
menyampaikan
Dalam kegiatan diskusi tutorial, mahasiswa
belajar menentukan tujuan belajarnya sendiri
serta belajar mendapatkan sendiri jawabannya
Jawaban yang diperoleh akan didiskusikan
bersama dalam kelompok dengan pengawasan
tutor.
Tutor
Penulis
Ketua
Anggota
Mendorong partisipasi anggota kelompok
Membantu ketua & sebagai time keeper
(penjaga waktu/pengontrol waktu)
Memeriksa catatan penulis
Mencegah penyimpangan , memastikan
pencapaian tujuan dan menilai proses diskusi
Mencatat pendapat-pendapat anggota
diskusi
Membantu mengurutkan pendapat-pendapat
dalam diskusi
Sebagai anggota yang harus berpartisipasi
dalam diskusi juga
Mencatat sumber belajar yang digunakan
dalam diskusi
Memimpin diskusi
Mengajak seluruh anggota untuk
berpartisipasi
Mempertahankan dinamika kelompok
Memastikan kelompok telah melaksanakan
tugas, memastikan penulis bekerja secara
cermat
Time keeper
Mengikuti urutan proses
Berpartisipasi dalam diskusi
Memperhatikan dan menghargai pendapat
kawan
Mengajukan pertanyaan terbuka, mencermati
seluruh tujuan belajar, dan membagi
pendapat dengan kawan
Sebagai
strategi pembelajaran yang baru, PBl
memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan
PBL mendorong pembelajaran aktif, memperbaiki pemahaman,
meningkatkan retensi (tingkat tertancapnya memori) dan
mengembangkan keterampilan belajar sepanjang hayat.
PBL memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan
keterampilan dan attitudes yang diperlukan untuk praktiknya nanti.
PBL memberi fasilitas tersusunnya kurikulum secara terintegrasi.
PBL dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.
PBL medorong pembelajaran yang lebih mendalam (deep learning).
Mahasiswa mengaktifkan prior knowledge dan mengembangkannya pada
kerangka pengetahuan yang sedang dihadapi.
Meningkatkan kolaborasi antara berbagai disiplin (di pedidikan
kedokteran: antara ilmu-ilmu dasar dan ilmu-ilmu klinik).
PBL meniadakan content (isi kurikulum) yang tidak relevan bagi
mahasiswa.
PBL mengurangi beban kurikulum yang berlebihan bagi mahasiswa.
Tutor hanya menyenangi disiplin ilmunya sendiri,
sehingga tutor mengalami kesulitan dalam
menjalankan tugas sebagai fasilitator.
Jumlah pengajar yang dibutuhkan dalam proses
tutorial lebih banyak dibanding sistem konvensional.
Banyak mahasiswa yang ingin mengakses
perpustakaan dan komputer dalam waktu bersamaan.
Mahasiswa dapat terbawa ke situasi konvensional
ketika tutor berubah fungsi sebagai pemberi kuliah
pada waktu diskusi tutorial.
Mahasiswa dapat mengalami kegamangan ketika
belajar mandiri dalam hal seberapa jauh informasi
yang harus dicari dan informasi apa saja yang relevan
dan bermanfaat.
No Konvensional PBL

1 Pengajar bekerja secara terisolasi Pengajar bekerja bersama dengan anggota di


luar disiplin ilmunya
2 Pengajar sepenuhnya memberi kuliah kepada Mahasiswa bertanggung jawab atas
mahasiswa pembelajarannya dan menciptakan
kemitraan dengan pengajar
3 Mahasiswa dianggap sebagai "tong kosong" Pengajar mendorong mahasiswa untuk
atau penerima informasi yang pasif mengambil inisiatif, membangkitkan
semangat belajar
4 Mahasiswa bekerja dalam situasi terisolasi Mahasiswa berinteraksi dengan fakultas
untuk saling memperoleh umpan balik
tentang kinerja guna perbaikan
5 Mahassiwa cenderung bersifat pasif Mahasiswa secara aktif terlibat dalam proses
pembelajaran
6 Belajar adalah kegiatan individualistik dan Mahasiswa belajar dalam suasana kolaboratif
kompetitif dan suportif
7 Kuliah diberikan dengan cara komunikasi satu Mahasiswa bekerja dalam kelompok untuk
arah, informasi diberikan kepada sejumlah memecahkan masalah. Mereka mencari dan
besar mahasiswa mengaplikasikan pengetahuan dalam
berbagai konteks. Mahasiswa mencari
sumber belajar, dan fakultas memandu
mahasiswa untuk memperoleh informasi dan
sumber belajar. Mahasiswa mencari
pengetahuan yang relevan dan bermanfaat
untuk keterampilan dan karier mereka di
masa mendatang
Harden, R.M, & Dent, J.A. (2005) A Practical
Guide For Medical Teachers. Toronto:
Elsevier Churchill Livingstone.
Arikunto, S. (2008) dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Harsono (2008) Pengantar Problem based
Learning. Yogyakaerta: Medika Fakultas
Kedokteran UGM

Vous aimerez peut-être aussi