Vous êtes sur la page 1sur 13

ABORTUS INKOMPLIT

Oleh :
Andika Zuldiansyah, S.ked

Pembimbing :
dr. Muhammad Yussuf, Sp.OG
PENDAHULUAN

Menurut Depkes pada tahun 2010,


penyebab langsung kematian maternal di
Indonesia terkait kehamilan dan
persalinan terutama yaitu perdarahan
sebanyak 28%. Sebab lain, yaitu
preeklampsi dan eklampsia sebanyak
24%, infeksi sebanyak 11%, partus lama
sebanyak 5%, dan abortus sebanyak 5%.
DEFINISI

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran


hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan. Sebagian batasan ialah
kehamilan kurang dari 20 minggu atau
berat janin kurang dari 500 gram
EPIDEMIOLOGI

Insiden abortus inkomplit belum diketahui


secara pasti, namun demikian disebutkan
sekitar 60 persen dari wanita hamil dirawat
dirumah sakit dengan perdarahan akibat
mengalami abortus inkomplit. Inisiden
abortus spontan secara umum disebutkan
sebesar 10% dari seluruh kehamilan
ETIOLOGI
Kematian janin sering disebabkan oleh abnormalitas pada ovum atau zigot atau oleh
penyakit sistemik pada ibu, dan kadang-kadang mungkin juga disebabkan oleh penyakit dari
ayahnya.
Perkembangan Zigot yang Abnormal
Faktor Maternal
Infeksi
Penyakit-Penyakit Kronis yang Melemahkan
Nutrisi
Obat-Obatan dan Toksin Lingkungan
Faktor-faktor Imunologis
Gamet yang Menua
Laparotomi
Trauma Fisik dan Trauma Emosional
Kelainan Uterus
Inkompetensi serviks
Faktor Paternal
Patogenesis
Proses abortus inkomplit dapat
berlangsung secara spontan maupun
sebagai komplikasi dari abortus
provokatus kriminalis ataupun
medisinalis

Proses terjadinya berawal dari


pendarahan pada desidua basalis
yang menyebabkan nekrosis jaringan
diatasnya
Klasifikasi Abortus

Abortus dapat dibagi atas dua golongan


Abortus Spontan
Abortus Provakatus (induced abortion)
Abortus Medisinalis
Abortus Kriminalis atau tidak aman
Faktor Resiko

Faktor-faktor yang menyebabkan kematian fetus


adalah faktor ovum sendiri, faktor ibu, dan faktor
bapak, antara lain:

Kelainan
Penyakit pada
Kelainan Ovum pertumbuhan Kontrasepsi
ibu
hasil konsepsi
Manifestasi Klinis

Gejala Klinis :
Pada pemeriksaan
dalam (V.T.) untuk
abortus yang baru
Didapati terjadi didapati
Perdarahan bisa kanalis servikalis
amenorea, Sudah ada
sedikit atau banyak terbuka, kadang-
sakit perut, keluar fetus
dan biasanya berupa kadang dapat diraba
dan mulas- atau jaringan
stolsel (darah beku). sisa jaringan pada
mulas
kanalis servikalis
atau kavum uteri,
serta uterus yang
berukuran lebih kecil
dari seharusnya.
Pemeriksaan Penunjang

USG
Hanya dilakukan bila ragu dengan
diagnosis secara klinis. Yang didapatkan
dalam USG adalah besar uterus sudah
lebih kecil dari umur kehamilan dan
kantong gestasi sudah sulit dikenali, di
kavum uteri tampak massa hiperekoik
yang bentuknya tidak beraturan.
Diagnosis Banding

Abortus iminens

Kehamilan ektopik tuba

Abortus mola
Penatalaksanaan

Hasil konsepsi yang terperangkap pada serviks yg disertai perdarahan, dapat


dikeluarkan secara digital, atau cunam ovum kemudian dievakuasi

Bila perdarahan berhenti diberi Bila perdarahan terus berlangsung,


ergometrine 0,2 mg I.M atau evakuasi sisa konsepsi dengan kuret
misoprostol 400 mg per oral vakum (KV)

Bila tidak ada tanda-tanda infeksi,


antibiotika prophilaksis

Bila terjadi infeksi beri Ampicillin 1 gr dan


Metronidazol 500 mg setiap 8 jam

Bila anemia terapi dengan Fe kalau perlu


transfusi darah.

Vous aimerez peut-être aussi